PEMBAHASAN
2. pengertian kurikulum
1
Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 13
pendidikan, dan dalan keseluruhan program itu terkandung isi pelajaran tiap bidang
studi, pengalaman, dan kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya.
(2) ICT adalah sebagai “alat bantu (tool)”, yaitu digunakan sebagai alat,
misalnya ketika membuat tugas-tugas, mengumpulkan data dan
dokumentasi, komunikasi dan melaksanakan penelitian. Umumnya ICT
digunakan dalam pemecahan permasalahan secara independen.
2
Nurdin Ibrahim,”ICT untukpendidikan terbuka jarak jauh” N.16/teknodik/juni/2005,hlm.5
b. Pengintegrasian ICT di sekolah
3
Agar siswa dapat berkembang dengan cepat dalam penguasaan
teknologi (ICT) maka perlu pengintegrasian ICT di sekolah. Dengan
adanya ICT di sekolah maka organisasi sekolah tersebut akan terdorong
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan
bidangnya, diantaranya adalah sebagai berikut.
3
Ibid., hlm. 13
matematika sekolah. Geogebra juga merupakan salah satu software
yang dapat membantu dalam pembelajaran matematika, bahkan juga dapat
membantu dalam penulisan bahan ajar dan lebih hebat juga dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal. Geogebrasudah
diterjemahkan ke berbagai bahasa(saat inipanduan ditulis sudah 52
bahasa) termasukBahasa Indonesia.
Geogebra merupakan software gratis yang dapat diunduh di
situs resminya. geogebra merupakan aplikasi teknologi matematika yang
berfungsi untuk mengajarkan siswa tentang geometri, aljabar, dan
kalkulus. Manfaat dari geogebra adalah sebagai media pembelejaran
matematika, sebagai alat bantu membuat bahan ajar matematika, dan
menyelesaikan soal matematika.
d. Difusi ICT
a) Proses difusi ICT terdiri dari 4 elemen, yaitu :
(1) Inovasi
Dalam hal ini, inovasinya adalah ICT. Karena bagi orang yang belum
pernah tahu tentang ICT, menganggap ICT sebagai sesuatu yang baru. ICT
diterapkan disemua jenjang pendidikan. Mulai dari SD sampai ke
Universitas. Namun, ICT sangat berguna pada jenjang Universitas.
ICT mempermudah dalam proses pembelajaran, karena merupakan suatu
model pembelajaran yang mempermudah guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar didalam dunia pendidikan
(2) Komunikasi dengan saluran tertentu
Saluran yang digunakan dalam proses komunikasi adalah saluran
media massa yang ada, baik itu televisi, radio, surat kabar, ataupun media
massa yang lain yang mana tujuannya adalah untuk menyampaikan
informasi tentang ICT.
(3) Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Waktu
dalam proses difusi berpengaruh dalam proses keputusan inovasi yaitu
tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama sampai ia
menerima atau menolak inovasi, keinovatifan individu dan unit adopsi
lain, dan rata-rata adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak
jumlah anggota suatu sistem mengadopsi suatu inovasi dalam periode
waktu tertentu.
(3). Pengembangan
Untuk membuat siswa lebih semangat dan lebih mudah mengerti dalam
pembelajaran matematika khususnya materi geometri, aljabar, dan kalkulus.maka
penulis menggunakan aplikasi geogebra dalam pembelajaran. Dimana biasanya
dalam mencari sumber dalam memahami pelajaran hanya dari buku maka aplikasi
geogebra dapat mempermudah dalam memahami pelajaran matematika khususnya
materi geometri, aljabar, dan kalkulus. Aplikasi geogebra tidak hanya
menampilkan rumus-rumus seperti di sumber buku,tetapi juga pengaplikasian
rumus beserta gambar 2D dan 3D yang membuat siswa lebih paham dari cara
pembelajaran sesungguhnya.
(4.) Komersialisasi
(6). Konsekuensi
4
Isman M. Nur. 2016. Pemanfaatan Program Geogebra Dalam Pembelajaran Matematika Vol. 5,
Jogjakarta : PPPPTK Matematika
pengajaran dan pembelajaran; dan (d) pemikiran katalitik: ICT diharapkan dapat
mempercepat inovasi pendidikan.5
2) Kecepatan Adopsi
Dalam pengadopsian ICT disekolah, maka perlu diadakan pelatihan terhadap
guru/tutor. Guru/tutor memerlukan keterampilan edukasional dan didaktikal
dalam pembelajaran. Dalam pelatihan guru diharapkan mampu mengetahui proses
penerapan ICT dan manfaat dari ICT di sekolah. Sehingga ICT mudah diterima
dalam proses pembelajaran di sekolah. ICT juga memiliki keuntungan relative
yang membuat guru semakin yakin untuk mengadopsi ICT dan menerapkannya
disekolah.
h. Keinofativan dan Kategori Pengguna Inovasi
Salah satu inovasi sarana pembelajaran adalah penggunaan Information
Comunication and Technology (ICT). Dalam konteks pendidikan, penggunaan
alat ini bukan saja mampu membantu tugas-tugas pengurusan dan administrasi,
tetapi juga berpotensi besar sebagai alat untuk memperoleh informasi tentang
pengajaran dan pembelajaran bagi hampir semua mata pelajaran. Melalui
penggunaan alat teknologi ini, suasana belajar mengajar menjadi lebih menarik
dan mempunyai potensi yang baik untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran. Penggunaan multimedia melalui komputer adalah sebagian dari
cabang ICT yang berupaya untuk menggabungkan berbagai media seperti teks,
suara, gambar, animasi dan video dalam suatu alat yang membuatnya sebagai
teknologi media belajar mengajar yang lebih menarik dan praktikal.
Kategori adopter dari inovasi ICT:
1. Innovator
Kepala sekolah yang memiliki perilaku inovatif akan melakukan terobosan
baru dan konsisten dalam memperbaiki pembelajaran di sekolah, salah
satunya dengan menggunakan sarana pembelajaran ICT ini. Melalui
penggunaan alat teknologi ini, suasana belajar mengajar menjadi lebih
5
Tondeur.2007. Curricula and the use of ICT in education: Two worlds apart?. (online),
(http://users.ugent.be/~mvalcke/CV/bjet_680.pdf, British Journal of Educational Technology),
diakses tanggal 11 Mei 2016 hlm. 963
menarik dan mempunyai potensi yang baik untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
2. Pengguna Awal
Guru-guru mata pelajaran yang mengetahui adanya ICT menggali informasi
tentang inovasi tersebut guna mencapai adopsi yang dianggap tepat untuk
diterapkan di sekolah. Guru menerapkan ICT dalam proses pembelajaran.
3. Mayoritas Awal
Guru dan pegawai sekolah mengadopsi inovasi ICT yang dilakukan secara
hati-hati dan bahkan melalui proses/ waktu yang lama. Dengan cara menggali
informasi inovasi lebih rinci.
4. Mayoritas Akhir
Guru dan pegawai sekolah mengadopsi ICT setelah melihat keberhasilan dari
guru-guru yang sudah menerapkannya.
5. Tradisional
Guru dan pegawai sekolah yang masih menggunakan system pendidikan
manual/ metode ceramah karena enggan menggunakan hal-hal yang baru.
i. Kepemimpinan dan jaringan difusi
(1) Pemipin opini
Pemipin opini adalah orang yang memimpin dalam mempengaruhi
pendapat orang lain tentang suatu inovasi. Guru/tutor adalah orang yang sangat
berpengaruh dalam inovasi ICT dalam sistem pendidikan. Karena guru/tutor
memiliki pemahaman dan ketrampilan dari pengalaman dan pelatihan serta
memiliki peranan penting dalam sistem pendidikan khusus nya disekolah.
Guru/tutor sebagai opinion leader aktif karena secara terencana dan aktif
dalam menyampaikan informasi tentang inovasi ICT dalam sistem pendidikan,
yang mana warga sekolah masih asing dengan istilah ICT tersebut.
1. Komunikasi eksternal
Seorang OL memiliki eksposur yang lebih besar untuk media
massa daripada pengikutnya. Maksudnya guru/tutor memiliki resiko
yang lebih besar karena perannya yang penting sehingga dapat
memberikan hubungan eksternal melalui saluran media massa.
2. Aksebilitas/ keterhubungan
Seorang OL harus memiliki link jaringan interpersonal yang luas
dengan
pengikutnya serta memiliki partisipasi sosial yang lebih besar.
Guru/tutor dalam menyebarkan informasi suatu inovasi harus
memiliki keterhubungan yaitu melalui tatap muka komunikasi suatu
inovasi pada pertemuan formal maupun informal.
3. Status sosio-ekonomi
OL memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi disbanding
pengikut mereka. Guru/tutor memiliki peranan yang lebih karena
memiliki ketrampilan dan pengaruh yang signifikan dalam keberadaan
suatu inovasi.
4. Variabel keinovatifan
Guru/tutor harus lebih dahulu mengadopsi inovasi ICT dalam sistem
pendidikan sebelum pengikut mereka.
Pada inovasi ICT dalam sistem pendidikan terjadi model jarum
karena arus komunikasi yang disampaikan satu arah dan audiens pasif
terhadap informasi.
j. Agen pembaharu
2. Agen pembaharuan
3. Agen pembaharuan dalam pendidikan ini melibatkan seorang guru untuk
memperkenalkan dan digunakan kepada pengadopsi atau siswa. 7Peran
guru dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan diharapkan guru
mampu memilih materi pembelajaran yang disesuai dengan kebutuhan
serta kemampuan siswa
4. . Memperkenalkan inovasi itu menyangkut manfaat dan fungsi dari
inovasi geogebra itu sendiri yang kemudian diperkenalkan secara
langsung oleh agen pembaharuan. Agen pengusaha pembaharuan
melalukan tatap muka dengan pengadopsi untuk membujuk agar menerima
produk inovasi geogebra. Dan agen pembaharuan memberikan
pengetahuan tentang manfaat geogebra kepada pengadopsi atau siswa
tersebut. Penyampaian pengetahuan mengenai inovasi geogebra dapat
dilakukan dengan metode pembelajaran berbasis computer,yaitu:latihan
dan praktik, tutorial, dan simulasi. Jika pengadopsi menerima dengan
baik,maka agen pembaharuan memberikan pendamping agar pengadopsi
dapat menggunakan inovasi geobgebra tersebut dengan baik dan sesuai
dengan kebutuhannya. Proses pendampingan dihentikan apabila
pengadopsi tidak lagi membutuhkan pendamping dari agen dengan kata
lain pengadopsi telah mahir dalam menggunakan geogebra tersebut
sehingga inovasi yang diadopsi dapat dijalankan sesuai dengan
kebutuhannya. Disini,agen pembaharuan tidak akan mengakhiri hubungan
7
Endang Supartini,”Peran Guru Dalam Pembaharuan Pendidikan”,Dinamika Pendidikan
No.01,Maret 2003, hlm.68
ketergantungan kepada pengadopsi karena agen pembaharuan selalu
mendampingi pengadopsi dalam menggunakan geogebra tersebut.
Daftar Pustaka
Tondeur.2007. Curricula and the use of ICT in education: Two worlds apart?.
(online), (http://users.ugent.be/~mvalcke/CV/bjet_680.pdf, British Journal of
Educational Technology), diakses tanggal 11 Mei 2016 hlm. 963