BAHAN AJAR
TEKNIK MENULIS LAPORAN YANG EFEKTIF
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan mampu
menerapkan teknik penulisan laporan yang efektif.
Laporan merupakan suatu hal yang penting dalam organisasi. Laporan yang efektif
merupakan dambaan para pimpinan, baik di lembaga peemrintah, lembaga bisnis, maupun
lembaga pendidikan.
Laporan yang jernih, lengkap, dan tidak mlutitafsir dapat menuntun pimpinan untuk
mengambil kebijakan atau keputusan yang tepat. Sebaliknya, laporan yang membingungkan
berpotensi membuat pimpinan mengambil keputusan yang salah dan tidak jarang dapat berakibat
fatal.
Untuk menghasilkan laporan yang efektif, ada tiga tahapan penyusunan laporan yang harus
dilakukan, yaitu perencanaan, penyusunan, dan penyelesaian. Mari kita bahas ketiga tahap
tersebut dengan lebih detail.
1. PERENCANAAN
Tahap perencaan laporan meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
a. Penetapan tujuan laporan
Secara umum laporan dibuat dengan tujuan berikut:
• menginformasikan
• menggambarkan
• menjelaskan
• menginstruksikan
• mengevaluasi
• merekomendasikan
• memprovokasi
• membujuk
Adapun tujuan spesifik laporan bergantung pada output dan sasaran khusus dari laporan
tersebut. Misalnya laporan hasil Kajian Akademis tentang Komunikasi Utang Pemerintah
bertujuan untuk menemukan penyebab masalah untuk kemudian memberikan saran atau
rekomendasi bagaimana strategi komunikasi yang terbaik untuk mengomunikasikan
utang kepada masyarakat.
Agar dapat menentukan informasi yang dibutuhkan pembaca, kita dapat melakukan
konsultasi dengan pihak yang menugaskan, pihak yang membaca laporan, dan pihak
pengambil keputusan.
Misalnya pada saat melakukan investigasi tentang bagaimana utang pemerintah menjadi
pembicaraan publik di media massa, berikut ini pertanyaan yang dapat dimunculkan.
o Apa yang terjadi?
o Apakah informasi tentang utang sudah disampaikan?
o Bagaimana stratei komunikasinya?
o Apa akibatnya?
Kerangka laporan dapat disusun dengan alternatif klasifikasi informasi menggunakan urutan
kejadian, 5W1H, dan lokasi.
Judul
Executive Summary
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Diagram
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tugas dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
D. Sistematika Laporan
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
A. Pendhauluan
B. Visi BPPK
C. Misi BPPK
D. Arah Kebijakan dan Strategi
E. Target Kinerja
F. Penetapan Kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Renstra
B. Capaian Kinerja
C. Realisasi Anggaran
D. Kinerja Lainnya
Lampiran I Pengukuran Kinerja BPPK Tahun 2019
1. Kontrak Kinerja
2. Inisiatif Strategis
3. Sasaran Kinerja Organisasi
Lampiran II Pengukuran Kinerja BPPK Tahun 2019
Nilai Kinerja Organisasi
Untuk mengecek kerangka laporan yang kita buat sudah memadai atau belum, pertanyaan-
pertanyaan berikut dapat kita gunakan.
a) Apakah semua komponen kerangka laporan perlu ada?
b) Adakah area/topik yang belum tercantum?
c) Adakah area/topik yang tidak perlu?
d) Apakah tingkatan/level sudah tepat?
e) Apakah urutan penyajian informasi sudah tepat?
f) Apakah bahasa yang digunakan sudah memenuhi kaidah?
g) Apakah penomoran secara hierarki sudah benar?
2. PENYUSUNAN
Tahapan penyusunan laporan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
a. Penulisan Draf Laporan
1) Mengumpulkan data yang tepat
Data sangat penting untuk mendukung laporan. Pengumpulan data sangat
bergantung pada jenis laporan yang dibuat. Parameter data yang dipilih ringkas dan
relevan dengan gagasan dalam laporan.
• Data internal, data yang berasal dari unit kerja sendiri. Data ini dapat dikumpulkan
dengan cepat. Misalnya data realisasi anggaran
• Data eksternal. Jika data eksternal sudah tersedia dari riset-riset atau surveu
sebelumnya, tidak perlu mengumpulkan data sendiri. Data yang sudah ada dapat
digunakan (dipinjam).
2) Pisahkan data relevan menjadi beberapa bab yang berbeda.
Laporan bisnis sebaiknya tidak terlalu dipenuhi angka dan data. Menyusun data
menjadi beberapa bab yang berbeda adalah salah satu kunci keberhasilan laporan
bisnis.
Contoh: data penerimaan dipisah dengan data analisis pengguna jasa (customer).
3) Susun laporan menjadi beberapa bab yang dapat dibaca dengan cepat, sesuai dengan
kerangka laporan.
4) Kerjakan yang paling mudah terlebih dahulu.
Bisa jadi beberapa bab bergantung pada hasil analisis atau input dari bab lain. Oleg
karena itu, Anda dapat mengerjakan bab-bab tersebut secara terpisah sambil
menunggu analisis diselesaikan.
5) Tarik simpulan dan rekomendasi yang spesifik
Simpulan yang jelas harus ditarik secara logis dari data yang diteliti dalam laporan.
Setelah itu berikan rekomendasi yang jelas dan spesifik tentang tindakan terbaik
berdasarkan simpulan tersebut.
6) Cantumkah sumber jika diperlukan
Anda mungkin perlu menjelaskan asal informasi yang Anda tuangkan dalam laporan.
Tulislah semua sumber tersebut dalam daftar pustaka untuk menyediakan sumber
bagi orang lain yang ingin menindaklanjuti dan meneliti data tersebut lebih lanjut.
Untuk daftar pustaka, gunakan format yang tepat sesuai dengan panduan dalam
PUEBI.
b. Penggunaan Grafis
o Variasi warna
Seringkali akan sangat bermanfaat jika dalam laporan disertakan tabel atau grafik yang
menampilkan data kuantitatif. Gunakan variasi warna untuk menarik perhatian dan
membantu membedakan informasi.
o Poin-poin dalam box
Jika memungkinkan, gunakan bullet points, angka, atau data dalam box agar lebih
mudah dibaca. Halaman yang penuh dengan teks sangat melelahkan bagi pembaca.
Rangkumlah poin-poin penting dari teks laporan dalam sebuah kotak. Cara ini akan
membuat data lebih terbaca dan membantu menunjukkan signifikansinya.
o Enam prinsip
Penggunaan ilustrasi dalam bentuk grafis perlu mengikuti enam prinsip, yaitu
konsistensi, pengontrasan, keseimbangan, penekanan, konvensi, dan kesederhanaan.
Jenis ilustrasi yang dapat digunakan adalah tabel dan gambar (grafik, bagan, diagram, peta,
denah, foro, dan gambar lainnya).
Berikut ini beberapa contoh penggunaan tabel dan grafik.
1) Tabel
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata
dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu
dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
Tabel memiliki baris yang memanjang ke bawah dan kolom yang memanjang ke samping.
Contoh
2) Grafik
Grafik atau chart bukanlah suatu hal yang baru dalam statistik. Seringkali kita menjumpai
laporan, hasil penelitian, berita di televisi yang menampilkan grafik dalam narasinya.
Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang turun
naiknya hasil, statistik, dan sebagainya) atau penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan
dalam bentuk teks. (KBBI)
Grafik berguna untk menyajikan data agar lebih menarik, mudah dicerna, dan lebih jelas.
Grafik akan sangat diperlukan ketika kita menyajikan banyak data. Untuk melakukan
perbandingan, menunjukkan hubungan, melihat perkembangan, grafik bisa membantu kita
untuk menyajikan data dengan lebih jelas dan lebih mudah.
Setiap jenis grafik mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini penggunaan berbagai
jenis grafik yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan dalam menyajikan data secara
visual.
1) Grafik Batang, digunakan untuk menunjukkan perbandingan di antara variabel yang
berbeda atau menunjukkan perbandingan variabel dari waktu ke waktu.
Contoh:
2) Grafik Garis
Digunakan untuk menunjukkan perubahan pada periode waktu tertentu (jam, bulan,
triwulan, semester, tahun).
Grafik garis sangat efektif untuk hal-hal berikut:
§ mengidentifikasitren atau pola naik turunnya suatu data;
§ memperbandingkan beberapa variabel pada periode waktu yang sama.
Contoh:
c) Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran digunakan untuk membandingkan bagian-bagian terhadap keseluruhan.
Pada grafik lingkaran, data ditampilkan dalam bentuk persentase. Grafik ini tidak bisa
digunakan untuk menampilkan perubahan antarwaktu.
Contoh
Grafik lingkaran di atas menujukkan tingkat kepuasan pasien sebuah rumah sakit
terhadap pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. Dari total 100% pasien yang
menggunakan layanan IGD, dapat dilihat persentase pasien yang menyatakan
sangat puas, puas, kurang puas, tidak puas, dan sangat tidak puas terhadap layanan IGD.
d) Grafik Area
Grafik area mirip dengan grafik garis. Keduanya sama-sama bisa digunakan untuk melihat
perubahan antarwaktu untuk satu atau dua kelompok data. Grafik area bagus digunakan
jika ingin melihat perubahan dari dua kelompok yang berhubungan tetapi tetap dalam
satu kesatuan.
Contoh:
Grafik area berikut ini menyajikan data perkembangan penduduk cacat berdasarkan
kelompok jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) tahun 1976 sampai degan 2002 di
negara X.
250
200
150
100
50
0
1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002
Perempuan Laki-laki
Setelah melihat beberapa contoh penggunaan grafik, Anda pastinya sudah bisa memilih grafik
mana yang paling tepat untuk menggambarkan data yang akan Anda tuangkan dalam laporan.
c. Penyuntingan
Langkah berikutnya dari tahapan penyusunan laporan setelah menyusun draf dan
menggunakan grafis adalah melakukan penyuntingan.
Menyunting adalah suatu kegiatan memeriksa kembali suatu tulisan atau naskah sebelum
dipublikasikan. Penyuntingan dilakukan untuk menyiapkan naskah laporan siap cetak atau
siap terbit dengan memperhatikan sistematika penyajian, isi, dan bahasa.
10 | T e k n i k M e n u l i s L a p o r a n y a n g E f e k t i f
E-LEARNING TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN YANG EFEKTIF
11 | T e k n i k M e n u l i s L a p o r a n y a n g E f e k t i f
E-LEARNING TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN YANG EFEKTIF
c) mengecek tata letak (lay out) laporan yang meliputi penempatan posisi judul,
subjudul, sub-subjudul, urutan penomoran, penempatan tabel dan gambar;
d) mengecek indentasi, spasi, tingkat kerapatan antarbaris;
e) memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah teridentifikasi tersebut dengan
menghapus, mengganti, atau menambahkan unsur-unsur bahasa dalam draf laporan;
f) Tahap terakhir adalah membaca ulang draf laporan yang telah dikoreksi sebelum
di-publish atau dicetak.
3. PENYELESAIAN
Tahapan yang terakhir dari pembuatan laporan adalah penyelesaian laporan. Tahapan ini
dilakukan melalui tiga langkah, yaitu produksi, distribusi, dan umpan balik.
a. Produksi
Pada tahap ini dibuat bagian awal dan bagian akhir laporan. Bagian awal terdiri atas
sampul dan halaman judul, pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, serta
ringkasan eksekutif.
Ringkasan eksekutif merupakan rangkuman singkat dari suatu laporan yang diberikan
kepada pimpinan sehingga mereka mengetahui seberapa banyak yang harus dibaca dan
keputusan yang harus diambil.
Ringkasan eksekutif merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah laporan. Bagian
ini merupakan hal pertama (kadang bahkan menjadi satu-satunya) yang dibaca pimpinan.
Ringkasan eksekutif diletakkan pada bagian awal laporan tetapi dibuatnya pada urutan
terakhir setelah bagian utama laporan selesai. Ringkasan eksekutif harus ringkas dan
singkat (5% s.d. 10% dari bagian utama laporan).
12 | T e k n i k M e n u l i s L a p o r a n y a n g E f e k t i f
E-LEARNING TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN YANG EFEKTIF
Selain bagian awal, bagian akhir juga dibuat setelah laporan utama selesai. Bagian akhir
terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.
1) Daftar pustaka
merupakan suatu daftar yang berisi buku, tulisan ilmiah, atau sumber lain yang
menjadi rujukan dalam penulisan laporan.
Pola penulisan daftar pustaka mengikuti rumus NA-TA-JU-KO-PEN, yaitu nama
penulis, tahun terbit, judul buku, kota, penerbit. Pola ini paling sesuai dengan kaidah
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Contoh.
Mulyana, Deddy. 2017. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
2) Lampiran
Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama.
Lampiran dapat berupa teks, seperti dokumen pendukung maupun berupa gambar,
seperti foto. Lampiran yang disertakan dalam laporan biasanya berupa data-data
yang digunakan dalam analisis, baik yang berupa tabel, gambar, matriks, formulir-
formulir, foto, dan lain-lain yang jika ditambahkan pada laporan utama akan terlalu
panjang.
b. Distribusi
Distribusi laporan dapat dilakukan secara fisik dalam bentuk cetakan atau secara digital
dalam bentuk berkas elektronik atau situs web. Meskipun kemajuan teknologi
memungkinkan untuk mendistribusikan lapora secara elektronik, masih banyak laporan
yang tetap perlu didistribusikan secara fisik (dicetak). Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam distribusi laporan adalah biaya, kemudahan, waktu, keamanan,
dan privasi.
c. Umpan Balik
Hal terakhir yang perlu dilakukan dalam pembuatan laporan adalah permintaan dan
penerimaan umpan balik dari pembaca laporan. Umpan balik sangat berguna untuk
memperbaiki pembuatan laporan berikutnya dan memastikan bahwa tujuan laporan
tercapai.
***SW***
13 | T e k n i k M e n u l i s L a p o r a n y a n g E f e k t i f