Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN AUGMENTED REALITY

DALAM KEGIATAN PEMASARAN PRODUK

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemasaran Stratejik yang diampu
oleh Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos., M.M. dan Dr. Puspo Dewi Dirgantari, M.T., M.M.

Disusun Oleh:

Fahira Azzahra

2102510

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penerapan Augmented
Reality dalam Kegiatan Pemasaran Produk” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemasaran Stratejik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd., S.Sos.,
M.M. dan Ibu Dr. Puspo Dewi Dirgantari, M.T., M.M. selaku dosen mata kuliah Pemasaran
Stratejik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala bentuk masukan berupa kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 12 Februari 2023

Penulis,

Fahira Azzahra
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia pada tahun 2020 mengharuskan
pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk
mencegah penyebaran Covid-19 sehingga menyebabkan terbatasnya mobilitas dan
aktivitas masyarakat. Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola belanja masyarakat
yang sebelumnya konvensional menjadi mobile.
Augmented Reality (AR) termasuk bagian dari Virtual Environment (VE) atau yang
lebih dikenal dengan Virtual Reality (VR). AR memberikan gambaran kepada pengguna
melalui penggabungan konten di dunia maya dengan dunia nyata. Melalui fitur AR,
pengguna dapat melihat tampilan objek 2D atau 3D yang diproyeksikan di dunia nyata
dengan memanfaatkan alat berupa kamera atau kacamata khusus.
Sebelum pandemi Covid-19, belanja online memang bukan suatu hal yang baru.
Namun, dengan adanya kebijakan PSBB saat awal pandemi, kegiatan belanja online
menjadi jauh lebih meningkat dari sebelumnya. Hal ini tentunya menjadi tantangan dalam
memasarkan produk karena konsumen tidak bisa melihat produk secara langsung. Oleh
karena itu, penjual harus memiliki strategi agar dapat meyakinkan konsumen, salah
satunya dengan cara memanfaatkan Augmented Reality. Melalui fitur ini, konsumen dapat
menemukan produk yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Penjual juga dapat
memberikan pengalaman yang berkesan dan nyata kepada pelanggan sesuai keunggulan
produk.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian Augmented Reality?
2. Apa manfaat penerapan Augmented Reality dalam kegiatan pemasaran produk?
3. Bagaimana contoh penerapan Augmented Reality dalam kegiatan pemasaran produk?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Augmented Reality.
2. Untuk mengetahui manfaat penerapan Augmented Reality dalam kegiatan pemasaran
produk.
3. Untuk mengetahui contoh penerapan Augmented Reality dalam kegiatan pemasaran
produk.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Augmented Reality


Menurut Ronald T. Azuma (2008), Augmented Reality adalah penggabungan benda-
benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata,
dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam
dunia nyata. Menurut Stephen Cawood & Mark Fiala dalam bukunya yang berjudul
Augmented Reality: a practical guide, mendefinisikan bahwa Augmented Reality
merupakan perpaduan antara virtual reality dengan world reality sehingga objek virtual
dua dimensi atau tiga dimensi seolah-olah terlihat dan menyatu dengan dunia nyata.
Melalui AR, pengguna dapat melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya dengan
penambahan objek virtual yang dihasilkan oleh komputer. Adapun menurut Brian (2012),
Augmented Reality adalah suatu istilah yang berkaitan dengan lingkungan yang
menggabungkan dunia nyata dengan dunia visual yang diciptakan oleh komputer
sehingga menjadikan batas antara keduanya menjadi sangat tipis.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Augmented
Reality adalah gabungan antara objek nyata dan virtual yang terintegrasi ke dalam dunia
nyata secara real time.

2.2 Manfaat Penerapan Augmented Reality dalam Kegiatan Pemasaran Produk


Sebelum Indonesia dilanda pandemi Covid-19, belanja online memang bukanlah
suatu hal yang baru. Namun, dengan adanya kebijakan PSBB saat awal pandemi, kegiatan
belanja online menjadi jauh lebih meningkat dari sebelumnya. Pandemi Covid-19 turut
mengubah pola belanja masyarakat yang sebelumnya konvensional menjadi serba online.
Hal ini tentunya mengharuskan pelaku bisnis semakin adaptif dalam menerapkan strategi
agar dapat meyakinkan konsumen dan meningkatkan aktivitas jual beli secara online. Di
era yang serba digital sekarang ini, pemasaran digital (digital marketing) menjadi metode
baru yang memiliki peranan penting dalam memasarkan suatu produk. Salah satu contoh
strategi digital marketing ialah penerapan Augmented Reality.
Pada dasarnya, Augmented Reality sudah digunakan di aplikasi Sephora sejak tahun
2016, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pelopor penggunaan teknologi AR untuk
pemasaran.
Penerapan Augmented Reality dalam kegiatan pemasaran dapat memberikan
pengalaman yang berkesan kepada pelanggan. Dengan strategi ini, pelaku bisnis dapat
memasarkan produknya secara lebih personal. Melalui teknologi ini juga konsumen dapat
menemukan produk yang paling sesuai dengan kebutuhannya karena konsumen dapat
melihat secara interaktif produk yang akan dibeli. Dari tampilan Augmented Reality yang
muncul, konsumen dapat meninjau produk yang akan dibeli sehingga lebih yakin serta
memungkinkan konsumen untuk dapat melakukan kostumisasi produk sesuai selera dan
kebutuhan.

2.3 Contoh Penerapan Augmented Reality dalam Kegiatan Pemasaran Produk

Anda mungkin juga menyukai