Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan Agama Islam

Alat dan Sarana Thaharah

Nama Kelompok :
- Tannia Flora Dwijayanti (2892150255)

Dosen pengampu : Aden Sudarman S. A.g. M.pd. I


Pengertian Thaharah

⇒Thaharah menurut bahasa artinya “bersih” Sedangkan menurut istilah syara’    thaharah
adalah bersih dari hadas  dan najis.
   Selain itu thaharah dapat juga diartikan mengerjakan pekerjaan yang membolehkan
shalat, berupa wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis.         
Hukum thaharah itu sendiri wajib dan telah disampaikan oleh Allah melalui
firmanNya:

"Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan salat, maka


basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian
basuh kaki sampai kedua mata kaki." (Al-Maidah:6).

"Dan, pakaianmu bersihkanlah." (Al-Muddatstsir:4).

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-


orang yang menyucikan diri." (Al-Baqarah:222).

               

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK BERTHAHARAH


1. Air dalam ajaran islam diterangkan bahwa salah satu alat yang dapat digunakan untuk
thaharah adalah air. Bahkan sebelum orang dapat memakai alat yang lain seperti batu,atau
debu maka baginya terlebih dahulu dituntut untuk menggunakan air sebagai alat thaharah
yang paling utama. Namun dalam hal ini tidak sembarang air untuk thaharah.
Oleh karena itu, berikut ini macam-macam airnya: 
 a). Air Mutlak Yang dimaksud air mutlak ialah air yang suci lagi mensucikan bagi yang
lainnya. Artinya bahwa air itu suci pada dirinya atau dzatnya,dan dapt mensucikan lainya,
dan dapat untuk bersuci.
 b). Air Mustakmal Air mustakmal ialah air bekas terpakai, yaitu yang telah dipakai untuk
berwudlu atau untuk mandi. Hukumnya air semacam ini tetap suci lagi
mensucikan.Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a:”adalah Nabi pernah mandi dengan air sisa
Maimunah mandi”.
 c) Air suci tetapi tidak mensucikanYang dimaksud ialah air yang dilihatdari dzatnya sendiri
suci, semisal air kelapa. Air seperti ini suci tetapi tidak dapat digunakan untuk
menghilangkan hadast.
d)Air yang bernajisAir bernajis ialah yang tercampur dengan barang najis sehingga merubah
salah satunya rasa,warna,dan baunya. Air seperti ini tidak dapat digunakan untuk thaharah.
2.DEBU bagi seorang yang berhalangan mempergunakan air karena suatu sebab, apakah
halangan itu berupa penyakit yang tidak boleh terkena air ataukah tidak memperoleh air
yang memenuhi syarat agama sedang waktunya sudah masuk waktu shalat, maka baginya
diperkenakan menggantinya dengan debu.           
 Pengertian tanah yang baik yaitu debu yang bersih, yang tidak bercampur dengan najis.
Debu semacam ini banyak ditemukan di berbagai tempat di sekitar kita.

3.BENDA PADAT benda padat  yang suci dari asalnya lagi pula tidak terkena najis semisal
batu, bata merah, tanah padat, kayu kering, kertas,tissue dll. Benda tersebut dapat
digunakan untuk bersuci menghilangkan najis setelah buang air kecil maupun besar lantaran
tidak mendapatkan air.

Dasar Hukum Thaharah

Dalam Al-Qur'an maupun Hadits banyak sekali penjelasan-penjelasan maupun perintah-


perintah, agar umat islam senantiasa bersih dan suci. adapun dalil yang menjelaskan
tentang disyariatkannya Thaharah dalam Islam adalah sebagai berikut:

    "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang
baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-
Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (Al-Maidah :6 )

Macam - Macam thaharah


Mandi wajib
Wudhu
Tayamum
Thaharah pun terbagi menjadi dua bagian seperti berikut:

A. Thaharah Ma'nawiyah
Thaharah ma'nawiyah merupakan bersuci rohani misalnya membersihkan segala
penyakit hati yaitu iri, dengki, riya dan lainnya.
Pasalnya, thaharah ma'nawiyah ini penting dilakukan sebelum melakukan thaharah
hissiyah, karena ketika bersuci harus dalam keadaan bersih dari sifat-sifat sirik
tersebut.

B. Thaharah Hissiyah
Thaharah hissiyah adalah bersuci jasmani, atau membersihkan bagian tubuh dari
sesuatu yang terkena najis (segala jenis kotoran) maupun hadas (kecil dan besar).

Untuk membersihkan dari najis dan hadas ini, bisa dilakukan dengan menggunakan
air seperti berwudu, mandi wajib, serta tayamum (bila dalam kondisi tidak ada air).

Bersuci atau thaharah merupakan bagian dari prosesi ibadah umat Islam yang bermakna
menyucikan diri yang mencakup secara lahir atau batin. Fungsinya adalah agar diri kita
terhindar dari hadas kecil maupun besar serta terhindar dari penyakit.
Fungsi taharah adalah :
1.  Untuk membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis ketika hendak
melaksanakan suatu ibadah.
2.  Menjadi cermin keimanan seseorang
3.  Terhindar dari penyakit

Alat-alat Thaharah

Untuk melakukan thaharah, ada beberapa media yang bisa digunakan, yakni air, debu yang
suci, dan batu untuk diinjak. Air sendiri, dari segi hukum dibagi menjadi lima, yaitu

-Air suci dan dapat mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, dll
-Air yang dapat mensucikan tapi makruh hukumnya, seperti air yang dijemur di tempar
logam bukan emas
-Air yang tidak dapat mensucikan, seperti air yang kurang dari dua kulah, air yang sifatnya
berbah (air teh, air kopi, air berbau), dan air yang diperoleh dari mencuri.

Macam-macam air alat dan sarana thaharah

Dalam bersuci menggunakan air, kita juga harus memperhatikan air yang boleh dan tidak
boleh digunakan untuk bersuci.
Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah

· Air mutlak yaitu air yang suci dan mensucikan, yaitu air :

1. Air hujan

2. Air sumur

3. Air laut

4. Air sungai

5. Air danau/ telaga

6. Air salju

7. Air embun

QS Al- Anfal ayat : 11[8:11] (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai
suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit
untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-
gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh denganya telapak
kaki(mu).

Anda mungkin juga menyukai