yang Efektif
Sri Wahyuni
Tujuan Pembelajaran
Standar Kompetensi:
Menerapkan teknik penulisan laporan yang efektif
Kompetensi Dasar
1. menjelaskan tujuan laporan
2. menggambarkan karakteristik pembaca laporan
3. menyesuaikan informasi yang dibutuhkan pembaca
4. melaksanakan pembuatan kerangka laporan
5. melatih penyusunan draft laporan
6. melaksanakan teknik pendukung dalam penulisan laporan
7. memodifikasi laporan dengan tepat
1. Tujuan laporan
a. Tujuan umum
1) menginformasikan
2) menjelaskan
3) menginstruksikan
4) mengevaluasi
5) merekomendasikan
6) memprovokasi
7) membujuk
b. Tujuan khusus
Tujuan spesifik laporan bergantung pada output dan sasaran khusus dari laporan
tersebut.
Misalnya:
Laporan hasil Kajian Akademis tentang Komunikasi Utang Pemerintah bertujuan
untuk menemukan penyebab masalah untuk kemudian memberikan saran atau
rekomendasi bagaimana strategi komunikasi yang terbaik untuk mengomunikasikan
utang kepada masyarakat.
2. Pemahaman Karakteritsik Pembaca Laporan.
Agar dapat menentukan informasi yang dibutuhkan pembaca, kita dapat melakukan
konsultasi dengan pihak yang menugaskan, pihak yang membaca laporan, dan pihak
pengambil keputusan.
Pelibatan pihak-pihak tersebut akan memperbesar peluang diterimanya laporan.
Buatlah daftar pertanyaan yang jawabannya adalah informasi yang dibutuhkan
pembaca. Misalnya dengan menggunakan mindmap (peta pikiran).
Misalnya pada saat melakukan investigasi tentang bagaimana utang pemerintah
menjadi pembicaraan publik di media massa, berikut ini pertanyaan yang dapat
dimunculkan.
a. Apa yang terjadi?
b. Apakah informasi tentang utang sudah disampaikan?
c. Bagaimana strategi komunikasinya?
d. Apa akibatnya?
4. Pembuatan Kerangka Laporan
Kerangka laporan berisi sekumpulan gagasan utama yang menggambarkan inti dari
laporan yang akan dibuat.
1) Data internal, data yang berasal dari unit kerja sendiri. Data ini dapat dikumpulkan
dengan cepat. Misalnya data realisasi anggaran.
2) Data eksternal. Jika data eksternal sudah tersedia dari riset-riset atau survei
sebelumnya, tidak perlu mengumpulkan data sendiri. Data yang sudah ada dapat
digunakan (dipinjam).
b. Pisahkan data relevan menjadi beberapa bab yang berbeda.
Laporan bisnis sebaiknya tidak terlalu dipenuhi angka dan data. Menyusun data menjadi
beberapa bab yang berbeda adalah salah satu kunci keberhasilan laporan bisnis.
Contoh: data penerimaan dipisah dengan data analisis pengguna jasa (customer).
c. Susun laporan menjadi beberapa bab yang dapat dibaca dengan cepat, sesuai dengan
kerangka laporan.
d. Kerjakan yang paling mudah terlebih dahulu.
Bisa jadi beberapa bab bergantung pada hasil analisis atau input dari bab lain. Oleh karena
itu, Anda dapat mengerjakan bab-bab tersebut secara terpisah sambil menunggu analisis
diselesaikan.
e. Tarik simpulan dan rekomendasi yang spesifik
Simpulan yang jelas harus ditarik secara logis dari data yang diteliti dalam laporan. Setelah
itu berikan rekomendasi yang jelas dan spesifik tentang tindakan terbaik berdasarkan
simpulan tersebut.
f. Cantumkah sumber jika diperlukan
Anda mungkin perlu menjelaskan asal informasi yang Anda tuangkan dalam laporan.
Tulislah semua sumber tersebut dalam daftar pustaka untuk menyediakan sumber bagi
orang lain yang ingin menindaklanjuti dan meneliti data tersebut lebih lanjut. Untuk daftar
pustaka, gunakan format yang tepat sesuai dengan panduan dalam EYD.
6. Penggunaan Teknik Pendukung dalam Penulisan Laporan
Penggunaan teknik pendukung berupa ilustrasi perlu memperhatikan variasi warna, poin-
poin dalam box, dan enam prinsip.
a. Variasi warna
Seringkali akan sangat bermanfaat jika dalam laporan disertakan tabel atau grafik yang
menampilkan data kuantitatif. Gunakan variasi warna untuk menarik perhatian dan
membantu membedakan informasi.
b. Poin-poin dalam box
Jika memungkinkan, gunakan bullet points, angka, atau data dalam box agar lebih
mudah dibaca. Halaman yang penuh dengan teks sangat melelahkan bagi pembaca.
Rangkumlah poin-poin penting dari teks laporan dalam sebuah kotak. Cara ini akan
membuat data lebih terbaca dan membantu menunjukkan signifikansinya.
c. Enam prinsip
Penggunaan ilustrasi dalam bentuk grafis perlu mengikuti enam prinsip, yaitu
konsistensi, pengontrasan, keseimbangan, penekanan, konvensi, dan kesederhanaan.
Jenis ilustrasi yang dapat digunakan adalah tabel dan gambar (grafik, bagan, diagram,
peta, denah, foro, dan gambar lainnya).
Berikut ini beberapa contoh penggunaan tabel dan grafik.
1) Tabel
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data/informasi, biasanya berupa kata-
kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Tabel memiliki baris yang memanjang ke bawah dan kolom yang memanjang ke samping.
Contoh
Grafik area mirip dengan grafik garis. Keduanya sama-sama bisa digunakan untuk melihat
perubahan antarwaktu untuk satu atau dua kelompok data. Grafik area digunakan untuk
melihat perubahan dari dua kelompok yang berhubungan tetapi tetap dalam satu kesatuan.
Contoh:
Perkembangan Penduduk Cacat di Negara X
300
250
Grafik area berikut ini menyajikan data perkembangan
200
penduduk cacat berdasarkan kelompok jenis kelamin (laki-laki
150
dan perempuan) tahun 1976 sampai degan 2002 di negara X.
100
50
0
1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Perempuan Laki-laki
7. Modifikasi/penyuntingan draf laporan
Langkah berikutnya dari tahapan penyusunan laporan setelah menyusun draf dan
menggunakan grafis adalah melakukan penyuntingan.
Menyunting adalah suatu kegiatan memeriksa kembali suatu tulisan atau naskah sebelum
dipublikasikan. Penyuntingan dilakukan untuk menyiapkan naskah laporan siap cetak atau
siap terbit dengan memperhatikan sistematika penyajian, isi, dan bahasa.