Anda di halaman 1dari 29

MODUL PEMBELAJARAN

STASE MIKROBIOLOGI

Disusun oleh:
dr. A. Aziz Djamal, MSc, DTM&H, Sp.MK (K)
dr. Eugeny Alia, Sp.PK
dr. Tuty Prihandani, Sp.PK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PATOLOGIKLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Modul merupakan salah satu penunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
menjadi panduan kegiatan pengajar dan mahasiswa. Buku ini digunakan sebagai
pedoman pengajaran pada stase mikrobiologi bagi peserta program pendidikan
dokter spesialis (PPDS) Patologi Klinik Tahap II di Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas.
Buku ini mengacu pada pedoman kurikulum Program Pendidikan Dokter
Spesialis Patologi Kliik Tahun 2018, ditambahkan materi interprofessional education
(IPE) dan level kompetensi. Buku ini diharapkan dapat terlaksana secara konsisten
selama proses pembelajaran pada stase mikrobiologi .

Padang, 2019

Tim Penyusun

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


2
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................3
BAB 1 Deskripsi Modul Dan Sumber Daya.............................................................4
BAB 2 Tujuan Dan Sasaran Pembelajaran..............................................................5
BAB 3 Metode Pembelajaran Dan Evaluasi.............................................................7
3.1 Metode Pembelajaran..............................................................................................7
3.1 Metode Evaluasi......................................................................................................8
BAB 4 Ruang Lingkup Bahasan...............................................................................9
4.1 Sasaran Pembelajaran Umum.................................................................................9
4.2 Sasaran Pembelajaran Khusus..............................................................................10
4.3 Interprofesional Education (IPE) ........................................................................19
BAB 5 Kegiatan Pembelajaran...............................................................................20
BAB 6 Kewenangan Klinis......................................................................................22
6.1 Level Kompetensi Peserta Didik...........................................................................22
6.2 Level Kewenangan Klinis.....................................................................................24
BAB 7 Metode dan Pencapaian Kompetensi..........................................................28

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


3
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 1
DESKRIPSI MODUL & SUMBER DAYA

1 Nama Program Studi : Spesialis Patologi Klinik


2 Nama mata kuliah : Mikrobiologi
3 Kode mata kuliah : CPT-301.1 s.d CPT-301.8
4 Tahap : Tahap II
5 Jumlah SKS : 12 SKS
6 Metode pembelajaran : Perkuliahan, penyajian journal reading dan
ekspertise kasus, praktik lapangan di
laboratorium, serta umpan balik
7 Mata kuliah yang menjadi : Berada pada tahap II. Lulus seluruh modul pada
prasyarat tahap hematologi I, Kimia Klinik I
8 Integrasi antar mata kuliah : Hematologi I, Kimia Klinik I, Imunoserologi,
Hematologi II, Kimia Klinik II dan Manajemen.
9 Deskripsi mata kuliah :
Pembelajaran modul ini bertujuan untuk melatih peserta didik dalam memahami
pengetahuan dasar, patofisiologi dan patogenesis serta prinsip pemeriksaan
laboratorium penyakit. Metode pembelajaran dilakukan melalui perkuliahan,
penyajian journal reading dan ekspertise kasus, praktik lapangan di
laboratorium, serta umpan balik. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui
presentasi jurnal,ekspertise kasus serta ujian keluar stase (tertulis, lisan dan praktik).
10 Staf pengajar
1. dr. A. Aziz Djamal, MSc, DTM&H, Sp.MK (K)
2. dr. Eugeny Alia, Sp.PK
3. dr. Tuty Prihandani, Sp.PK

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


4
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 2
TUJUAN & SASARAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Umum
a. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melakukan analisi,
interpretasi dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium klinik sesuai
dengan standar kompetensi.
b. Mengembangkan keilmuan Patologi Klinik untuk pengembangan
translational research.
c. Menghasilkan temuan yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran patologi klinik guna menunjang diagnosis dan
tatalaksana penyakit.
d. Meningkatkan implementasi pengabdian berbasis riset kepada masyarakat.
e. Menjadi program studi yang memiliki tata kelola yang baik.
2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai sterilisasi dan
desinfeksi
b. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai jenis dan prinsip
pewarnaan , jenis dan media reaksi biokimia
c. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi bakteri (termasuk praktikum)
d. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi virus (termasuk praktikum)
e. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi jamur (termasuk praktikum)
f. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai biologi molekuler
g. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai infeksi
nosokomial

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


5
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
h. Memahami pemeriksaan antibiotik dan resistensi antibiotik dan antibiogram.
2.3. Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul mikrobiologi ini, peserta didik stase
mikrobiologi diharapkan:
a. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai sterilisasi dan
desinfeksi
b. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai jenis dan
prinsip pewarnaan , jenis dan media reaksi biokimia
c. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi bakteri (termasuk praktikum)
d. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi virus (termasuk praktikum)
e. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai struktur dan
identifikasi jamur (termasuk praktikum)
f. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai biologi
molekuler
g. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai infeksi
nosokomial.
h. Mampu memahami dan melakukan pemeriksaan mengenai antibiotik dan
resistensi antibiotik dan antibiogram.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


6
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 3
METODE PEMBELAJARAN DAN EVALUASI

3.1 Metode Pembelajaran


Untuk mencapai sasaran pembelajaran dan penguasaan lingkup bahasan,
metode pembelajaran dilakukan dengan cara :
a) Perkuliahan
b) Penyajian journal reading dan ekspertise kasus
c) Penyajian laporan jaga
d) Pengalaman belajar di laboratorium mikrobiologi baik manual maupun
otomatis.

Umpan balik berupa:


a) Pembahasan kasus oleh staf pembimbing. Bentuk umpan balik adalah
pembahasan saat penyajian tugas ilmiah dan tugas jaga
b) Pembahasan diskusi dalam bentuk presentasi yang dihadiri oleh staf
pembimbing, penguji dan seluruh peserta didik program spesialis
patologi klinik.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


7
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
3.2 Metode Evaluasi
FORMULIR PENILAIAN ILMIAH
Hari/ Tanggal :
Presentan :
Pembimbing :
Judul :
Stase : Mikrobiologi

NO KOMPONEN BOBOT NILAI ANGKA


1 Isi Materi dan Penulisan 40%
Termasuk Referensi
(Kecuali Jurnal)
2 Penguasaan Materi 50%
3 Penyampaian Makalah 10%

Padang, ………………….
Dosen Penguji

……………………………….
Penilaian:
ANGKA HURUF
≥ 80 NA≤ 100 A
≥ 75 NA≤ 80 A-
≥ 70 NA≤ 75 B+
≥ 65 NA≤ 70 B
≥ 60 NA≤ 65 B-
≥ 55 NA≤ 60 C+
≥ 50 NA≤ 55 C
≥ 45 NA≤ 50 D
< 45 E

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


8
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 4
RUANG LINGKUP BAHASAN

4.1. Sasaran Pembelajaran Umum


Sasaran yang ingin dicapai pada tahap ini adalah:
1. Memahami fisiologi normal manusia
2. Memahami etiologi serta patofisiologi penyakit untuk menjelaskan hasil
pemeriksaan laboratorium
3. Mampu merangkum hasil pemeriksaan laboratorium seorang pasien, dan
membuat kesimpulan serta memahami kedaruratan laboratorium
(termasuk nilai kritis)
4. Memahami pengaruh faktor interferensi terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium
5. Kewaspadaan akan adanya hasil pemeriksaan yang dipengaruhi oleh
kesalahan teknis laboratorium maupun keterbatasan Teknik pemeriksaan
6. Mampu menelusuri dan mengatasi kesalahan Teknik laboratorium
7. Menerapkan program pemantapan mutu internal dan eksternal
8. Mampu melaksanakan troubleshooting pada tahap pra analitik, analitik,
dan pasca analitik
9. Mampu membuat tinjauan pustaka dalam bentuk naskah ilmiah mampu
menyajikannya.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


9
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
4.2. Sasaran Pembelajaran Khusus

Pokok Bahasan 1 : Sterilisasi dan Desinfeksi


Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan definisi, jenis serta fungsi sterilisasi dan desinfeksi serta
menerapkannya untuk menilai hasil laboratorium
2. Menguasai dan mampu mengembangkan diri dalam cara sterilisasi dan
desinfeksi baik melalui kepustakaan maupun penelitian
Lingkup Bahasan:
1. Ilmu pengetahuan dasar
a. Definisi dan prinsip sterilisasi dan desinfeksi
b. Jenis- jenis sterilisasi dan desinfeksi; peran paru dan ginjal, prosedur
analisis gas darah
2. Jenis- jenis sterilisasi dan desinfeksi
a. Cara pemanasan
b. Cara kimia
c. Cara penyaringan
3. Keterampilan sterilisasi dan desinfeksi
a. Sterilisasi dan desinfeksi dengan pemanasan kering
b. Sterilisasi dan desinfeksi dengan pemanasan basah
c. Sterilisasi dan desinfeksidengan cara kimia
d. Sterilisasi dan desinfeksi dengan cara penyaringan
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7 th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


10
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
3. Alimun H, A. Aziz. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Salemba Medika
Pokok Bahasan 2 : Jenis dan Prinsip Pewarnaan , Jenis dan Media
Reaksi Biokimia
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan mengenai jenis dan prinsip pewarnaan, jenis dan media
reaksi biokimia
2. Menguasai dan mampu mengembangkan diri dalam ilmu pengetahuan maupun
keterampilan mengenai jenis dan prinsip pewarnaan, jenis dan media reaksi
biokimia
Lingkup Bahasan:
1. Ilmu pengetahuan dasar
a. Jenis dan prinsip pewarnaan
b. Jenis dan media reaksi biokimia
2. Teknik pewarnaan dan pembuatan media:
a. Pembuatan media biokimia
b. Isolasi mikroba
c. Teknik pewarnaan
3. Keterampilan
a. Teknik pewarnaan bakteri
b. Pembuatan media biokimia
c. Mampu memberikan interpretasi dan ekspertise hasil pewarnaan dan uji
biokimia mikroba serta memberikan anjuran pemeriksaan lebih lanjut.
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


11
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
3. Alimun H, A. Aziz. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Salemba Medika
4. Jutono. Joedoro., S. Hartadi, Siti Kaberum, Suhadi, Susanto, 2015. Pedoman
Praktikum Mikrobiologi Umum. Departemen Mikrobiologi, UGM. Gadjah
Mada University Press.

Pokok Bahasan 3 : Struktur dan Identifikasi Bakteri (termasuk


praktikum)
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan struktur dan identifikasi bakteri.
2. Menguasai dan mampu mengembangkan diri dalam ilmu pengetahuan maupun
keterampilan diagnosis mengenai struktur dan identifikasi bakteri.
Lingkup Bahasan:
1. Ilmu pengetahuan dasar
a. Patogenesis infeksi bakteri yang mengakibatkan peyakit
b. Flora normal pada tubuh manusia
c. Cara pengambilan, penampungan, penyimpanan, transportasi yang benar
spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologi
d. Cara isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi dengan metode
konvesional, semi otomatis dan otomatis
e. Uji kepekaan kuman terhadsap antimikroba secara in vitro dengan metode
konvesional dan otomatis
f. Pemeriksaan PCR antara lain multiplex dan micro array terhadap bakteri
penyebab infeksi
g. Prinsip pemeriksaan MALDITOF
2. Keterampilan diagnostik
a. Penilaian hasil kultur
b. Penilaian virulensi kuman
c. Penilaian resistensi antimikroba

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


12
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7 th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Vandepitte J, Verhaegen J, Engbaek K, Rohner P, Piot P, heuck CC. 2003, Basic
Laboratory Procedures In Clinical Bacteriology
Pokok Bahasan 4 : Struktur dan Identifikasi Virus (termasuk
praktikum)
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menegakkan diagnosis dan pemantauan perjalanan infeksi viral melalui
pemeriksaan laboratorium
2. Mampu mengembangkan diri dalam pengetahuan mikrobiologi medis melalui
kepustakaan maupun penelitian
Lingkup Bahasan:
1. Pengetahuan dasar
a. Istilah dan definisi yang lazim dalam bidang virologi
b. Evolusi dan klasifikasi virus
c. Struktur virus dan susunan kimiawi virus
d. Patogenesis dan kontrol pemyakit infeksi virus
2. Pengetahuan terapan
a. Parvovirus
b. Adenovirus

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


13
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
c. Herpesvirus
d. Poxyvirus
e. Hepatitis virus
f. Picornavirus
g. Reovirus dan Rotavirus
h. Anhropod-borne dan Rodent-borne viral disease
i. Influenza virus
j. Paramyxovirus dan Rubella
k. Coronavirus
l. Rabies dan infeksi lambat virus
m. Virus onkogen dan tumor
n. Lentivirus dan AIDS
3. Keterampilan diagnostik
a. Diagnosis infeksi virus
b. Parameter laboratorium yang menunjang diagnosis infeksi virus
c. Penetapan antigen virus dan atau antibodi terhadap virus
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G. 2016. Textbook of Diagnostic
Microbiology. 4th ede. W.B. saunders Company.
5. Carroll KC, Brooks GF, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2012, Jawetz

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


14
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Melnick and Adelbergs Medical Microbiology. 26th Ed. Lange McGrawHill.

Pokok Bahasan 5 : Struktur dan Identifikasi Jamur (termasuk


praktikum)
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menegakkan diagnosis dan pemantauan perjalanan infeksi mikosis
melalui pemeriksaan laboratorium
2. Menguasai dan mampu mengembangkan diri dalam ilmu pengetahuan maupun
keterampilan diagnosis mengenai mikologi medis melalui kepustakaan maupun
penelitian.
Lingkup Bahasan:
1. Pengetahuan dasar
a. Struktur dan klasifikasi jamur
b. Patogenesis infeksi jamur yang mengakibatkan penyakit
c. Flora normal pada tubuh manusia
d. Cara pengambilan, penampungan, penyimpanan, transportasi yang benar
specimen untuk pemeriksaan mikrobiologi
e. Cara isolasi dan identifikasi jamur penyebab infeksi
f. Uji kepekaan antimikotik secara invitro
g. Pemeriksaan PCR (multiplex, micro array) terhadap jamur penyebab infeksi
h. Prinsip pemeriksaan MALDITOF
2. Pengetahuan terapan
a. Mikosis superfisial
b. Mikosis cutaneus
c. Mikosis subcutaneous
d. Mikosis sistemik
e. Mikosis oportunistik
f. Actinomycetes

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


15
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
3. Keterampilan diagnostik
a. Identifikasi jamur dan tes kepekaan invitro
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G. 2016. Textbook of Diagnostic
Microbiology. 4th ede. W.B. saunders Company.
5. Carroll KC, Brooks GF, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2012, Jawetz
Melnick and Adelbergs Medical Microbiology. 26th Ed. Lange McGrawHill.
Pokok Bahasan 6 : Biologi Molekuler
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan prinsip dan aplikasi biologi molekular
2. Mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan laboratorium terkait biologi
molekular
Lingkup Bahasan:
1. Pengertian biologi molekular
2. Penggunaan/aplikasi biologi molekular
3. Keterampilan diagnostik
 Mampu melakukan pemeriksaan laboratorium menggunakan metode
biologi molekular
 Mampu memberikan interpretasi hasil laboratorium menggunakan metode
biologi molekular

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


16
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G. 2016. Textbook of Diagnostic
Microbiology. 4th ede. W.B. saunders Company.
5. Carroll KC, Brooks GF, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2012, Jawetz
Melnick and Adelbergs Medical Microbiology. 26th Ed. Lange McGrawHill
6. Lanzilao I, Burgalassi F, Fancelli S, Settimelli M, Fani R. 20 15.
Polymerase chain reactionrestriction fragment length polymorphism
analysis of mitochondrial cyt b gene from species of dairy interest. J AOAC
Int. 88:128-135.
7. Hayden, M. J., Nguyen, T. M., Waterman, A., dan Chalmers, K. J. 2015
Multiplex-ready PCR: A New Methode for Multiplexed SSR and SNP
Genotyping. BMC Genomics. 9: 80

Pokok Bahasan 7 : Infeksi Nosokomial


Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan definisi dari infeksi nosokomial
2. Mampu menjelaskan faktor-faktor, proses terjadinya, etiologi, diagnosis dan
cara pencegahan dari infeksi nosokomial
Lingkup Bahasan:

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


17
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
1. Pengetahuan Klinis
a. Defnisi dan faktor yang mempengaruhi proses infeksi nosokomial
b. Proses terjadinya infeksi nosokomial
c. Diagnosis infeksi nosokomial
d. Mikroorganisme penyebab nosokomial
e. Pencegahan infeksi nosoomial
2. Keterampilan diagnostik :
a. Infeksi saluran kemih
b. Infeksi di meja operasi
c. Pneumonia nosokomial
d. Bakteremia nosokomial
e. Infeksi nosokomial lainnya
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G. 2016. Textbook of Diagnostic
Microbiology. 4th ede. W.B. saunders Company.
5. Carroll KC, Brooks GF, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2012, Jawetz
Melnick and Adelbergs Medical Microbiology. 26th Ed. Lange McGrawHill
6. Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.
Jakarta : Salemba Medika.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


18
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Pokok Bahasan 7 : Antibiotik dan Resistensi Antibiotik dan
Antibiogram
Learning Objective (Sasaran pembelajaran):
1. Mampu menjelaskan definisi dari antibiotik dan resistensi antibiotik dan
antibiogram
2. Mampu menjelaskan daya kerja dan efektivitas antibiotik
Lingkup Bahasan:
1. Ilmu pengetahuan dasar
a. Konsep dasar antibiotik
b. Daya kerja antibiotik
c. Definisi resistensi antibiotik
d. Etiologi resistensi antibiotik
e. Mekanisme resistensi antibiotik
f. Definisi dan cara menyusun antibiogram
2. Keterampilan diagnostik :
f. Resistensi antibiotik terhadap bakteri gram negatif dan positif
g. Pengambilan bahan biakan dan pemeriksaan laboratorium agar mendapat
hasil biakan yang akurat
h. Mampu menyusun, menyajikan dan menggunakan antibiogram
i. Interpretasi hasil kultur dan uji kepekaan
Rujukan Kepustakaan
1. Winn WC, Koneman EW, Allen S, Janda W, Procop G, Schreckenberger P, et
al. 2016, Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology, 7th
ed. Lippincott Williams and Wilkins.
2. Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic
Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.
3. Mandell GL, Bennett JE, Raphael D. 2017, Mandell, Douglas and Bennett’s

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


19
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Churchill Livingstone
Elsevier.
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G. 2016. Textbook of Diagnostic
Microbiology. 4th ede. W.B. saunders Company.
5. Carroll KC, Brooks GF, Butel JS, Morse SA, Mietzner TA. 2012, Jawetz
Melnick and Adelbergs Medical Microbiology. 26th Ed. Lange McGrawHill
6. Thomas JG, Rector NT. 2016. Susceptibility-testing protocols for antibiograms
and preventive surveillance: a continuum of data collection, analysis and
presentation. antimicrobial susceptibility testing protocols. Scwalbe R, Moore
LS, Goodwin AC. Boca Raton FL USA. CRC Press.

4.3. Interprofessional Education

Analis Laboratorium
Membantu operasional pemeriksaan laboratorium darah, urine, feses dan
cairan tubuh di bidang mikrobiologi

Keperawatan
Melakukan komunikasi terkait persiapan atau preanalitik pemeriksaan sampel
pasien, terutama spesimen yang membutuhkan preanalitik khusus.

Dokter Klinis
Kolaborasi dalam penegakan diagnosis dan tatalaksana kasus
kardiosereberovaskuler, gastroenterohepatologi, nefrologi-respirasi, penyakit
infeksi dan endokrin-metabolik baik kasus dewasa maupun anak.

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II


20
PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Bulan ke- Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Ilmiah Tindakan spesialistik


1 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola mikrobiologi, textbook dan mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi jurnal-jurnal yang terkait laboratorium mikrobiologi manual dan
dengan keilmuan mikrobiologi menggunakan alat otomatis (pemeriksaan
 Kuliah dan diskusi darah, urinalisis, analisa feses, analisa cairan
tubuh)

2 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola Mikrobiologi, textbook dan mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi jurnal-jurnal yang terkait laboratorium mikrobiologi manual dan
dengan keilmuan mikrobiologi menggunakan alat otomatis (pemeriksaan
 Diskusi darah, urinalisis, analisa feses, analisa
cairan tubuh)
3 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola mikrobiologi mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi  Bimbingan dan diskusi laboratorium mikrobiologi manual dan
 Presentasi Journal reading menggunakan alat otomatis (pemeriksaan
mikrobiologi darah, urinalisis, analisa feses, analisa cairan
tubuh)
4 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola Mikrobiologi mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi  Diskusi laboratorium mikrobiologi manual dan
menggunakan alat otomatis (pemeriksaan

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND


21
2019
Bulan ke- Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Ilmiah Tindakan spesialistik
darah, urinalisis, analisa feses, analisa cairan
tubuh)
5 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola Mikrobiologi mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi  Bimbingan dan diskusi laboratorium mikrobiologi manual dan
 Presentasi Ekspertise Kasus menggunakan alat otomatis (pemeriksaan
Mikrobiologi urinalisis, analisa feses, analisa cairan tubuh)

6 Setiap peserta didik diharapkan  Mempelajari modul Setiap peserta didik diharapkan mampu
mampu memahami materi tata kelola Mikrobiologi mampu melakukan pemeriksaan
penyakit di bidang mikrobiologi  Diskusi laboratorium mikrobiologi manual dan
 Ujian keluar stase menggunakan alat otomatis (pemeriksaan
urinalisis, analisa feses, analisa cairan tubuh)

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS PATOLOGI KLINIK FK UNAND


22
2019
BAB 6
KEWENANGAN KLINIS

6.1. Level Kompetensi Peserta Didik


1. Tingkat kompetensi dokter spesialis untuk tata kelola penyakit
Materi penyakit dan kompetensinya dijabarkan pada setiap bagian
Tingkat Uraian
Kompetensi
1 Mampu menjelaskan definisi dan klasifikasi penyakit
2 Mampu menjelaskan patogenesis, patofisiologi dan etiologi
penyakit
3 Mampu menjelaskan kelainan laboratorium dan memilih jenis
tes laboratorium untuk diagnosis dan monitoring penyakit /
terapi, serta mampu merujuk ke jenjang yang lebih tinggi
sesuai dengan jenis penyakitnya
4 a. Mampu menginterprestasi hasil ujian laboratorium dan
mengintegrasikan dengan data klinik untuk membuat
kesimpulan dan mengususlkan uji laboratorium lanjutan
dan melakukan komunikasi dengan klinisi
b. Mampu menganalisis data hasil laboratorium untuk
kepentingan penelitian dan epidemiologi

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


23
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
2. Tingkat kompetensi dokter spesialis Patologi Klinik untuk uji pemeriksaan
laboratorium patologi klinik
Materi uji pemeriksaan laboratorium dan kompetensinya dijabarkan pada setiap
bagian
Tingkat Uraian
Kompetensi
1 Mengetahui indikasi uji laboratorium tersebut (Skrinning,
Diagnostik, Monitoring, dll)
2 Mengetahui prinsip, metode, teknologi dan bahan pemeriksaan
serta faktor-faktor yang memengaruhi praanalitik, analitik
(termasuk pemantapan mutu internal dan eksternal) dan pasca
analitik
3 Mengetahui keterbatasan uji laboratorium tersebut
(sensitivitas, spesifisitas, linearitas, interferensi dll)
4 Mampu menginterpretasi uji laboratorium dan mampu
mengusulkan uji laboratorium tersebut

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


24
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
6.2 Level Kewenangan Klinis

Setiap elemen tugas di dalam pendidikan harus disupervisi dengan tingkat


supervisi yang berbeda, bergantung pada pengalaman peserta didik, paparan klinik,
dan case mix yang ada. Supervisi harus dilakukan secara rutin, termasuk diskusi
secara individual terhadap seluruh kasus yang ditangani peserta didik. Kemajuan
peserta didik harus diikuti untuk meningkatkan autonomi kinerja, konsisten dengan
keselamatan dan keefektifan perawatan pasien.
Setiap peserta didik selama dalam pendidikan di bawah tanggung jawab
supervisor tertentu yang mengawasi proses pendidikan, sebagai tambahan terhadap
supervisor klinik di setiap tempat tugas. Peserta didik dimungkinkan memiliki lebih
dari satu supervisor pendidikan, bergantung pada geografi program pendidikan.
Seluruh supervisor pendidikan perlu memperoleh pelatihan secara cukup tentang
prinsip supervisi.
Supervisor pendidikan
Staf pengajar yang terpilih dan memperoleh pelatihan secara cukup bertanggung
jawab atas supervisi secara menyeluruh dan manejemen kemajuan pendidikan peserta
didik selama penempatan seorang peserta didik atau beberapa seri penempatan
(stase). Supervisor pendidikan ketika berjumpa dengan peserta didik perlu
mendiskusikan beberapa hal, antara lain peraturan tentang pengelolaan klinik, risiko
manajemen dan laporan apa saja yang berkaitan dengan kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan yang melibatkan peserta didik. Supervisor pendidikan harus menjadi
bagian dari tim klinik. Dengan demikian apabila supervisor klinik memiliki perhatian
terhadap kinerja peserta didik, atau ada kejadian yang berkaitan dengan keselamatan
pasien, maka hal ini harus didiskusikan dengan supervisor pendidikan.
Supervisor laboratorium

Seorang staf pengajar atau dosen yang terpilih dan memperoleh pelatihan secara
cukup bertanggung jawab atas pengawasan terhadap peserta didik yang telah
ditetapkan dan memberi umpan balik konstruktif selama proses pendidikan klinik

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


25
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
berlangsung. Pada suatu saat terjadi kombinasi antara tugas supervisor laboratorium
dan supervisor pendidikan.

Level Kewenangan Klinis Peserta Didik Stase Mikrobiologi

Level
No. Materi Kompetensi
4
1 Sterilisasi dan Desinfeksi
4
2 Jenis dan Prinsip Pewarnaan , Jenis dan Media Reaksi
Biokimia
4
3 Struktur dan Identifikasi Bakteri (Termasuk Praktikum)
4
4 Struktur dan Identifikasi Virus (Termasuk Praktikum)
4
5 Struktur dan Identifikasi Jamur (Termasuk Praktikum)
4
6 Biologi Molekuler
4
7 Infeksi Nosokomial

8 Antibiotik dan Resistensi Antibiotik dan Antibiogram

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


26
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
Kewenangan klinis peserta didik pada Prosedur/ Tindakan Medik pada modul
Mikrobiologi

No. Prosedur/ Tindakan Medik Level


Kompetensi
1. Kultur BTA 4
2. Kultur Cairan Tubuh 4
3. Kultur Darah 4
4. Kultur Faeces 4
5. Kultur Gaal 4
6. Kultur Jamur 4
7. Klutur Swab/Sekret 4
8. Kultur Sputum 4
9. Kultur Urine 4
10. Pewarnaan Gram 4
11. Pewarnaan ZN(BTA) 4
12. Pewarnaan Neisser 4
13. Leptospira 4
14. Uji Resistensi Urine 4
15. Uji Resistensi Darah Aerob 4
16. Uji Resistensi Darah Anaerob 4
17. Uji Resistensi CSF Aerob 4
18. Uji Resistensi CSF Anaerob 4
19. Uji Resistensi Cairan Tubuh Aerob 4
20. Uji Resistensi Cairan Tubuh Anaerob 4
21. Uji Resistensi Pus Aerob 4
22. Uji Resistensi Pus Anaerob 4
23. Uji Resistensi Sekret Urethra 4
24. Uji Resistensi Sekret Vagna 4
25. Biakan dan Uji Resistensi Jaringan 4
26. Uji Resistensi Sputum selain M. tbc 4
27. Uji Resistensi Faeces/usap dubur 4
28. Uji Resistensi Tenggorok/hidung difteri 4
29. Uji Resistensi Tenggorok/hidung non difteri 4
30. Uji Resistensi Nasopharynx 4
31. Uji Resistensi Urine 4
32. Uji Resistensi Urine 4
33. Tesvtoxigenitas difteri 4
34. Screening MRSA 4
35. Uji resistensi/kepekaan diffusi 4
36. Biakan dan Uji resistensi dengan alat 4

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


27
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
No. Prosedur/ Tindakan Medik Level
Kompetensi
automatic (Vitek)
37. Pembuatan Mac Farland Bakteri 4
38. Uji kepekaan OAT 4
39. PCR Gen FemB 4
40. PCR Deteksi kuman Difteri 4
41. PCR Gen MecA 4

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


28
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019
BAB 7
METODE DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Daftar kompetensi dan pencapaian sesuai metode pembelajaran modul mikrobiologi
Metode Pembelajaran
Jumlah
No Kompetensi Diskusi Tugas Journal Ekspertise
Kasus
Jaga Reading kasus
1 Interpretasi diagnostik Tuberkulosis 10 kasus
2 Interpretasi Infeksi tuberculosis 5 kasus
(kultur atau PCR)
3 Interpretasi penyakit infeksi 10 kasus
4 Interpretasi pemeriksaan Urin 10 kasus
5 Interpretasi pemeriksaan cairan 5 kasus
tubuh

MODUL PEMBELAJARAN STASE MIKROBIOLOGI II PPDS


29
PATOLOGI KLINIK FK UNAND 2019

Anda mungkin juga menyukai