Anda di halaman 1dari 10

Resume Materi Fiqih

TPQ Masjid Al Azhar 32 Padang

A. Rukun Islam

1. Membaca 2 Kalimat Syahadat

Syahadat adalah rukun pertama yang wajib dikerjakan oleh setiap

muslim. Dengan bersyahadat, maka kita mengakui adanya Allah

dan Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya. Adapun bacaan kalimat

syahadat adalah sebagai berikut :

2. Mendirikan Sholat 5 Waktu

Sholat adalah rukun kedua yang menjadi ibadah wajib bagi umat

muslim. Setiap muslim wajib mengerjakan sholat lima waktu,


yakni sholat subuh, sholat dhuhur, sholat ashar, sholat maghrib,

dan sholat isya. Siapa yang meninggalkan sholat dan lalai dalam

mengerjakan sholat maka dia tidak akan masuk surga.

3. Membayar Zakat adalah membagikan sebagian harta kita untuk

orang yang berhak menerima zakat. Hal ini terdapat dalam QS. Al

Baqarah ayat 43.

4. Puasa di bulan Ramadhan

Puasa adalah ibadah yang dilakukan umat muslim untuk menahan

diri dari makan, minum, dan aktivitas lain yang dapat

membatalkannya, dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya

matahari.

5. Naik Haji bagi yang Mampu

Haji adalah perjalanan menuju ke Baitullah dan tempat lainnya

untuk melaksanakan ibadah haji. Rukun yang satu ini tidak wajib,

namun sangat dianjurkan bagi yang mampu untuk

mengerjakannya.
B. Dua Kalimat Syahadat ( Syahadatain )

Syahadat disebut juga dengan syahadatain karena terdiri dari 2

kalimat (dalam bahasa arab syahadatain berarti 2 kalimat

syahadat). Kalimat pertama merupakan syahadat tauhid, dan

kalimat kedua merupakan syahadat rasul. Syahadat artinya

persaksian atau bentuk kesaksian dan pengakuan seorang muslim.

Dengan bersyahadat, seorang muslim menyatakan kesaksian

bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad

SAW adalah rasul Allah. Syahadat dibaca dalam sholat fardhu

sebanyak 9 kali. Selain dibaca ketika shalat, seseorang hendak

memeluk agama Islam pun harus melafalkan dua kalimat syahadat

sebagai syarat wajibnya. Sebab, syahadat ini akan menjadi janji

atau bukti kesaksian orang tersebut untuk tidak mengingkari

kesaksian yang dipilihnya.

Kedua kalimat syahadat itu adalah:

1. Kalimat pertama yaitu Syahadat Tauhid

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak di

sembah selain Allah.”


2. Kalimat kedua yaitu Syahadat Rasul

Artinya: “Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah

rasul (utusan) Allah.”

Jika kedua kalimat syahadat digabungkan, maka akan berbunyi:

Artinya: “Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak di ibadahi

selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad

adalah rasul (utusan) Allah.”

C. Thaharah

1. Pengertian Thaharah

Secara bahasa thaharah artinya bersih atau bersuci. Menurut

istilah, thaharah artinya suci dari hadas dan najis, yakni keadaan

suci setelah berwudhu, tayammum, atau mandi wajib.

Thaharah dapat membersihkan kotoran, baik kotoran yang

berwujud (kotoran yang tampak) maupun yang tidak berwujud

(tidak tampak) yang menyebabkan tidak sahnya sholat, puasa


dan ibadah lainnya).

2. Alat yang digunakan dalam Thaharah

Untuk melakukan thaharah, ada beberapa alat yang bisa

digunakan, yaitu air, debu yang suci, dan tanah yang bersih.

D. Macam-macam Air

1. Air suci dan mensucikan (Air Mutlak)

Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air yang tidak

berubah rasa, bau dan warnanya. Air suci dan mensucikan

artinya dzat air tersebut suci dan bisa digunakan untuk bersuci.

Air ini disebut dengan air mutlak.

Ada 7 (tujuh) macam air yang termasuk dalam kategori air suci

dan mensucikan yaitu:

 Air hujan

 Air laut

 Air sungai

 Air sumur

 Air mata air

 Air salju

 Air dari hasil hujan es.

2. Air suci dan dapat mensucikan tapi makruh hukumnya disebut

dengan air musyammas, yaitu air yang dipanaskan di bawah

terik sinar matahari dengan menggunakan wadah yang terbuat


dari logam seperti besi atau tembaga. Air ini makruh hukumnya

bila dipakai untuk bersuci.

3. Air suci tapi tidak mensucikan, yaitu air musta'mal merupakan

air yang telah digunakan untuk bersuci, menghilangkan hadas

atau najis walau tidak berubah rupa, rasa dan baunya.

Contohnya air bekas mandi dan berwudhu.

4. Air mutaghayar adalah air yang mengalami perubahan salah

satu sifatnya disebabkan tercampur dengan barang suci yang

lain dengan perubahan yang menghilangkan kemutlakan nama

air tersebut. Sebagai contoh, air mata air yang masih asli ia

disebut air mutlak dengan nama air mata air. Ketika air ini

dicampur dengan teh sehingga terjadi perubahan pada

sifat-sifatnya maka orang akan mengatakan air itu sebagai air

teh. Contoh lainnya adalah air kopi, susu, teh, air kelapa dan

sebagainya.

5. Air mutanajis, yaitu air yang awalnya suci namun telah berubah

hukumnya menjadi najis karena tercampur dengan sesuatu yang

najis seperti darah, kotoran cicak dan lain sebagainya.

6. Air haram, yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri

(ghashab), atau mengambil tanpa izin, sehingga air itu tidak

dapat mensucikan.
E. Hadas

Hadas adalah sesuatu yang bisa dihilangkan dengan mandi atau

bersuci. Hadas dibagi menjadi dua macam yaitu hadas besar dan

hadas kecil.

1. Hadas Kecil

Hadas kecil adalah segala suatu peristiwa atau kejadian yang

menyebabkan seseorang harus bersuci dengan berwudhu atau

tayamum. Hal-hal yang termasuk ke dalam hadas kecil sebagai

berikut:

a. Keluarnya sesuatu dari dua lubang yaitu qubul dan dubur

b. Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dan kulit

perempuan yang sudah baligh dan bukan mahramnya

c. Menyentuh kemaluan, baik kemaluan sendiri maupun

kemaluan orang lain dengan telapak tangan atau jari

d. Hilang kesadaran, seperti tidur nyenyak, gila, pingsan, atau

mabuk.

2. Hadas besar

Hadas besar adalah segala sesuatu atau kondisi yang

menyebabkan seseorang harus bersuci dengan mandi wajib.

Hal-hal yang termasuk ke dalam hadas besar sebagai berikut:

a. Keluar darah bagi perempuan, berupa haid (darah yang

keluar setiap bulan), nifas (darah yang keluar setelah


melahirkan), dan wiladah (darah yang keluar ketika

melahirkan)

b. Keluar air mani, baik disebabkan karena mimpi basah atau

sebab lain

c. Hubungan suami istri (jima'), baik yang keluar mani atau

pun tidak

d. Meninggal dunia.

F. Najis

1. Pengertian Najis

Najis artinya setiap benda yang haram untuk dimakan secara

mutlak (kecuali dalam keadaan terpaksa) bukan karena

menjijikan. Dalam ajaran Islam, ibadah yang dijalankan oleh

seseorang baik sholat, membaca Al Qur'an maupun ibadah

lainnya tidak akan diterima oleh Allah Swt jika masih terkena

najis. Sebab, salah satu syarat sah dan kunci diterimanya

ibadah yakni suci dari najis.

2. Macam-macam Najis
a. Najis Mughalladah (Berat)

Najis mughalladah disebut berat karena najisnya berasal dari

hewan seperti anjing, babi, serta anak-anak turunannya.

Sesuatu hal yang terkena najis mughalladah, misalnya dijilat

anjing atau babi wajib dibasuh sebanyak 7 kali dan salah

satunya memakai air campuran tanah atau debu. Sebelum

dibersihkan dengan air, najis yang menempel tersebut harus

dibuang terlebih dulu sampai bersih dan hilang. Setelah itu,

dilanjutkan dengan cara 7 kali cuci.

b. Najis Mutawassitah (Sedang)

Najis mutawasittah adalah sesuatu yang keluar dari kubul

dan dubur manusia atau binatang, kecuali air mani, barang

memabukkan, susu hewan yang tidak halal dikonsumsi. Najis

mutawassitah ini terbagi dua, pertama najis ainiyah yaitu ada

wujudnya berupa warna, bau, rasa. kedua najis hukmiyah

seperti bekas kencing atau arak yang sudah kering. Apabila

kita terkena najis hukmiyah, cara membersihkanya cukup

dengan air mengalir saja. Sementara najis ainiyah harus

dibersihkan dulu kotorannya 3 kali, lalu disiram air mengalir.

c. Najis Mukhaffafah (Ringan)

Najis mukhaffafah yaitu golongan najis ringan. Contohnya air

kencing bayi yang belum berumur 2 tahun dan belum makan


sesuatu apa pun kecuali air susu ibunya. Ketika terkena suatu

hal bersifat najis mukhaffafah, cara membersihkannya cukup

dengan percikan air saja di area terkena najis. Apabila lokasi

yang terkena najis air kencing bayi itu adalah pakaian, cukup

bersihkan dengan air ke area kotor kemudian keringkan

seperti biasa.

d. Najis Ma'fu (Dimaafkan)

Selain ketiga macam najis di atas, ada pula golongan najis

lain yakni najis ma'fu. Najis ma'fu bisa dikatakan sebagai

golongan najis yang dimaafkan atau ditoleransi sehingga

najis tersebut tidak perlu dibasuh air maupun dicuci. Maksud

najis dimaafkan ini seperti bangkai hewan namun tidak

mengeluarkan darah serta nanah sedikit pun. Ada juga jenis

najis lain yang dimaafkan yaitu cipratan air seni dengan bulir

lembut sampai tidak kasatma mata, maka termasuk najis

ma'fu.

~Selamat Ujian Anak Sholeh Sholehah~

Anda mungkin juga menyukai