Solusi dari efek visualisasi data yang salah adanya beberapa ketentuan untuk pemilihan
diagram, pola, warna bentuk untuk memvisualisasikan data agar tersampaikan secara efektif
diantaranya :
1. Pilih diagram dan grafik yang tepat dalam memvisualisasikan sebuah data
Sebuah dashboard tidak akan cukup untuk meletakkan seluruh visualisasi data yang ada,
maka perlu mempertimbangkan jenis format yang tepat untuk memvisualisasikan data,
baik untuk menceritakan sebuah kondisi atau menjawab inti masalah yang dihasilkan dari
data sebagai tujuan utama visualisasi. Terkadang menggabungkan beberapa chart atau
diagram yang berhubungan dapat sangat membantu, hal tersebut dapat mendorong
eksplorasi lebih dalam. Contohnya Bar chart efektif dalam membandingkan kategori pada
satu ukuran dan merupakan bentuk visualisasi paling umum. Pie chart sangat berguna
untuk menambahkan detail dari visualisasi dari diagram yang lain, tetapi kurang efektif
sebagai visualisasi yang berdiri sendiri.
Dalam mengatasi penyajian data yang kurang tepat mevisualisasi data dapat di terapkan
beberapa prinsip penting yang harus diterapkan adalah:
1. Setiap bentuk visualisasi data lebih tepat untuk menyajikan/menceritakan data atau
informasi tertentu. Misalnya:
a. Secara umum grafik garis tepat untuk menunjukkan tren kasus, kejadian, dan
persediaan logistik berdasar waktu.
b. Diagram lingkaran lebih tepat untuk menunjukkan komposisi, terutama yang
proporsinya relatif berbeda, dan perlu diberi tambahan label untuk memudahkan
pembacaan.
c. Dan tabel dapat digunakan untuk menyajikan angka yang lebih terperinci dan
menyajikan angka absolut dan relatif/persentase secara bersamaan dalam satu
visualisasi.
2. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan grafik ataupun tabel
yang masih sering dilakukan di lapangan. Misalnya:
a. Hindari membandingkan terlalu banyak indikator dalam satu visualisasi karena
membuat grafik atau tabel menjadi ruwet dan tidak dapat dibaca.
b. Dan hindari membandingkan indikator-indikator yang tidak memiliki hubungan
dalam pengelolaan program dalam satu visualisasi karena hal itu dapat
menyebabkan grafik atau tabel tidak memberikan informasi yang bermakna.
3. Data yang akan disajikan harus memiliki kualitas yang baik, dan kualitas yang baik
dapat diperoleh dari analisis dan visualisasi data. Keduanya sinergis dan saling
mendorong satu sama lain. Oleh sebab itu, proses validasi dan verifikasi data harus
dilakukan secara serius sebelum data diterbitkan. Penggunaan data secara rutin akan
memberikan kesadaran akan kualitas dan manfaat data oleh petugas kesehatan.
Selain itu, untuk solusi ketrampilan SDM yang masih rendah yaitu dashboard standar
yang direkomendasikan WHO dapat dimanfaatkan sebagai contoh praktik terbaik
visualisasi data kesehatan. Standar WHO ini juga perlu dimasukkan dalam materi
pembelajaran manajemen data, baik di kurikulum formal pendidikan kesehatan maupun
program pelatihan untuk petugas kesehatan.