Pengertian Thaharah
Thoharoh secara bahasa artinya bersih, kebersihan atau bersuci. Sedangkan menurut istilah
ialah suatu kegiatan bersuci dari hadats dan najis sehingga seseorang diperbolehkan untuk
mengerjakan suatu ibadah yang dituntut dalam keadaan suci seperti sholat dan thowaf.
Kegiatan bersuci dari hadats dapat dilakukan dengan berwudhu, tayammum dan mandi,
sedangkan bersuci dari najis meliputi mensucikan badan, pakaian dan tempat.
"Dan bersihkanlah pakaianmu dan jauhilah perbuatan yang kotor (dosa). (Al-Muddatstsir :
4 - 5).
"Kebersihan itu sebagian dari iman." (HR. Mulim dari Abu Said Al-Khudri).
"Allah tidak akan menerima sholat seseorang yang tidak bersuci." (HR. Muslim).
Pengertian Najis
• Najis dalam pandangan syariat Islam yaitu benda yang kotor yang
mencegah sahnya suatu ibadah yang menuntut seseorang dalam keadaan
suci seperti sholat dan thowaf. Dalam Al-Qur'an perkataan najis disebut
juga dengan "rijsun" seperti tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 90 :
• Benda yang kelihatan kotor belum tentu najis, begitu juga sebaliknya.
Misalnya, pakaian yang terkena tanah atau debu akan menjadi kotor
tetapi tidak najis sehingga sah jika digunakan dalam sholat, tetapi
sebaiknya harus dibersihkan terlebih dahulu. Dalam keadaan lain pakaian
yang terkena kencing walaupun tidak berbekas lagi hukumnya adalah
terkena najis dan tidak sah bila digunakan untuk sholat.
Alat dan Benda yang digunakan
• "Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih." (QS. Al-Furqan :
48).
• "Laut itu airnya suci dan bangkainya halal dimakan." (HR. At-Turmudzi).
• 2. Air yang dipanaskan dengan matahari (air musyammas),
ialah air yang terjemur pada matahari dalam bejana selain
emas dan perak tetapi dalam bejana yang terbuat dari logam
yang dapat berkarat. Air jenis ini suci dan menyucikan tetapi
hukumnya makruh untuk digunakan karena dikhawatirkan
akan menimbulkan penyakit. Adapun air yang berada di
dalam bejana bukan logam atau air yang dipanaskan bukan
dengan matahari seperti direbus tidak termasuk dalam jenis
air musyammas.
• Yang dimaksud bangkai adalah binatang yang mati karena tidak disembelih ata
disembelih tidak menurut aturan syariat Islam, termasuk bagian tubuh dari
hewan yang dipotong ketika masih hidup.
• "Segala sesuatu (anggota tubuh) yang dipotong dari binatang yang masih hidup
termasuk bangkai". (HR. Abu Daud dan Turmudzi dari Abi Waqid Al-Laitsi).
• Bangkai yang tidak termasuk najis adalah ikan dan belalang, keduanya halal
untuk dimakan.
b. Darah
Semua macam darah termasuk najis, kecuali darah
yang sedikit seperti darah nyamuk yang menempel
pada badan atau pakaian maka hal itu dapat dimaafkan.
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi." (QS. Al-Maidah : 3).
c. Nanah
Kotoran manusia dan binatang, baik yang keluar dari dubur atau
qubul hukumnya najis, kecuali air mani. Walaupun air mani tidak
najis tetapi hendaknya dibersihkan.
E. Arak (khamar)