Anda di halaman 1dari 25

AR A H d a n

T H AH I H
D UP B E R S
HI
Anggota Kelompok

Akhiruddin
Pendahuluan
Thaharah menurut syari'at
Islam ialah suatu kegiatan Thaharah merupakan perintah agama untuk bersuci
bersuci dari hadas maupun dari hadas dan najis. Kedudukan bersuci dalam
hukum Islam termasuk amalan yang penting
najis sehingga seorang lantaran salah
diperbolehkan untuk
mengerjakan suatu ibadah satu syarat sah salat adalah diwajibkan suci dari
yang dituntut hadas dan najis. Thaharah tak sekadar

harus dalam keadaan suci bersih-bersih badan. Tak setiap yang bersih pun
seperti shalat. "Kegiatan pasti sudah suci
bersuci dari najis meliputi
bersuci

pakaian dan tempat.


Hukum Thaharah
a h a rah
a m T h
-ma c k n i
Maca
m
d ua, y a Dalil thaharah tertulis dalam Quran surat Al Baqarah
a h a d a
n t ha h a r
p a ayat 222. Allah SWT berfirman
b a g ia s b e r u
Pe m h a d a t i , d a n
i d a r i m a n d r i
rs u c d h u , c i d a
be a n w u
, b e rs u menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci
la k u k u d i a n n a ji s
m e K e m g k a n
m u m . g h i la n
tay a a m e n
b e ru p mutaṭahhirīn-yuḥibbul wa tawwābīna-yuḥibbut
najis
ya n g p a k a i a n . Innallāha: Latinِ ‫اَّ ن الّٰ لَ هُ يِ حُّ ب الَّ تَّ وِابْ يَ نَ وُ يِ حُّ ب‬
a t da n
d a n , tem p ‫ ْالُ مَ تَ طِّ هِ رْ يَ ن‬:Arab
i b a
a da d
Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat
dan menyukai orang yang

menyucikan diri.
Alat-alat Thaharah Air suci dan dapat mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, dll
-Air yang dapat mensucikan tapi makruh hukumnya, seperti air yang
dijemur di tempar

logam bukan emas

-Air yang tidak dapat mensucikan, seperti air yang kurang dari dua kulah,
air yang

sifatnya berbah (air teh, air kopi, air berbau), dan air yang diperoleh dari
mencuri. Thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti bersih atau suci
dan ini sudah disarikan

ke dalam bahasa Indonesia. Pengertian thaharah secara bahasa adalah an-


Nadafatu
Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah
membersihkan diri, pakaian, dan tempat
yang artinya bersih atau suci

dari najis dan hadas, sehingga seseorang


diperbolehkan beribadah yang ditentukan

harus dalam keadaan suci. Bersuci dari hadas dapat


dilakukan dengan berwudu, (untuk hadas kecil), atau
mandi
Alat -alat Thaharah
Sabda Rasulullah Saw:
Air yang demikian boleh diminum dan sah
dipakai untuk menyucikan ( membersihkan )
Dari Abu Hurairah r.a Telah bertanya seorang laki-laki
kepada Rasulullah Saw. Katalaki-laki itu, ‘’Ya
Rasulullah Saw, kami berlayar di laut dan kami hanya
benda yang lain. Yaitu air yang jatuh dari langit
membawa air atau terbit dari bumi dan masih masih

sedikit, jika kami pakai air itu untuk berwudhu, maka tetap (belum berubah) keadaannya, seperti air
kami akan kehausan. Bolehka kami hujan, air laut, air sumur, air es yang

berwudhu dengan air laut ? jawab Rasulullah Saw., sudah hancur kembali, air embun, dan air yang
‘’Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya halal keluar dari mata air.
dimakan.’’ (Riwayat lima ahli hadits. Menurut
erubahan air yang tidak menghilangkan keadaan tau sifatnya suci menyucikan
keterangan Tirmizi, hadits ini shahih)

walaupun perubahan itu terjadi pada salah satu dari semua sifatnya yang tiga

(warna,rasa dan baunya) macam-macam air tersebut


walaupun perubahan itu terjadi pada salah satu dari semua
sifatnya yang tiga

(warna,rasa dan baunya) macam-macam air tersebut adalah


sebagai berikut. Ada 7 macam macam Air :

Air hujan. Allah berfirman :

ketenteraman memberi untuk mengantuk kamu membuat Allah


ketika), Ingatlahُ (‫ اْ ذُ يَ غِّ شْ يُ ك‬11ِ ‫ُقلْ ِوبُ كْ مَ وُ يَ ِّثبَ تِ بِ ه ْااَل ْ قَ دَۗا م‬
‫ُم اُّلنَ عاَ سَ اَ َم نً ةِّ مْ نُ هَ وُ َينِّ زُ لَ َع لْ يُ كْ مِّ مَ ن الَّ سَ ۤم اِ ءَ ۤم اً ءِّ لُ يَ طِّ هَ رُ ك‬
‫ْمِ بٖ هَ وُ يْ ذِ هَ بَ عْ نُ كْ مِ رْ جَ ز الَّ شْ يٰ طِ نَ ِولَ يْ ِربَ طَ عٰ لى‬

dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit


kepadamu untuk menyucikan Macam macam
kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-
gangguan setan dari dirimu dan
Air
untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu
(teguh pendirian).Air salju embun, air laut, air sungai, air
Air
Alat -alat untuk Bersuci
Dasar penggunaan air untuk bersuci dari najis
adalah pernyataan Rasulullah SAW

sebagai berikut:

(‫الماء الينجسه شيئ ّاال ما غلب على طعمه اولونه اوريحه‬


‫(رواه ابن ماجه والبيهقى‬ 1. Air Suci yang Menyucikan dan boleh
Artinya: “Air itu tidaklah menyebabkan digunakan. Air ini disebut air muthlaq,
najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya, yaitu air
warnanya, atau baunya.” (HR. Ibn Majjah dan
yang tidak bercampur dengan sesuatu
Baihaqi)
apapun, masih murni, dan tidak ada
Dalam hubungannya dengan air sebagai salah
benda atau
satu alat untuk bersuci, air itu dibagi
dzat lain yang merusak
kemuthlakannya.
2. Air Suci tetapi tidak Menyucikan. Air ini terbagi menjadi dua, yaitu:

Air Musta’mal, yaitu air yang telah digunakan untuk menyucikan najis
atau hadas. Hukumnya Suci, tetapi tidak sah digunakan untuk bersuci
lagi. Air yang berubah dari wujud aslinya, yaitu air yang berubah
Air Musta’mal, yaitu air yang telah digunakan untuk menyucikan najis atau hadas. Hukumnya Suci, tetapi tidak sah
karena
digunakan untuk bercampur
bersuci lagi. Air yangdengan
berubah dari wujud aslinya, yaitu air yang berubah karena bercampur dengan

benda suci lainnya. Contoh, air kopi, air teh, air susu, dan lain-lain.
benda suci lainnya. Contoh, air kopi, air teh, air susu, dan lain-lain. 3.
Air Mutanajis (yang naji s), yaitu air yang terkena najis. Air ini dibagi
menjadi dua

bagian, Air Musta’mal, yaitu air yang telah digunakan untuk


menyucikan najis atau hadas. Hukumnya Suci, tetapi tidak sah
digunakan untuk bersuci lagi. Air yang berubah dari wujud aslinya,
yaitu air yang berubah karena bercampur dengan
benda suci lainnya. Contoh, air kopi, air teh, air susu, dan lain-lain.
Air yang banyak. Air yang banyak adalah air yang mencukupi bahkan
lebih dari dua

kullah. Jika air ini kemasukan najis, maka hukum air tersebut tetap suci
danyaitu
Air Musta’mal, menyucikan
air yang telah digunakan untuk menyucikan najis atau hadas. Hukumnya Suci, tetapi tidak sah
digunakan untuk bersuci lagi. Air yang berubah dari wujud aslinya, yaitu air yang berubah karena bercampur dengan

dan boleh digunakan jika tidak


benda suci lainnya. Contoh,terjadi
air kopi, perubahan pada
air teh, air susu, warna, rasa, dan
dan lain-lain.
baunya. Contoh, si Fulan kencing di sungai, jika air kencing tersebut
tidak mmenyebabkan berubahnya

tiga sifat air tadi (warna, rasa, bau) maka hukumnya tetap suci
menyucikan dan boleh

(‫الماء الينجسه شيئ ّاال ما غلب على طعمه اولونه اوريحه (رواه ابن ماجه‬
‫ والبيهقى‬.digunakan
4. Air yang makruh, yaitu air yang sebenarnya suci secara dzatnya, juga
menyucikan dan

sah digunakan untuk bersuci, tetapi makruh hukumnya digunakan untuk


bersuci. Air ini

biasa disebut dengan air musyammas, yaitu air yang dipanaskan pada sinar
matahari

yang berada di dalam bejana (besi, tembaga, timah, dan sejenisnya) kecuali
bejana

perak dan mas. Sabda Rasulullah SAW:

‫عن عائشة رضي هللا عنها ّانها سّ خنت ماء في الشمس فقال صلى هللا عليه وّسلم لها ال تفعلي يا‬
‫حميراء فّانه‬
Alat -alat Bersuci

Debu

Debu yang Suci, Ketika seseorang ingin bersuci (dalam artian bersuci dari hadas), dan

dia tidak menemukan air untuk bersuci, maka diberikan kemudahan yaitu diperbolehkan

bersuci dengan debu, yang biasa disebut dengan istilah tayamum. Allah berfirman di
dalam QS. Al-Maidah ayat 6, yang artinya sebagai berikut: “Dan apabila kamu sakit, atau
dlam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air

(kakus), atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapat air, maka

bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan kedua
Jenis-jenis Air dan hukum
nya
Imam Khomeini dalam bukunya Mi'raj Ruhani: Tuntunan Shalat Ahli Ma'rifat

menyebutkan selain air, alat utama untuk bersuci yang lain adalah tanah. Adapun, bersuci
menggunakan air dimaksudkan untuk menghilangkan hadats dan najis, ini

alā 'liyarbiṭa wa syaiṭāni-rijzasy angkum 'hiba-yuż wa bihī liyuṭahhirakum al`mā i`samā-


minas alaikum 'yunazzilu wa hu-min amanatam āsa'nu-yugasysyīkumun Iż: latin Arab ُ ‫ُقلِوب‬
‫ُكْ مَ وُ يَ ِّثبَ تِ بِ ه ْٱأَل ْ قَ داَ مِ إْ ذُ يَ غِّ شيُ كُ م ٱُّلنَ عاَ سَ أَ َم نً ةِّ مْ نُ هَ وُ َينِّ زُ لَ َع لْ يُ كمِّ مَ ن ٱلَّ سَ ٓم اِ ءَ ٓم اً ءِّ لُ ي‬
‫َطِّ هَ رُ كمِ بِ هۦ َ وُ يْ ذِ هَ بَ عنُ كْ مِ رْ جَ ز ٱلَّ شْ يَٰ طِ نَ ِولَ يْ ِربَ طَ َع ل‬
11, ‫ ٰى‬ayat Anfal Al surat dalam Allah firman dengan sesuai

qulụbikum wa yuṡabbita bihil-aqdām

Artinya: "(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu


THANK YOU! 23 JANUARY
J
1.)Air Suci da Menyucikan
Air suci dan menyucikan artinya dzat air
tersebut suci dan bisa digunakan untuk bersuci.
Air ini oleh para ulama fiqih disebut dengan air
mutlak. Menurut Ibnu Qasim Al-Ghazi
ada 7 (tujuh) macam air yang termasuk dalam
kategori ini. Beliau mengatakan:
،‫ وماء البحر‬،‫ ماء السماء‬:‫المياه التي يجوز التطهير بها سبع مياه‬
‫ وماء الثلج‬,‫ وماء العين‬،‫ وماء البئر‬،‫وماء النهر‬،
‫وماء البرد‬
Don't hesitate to ask any questions!
“Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada
tujuh macam, yakni air hujan, air laut, air
sungai, air sumur, air mata air, dan air salju, dan
air dari hasil hujan es.“
11 W W W. R E A L LY G R E AT S I T E . C O M
P O RT F O L I O 23 JANUARY

Ketujuh macam air itu disebut sebagai air mutlak selama


masih pada sifat asli
penciptaannya. Bila sifat asli penciptaannya berubah maka
ia tak lagi disebut air mutlak
dan hukum penggunaannya pun berubah. Hanya saja
perubahan air bisa tidak
menghilangkan kemutlakannya apabila perubahan itu
terjadi karena air tersebut diam
pada waktu yang lama, karena tercampur sesuatu yang
tidak bisa dihindarkan seperti
lempung, debu, dan lumut, atau karena pengaruh
tempatnya seperti air yang berada di
daerah yang mengandung banyak belerang.
01 W W W. R E A L LY G R E AT S I T E . C O M
2.) Air Musyammas
Air musyammas adalah air yang dipanaskan di bawah terik
sinar matahari dengan
menggunakan wadah yang terbuat dari logam selain emas
dan perak, seperti besi atau
tembaga. Air ini hukumnya suci dan menyucikan, hanya saja
makruh bila dipakai untuk bersuci. Secara umum air ini juga
makruh digunakan bila pada anggota badan manusia atau
hewan yang bisa terkena kusta seperti kuda, namun tak
mengapa bila dipakai untuk
mencuci pakaian atau lainnya. Meski demikian air ini tidak
lagi makruh dipakai bersuci
apabila telah dingin kembali.
3). Air Suci Namun Tidak Menyucikan

Air ini dzatnya suci namun tidak bisa dipakai untuk bersuci, baik untuk bersuci dari

hadas maupun dari najis. Ada dua macam air yang suci namun tidak bisa digunakan

untuk bersuci, yakni air musta’mal dan air mutaghayar. Air musta’mal adalah air yang telah
digunakan untuk bersuci baik untuk menghilangkan

hadas seperti wudlu dan mandi ataupun untuk menghilangkan najis bila air tersebut

tidak berubah dan tidak bertambah volumenya setelah terpisah dari air yang terserap

oleh barang yang dibasuh. Air musta’mal ini tidak bisa digunakan untuk bersuci apabila

tidak mencapai dua qullah. Sedangkan bila volume air tersebut mencapai dua qullah
4.) Air Mutanajis

Air mutanajis adalah air yang terkena barang najis yang volumenya kurang dari dua

qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih namun berubah salah satu

sifatnya—warna, bau, atau rasa—karena terkena najis tersebut. Air sedikit apabila terkena
najis maka secara otomatis air tersebut menjadi mutanajis

meskipun tidak ada sifatnya yang berubah. Sedangkan air banyak bila terkena najis

tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada kemutlakannya, tidak ada sifat yang berubah.
Adapun bila karena terkena najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air

banyak tersebut menjadi air mutanajis. Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk

bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa dipakai untuk

menyucikan.Wallahu a’lam. (Yazid Muttaqin)


- Matt Mullenweg
Macam macam najis dan mensucikan
nya
Secara bahasa, najis adalah sesuatu yang dipandang jijik. Sedangkan secara
istilah

[selain kotor dan menjijikkan] ia menyebabkan shalat tidak sah--selama tidak


ada sebab

yang meringankan." Dalam Islam, ada macam-macam najis yang telah


diurutkan berdasarkan tingkatan najis

yaitu ringan, sedang, dan berat. Sementara, pengertian umum najis itu sendiri
adalah

sesuatu hal yang kotor menurut syara' (peraturan Allah) di antaranya: 


Bangkai, kecuali manusia, ikan, dan belalang

 Darah

 Nanah
Tingkatan najis
1. Najis Mukhaffafah (Ringan)
3. Najis Mughalladah (Berat)
Najis mukhaffafah adalah najis dari air kencingnya bayi laki- •
laki yang belum berumur 2 • Najis mughalladhah yaitu najis yang berasal dari hewan anjing dan babi. b.) Membersihkan
najis

tahun, serta belum pernah makan sesuatu apa pun kecuali air • 1.Membersihkan Najis Mukhaffafah
susu ibunya. 2. Najis Mutawassitah (Sedang) •
• Sesuatu hal yang terkena najis mukhaffafah yaitu kotoran kencing bayi yang belum 2
Najis mutawassithah merupakan najis yang keluar dari kubul •
• tahun serta masih minum ASI, dapat dibersihkan dengan percikan air. Maksud percikan air
atau dubur manusia atau
ini adalah air yang mengalir mengenai seluruh tempat terkena najis, dan airnya harus lebih
banyak dari najis air kencing tersebut. Apabila lokasi yang terkena najis air kencing
binatang, kecuali air mani, barang cair memabukkan, dan susu misalnya pakaian, sudah dibersihkan
hewan yang tidak halal •
• menggunakan air mengalir tadi, maka selanjutnya tinggal keringkan seperti biasa. 2.
Membersihkan Najis Mutawassithah
dikonsumsi. Selain itu ada juga bangkai tulang maupun •
bulunya, dikecualikan bangkai-bangkai • Najis mutawassithah dapat dibersihkan terlebih dulu najis'ainiyah-nya dengan cara tiga

manusia beserta ikan dan belalang. Najis sedang seperti • kali cucian kemudian disirami lebih banyak. Untuk najis hukmiyah, cara
menghilangkannya cukup dengan air mengalir saja yang
mutawassithah terbagi

• jumlahnya melebihi najis itu. 3. Membersihkan Najis Mughalladhah
menjadi dua, yaitu: •
• Sesuatu hal yang terkena najis mughalladhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib
c.) Najis yang Dimaafkan (Ma'fu)

Perlu diketahui bahwa najis pun ada yang sifatnya


dapat ditoleransi atau dimaafkan, artinya najis
tersebut tidak perlu dibasuh atau dicuci. Contoh
najis yang dimaafkan misalnya bangkai hewan
yang tidak mengeluarkan darah

atau nanah sedikit pun. Najis lain yang bisa


dimaafkan seperti yang ditulis NU Online yaitu
najis yang dimaafkan

baik ketika mengenai air maupun ketika mengenai


Kehidupan
sehari-hari sesuai
tuntunan
Rasulullah

How was your day?


Agama Islam telah mengajarkan kita semua untuk selalu hidup bersih dan sehat
sesuai ajaran Islam. Hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mencapai kehidupan
yang bahagia, berkah, bermanfaat dan tentram sejahtera. Pola hidup sehat adalah suatu
bagian yang harus dan mutlak bagi seluruh umat Muslim. Cara hidup sehat yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang patut untuk ditiru, dicontoh dan dicoba, di
terapkan untuk mencapai kehidupan yang sehat bahagia dan sejahtera. Pentingnya
dalam menjaga kesehatan menurut Islam karena tidak akan sempurna jika menikmati
kehidupan dan menjalankan perintah-Nya jika tidak dalam keadaan fisik yang sehat
bugar. Cara hidup sehat tersebut adalah :  Tidak makan sebelum lapar dan berhenti
sebelum kenyang
 Ketika makan dan minum hendaknya duduk
 Makan dengan menggunakan tangan kanan
 Mengucapkan Basmalah ketika hendak makan dan minum
 Sering melaksanakan puasa-puasa Sunnah
 Sedikit tidur dan cepat bangunrty
Istinja':

Jika ingin beristinja dengan batu, ada sejumlah syarat yang perlu diperhatikan, yaitu:
 Menggunakan ti Batunya bisa membersihkan tempat keluarnya najis

 Najis belum kering

 Najis belum pindah dari tempat keluarnya

 Najis tidak terkena benda najis yang lain

 Najis tidak melewati shafhah dan hasyafahnya (bagian sisi tempat keluarnya

najis)  Najis tidak terkena air  Semua batunya suci


DR.BAMBANG
SUPRIADI.M.P

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai