Anda di halaman 1dari 29

SHOLAT RASULULLOOH MUHAMMAD S.A.W.

kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud, maka


perbanyaklah do'a (saat bersujud).(Muslim)
Mukadimah menjadikan mereka merasa sesuatu yang kurang
bilamana waktu sholat telah masuk dan
Saudara/iku Muslimin/ah kewajiban belum ditunaikan. Kenikmatan ketika
Rahimakumullooh,tidak saya tidak juga anda, berbicara, berbisik dan memohon ampunan kepada
pastilah melihat berbagai macam sholat yang Al-Ghofuur (Yang Mahan Mengampuni) adalah
berbeda di sekitar kita. Tidak hanya di kerinduan yang dirindukan di atas segala.
Indonesia tetapi juga di sini di tempat Tuntunan para Imam, yaitu kewajiban untuk
multi-budaya ini. Dan anehnya semua berpegang teguh kepada Hadits Rasulullooh
mengatakan taat kepada Allah SWT dan Muhammad s.a.w. adalah menjadi acuan utama
Rasulullooh Muhammad s.a.w., dan masing- mereka yang mudah-mudahan dapat menghindarkan
masing berkeyakinan bahwa sholat yang dirinya dari taqlid yang salah.
dilakukannya telah menurut cara yang benar Perkataan para Imam yang baik agamanya dan
sesuai tuntunan syari'ah Islam. Kalau tindakannya dipelajari sehingga diketahui
perbedaan yang ada benar-benar didasarkan bahwa:
atas hadits/sunnah yang sahih tidaklah Imam Abu Hanifah berkata: Apabila hadits itu
mengapa. Tetapi kalau hanya berdasarkan shahih, maka hadits itu adalah madzabku
cerita burung yang bersambung, maka (Al-Hasyiyah 1/63); apabila hadits itu shahih
telitilah kembali sunnah Rasulullooh dan bertentangan dengan madzab, maka haditslah
Muhammad s.a.w. yangberhubungan dengan yang dikerjakan. Jika aku mengatakan suatu
shifat sholat beliau s.a.w.. perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah
Di antara mereka, yaitu orang-orang yang dan kabar Rasulullooh Muhammad s.a.w., maka
senantiasa melakukan sholat kepada Allah tinggalkanlah perkataanku (Al-Iqazh.p.50).
SWT, ada yang ingin mempelajari dan Imam Malik berkata: Sesungguhnya aku ini
senantiasa berusaha untuk menyempurnakan hanyalah seorang manusia yang salah dan benar.
sholatnya baik dengan membaca, Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat
bertanya,berdiskusi serta berbagai cara yang sesuai dengan Kitab (Qur'an) dan Sunnah,
lainnya. Disamping itu mereka tetap menjaga ambilah dan setiap yang tidak sesuai dengan
kontinuitas sholatnya dengan penuh harap- Al-Kitab dan Sunnah, tinggalkanlah.
cemas mudah-mudahan Allah SWT menerima Imam Asy-Syafi'i berkata: Kaum muslimin telah
sholat yang telah didirikannya. Sebab sabda sepakat bahwa barang siapa yang telah terang
Rasulullooh Muhammad s.a.w.: Sesungguhnya baginya Sunnah Rasulullooh s.a.w., maka tidak
hamba itu akan melakukan sholat. Namun halal baginya untuk meninggalkannya karena
mereka tidak akan mendapatkan pahala, untuk mengikuti perkataan seseorang. Apabila
kecuali sepersepuluhnya, kamu mendapatkan didalam kitabku apa yang
sepersembilannya,seperdelapannya, bertentangan dengan Sunnah Rasulullooh
seperenamnya, seperempatnya, sepertiganya Muhammad s.a.w., maka berkatalah dengan Sunnah
atau separohnya.(Ibnul-Mubarok, Abu Dawud Rasulullooh Muhammad s.a.w. dan tinggalkanlah
dan Nasa'i sahih). apa yang aku katakan. Setiap masalah yang ada
Hadits ini senantiasa mengingatkan mereka di dalam khabar dari Rasulullooh Muhammad
agar tetap dan terus-menerus berusaha s.a.w. adalah shahih bagi ahli naqli dan
menyempurnakan sholatnya dari waktu-kewaktu, bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka
dan mereka selalu bermohon penuh harap aku meralatnya di dalam hidupku dan setelah
kepada Allah SWT mudah-mudahan Dia (Al- aku mati. (Al-Fulani, p.68 ; p.100 &p.104).
Mujieb) Yang Maha Mengabulkan Permohonan Imam Ahmad berkata: Janganlah engkau mengikuti
hambanya, menerima amal ibadah yang telah aku, dan jangan pula engkau mengikuti (Imam)
dilakukan, memaafkan kesalahan-kesalahan Malik, Syafi'i, Auza'i dan Tsauri; tetapi
yang ada dan memberikan tuntunan kepada ambilah darimana mereka
kesempurnaan beribadah. Sabda Rasulullooh mengambil (Qur'an-Sunnah). Barangsiapa yang
Muhammad s.a.w.: Yang pertama-tama menolak Hadits Rasulullooh
dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap Muhammad s.a.w., maka sesungguhnya ia telah
seorang hamba pada hari kiamat dari amal berada di tepi kehancuran. (Al-Manaqib, p.192
perbuatannya adalah tentang sholatnya. & p.182).
Apabila sholatnya baik maka dia beruntung Mereka para Imam, semuanya teguh dalam
dan sukses, dan apabila sholatnya buruk maka pendirian, sesuai benar dengan firman Allah
dia (akan) kecewa dan merugi.(An-Nasa'i & SWT:
At-Tirmidzi). Dan Kami mengutus seorang Rasul, hanyalah
Ucapan Rasulullooh Muhammad s.a.w. di atas, supaya diturut dengan izin Allah. Kalau mereka
selalu bergaung dalam pendengarannya dan itu ketika menganiaya dirinya sendiri datang
menimbulkan kegairahan yang kuat agar kepada engkau, lalu mereka memohonkan ampun
senantiasa berada dekat dengan Robbnya kepada Allah dan Rasul memohonkan ampunan pula
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullooh untuk mereka, tentulah mereka akan mendapati
Muhammad s.a.w.: Paling dekat seorang hamba
Allah itu Maha Penerima tobat dan Maha pentingnya perintah sholat ini, sehingga
Penyayang. (S.4.(An-Nisaa'): 64) sesekali beliau
s.a.w. melakukan sholat di atas mimbar. Dalam
Tetapi, tidak !!!! Demi Robbmu, mereka belum keadaan ini, beliau naik ke atas mimbar lalu
sebenarnya beriman, sebelum mereka meminta bertakbir dan ma'mum (dibelakangnya) juga
keputusan kepada engkau dalam perkara- bertakbir, sampai kepada ruku' (tetap di atas
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mimbar), kemudian bangun i'tidal beliau turun
mereka tidak menaruh keberatan dalam hatinya dari mimbar hingga sujud.... kemudian memulai
terhadap putusan yang engkau adakan, dan rak'at kedua, beliau kembali lagi ke atas
mereka menerima dengan senang hati. (S.4(An- mimbar. begitu hingga selesai sholatnya.
Nisaa'): 65). Kemudian beliau menghadap kepada manusia,
.......Sebab itu, hendaklah orang-orang yang seraya bersabda: Wahai sekalian manusia,
melanggar perintah Rasul itu menjaga supaya sesungguhnya aku melakukan hal ini agar kamu
(jangan) ditimpa ujian atau ditimpa siksa mengikuti aku dan agar KAMU MEMPELAJARI
yang pedih. (S.24 : 63). SHOLATKU ini.(Bukhori dan Muslim; Muslim dan
Allah SWT berfirman: Katakanlah:"Jika kamu Ibnu Sa'ad).
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa- Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
dosamu". Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
Penyayang. (S. 3:31) mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
Setiap hamba yang beriman senantiasa ingin sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
agar dirinya dicintai oleh Al-Kholiq (Maha dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub
Pencipta), ingin agar setiap tindakannya maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
senantiasa berada dalam jalan yang benar perjalanan kembali dari tempat buang air
karena dia selalu berusaha 'ntuk menyadari (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
bahwa Al-Aliim (Yang Maha Mengetahui) pasti tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
tahu akan amalnya. dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
Yastakhfuuna minannaasi walaa yas-takhfuuna mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah
minalloohi wa huwa ma'ahum. Mereka dapat tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
bersembunyi dari manusia , tetapi mereka hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
tidak bersembunyi dari ALLAH, pada hal ALLAH nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS.
bersama mereka. (S.4: 108). 5 (Al-Maidah): 6)
Peringatan Allah ini senantiasa menghiasi
qolbunya dengan menyadari akan kehadiran Al- NIAT PANGKAL SELURUH AKTIFITAS
Muhaimin (Yang Maha Memperhatikan, Menjaga Bagaimana kedudukan niat sebagai pangkal dari
dan Menaungi dalam segala keadaan) membuat suatu aktifitas ibadah dalam pandangan Allah
kewaspadaan dirinya dalam bertindak-beramal, SWT sebagaimana DIA berfirman: Barangsiapa
mudah-mudahan ia dapat tetap berada yang menghendaki keuntungan di akhirat akan
dalam jalur taqwallooh (bertaqwa hanya Kami tambah keuntungan itu baginya dan
kepada Allah). Sehingga dengan demikian barangsiapa yang menghendaki keuntungan di
harapan dirinya adalah sebagaimana Allah dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari
berfirman: keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
.....dan percaya kepada ALLAH, sesungguhnya bahagianpun di akhirat. (QS. 42(Asy-Syuuro
dia telah berpegang kepada tali yang teguh ):20).
dan tidak akan putus. Dan Allah itu Maha Dan DIA mengajarkan kepada Rasulullooh
Mendengar dan Maha Mengetahui. (S.2:256) Muhammad s.a.w. (pbuh): Sesungguhnya amal-amal
Allah itu Al-Waali (Yang Mengendalikan dan perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya
Mengusai segala urusan) orang-orang beriman setiap orang itu akan mendapati apa yang
mereka dikeluarkannya dari kegelapan diniatinya. (HR. Bukhori-Muslim). Dan dilain
(kesesatan) kepada cahaya Kebenaran yang hadits yang bunyinya mirip Rasulullooh s.a.w.
terang-jelas. Dan orang-orang yang tidak bersabda: Dari Umar bin Khatab, ia berkata:
beriman itu pengendali yang menguasai mereka telah bersabda Rasulullooh s.a.w.(pbuh):
itu adalah syaitan, dikeluarkannya mereka Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung
dari cahaya yang terang-jelas kepada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang itu
kegelapan (yang menyesatkan). Orang-orang akan mendapati apa yang diniatinya.
itu isi neraka; mereka tetap (abadi) di Barangsiapa hijrahnya* kepada Allah dan
dalamnya. (S.2: 257). rasulNYA maka hijrahnya kepada Allah dan
Sehingga ketika Rasulullooh Muhammad s.a.w. rasulNYA. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih
(pbuh) mengatakan kepada mereka : kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka
Dari Malik bin Huwairits. Ia berkata: telah hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi.
bersabda Rosulullooh s.a.w. (pbuh): (HR. Bukhori 1:9 & Muslim 6:48)
Sholluu kamaa ro-aitumuunii ushollii Niat itu adalah maksud /keinginan menyengaja
Sholatlah kamu sekalian sebagaimana kamu dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan
melihat aku sholat. (Bukhori). Sedemikian sholat* semata-mata karena menaati perintah
Allah SWT sesuai dengan tuntunan Rasulullooh Ashar; dan Maghrib - Isya.(Insya Allah dibahas
s.a.w. (pbuh) (yang diketahuinya). Ibnu dalam bab sholat Jama' dan qasar).
Taimiyyah berkata: tempat niat itu di hati b. Lalu bagaimana kalau untuk menggabungkanpun
bukan di lisan menurut kesepakatan para Imam memang tidak dapat turun dari kendaraan ?
kaum muslimin dalam semua masalah ibadah. Dalam keadaan darurat seperti ini maka
Sehingga disarankan untuk sholat sambil duduk (kalau
seandainya seseorang berkata dengan lisannya memang kesulitan untuk berdiri). (Lihat Bab
berlainan dengan apa yang diniatkan dalam sholat dalam keadaan duduk/berbaring).
hatinya, maka yang dianggap adalah apa-apa Kemudian mengenai ayat 2:115 dan 2:143
yang diniatkan oleh hatinya bukan yang dibandingkan dengan ayat 2: 144 :
dilafazhkan. Dan seandainya seorang berkata Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka
secara lisan tentang niatnya tetapi niatnya ke manapun kamu menghadap di situlah wajah
tidak sampai kehatinya, maka yang demikian Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-
tidak mencukupi menurut kesepakatan para Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:115).
Imam kaum Muslimin, karena niat adalah Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu
kesengajaan maksud dan kesungguhan dalam (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan
hati. (Majmuu'atir-Rosaailil Kubro 1:243). agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
MENGHADAP KA'BAH saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak
Rasulullooh Muhammad s.a.w. (pbuh) bersabda: menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu
Apabila Rasulullooh s.a.w. (pbuh) bangkit (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
hendak melakukan sholat baik fardhu (wajib) (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan
maupun sunat, maka beliau menghadap ka'bah. siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan
(mutawatir = diriwayatkan oleh banyak kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi
orang). Apabila kamu bangkit hendak beberapa orang yang telah diberi petunjuk oleh
menunaikan sholat, maka sempurnakanlah Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
wudhu', kemudian menghadaplah ke arah kiblat imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
dan bertakbirlah. (HR. Bukhori- Muslim). Maha Penyayang kepada manusia. (QS. 2:143)
Mengenai ayat ini , Ibnu Abbas berkata : yang
Persyaratan menghadap KA'BAH memiliki dimansukhkan dalam soal kiblat, yaitu ketika
beberapa pengecualian-pengecualian. Nabi s.a.w. berhijrah ke Medinah, sedang
1. Bila hendak melakukan sholat sunnah dalam penduduknya banyak juga orang Yahudi. Allah
keadaan berkendaraan, maka dapat dilakukan menyuruhnya (sholat) menghadap Baitul Maqdis
dengan: Kadangkala, apabila beliau (s.a.w.) (Palestina), maka gembiralah orang Yahudi.
hendak menunaikan sholat sunat di atas Rasulullooh telah menghadap ke arah ini selama
untanya, maka beliau menghadap ke arah kurang lebih 16 - 17 bulan. Maka Nabi s.a.w.
kiblat dengan untanya itu lalu bertakbir. sering melihat-lihat kearah langit maka
Kemudian, sholatlah beliau ke arah mana saja turunlah ayat 2: 144. Sungguh Kami (sering)
kendaraannya itu menghadapkan beliau. (Abu melihat mukamu menengadah ke langit, maka
Dawud dan Ibnu Hiban). sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat
Rasulullooh s.a.w. pernah melakukan sholat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
sunat di dalam perjalanan di atas Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada,
kendaraannya, dan beliau melaksanakan juga palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan
sholat witir di atasnya, kearah mana saja sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani)
kendaraan itu yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang
menghadap - baik kearah timur maupun kearah mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram
barat.(HR. Bukhori, Muslim dan As-Siraj). itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah
2. Dalam hal melakukan sholat wajib, maka: sekali-kali tidak lengah terhadap apa yang
Apabila beliau hendak melakukan sholat mereka
fardhu (wajib), maka beliau turun (dari kerjakan. (QS. 2:144). Dalam keadaan susah
kendaraannya) lalu menghadap kearah kiblat. menetapkan arah kiblat (karena keadaan
(HR. Bukhori dan Ahmad). Tentang turun dari tertentu) maka Ibnu Jarir berkata, sesuai
kendaraan untuk sholat wajib ini, tentunya dengan contoh yang dilakukan oleh Rasulullooh
dengan keadaan kita sekarang bilamana s.a.w. yaitu adanya sholat menghadap kearah
kendaraan dikendarai sendiri tidaklah mana saja kendaraan menghadap. (HR. Muslim,
menjadi persoalan untuk berhenti, turun dan Tirmidzi dan Nasa'i).
menunaikan sholat wajib.
Bagaimana dengan keadaan dalam kendaraan- ** Turunnya ayat 2: 115 ini berhubungan dengan
umum? riwayat dari : Amir bin Rabi'ah dari ayahnya
a. Dalam keadaan ini maka disarankan agar berkata, ketika kami sedang bepergian bersama
sholatnya digabungkan sambil disingkat Nabi s.a.w. di suatu malam yang sangat gelap,
(yaitu yang empat rak'at menjadi 2 rak'at) maka kami turun di suatu tempat untuk sholat,
dengan sholat berikutnya, yaitu Dzohor - dan tiap orang menandai tempat sholatnya
dengan batu. Pagi harinya kami dapati batu-
batu itu tidak tepat pada kiblat, lalu kami sambil berbaring atau duduk ialah sholat
bertanya kepada Rasulullooh s.a.w.: Ya dengan isyarat, dan jadikanlah sujudmu lebih
Rasulullooh s.a.w., kami semalam telah rendah dari ruku'mu.
sholat
kearah yang bukan kiblat, maka Allah KEADAAN YANG LAIN DARI DI ATAS YAITU BERDIRI
menurunkan ayat 2:115, ini. (HR. Tirmidzi & SHOLAT SAMBIL BERSANDAR DI TIANG.
Ibnu Majah. derajat Hasan). Rosulullooh s.a.w. di tanya tentang sholat di
atas kapal. Beliau bersabda: Sholatlah
BERDIRI didalamnya (kapal) sambil berdiri, kecuali
Peliharalah segala shalat(mu), dan apabila kamu takut tenggelam.(Al-Bazzar,
(peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah Daraqutni, Abdul Ghoni Al-Maqdisi; disahihkan
untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-
(QS. 2:238). Dzahabi). Tatkala Rosulullooh s.a.w. telah
Dalam keadaan berkendaraan, maka dapatlah lanjut usia, maka beliau membuat sebuah tiang
kita sholat di atas kendaraan. Dalam keadaan di dalam mushollanya yang dijadikan sandaran
yang menakutkan maka sholat dapat dilakukan olehnya (ketika sholat). (Abu Dawud dan Hakim,
dalam kendaraan berjalan dan bila sedang disahihkan oleh Adz-Dzahabi).
dalam keadaan jalan-kaki dapat dilakukan
dengan berjalan, sebagaimana firman Allah BERDIRI DAN DUDUK DI DALAM SHOLAT LAIL
SWT: Pernah Rosulullooh s.a.w. pada suatu malam
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka yang panjang sholat sambil berdiri dan pada
shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. suatu malam yang panjang juga sholat sambil
Kemudian apabila kamu telah aman, maka duduk. Dan apabila beliau s.a.w. membaca
sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana (qur'an) sambil berdiri, maka maka beliau
Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang ruku' sambil berdiri. Apabila beliau s.a.w.
belum kamu ketahui. (QS. 2:239) membaca (qur'an) sambil duduk maka beliaupun
Apabila mereka bercampur (dengan musuh, maka ruku' sambil duduk. (Muslim dan Abu Dawud).
sholat dilakukan hanya dengan) takbir dan Dalam keadaan yang lain, kadang beliau s.a.w.
isyarat kepala. (HR. Baihaqi). sholat sambil duduk dan membaca sambil duduk.
Tentunya persyaratan berdiri ini adalah Kemudian, apabila bacaannya itu masih tersisa
persyaratan yang umum, dalam situasi sekitar tiga puluh atau empat puluh ayat,
tertentu dimana tidak kuasa untuk berdiri, maka beliau berdiri dan meneruskan bacaannya
maka dapat melakukan sholat dengan duduk, sambil berdiri, lalu ruku' dan sujud (seperti
yang bilamana juga masih tidak kuasa dengan biasa). Kemudian di dalam rak'at yang kedua,
duduk maka dapat dengan berbaring. beliau berbuat yang sama. (Bukhori dan
Muslim).
SHOLAT DALAM KEADAAN DUDUK/BERBARING Rosulullooh s.a.w. hanya melakukan sholat
Imran bin Husain r.a. berkata: Aku mempunyai sunnat sambil duduk pada akhir hayatnya ketika
penyakit bawazir, kemudian aku bertanya usianya telah lanjut, yaitu satu tahun sebelum
kepada wafatnya. (Muslim dan Ahmad).
Rosulullooh s.a.w.. Beliau s.a.w. menjawab, Pernah Rosulullooh s.a.w. sholat sambil duduk
Sholatlah engkau sambil berdiri, apabila bersila. (An-Nasa'i & Ibnu Khuzaimah;
tidak bisa, maka sambil duduklah, dan disahihkan Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-
apabila tidak bisa, maka sambil Dzahabi). Kadangkala, Rosulullooh s.a.w.
berbaringlah. (Bukhori, Abu Dawud dan berdiri melakukan sholat tanpa memakai
Ahmad). Dalam kesempatan berikutnya Imran terompah* dan kadangkala melakukannya dengan
bin Husain berkata: Aku bertanya kepada memakai terompah. (Abu Dawud dan Ibnu Majah;
Rasulullooh s.a.w. tentang sholat seorang Kata Ath-Thohawi ini hadist mutawatir (banyak
laki-laki sambil duduk. Beliau bersabda, yang meriwayatkannya)).
"Barangsiapa yang sholat sambil berdiri, * tidak boleh ada khubuts (kotoran) padanya.
maka hal itu adalah lebih utama. Barangsiapa
yang sholat sambil duduk, maka ia LARANGAN SHOLAT MENGHADAP KUBURAN
mendapatkan setengah dari pahala orang yang
sholat sambil berdiri. Dan barangsiapa yang Janganlah kamu sholat dengan menghadap kubur
sholat sambil tidur [berbaring; dlm riwayat dan janganlah kamu duduk di atasnya. (Muslim,
lain], maka ia mendapatkan setengah dari Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).
pahala orang yang sholat sambil duduk.
(Bukhori, Abu Dawud dan Ahmad). Al-Khithobi TAKBIR
mengatakan bahwa hadiest Imran di atas Rosulullooh s.a.w. membuka sholat dengan kata-
mengenai pahala orang yang sakit adalah katanya: ALLOOHU AKBAR (Allah Maha Besar).
setengah dari pahala orang yang berdiri, (Muslim dan Ibnu Majah).
adalah sebagai dorongan baginya untuk Kepada orang yang sholatnya belum benar,
melakukan sholat dengan berdiri, walaupun ia beliau s.a.w. bersabda: Sesungguhnya tidaklah
diperbolehkan untuk duduk. Caranya sholat sempurna sholat salah seorang di antara
manusia, sehingga ia berwudhu' dengan sholat. (Ibnu Hibban dan Adh-Dhiya' - sahih).
menyempurnakan wudhu'nya, lalu berkata Rasulullooh s.a.w. meletakkan tangan kanannya
(memulai sholatnya), ALLOOHU AKBAR. di atas tangan kirinya. (Muslim dan Abu
(Thobrani). Dawud). Beliau s.a.w. berlalu dekat seorang
Mif-taahu'sh-sholaati'th-thuhuuru watah- laki-laki yang sedang sholat. Laki-laki itu
riimuuha't-takbiiru watah-liiluha't-tas- meletakkan tangan kirinya di atas tangan
liimu. kanannya. Kemudian beliau s.a.w. melepaskannya
Kunci sholat adalah thoharoh (wudhu' atau dan meletakkan tangan kanannya di atas tangan
tayamum bila terpaksa), pembukanya adalah kirinya. (Ahmad dan Abu Dawud - sahih).
takbir dan penutupnya adalah salam. (Abu Beliau s.a.w. meletakkan tangan kanannya di
Dawud, Turmudzi disahihkan Adz-Dzahabi). atas punggung telapak tangannya, pergelangan
tangannya dan lengan tangannya (maksudnya
TAKBIR DENGAN SUARA KERAS adalah di atas tulang hasta/pengumpil). (Abu
Beliau s.a.w. mengeraskan suaranya dengan Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah - sahih). [
takbir sehingga terdengar oleh orang-orang dalam riwayat lain beliau s.a.w. memerintahkan
yang berada di belakangnya. (Ahmad dan Hakim hal tersebut kepada para sahabatnya. (Malik,
dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi). Bukhori dan Abu 'Uwamah)].
Apabila Rasulullooh s.a.w. sakit, maka Abu Kadang-kadang beliau s.a.w. menggenggamkan
Bakar mengeraskan suaranya untuk tangan kanannya ke tangan kirinya. (An-Nasa'i
menyampaikan takbir Nabi s.a.w. kepada dan Ad-Daruquthni - sahih).
manusia. (Muslim dan Nasa'i).
Kemudian beliau s.a.w. bersabda: apabila POSISI KEPALA DAN PANDANGAN
Imam mngucapkan Alloohu Akbar, maka Apabila Rasulullooh s.a.w. sholat, maka beliau
(makmum/di belakang Imam) ucapkanlah Alloohu menundukkan kepalanya dan mengarahkan
Akbar. (Ahmad dan Baihaqi). pandangannya ke tanah. (Al-Baihaqi dan Al-
Hakim.- sahih. Hadiest ini mempunyai saksi
KEDUDUKAN TANGAN KETIKA TAKBIR 10 orang sahabat Rasulullooh s.a.w. [Ibnu
Ketika membaca takbir Rasulullooh s.a.w. Asakir].
mengangkat kedua tangannya. Tatkala beliau s.a.w. memasuki Ka'bah, maka
Caranya adalah berdasarkan hadiest: pandangannya tidak pernah meninggalkan tempat
Kadang-kadang Rasulullooh s.a.w. mengangkat sujudnya, hingga beliau keluar daripadanya.
kedua tangannya bersamaan dengan melafalkan (Al-Baihaqi dan Al-Hakim).
takbir [Bukhori dan Nasa'i], kadangkala Larangan mengarahkan pandangan ke langit:
setelah selesai membaca takbir [Bukhori dan Beliau s.a.w. melarang untuk mengarahkan
Abu Dawud] dan kadang-kadang sebelum membaca pandangan ke langit. (Bukhori dan Abu Dawud).
takbir [Bukhori dan Nasa'i]. Didalam riwayat lain beliau s.a.w. bersabda:
Keadaan telapak tangan ketika takbir Niscaya suatu kaum akan binasa karena mereka
berdasarkan hadiest: Beliau s.a.w. mengangkat pandangan mereka ke langit di dalam
mengangkat kedua (tangannya) sambil sholat, atau pandangan mereka itu tidak akan
meluruskan jari-jemari, tidak merengangkan kembali lagi kepada mereka, [Dilain riwayat
dan tidak pula menggenggamnya. (Abu Dawud & dikatakan:
Ibnu Khuzaimah; Tamam, Al-Hakim dan mata-mata mereka itu disambar]. (Muslim,
disahihkan Adz-Dzahabi). Tingginya kedua Bukhori dan As-Siraj).
tangan di angkat ketika takbir adalah: Dan
beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya itu Larangan menoleh:
setinggi bahunya (Bukhori dan Nasa'i) dan Apabila kamu sedang sholat, maka janganlah
barangkali beliau mengangkatnya (maksimum) kamu menoleh, karena sesungguhnya Allah
hingga setinggi daun-daun telinganya. menghadapkan wajahNya ke wajah hambaNya di
(Bukhori dan Abu Dawud). dalam sholatnya, selama ia tidak menoleh.
(Turmudzi dan Hakim - sahih). Menoleh adalah
KEDUDUKAN TANGAN SETELAH TAKBIR suatu curian yang di curi oleh setan
Beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya di dari sholat seorang hamba. (Bukhori dan Abu
atas dadanya. (Abu Dawud dan Ibnu Dawud).
Khuzaimah). Jauhkan hal-hal yang dapat mengganggu
Beliau s.a.w. melarang untuk meletakkan pandangan dan pikiran ketika sholat:
tangan di atas lambung (rusuk) di dalam Rosulullooh s.a.w. sholat dengan mengenakan
sholat. (Bukhori dan Muslim). kain yang mempunyai tanda-tanda, kemudian
Posisi tangan setelah di letakkan adalah: beliau melihat kepada tanda-tanda itu dengan
Sesungguhnya kami, para Nabi telah sekali lihat. Selesai sholat, beliau bersabda,
diperintahkan untuk menyegerakan berbuka "Pergilah dengan membawa kainku ini kepada Abi
puasa dan mengakhirkan makan sahur, dan Jahmin dan bawalah kepadaku pakaian (yang
untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami di tebal yang tidak ada tandanya) milik Abi
atas tangan-tangan kiri kami pada waktu Jahmin, karena sesungguhnya ia telah melupakan
aku dari sholatku tadi. [Dalam riwayat lain
dikatakan] Sesungguhnya aku telah melihat Baary 1:135 no.214) di atas wajib bagi beliau
kepada s.a.w. saja, kemudian sesudah itu di manshukh-
tandanya pada waktu sholat, hingga ia hampir kan
mengujiku.(Bukhori, Muslim dan Malik). pada waktu Fathu Makkah (penaklukan kota
'Aisyah r.a. mempunyai pakaian, yang di Makkah) berdasarkan hadits Buraidah yang
dalamnya terdapat lukisan, yang terjurai ke diriwiyatkan oleh Imam Muslim: Biasanya Nabi
sahwah, sedangkan Nabi s.a.w. sholat dengan s.a.w. berwudhu' setiap kali sholat (sholat
menghadap kepadanya. Kemudian beliau wajib), maka pada waktu Fathu Makkah beliau
bersabda, keluarkanlah (jauhkanlah) baju itu s.a.w. mengerjakan beberapa kali sholat
daripadaku, karena lukisan baju itu (sholat wajib) dengan satu wudhu'.
senantiasa menghalang-halangi aku di dalam Maka ketika 'Umar r.a. bertanya: Ya
sholatku. (Bukhori, Muslim dan Abu 'Uwanah). Rosulullooh s.a.w., engkau telah melakukan
Tidaklah layak di dalam rumah terdapat sesuatu yang belum pernah engkau lakukan
sesuatu yang menyibukkan (mengganggu selama ini? Nabi s.a.w. menjawab: Memang
pikiran) orang yang sholat. (Abu Dawud dan sengaja saya lakukan itu hai 'Umar!. Bisa jadi
Ahmad - sahih). beliau s.a.w. lakukan yang demikian sebagai
Janganlah menahan kentut/buang hajat atau suatu perkara yang sunnah, kemudian beliau
bilamana makanan telah tersedia: Tidaklah khawatir disangka wajib, maka beliau
sah sholat orang yang di hadapannya terdapat tinggalkan, untuk menunjukkan bolehnya
makanan, dan tidak pula sholat orang yang melakukan (kedua-duanya). Dari penjelasan di
ingin membuang kotoran.(Bukhori, Muslim dan atas dalam pemahaman saya berarti
Ibnu Abi Syaibah). berwudhu' setiap akan melakukan sholat wajib
(meskipun belum batal) adalah sunnah, dan
SHOLAT DENGAN TENANG DAN TERTIB melakukan beberapa kali sholat dengan sekali
Sholatlah seperti sholat orang yang wudhu' (selama tidak batal) dibolehkan.
berpamitan, seakan-akan anda melihat-Nya dan Tentunya hal ini berlaku dalam dalam keadaan
walaupun anda tidak melihatNya, maka normal (bukan dalam keadaan darurat/kepepet
sesungguhnya DIA melihatmu. (Al-Mukhlish; waktu). Kalau dalam keadaan darurat/sibuk maka
Ath-Thobrani, Ar-Rubani dan Adh-Dhiya'; Ibnu tentunya dalam pemahaman saya melakukan wudhu'
Majah, Ahmad dan Ibnu Asakir - disahihkan sekali untuk beberapa sholat wajib (selama
Al-Haitami Al-Faqih). belum batal) adalah yang disunnahkan.
Tidak ada bagi seorang yang datang kepadanya Walloohu A'lamu bish-Showaab.
sholat wajib, lalu ia memperbaiki*)
wudhu'nya, khusyu'nya dan ruku'nya, kecuali
sholat itu akan menghapuskan dosa-dosanya
yang telah lalu, DO'A-DO'A IFTITAH
selama ia tidak melakukan dosa-dosa besar, Rasulullooh s.a.w. memulai bacaan sesudah
dan hal ini untuk setiap masa. (Muslim). takbir dengan do'a do'a yang BERANEKA RAGAM
yang didalamnya mengandung puja-puji kepada
*) memperbaiki disini menurut pemahaman saya Allah SWT. Beliau s.a.w. bersabda: Tidaklah
mengandung pengertian bahwa, bilamana kita sempurna sholat seseorang di antara manusia,
selalu memiliki keinginan dan usaha untuk sehingga ia bertakbir, memuji Allah dan
menyempurnakan tatacara beribadah kita memujaNya serta membaca apa yang mudah baginya
kepada Allah SWT, maka janji-NYA dalam dari ayat-ayat Al-Qur'an. (Abu Dawud dan Al-
hadiest sahih riwayat Muslim di atas berlaku Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi).
bagi kita. Diantara macam-macam do'a iftitah yang dibaca
Sedangkan untuk wudhu' selain pengertian di Rasulullooh s.a.w. adalah :
atas, juga mengandung pengertian tentang 1. Alloohumma baa'id-bainii wabaina kho-thoo-
anjuran berwudhu' kembali setiap akan yaaya kamaa baa'adta bainal-masy-riqi walmagh-
melakukan sholat wajib sebagaimana hadiest ribi. Alloohumma naq-qinii min kho-thooyaaya
dalam wudhu'. Dalam Fathul Baary 1:135 kamaa yung-qots-tsawbul-ab-yadhu minad-danasi.
no.214, Dari Anas, ia berkata: adalah Nabi Alloohummagh-silnii min khothooyaaya bil-maa-i
s.a.w. berwudhu' setiap kali hendak wats-tsalij walbarodi. Wakaana yaquuluhu fil-
melakukan sholat. Lalu saya tanyakan kepada fardhi. (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan
(para sahabat): dan bagaimana kalian kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau
melakukannya? Ujarnya: biasanya kami cukup menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah,
melakukan sekali wudhu' (untuk beberapa kali sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku,
sholat) selama kami belum berhadats. Al- sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda.
Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata: Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-
sesungguhnya kesalahanku dengan air, dengan salju dan
hadiest ini menunjukkan bahwa yang dimaksud embun. Do'a ini dibaca dalam sholat wajib.
secara umum adalah sholat wajib. (Fathul (Bukhori, Muslim dan Ibnu Abi Syaibah).
Baary 1:316). Imam Ath-Thohawi berkata: 2. Sub-haanaka Alloohumma wabiham-dika
dimungkinkan perbuatan yang demikian (Fathul watabaa-rokas-muka wata'aalaa jad-duka walaa
ilaaha ghoi-ruka. (Ya Allooh, aku mensucikan Dan beliau s.a.w. mengucapkan: Alloohumma
Engkau, dan senantiasa memuji Engkau, nama innii a'u-dzubika minadh-dhiiqi yaumal-hisaab
Engkau selalu bertambah berkahnya dan 10x
keagunganMu selalu bertambah tinggi, dan (Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada
tidak ada Tuhan selain dari pada Engkau. Engkau dari kesempitan pada hari perhitungan).
(Abu Dawud dan Hakim disahihkan oleh Adz- (Ahmad dan Ibnu Syaibah; Abu Dawud dan Ath-
Dzahabi). Thobroni --->sahih).
Dalam riwayat lain Rosulullooh s.a.w. 7. Alloohu akbar (3x) dzul-malakuuti wal-
bersabda, Sesungguhnya ucapan yang paling jabaruuti wal-kib-riyaa-i wal-a-zhomah.
disukai oleh Allah adalah apabila seorang (Alloh Maha Besar 3x, Yang Mempunyai Kerajaan
hamba mengucapkan: Sub-haanaka yang Amat Besar, Kekuasaan, Kebesaran dan
Alloohumma..... seterusnya sama dengan nomor Keagungan). (Ath-Thoyalisi dan Abu Dawud --->
2. (Ibnu Mandah - sahih; Nasa'i - mauquf dan sahih).
marfu'). 8. Wal-hamdulillaahi hamdang-ka-tsiirong thoy-
3. Sama dengan nomor 2. Dan di dalam sholat yibam-mubaarokang-fiiih. Do'a iftitah ini
lail/malam, beliau s.a.w. menambahkan diucapkan oleh seorang laki-laki. Maka
dengan: bersabdalah Rosulullooh s.a.w., Aku telah
Laaa ilaaha illalloohu (3x); Alloohu Akbaru melihat dua belas malaikat bergegas-gegas
kabiiroo (3x). Tidak ada illah selain Allah kepadanya (do'a itu). (Muslim dan Abu
(3x), Allah Maha Besar lagi sempurna 'Uwanah).
kebesaranNya (3x). (Abu Dawud dan Ath- 9. Alloohumma lakal-hamdu, ang-ta nuurus-
Thohawi ---> hasan). samaawaati wal-ar-dhi wamang-fiihinna,
4. Alloohu akbaru kabiiroo, wal-hamdu- walakal-hamdu, ang-ta qoy-yumus-samaawaati
lillaahi ka-tsiiroo, wasub-haanalloohi buk- wal-ar-dhi wamang-fiihinna, walakal-hamdu,
rotaw-wa-ashiilaa. (Allooh Maha Besar lagi ang-tar- robbus- samaawaati wal-ar-dhi wamang-
sempurna kebesaranNya, segala puji bagi fiihinna, [walakal-hamdu, ang-ta mul-kus-
Allah sebanyak-banyaknya dan Maha Suci Allah samaawaati wal-ar-dhi wamang-fiihinna] *),
pagi dan petang hari). Seorang laki-laki di walakal-hamdu, ang-tal-haqqu, wa wa'duka
antara para sahabat mengucapkan do'a ini, haqqun(w), wa qou-luka haqqun(w), wa liqoo-uka
lalu Rosulullooh s.a.w. bersabda, "Aku kagum haqqun(w), wal-jannattu-haqun(w), wan-naaru
dengannya dan dibukanya pintu-pintu langit haqqun(w), wassaa'atu haqqun(w), wannabiy-
dengannya. (Muslim dan Abu 'Uwanah). Dalam yuuna haqqun(w), wa muhammadun haqqun(w).
hadiest lain diriwayatkan Abu Na'im dari Alloohumma laka aslamtu, wa'alaika tawak-
Jabir bin Muth'im bahwasanya Rosulullooh kaltu, wa bika aaa-mang-tu, wa ilaika anab-tu,
s.a.w. mengatakan hal itu dalam sholat wa bika khoo-shom-tu, wa ilaika haakam-tu,
sunnat. ang-ta Robbunaa wa ilaikal-mashiiru, fagh-
5. Alloohumma Robba Jibroo-iila wa Mikaa- firlii
iila wa Isroo-fiila, faa-thiros-samaawaati maa qod-damtu, wamaa akh-khortu, wamaa as-
wal-ardho, 'aalimal-ghoibi wasy-syahaadati, rortu wamaa a'lang-tu, [wamaa ang-ta
ang-ta tah-kumu baina'ibaadika fiimaa kaanuu a'lamubihi minnii] *), ang-tal-mukaddimu wa
fiihi yakh-talifuun. Ih-dinii limagh-talafa ang-tal-mu-akh-khiru, ang-ta ilaahii laa
fiihi minal-haqqi bi-idz-nika, innaka tahdii ilaaha illaa ang-ta, walaa hawla walaa quw-
mang-tasyaaa-u ilaa-shirootim-mustaqiim. (Ya wata illaa bika.
Alloh, Tuhan Malaikat Jibril, Mika'il dan
Isrofil, *) tanda ini menunjukkan bahwa [...] dibaca
Pencipta Langit dan Bumi, Yang mengetahui dalam riwayat yang lain.
Alam Ghoib dan Alam Nyata, Engkaulah Hakim
di antara hamba-hamba-Mu di dalam hal-hal Ya Alloh segala puji bagi Engkau. Engkau
yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah adalah cahaya bagi langit dan bumi dan orang-
kebenaran kepadaku di dalam apa yang mereka orang yang ada di dalamnya. Dan segala puji
perselisihkan itu dengan idzin Engkau, bagi Engkau. Engkau penjaga dan pemelihara
karena sesungguhnya langit dan bumi serta orang-orang yang ada di
Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja dalamnya- [Dan segala puji bagi Engkau, Engkau
yang Engkau kehendaki kepada jalan yang raja langit dan bumi dan orang-orang yang ada
lurus. (Muslim dan Abu 'Uwanah). di dalamnya]- Dan segala puji bagi Engkau,
6. Beliau s.a.w. mengucapkan takbir 10x; Engkau Maha Benar, janjiMu Benar, firmanMu
tahmid 10x; tasbih 10x; tahlil 10x dan ber- benar, pertemuan denganMu adalah benar, surga
istighfar 10x. Kemudian beliau bersabda: itu benar, neraka itu benar, hari kiamat itu
Alloohummagh-firlii wah-dinii war-zuq-nii benar, para nabi itu benar dan Muhammad itu
wa'aafinii 10x (Ya Alloh, ampunilah aku, benar. Ya Allooh, kepadaMu aku berserah diri,
berilah aku petunjuk, berilah aku rizki dan kepadaMu aku bertawakkal, kepadaMu aku
berilah aku kesehatan). beriman, kepadaMu aku bertaubat, kepadaMu aku
mengadukan perselisihanku dan kepadaMu aku
memohon keputusan.
Engkau Robb/Tuhan kami dan kepadaMu kami termasuk orang-orang yang msyrik. Sesungguhnya
kembali. Maka, ampunilah dosa-dosaku, baik sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku,
yang telah aku lakukan maupun yang belum aku kuserahkan kepada Allah Robb semesta alam.
lakukan, dan apa-apa yang aku sembunyikan Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah yang
dan apa-apa yang aku nyatakan. [Sesungguhnya diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah orang
Engkau lebih mengetahui tentang itu dari yang pertama-tama berserah diri [dari orang-
aku], orang yang berserah diri]. Ya Allah Engkau
Engkau yang dahulu dan Engkau yang terakhir, adalah Raja. Tidak ada Robb selain Engkau,
Engkau Tuhanku tidak ada Tuhan selain Maha Suci Suci Engkau dan aku memujiMu. Engkau
Engkau, tidak ada kekuatan selain daripada Robbku dan Aku hambaMu, aku telah menganiaya
Engkau. Do'a ini dibaca Rosulullooh s.a.w. diriku sendiri dan aku mengakui dosaku, maka
di dalam sholat lail. (Bukhori, Muslim, Abu ampunilah seluruh dosaku,
'Uwanah, Abu Dawud, Ibnu Nashr dan Ad- karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa
Darimi). selain daripada Engkau. Tunjukkanlah aku
kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada
Catatan 1.: walaupun dalam mengutip hadiest- yang menunjukkan kepadanya selain daripada
hadiest di atas ada tertulis do'a yang ini Engkau, dan jauhkanlah aku dari yang buruknya,
di praktekkan dalam sholat sunnat/lail dan karena tidak ada yang menjauhkannya daripadaku
lainnya dalam sholat fardhu/wajib; tetapi selain daripada Engkau. Kusambut panggilan
tidak ditemukan adanya larangan untuk Engkau dan kuikuti perintahMu. Seluruh
menerapkan hadiest-hadiest (do'a-do'a kebaikan itu ada padaMu dan kejahatan itu
iftitah ini berlainan dengan shifat sholat tidak berasal dariMu, dan orang yang
dimana ia pertama kali bersumber. Apakah mendapatkan hidayah adalah orang yang Engkau
dengan demikian ia boleh diterapkan dalam beri hidayah. Aku denganMu dan kepadaMu. Tidak
semua sholat ? Walloohu a'lamu bish-showaab. ada keselamatan dan perlindungan dariMu,
Catatan 2: di dalam kita membaca kisah-kisah kecuali kepadaMu. Wahai Robb kami bertambah-
tentang hadiest-hadiest ini terbaca ada tambahlah keberkahaanMu
beberapa sahabat yang berkreasi membuat dan bertambah-tambah pulalah keluhuranMu. Aku
sendiri do'a iftitah dan dibenarkan oleh memohon ampun dan bertaubat kepadaMu. Beliau
Rasulullooh s.a.w. sehingga dapat menjadi s.a.w. mengucapkan do'a ini di dalam sholat
pegangan bagi kita untuk boleh melafalkan fardhu dan sholat sunat. (Muslim, Abu 'Uwanah,
do'a yang dibenarkan oleh Rasulullooh s.a.w. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Hibba, Ahmad, Syafi'i,
tsb.. Tentunya dengan keyakinan bahwa Thobrani). Didalam riwayat lain dikatakan
setelah Rosulullooh s.a.w. wafat, maka sudah bahwa bacaan ini dilakukan Rosulullooh s.a.w.
tidak boleh dibuat lagi do'a iftitah yang dalam sholat malam (Muslim).
baru. 11. Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fathoros-
Walloohu a'lamu bish-showaab. samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- wamaa
ana minal-musy-rikiin. Innash-sholaatii
10. Wajjahtu waj-hiya lillaa-dzii fathoros- wanusukii wamah-yaaya wamamaatii lillaahi
samaawaati wal-ardho haniifam-muslimaw- robbil'aalamiin. Laa syarikalahuu wabi-
wamaa ana minal-musy-rikiin. Innash- dzaalika umirtu wa ana awwalul-muslimiin .
sholaatii wanusukii wamah-yaaya wamamaatii Alloohummah-dinii li-ahsanil-akhlaqi wa
lillaahi robbil'aalamiin. Laa syarikalahuu ahsanil-a'maali laayahdii li-ahsanihaa illaa
wabi-dzaalika umirtu wa ana awwalul- ang-ta waqinii say-yi-al-akhlaqi wal-a'maali
muslimiin. [minal-muslimiin*]. Alloohumma laa yaqii- sayyi-ahaa illaa ang-ta.
ang-tal-maliku laa ilaaha illaa ang-ta, sub- (Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang
haanaka wabihamdika ang-ta robbii, wa ana menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan
'abduka zholamtu nafsi, wa'taroftu bi-dzam- lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku
bii fagh-firlii dzam-bii jamii'an innaahuu termasuk orang-orang yang musyrik.
laa yagh-firudz-dzuunuba illaa ang-ta, wah- Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan
dinii li-ahsanil-akh-laaqi matiku, kuserahkan kepada Allah Robb semesta
laa yahdii li-ahsanihaa illaa ang-ta, wash- alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah
rif'annii say-yi-ahaa laa yash-rifuu 'annii yang diperintahkan kepadaku. Dan aku adalah
say-yi-ahaa illaa ang-ta labbaika orang yang pertama-tama berserah diri. Ya
wasa'daika, wal-khoiru kulluhu fii yadaika, Allah tunjukkan aku kepada akhlak yang paling
wal-basyaru laisa ilaika, wal mah-diyyu man baik dan perbuatan yang paling baik, karena
hadaita, ana bika wa ilaika, laa mang-jaa tidak ada yang menunjukkan kepadaku selain
walaa mal-ja-aming-ka illaa ilaika tabaarok- dari pada Engkau. Dan peliharalah aku dari
ta wata'aalaita astagh-firuka wa-atuubu akhlak-akhlak dan perbuatan-perbuatan yang
ilaik. Wakaana yaquulu fil-fardhi wannafl. buruk, karena tidak ada yang memeliharaku
*) hadiest no.285 Bulughul Marom. daripadanya selain daripada Engkau. (Nasa'i
(Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang dan Daroqutni ---> sahih).
menciptakan langit dan bumi, dengan keadaan
lurus dan berserah diri, dan tidaklah aku QIRO'AT (BACAAN)
Setelah selesai membaca do'a iftitah maka (dari jenis) jin, sebahagian mereka
Rosulullooh s.a.w. memohon perlindungan membisikkan kepada sebahagian yang lain
kepada Allah SWT dengan ucapannya: A'udzu perkataan-perkataan yang indah-indah untuk
billaahi minasy-syaithoonir-rojiimi min menipu (manusia). Jikalau Robmu menghendaki,
hamzihi wanaf-khihi wanaf-tsihi.(Aku niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
berlindung kepada Allah dari setan yang tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-
terkutuk, dari kegilaannya, adakan. (QS. 6 (Al-An'aam):112).
kesombongannya dan sya'irnya*. (Abu Dawud, Dan hadiest Rosulullooh s.a.w.: bahwa
Ibnu Majah, Daroqutni dan Hakim, disahihkan Rosulullooh s.a.w. memperingatkan Abu Dzar
oleh Hakim, Ibnu Hiban dan Adz-Dzahabi). r.a. Berlindunglah kepada Allah dari setan
* naf-tsun ditafsirkan oleh rawi dengan Asy- manusia dan jin. Abu Dzar bertanya: "Apakah
Syi'ru yaitu syi'ir. Yang dimaksud dengan ada setan manusia? Jawab Nabi s.a.w. YA!!
syi'ir disini yaitu syi'ir yang tercela (Ahmad).
dengan dalil bahwa Rosulullooh s.a.w. Arti kata ROJIIM ialah terusir dari segala
bersabda, "Sesungguhnya di antara syi'ir itu kebaikan, terkutuk. (Demikianlah catatan
ada hikmah. (Bukhori). tambahan ini dari Tafsir Ibnu Katsiir).
Kadangkala beliau s.a.w. menambahkan dengan
sabdanya: A'udzu billaahis-samii'il-'aliimi MEMBACA BASMALAH
minasy-syaithoonir-rojiimi min hamzihi Kemudian beliau s.a.w. membaca basmalah:
wanaf-khihi wanaf-tsihi. (Aku berlindung Bismillaahir-rohmaanir-rohiim (= dengan asma
kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari dengan tidak bersuara. (Bukhori, Muslim, Abu
kegilaannya, kesombongannya dan sya'irnya. 'Uwanah, Ath-Thohawi dan Ahmad). Anas r.a.
(Abu Dawud dan Turmudzi --->hasan). berkata: saya sholat dibelakang Nabi s.a.w.,
Allah berfirman dalam surat 16 (An-Nahl): Abu Bakar, Umar, Utsman dan mereka semuanya
98-100: Apabila kamu (akan) membaca al- memulai bacaannya (bersuara) dengan Alhamdu
Qur'an, hendaklah kamu (baca: A'udzu lillaahi robbil 'aalamiin. (Bukhori dan
billaahi minasy-syaithoonir-rojiimi) meminta Muslim).
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang Aisyah r.a. berkata : "Biasa Rosulullooh
terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada s.a.w. memulai sholat dengan takbir dan
kekuasannya atas bacaannya (bersuara) dengan Alhamdu lillaahi
orang-orang yang beriman dan bertawakkal robbil 'aalamiin. (Muslim).
kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya Bismillaahir-rohmaanir-rohiim, ini juga dibaca
(syaitan) untuk memulai setiap aktifitas, contohnya
hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya sebelum makan, Nabi s.a.w. berkata kepada
jadi pemimpin dan atas orang-orang yang Umar bin Abi Salamah : "Bacalah BISMILLAH, dan
mempersekutukannya dengan Allah. makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah
Sebagai catatan tambahan mengenai pengertian dari yang dekat-dekat kepadamu. (Muslim).
"A'udzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim" Juga bilamana akan melakukan hubungan suami
yakni, aku berlindung dengan kebesaran Allah istri (jima'/bersetubuh); diriwayatkan oleh
dari setan yang terkutuk, jangan sampai Ibnu Abbas bahwa Rosulullooh s.a.w. bersabda:
merusak , mengganggu ummatku, duniaku, Jika salah satu kamu akan jima' (bersetubuh)
jangan sampai menghalangi atau merintangi dengan istrinya bacalah: BISMILLAAHI
diriku untuk mengerjakan perintah Allah atau ALLOOHUMMA JANNIB-NASY-SYAITHOONA WAJAN-
mendorongku mengerjakan larangan Allah, NIBISY-SYAITHOONA
sebab tiada sesuatu yang dapat menghentikan MAA ROZAQ-TANAA (Dengan nama Allah, ya Allah
gangguan syaithan kecuali Allah. jauhkanlah kami dari syaithon, dan jauhkan
Syaithon berasal dari kata SYAITHONA yang setan dari rezeki yang (Engkau) berikan kepada
berarti jauh, jauh tabiatnya dari tabiat kami. Maka jika ditakdirkan mendapat anak dari
manusia, jima' tersebut, ia tidak mudah diganggu oleh
kelakuannya jauh dari kebaikan. Adapula yang syaithon selamanya. (Bukhori dan Muslim).
menyatakan bahwa asal katanya adalah Syaatho
yang artinya terbakar, sebab ia diciptakan Bismillaah= dengan nama Allah.
dari api yang sifatnya membakar. Sibawaih Susunan kalimat yang seperti ini dalam bahasa
mengatakan bahwa di arab, apabila seseorang Arab berarti ada susunan kata-kata yang
berkelakuan buruk maka ia digelari mendahuluinya yaitu : Aku mulai perbuatan ini
TASYAITHONA. dengan nama Allah, atau : permulaan dalam
Oleh karena dapat disimpulkan bahwa syaithon perbuatanku ini dengan nama Allah, mudah-
berasal dari kata Syaithona. Dan Allah SWT mudahan memperoleh berkat dan rahmat
menyebut setiap makhluk yang menentang dan pertolongan Allah sehingga dapat selesai
melanggar tuntunan para NabiNya, setan, dengan sempurna dan baik. Juga untuk
sebagaimana firmannya: Dan demikianlah Kami menyadari kembali sebagai
jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu makhluk Allah, bahwa segala sesuatu tergantung
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan kepada rahmat dan karunia
Allah SWT. Hidup, mati dan semua daya Dan begitulah bacaan Nabi itu seluruhnya,
upayanya semata-mata terserah kepada rahmat yakni berhenti pada tiap-tiap akhir ayat dan
karunia Allah Azza wa Jalla. tidak menyambungkannya dengan ayat berikutnya.
ALLAH, nama Dzat ALLAH TA'ALA, (Abu Dawud dan As-Sahni, disahihkan oleh Hakim
karena itu disebut Ismul A'dzam =(nama yang dan disetujui oleh Adz-Dzahabi)
terbesar). Sebab nama Allah menghimpun semua Catatan pada ayat:
sifat, contohnya surat Al-Hasyr 22, 23,24 MAAliki yaumid-diin (yang menguasai hari
(22) Dia-lah Allah Yang tiada Ilah (yang pembalasan); kadangkala beliau s.a.w.
berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui membacanya MAliki yaumid-diin (Raja hari
yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha pembalasan). (Tamam Ar-Rozi, Abu Dawud, Abu
Pemurah lagi Maha Penyayang. Na'im dan Al-Hakim serta disahihkan oleh Adz-
(23) Dia-lah Allah Yang tiada Ilah (yang Dzahabi). Kedua qiro'at ini mutawatir yaitu
berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha maaliki & maliki.
Suci, Tentang kedudukan surat Al-Fatihah ini
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Rosulullooh s.a.w. bersabda: tidak sah sholat
keamanan,Yang Maha Memelihara,Yang Maha orang yang tidak membaca [di dalam sholatnya]
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Al-fatihah.(Bukhori, Muslim, Abu 'Uwanah dan
Segala Keagungan,Maha Suci, Allah dari apa Baihaqi).
yang mereka persekutukan. Tidak akan diberi pahala sholat orang yang
(24) Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang tidak membaca Al-fatihah didalamnya.
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang (Daroqutni disahihkan olehnya; dan Ibnu Hiban
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. disahihkan olehnya).
Bertasbih Kepada-Nya apa yang ada di langit Barangsiapa yang melakukan suatu sholat yang
dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa di dalamnya ia tidak membaca Al-Fatihah, maka
lagi Maha Bijaksana. sholat itu kurang, sholat itu kurang, sholat
Nama Allah, khusus bagi Allah, tidak itu kurang, tidak sempurna. (Muslim dan Abu
dinamakan pada lainNya, karena ia kata baku 'Uwanah).
yang bukan pecahan dari kata lain, demikian Belum pernah Allah Yang Maha perkasa lagi Maha
keterangan Al-Qurthubi dan beberapa ulama Mulia menurunkan di dalam Al-Tauroh dan tidak
yaitu: Syafii, Ghazali dan Imamul Haramain. pula di dalam al-Injil semacam Ummul-Qur'an,
Ar-Rohmaan dan Ar-Rohiim, adalah dua kata yaitu As-Sab'ul-ma-tsaanii*, dan al-
pecahan dari Rohmat untuk menyebut quranul'azhiim yang diberikan kepadaku.
kelebihan, dan kata Rohman lebih luas dari (Nasa'i dan Hakim serta disahihkan oleh Adz-
Rohim. Abdurrahman bin Auaf r.a. berkata, ia Dzahabi)
mendengar Rosulullooh s.a.w. bersabda, Allah Hadiest yang mirip dengan hadiest ini juga
berfirman : Aku bernama Ar-Rohmaan, Aku yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; dan juga oleh
menjadikan Rohim (kekerabatan/kasih-sayang). Tirmidzi (tafsir Ibnu Katsiir tentang Al-
Aku pecahkan ia dari namaKu, maka siapa yang Fatihah).
menghubungi rahim Aku hubungi, dan siapa
yang memutuskan rahim Aku putuskan. (At- *) yang dimaksud ini adalah QS.15: 87: Dan
Tirmidzi). sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh
Ibnu Katsiir mengatakan bahwa bangsa arab ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur'an
tidak menggunakan kata Ar-Rohman karena yang agung. Beliau s.a.w. bersabda : Allah
mereka belum mengenal Allah. Dan bentuk yang bertambah-tambah berkahNya dan
Rohman tidak dapat disamakan dengan Rohim. ketinggianNya berfirman, Sholat (Al-Fatihah)
Maka bentuk Rohman yakni yang penuh itu dibagi antara Aku dan hambaKu separuh-
rahmatNya kepada semua makhluk di dunia separuh: separuh untukKu dan separuh lainnya
hingga di akhirat, kepada yang mu'min maupun bagi hambaKu,
yang kafir. Adapun Rohim khusus buat orang- dan hambaKu mendapatkan apa yang ia mohonkan.
orang mu'min. Sebagaimana Allah SWT Rosulullooh s.a.w. bersabda "Iqro-
menggambarkan salah satu sifat Rasulullooh uu"=bacalah!. Hamba (Allah) berkata, "SEGALA
s.a.w. dalam firmanNYA: Sesungguhnya telah PUJI BAGI ALLAH ROBB SEKALIAN ALAM" Allah
datang kepadamu seorang rasul dari kaummu berfirman "HAMBAKU TELAH MEMUJIKU". Hamba
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, berkata: YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA
sangat menginginkan (keimanan dan PENYAYANG, Allah berfirman, HAMBAKU TELAH
keselamatan) bagimu, (bil-mu'minunna MEMUJAKU. Hamba berkata, YANG MENGUASAI HARI
ro'uufurRohiim) amat belas kasihan lagi PEMBALASAN (RAJA DI HARI PEMBALASAN), Allah
penyayang terhadap orang-orang mu'min. (QS. berfirman, HAMBAKU TELAH MEMULIAKAN AKU. Hamba
9:128). berkata, HANYA KEPADAMU-LAH KAMI BERIBADAH DAN
HANYA KEPADAMU-LAH KAMI MEMOHON PERTOLONGAN.
MEMBACA AYAT DEMI AYAT Allah berfirman, INI ADALAH ANTARA AKU DAN
Kemudian Rosulullooh s.a.w. membaca al- HAMBAKU, DAN BAGI HAMBAKU ADALAH APA YANG
fatihah dan memotongnya ayat- demi ayat. DIMOHONNYA. Hamba berkata, TUNJUKILAH KAMI
Demikianlah seterusnya hingga akhir surat. JALAN YANG LURUS,(YAITU) JALAN ORANG-ORANG
YANG TELAH ENGKAU ANUGERAHKAN NI'MAT KEPADA bersabda, "SESUNGGUHNYA AKU MENYATAKAN BAHWA
MEREKA; BUKAN JALAN MEREKA YANG DIMURKAI DAN AKU TIDAK MENYELANG-NYELANGI (maalii unaa-
BUKAN PULA JALAN MEREKA YANG SESAT. Allah zi'u*)) di dalam qiro'at. Abu Huroiroh r.a.
berfirman, SEMUA ITU ADALAH BAGI HAMBAKU DAN berkata, MAKA BERHENTILAH MANUSIA dari membaca
BAGI HAMBAKU ADALAH APA YANG DIMOHONNYA. qiro'at bersama Rosulullooh s.a.w. di dalam
(Muslim, Abu 'Uwanah dan Malik). sholat yang Rosulullooh s.a.w. mengeraskan
bacaannya, yakni setelah mereka mendengar
Walaupun dalam tayangan yang lalu banyak ucapan itu dari Rosulullooh s.a.w. dan mereka
hadiest-hadiest yang menggambarkan keharusan membaca qiro'at di dalam hatinya tanpa suara,
membaca Al-Fatihah di dalam sholat, ternyata yakni di dalam sholat yang imam tidak
dalam hal ini ada pengecualiannya bagi yang mengeraskan suaranya di dalam sholat itu.
belum sanggup atau tidak bisa menghafalnya. (Malik dan Al-Hamidi; Bukhori; Abu Dawud dan
Kepada orang yang belum/tidak bisa Al-Mahamili, dihasankan oleh Turmudzi dan
menghafalkan diperintahkan : disahihkan oleh Abu Hatim, Ar-Rozi, Ibnu
Qul (katakanlah): Sub-haanalloohi (Maha Suci Hibban dan Ibnul-Qoyyim).
Allah), wal-hamdu lillaahi (dan Segala Puji Hadiest ini mempunyai penjelasan dari hadiest
bagi Allah), Wa Laa ilaaha illalloohu (dan Umar, dan pada akhirnya adalah :
Tidak ada ilah selain Allah), Walloohu akbar Mengapa aku menyelang-nyelangi Al-Qur'an?!
(dan Allah Maha Besar), wa Laa haw-la walaa Adapun cukup bagi salah seorang di antara kamu
quw-wata illaa billaah (dan tidak ada daya qiro'ah imamnya, karena imam itu dijadikan
dan tidak ada kekuatan selain Allah). (Abu hanya untuk diikuti, apabila ia membaca maka
Dawud dan Ibnu Khuzaimah; Hakim, Thobroni dengarkanlah. (Al-Baihaqi lihat Al-Jami'u-'l-
dan Ibnu Hibban, disahihkan oleh Ibnu Hibban Kabir 3/334/2).
dan Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Dan Rosulullooh s.a.w. menjadikan diam untuk
Dan beliau s.a.w. bersabda kepada orang yang mendengarkan bacaan imam sebagai bagian dari
sholatnya belum baik: Sekiranya ada pada sempurnanya ma'mum kepada imam. Beliau
kamu bacaan (Al-Qur'an yang terhafal), maka bersabda: Sesungguhnya imam itu dijadikan
bacalah ia, dan kalaupun tidak, maka pujilah hanya untuk diikuti, oleh karena itu, apabila
ALLAH, besarkanlah DIA dan bertahlillah. ia bertakbir, maka bertakbirlah, dan apabila
(Abu Dawud dan Turmidzi yang dihasankan ia membaca qiro'at, maka dengarkanlah. (Ibnu
olehnya. Kata Al-Albani sanadnya Abi Sya-ibah; Abu Dawud, Muslim, Abu 'Uwanah
sahih.(Lihat sahih Abu Dawud 807). dan Ar-Rubani).
Dihadiest yang lain, ditegaskan oleh beliau
MENGHAPUS QIRO'AT MA'MUM DALAM SHOLAT s.a.w.: Barangsiapa yang mempunyai imam, maka
JAHRIYYAH (SHOLAT DENGAN BERSUARA) bacaan imam adalah bacaan baginya. (Abi Sya-
Pernah Rosulullooh s.a.w. membolehkan kepada ibah; Daruquthni, Ibnu Majah, Ath-Thohawi dan
orang-orang yang ma'mum untuk membaca Ahmad, Hadiest ini banyak jalannya.
qiro'at di belakang Imam di dalam sholat Dikuatkan oleh Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah.
jahriyyah, hingga suatu ketika Dalam sholat Sebagian jalannya disahihkan oleh Al-
fajar (subuh) beliau s.a.w. membaca qiro'a, Bushiri).
lalu terasa berat (sulit) baginya untuk Adapun di dalam sholat sirriyyah (sholat
membacanya. Sesudah selesai sholat, dengan tidak bersuara terang), maka
Rosulullooh s.a.w. bersabda: Jangan, jangan sesungguhnya beliau s.a.w. telah menetapkan
kalian membaca qiro'at di belakang imam untuk membaca qiro'at di dalamnya. Hanya
kamu. Kami berkata, benar, dengan cepat- beliau s.a.w. melarang untuk mengganggunya
cepat, wahai Rosulullooh. Beliau s.a.w. dengan qiro'at itu. Jadi maksudnya, walaupun
bersabda, Jangan kalian kerjakan, kecuali - di syari'atkan ma'mum membaca di dalam sholat
apabila salah seorang di antara kamu membaca sirriyyah, bukanlah berarti bahwa ma'mum
Fatihatal-kitab. Karena sesungguhnya tidak boleh mengeraskan suara bacaannya sehingga
sah sholat orang yang tidak membacanya. (Abu mengganggu imam. Beliau s.a.w. sholat dzuhur
Dawud dan Ahmad, serta di hasankan oleh bersama para sahabatnya. Beliau s.a.w.
Turmudzi dan Daroquthni). bersabda, siapa di antara kamu yang membaca
Kemudian beliau s.a.w. melarang ma'mum untuk "Sabbihisma Robbikal-a'la?" Seorang lelaki
membaca qiro'at seluruhnya di dalam sholat berkata: Aku - dan aku hanya menginginkan
Jahriyyah. Hal ini ketika: Rosulullooh kebaikan dengan bacaan itu. Maka beliau
s.a.w. selesai dari suatu sholat yang di s.a.w. bersabda, Aku telah mengetahui bahwa
dalamnya beliau mengeraskan qiro'at [di seorang laki-laki telah membimbangkan
dalam lain riwayat di katakan dalam sholat pikiranku dengan bacaan itu. (Muslim, Abu
subuh]. Kemudian (sesudah selesai sholat) 'Uwanah dan As-Siraj).
beliau s.a.w. bersabda: Apakah ada di antara Dan dalam hadiest lain dikatakan:
kamu yang membaca qiro'at bersama tadi?! Mereka pernah membaca qiro'at di belakang
Seorang laki-laki berkata, Benar aku wahai Nabi s.a.w., lalu mereka mengeraskan qiro'at
Rosulullooh. Beliau itu, maka Nabi s.a.w. bersabda : Kamu telah
mencampurkan Al-Qur'an kepada qiro'atku.
(Bukhori, Ahmad dan As-Siroj dengan sanadya bahwa: Suatu hari, di dalam sholat fajar, Nabi
yang hasan). s.a.w. telah meringankan
Rosulullooh Muhammad s.a.w. bersabda: (memendekkan) qiro'at [dalam hadiest lain
Sesungguhnya orang yang sedang sholat itu dikatakan, "Beliau s.a.w. melaksanakan sholat
sedang berbisik-bisik dengan Robbnya. Oleh subuh, lalu membaca dua surat yang paling
karena itu, hendaklah ia memperhatikan apa pendek di dalam Al-Qur'an"). kemudian selesai
yang dibisikkannya itu kepadaNya, dan sholat beliau s.a.w. ditanya,"Wahai
janganlah sebagian kamu mengeraskan bacaan Rosulullooh, mengapa anda meringankan
Al-Qur'an (memendekkan) (sholat)?]. Beliau s.a.w.
atas sebagian lainnya. (Malik dan Bukhori). bersabda, Aku mendengan tangis seorang bayi,
Imam Syafi'i, Muhammad (seorang murid Abu dan aku mengira bahwa ibunya ikut sholat
Hanifah), Imam Al-Zuhri, Malik, Ibnu Al- bersama kita, maka aku ingin memberikan
Mubarok dan Ahmad bin Hanbal, telah kesempatan kepada ibunya
berpendapat bahwa qiro'at dalam sholat yang untuknya. (Ahmad-sahih).
sirriyyah disyari'atkan (tentunya dengan Rosulullooh s.a.w. bersabda: sungguh aku akan
batasan hadiest di atas yaitu tidak saling memasuki sholat dan aku ingin memanjangkannya,
mengganggu). namun aku mendengar tangis bayi, maka aku
Beliau s.a.w. berabda: Barangsiapa membaca meringankan sholatku, karena aku mengetahui
satu huruf dari kitab Allah, maka ia telah betapa cintanya (gelisahnya) ibunya terhadap
mendapatkan satu kebaikan dengannya. Dan tangis (anak)nya itu. (Bukhori dan Muslim).
kebaikan itu di balas dengansepuluh yang Dari keterangan ini jelas bahwa ANAK-ANAK
semisalnya. Aku tifdak mengatakan bahwa BAYI boleh di masukkan ke masjid-masjid.
Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi aku Sedangkan ucapan yang seperti ini "Jauhkanlah
mengatakan bahwa Alif itu satu huruf, Lam masjid-masjid dari bayi-bayi kamu......" yang
satu huruf dan Mim satu huruf. (Turmidzi dan dikatakan sebagai hadiest adalah dho'if tidak
Ibnu Majah -sahih). bisa dijadikan hujjah.
Kebiasaan beliau s.a.w. yang paling sering
UCAPAN AMIN DAN IMAM MENGERASKANNYA adalah membaca muali awal surat dan
Nabi s.a.w. apabila selesai membaca Al- menyempurnakannya. Kadangkala, beliau s.a.w.
Fatihah, maka beliau mengucapkan AMIN. membagi surat itu kedalam dua rak'at (Ahmad
Beliau s.a.w. mengeraskannya dan dan Abu Ya'la) dan kadangkala mengulangi
memanjangkannya dengan suaranya.(Bukhori dan kembali seluruhnya di dalam rak'at kedua, dan
Abu Dawud). kadangkala beliau menyatukan antara dua surat
Dan beliau s.a.w., memerintahkan kepada atau lebih di dalam satu rak'at.
orang-orang yang ma'mum untuk mengucapkan Dan pernah seorang laki-laki di antara kaum
AMIN. beliau s.a.w. bersabda: Apabila Imam anshor mengimami mereka di masjid quba'.
mengucapkan Ghoiril-maghdhuubi'alaihim setiap kali ia membuka surat yang dibacanya
waladh-dhooolliiin (bukan jalan mereka yang untuk mereka di dalam sholat, di antara surat-
dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang surat yang dibacanya (setelah al-fatihah),
sesat), MAKA UCAPKANLAH AMIN. Karena maka ia membukanya dengan Qul huwalloohu ahad
sesungguhnya para malaikat mengucapkan AMIN hingga selesai, kemudian membaca surat surat
dan imam mengucapkan AMIN. [dan dalam lafzh lain bersamanya. Demikianlah ia melakukan hal
lain dikatakan "Apabila imam mengucapkan iatu dalam setiap rak'at. Kemudian, para
AMIN maka ucapkanlah AMIN"]. Dan sahabatnya berkata kepadanya "Sesungguhnya
barangsiapa yang aminnya itu sesuai dengan engkau membuka dengan surat ini, lalu engkau
amin para malaikat [dalam lafazh lain menganggap bahwa ia tidak mencukupimu,
dikatakan "Apabila salah seorang di antara sehingga engkau membaca surat yang lain.
kamu mengucapkan AMIN dalam sholat dan para Maka, (pilihlah) apakah engkau membacanya atau
malaikat di langit mengucapkan AMIN, lalu engkau meninggalkannya dan membaca yang lain".
ucapan yang satu sesuai dengan ucapan yang Laki-laki itu berkata, "Aku tidak akan
lainnya"], maka diampuni dosa-dosanya yang meninggalkan. Jika kamu sekalian menyukai aku
lalu. (Syaikhoni dan Nasa'i). Dan beliau untuk mengimami kamu dengan itu, maka aku
s.a.w. bersabda: Ucapkanlah AMIN, niscaya lakukan, tapi jika kamu benci, niscaya aku
Allah mencintai kamu. (Muslim dan Abu meninggalkan kamu".
'Uwanah). Mereka telah menganggapnya sebagai orang
paling utama di antara mereka, dan mereka
BACAAN SETELAH AL-FATIHAH tidak tidak menyukai apabila orang lain selain
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, dia mengimami mereka. Kemudian tatkala Nabi
Rosulullooh membaca surat lainnya. s.a.w. datang kepada mereka, mereka
Kadangkala beliau memanjangkan bacaan surat mengabarkan kabar itu kepada beliau s.a.w..
itu, dan kadangkala beliau s.a.w. Beliau s.a.w. bersabda, "Hai fulan, apa yang
memendekkan, karena berbagai alasan seperti melarangmu untuk tidak melaksanakan apa yang
perjalanan, batuk, sakit atau mendengar diperintahkan
tangis bayi. Anas bin Malik r.a. mengatakan
oleh sahabat-sahabatmu? Dan apa yang haanaka fabalaa (Maha Suci Engkau , ya memang
membawamu untuk membiasakan membaca surat benar). Dan bila
ini di dalam setiap rak'at? Laki-laki itu beliau membaca Sabbihisma robbikal-a'laa
berkata, Sesungguhnya aku menyukainya. (Sucikanlah nama Robbmu yang paling tinggi)
Beliau s.a.w. bersabda, Kesukaanmu kepadanya maka beliau s.a.w. mengucapkan Subhaana
(Al-Ikhlas), akan memasukkan engkau kedalam robbiyal-a'laa (Maha suci Robbku yang Maha
surga. (Bukhori Tinggi). (Abu Dawud dan Baihaqi --->sahih).
secara mu'allaq, Turmudzi secara maushul, Rosulullooh s.a.w. membaca jahriyyah
dan disahihkan oleh Turmudzi). (bersuara) di dalam sholat SHUBUH, dan di
Beliau s.a.w. menghubungkan An-Nazho'ir dalam dua rak'at pertama dari sholat MAGHRIB
(berdekatan dalam arti spt. ajaran dan dan 'ISYA. Dan beliau s.a.w. membaca dengan
kisah-kisah) dan Al-Mufash-shol (mulai dari sirriyah (tidak bersuara) di dalam sholat
Qof - An-Naas), maka beliau s.a.w. membaca ZHUHUR dan ASHOR dan di dalam rak'at KETIGA
Ar-Rohma n S.55(78) dan S.53 (62) dalam satu dari sholat Maghrib dan DUA RAK'AT terakhir
rak'at, S.54 (55) an S.69(52) dalam satu dari sholat 'isya. Dan beliau mengeraskan
rak'at, S.52 (49) dan S.51 (60) dalam satu suara Qiara'atnya pula pada shalat Jum'ah dan
rak'at, S.56 (96) dan S.68 (52) dalam satu dua shalat 'Ied dan shalat istisqa (Bukhari
rak'at, S.70 (44) dan S.79 (46) dalam satu dan Abu Dawud), dan shalat Kusuf (shalat
rak'at, S.83 (36) dan S.80 (42) dalam satu gerhana) (Buhari dan Muslim).
rak'at, S.74 (56) dan S.73 (20) dalam satu Rosulullooh s.a.w. menjadikan dua rak'at
rak'at, S.76 (31) dan S.75 (40) dalam satu terakhir (rak'at ketiga dan ke empat) lebih
rak'at, S.78 (40) dan S.77 (50) dalam satu pendek dari dua rak'at pertama sekitar
rak'at, S.44 (59) dan S.81 (29) dalam satu setengahnya, yaitu lima belas ayat. (Ahmad dan
rak'at. (Bukhori dan Muslim). Muslim). Dan barangkali, di dalamnya, beliau
Pada prinsipnya Rosulullooh s.a.w. ada s.a.w.mempersingkat (hanya dengan) bacaan Al-
membaca surat yang panjang dan ada kalanya Fatihah. (Bukhori dan Muslim). Dan beliau
juga membaca surat yang pendek. Contoh s.a.w. pernah hanya membaca Al-Fatihah saja
beliau s.a.w. membaca surat yang pendek dalam dua rak'at terakhir (ashar). (Bukhori
misalnya, Dan sesekali beliau s.a.w. (di dan Muslim).
dalam sholat fajar/shubuh) membaca surat Dengan dasar kedua hadiest ini maka tambahan
pendek seperti S.99 (8) di dalam dua rak'at membaca ayat-ayat setelah Al-Fatihah di dalam
seluruhnya. Sehingga rawi (yang dua rak'at terakhir adalah sunnat. Dari
meriwayatkan) berkata: Aku tidak tahu apakah hadiest-hadiest tentang panjang-pendeknya dan
Rosulullooh s.a.w. lupa ataumembacanya macam-macamnya surat yang dibaca oleh
dengan sengaja. (Abu Dawud dan Baihaqi --- Rosulullooh s.a.w. di dalam sholat wajib
>sahih). (Shubuh, dzuhur, ashar, maghrib dan 'isya),
Dikatakan oleh Al-Albani bahwa yang jelas tidak bisa menyimpulkan yang mana yang panjang
Rosulullooh s.a.w. sengaja melakukan hal itu dan yang mana yang pendek. Karena pada
untuk pensyari'atan. Dan sesekali di dalam semuanya ada yang panjang ada yang pendek.
perjalanan beliau membaca S.114 (5) dan Kadang panjang pendeknya berdasarkan situasi
S.114(6). (Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah; dan kondisi tertentu dan kadangkala tidak
Ibnu Basyron; Ibnu Abi Syaibah; disahihkan berdasarkan sesuatu keadaan yang tertentu.
oleh Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi). Jadi kalau sholat berjama'ah dan menjadi imam
Atau hadiest : Dan beliau s.a.w. bersabda maka perhatikanlah keadaan
kepada 'Uqbah bin Amir r.a., Baca di dalam ma'mumnya, sesuaikan panjang bacaan dengan
sholatmu dua surat yang memakai A'udzu kemampuan ma'mumnya, sedangkan kalau sholat
(S.113 dan S.114). (Abu Dawud dan Ahmad --- sendirian silahkan saja.
>sahih).
Secara umum beliau s.a.w. bersabda bahwa: MENYUARAKAN DAN TIDAK MENYUARAKAN BACAAN DI
Seutama-utama sholat adalah lamanya berdiri. DALAM SHALAT LAIL
(Muslim dan Ath-Thohawi). Dan beliau s.a.w. Adapun di dalam shalat Lail, maka kadangkala
memperpanjang di dalam rak'at pertama dan beliau menyuarakan (Muslim dan Bukhari). Dan
memperpendek di dalam rak'at kedua. (Bukhori diriwayatkan bahwa: Apabila belaiu membaca
dan Muslim). Qira'at di rumah, maka orang yang berada di
Kadangkala dalam sholat malam beliau s.a.w. dalam
menyatukan surat-surat dari As-Sab'uth- kamar dapat mendengar qira'atnya itu (Abu
thiwal (tujuh surat yang panjang), seperti Dawud dan Turmudzi---> hasan).
S.2, S.4 dan S.3 dalam satu rak'at. Dan diriwayatkan pula: Bahkan barangkali
Dan bilamana beliau s.a.w. membaca Alaisa beliau mengangkat mengangkat suaranya lebih
dzaalika biqoodirin 'alaa ay-yuh-yiyal- dari pada itu, sehingga orang yang berada di
mautaa (bukankah (Allah yang berbuat) luar kamar dapat mendengarnya (Nasai dan
demikian berkuasa pula menghidupkan orang Turmudzi dan Baihaqi---> hasan) Hal ini telah
mati? maka beliau s.a.w. membaca: Sub- diperintahkan kepada Abu Bakar dan Umar ra.,
yaitu ketika: Pada suatu malam beliau s.a.w.
keluar, tiba-tiba beliau mendapatkan Abu- (Bukhori dan Ahmad). Beliau s.a.w. melarang
Bakar tengah shalat dengan merendahkan untuk membaca Al-Qur'an (menamatkannya) kurang
suaranya. Dan beliau melewati Umar bin dari tiga malam dengan sabdanya: Barangsiapa
Khattab ra. tengah melakukan shalat dengan yang membaca (seluruh) Al-Qur'an kurang dari
mengangkat suaranya. Kemudian tatkala tiga malam, maka ia belum memahaminya. (Ahmad
mereka berdua berkumpul pada Nabi saw., --->sahih). Didalam lafazh lain dikatakan:
bersabdalah beliau, "Wahai Abu Bakar, aku Tidaklah akan memahami (Al-Qur'an) orang yang
telah melewati engkau ketika engkau shalat membaca Al-Qur'an lebih sedikit daripada tiga
(mengapa) engkau merendahkan suaramu ?". malam. (Darimi dan Turmidzi --->sahih).
(Abu-Bakar) berkata, "Aku telah Dalam sebuah hadiest diriwayatkan bahwa
memperdengarkan kepada Yang aku bisikkan, seorang laki-laki telah berkata kepada
wahai Rasulullah". Kemudian beliau bersabda Rosulullooh s.a.w.: Wahai Rosulullooh s.a.w.,
kepada Umar, "Aku telah melewati engkau sesungguhnya aku mempunyai tetangga yang
ketika engkau sedang shalat, (mengapa) bangun sholat malam dan tidak membaca selain
engkau mengeraskan suaramu ?". (Umar) daripada Al-Ikhlas S.112 (4). Ia mengulang-
berkata,"Wahai Rasulullah, aku membangunkan ulanginya tidak lebih daripada itu seakan-akan
orang yang mengantuk dan mengusir setan". ia mengurangi (makna)nya. Maka Nabi s.a.w.
Kemudian Nabi saw. bersabda, "Wahai Abu- bersabda: Demi Dzat Yang jiwaku ada pada
Bakar angkat suaramu sedikit". Kemudian tanganNYA, sesungguhnya ia (S.112) sebanding
bersabda kepada Umar, "Rendahkan sedikit dengan sepertiga Al-Qur'an. (Ahmad dan
suaramu". (Abu Daud dan Hakim, dishahihkan Bukhori).
dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Dan diriwayatkan bahwa beliau MENTARTILKAN QIRO'AT DAN MEMBAIKKAN SUARA
s.a.w.bersabda: Orang yang terang-terangan Rosulullooh Muhammad s.a.w. membaca Al-Qur'an
di dalam membaca Al-Qur'an seperti orang dengan tartil, bukan dengan cepat-cepat dan
yang terang-terangan di dalam bersedekah, bukan pula dengan tergesa-gesa, bahkan dengan
sedangkan orang yang bersembunyi di dalam dengan bacaan yang menafsirkan satu huruf satu
membaca Al-Qur'an seperti orang yang huruf.(Abu Dawud dan Ahmad --->sahih).
bersembunyi dengan sedekah (Abu Dawud dan Beliau s.a.w. membaca surat dengan tartil
Hakim, dishahihkan dan d isepakati oleh Adz- hingga menjadi lebih panjang dari surat yang
Dzahabi). terpanjang darinya. (Muslim dan Malik).
Di dalam sholat lail (sholat malam), Dikatakan kepada orang yang membaca Al-Qur'an,
kadangkala Rosulullooh s.a.w. mempersingkat bacalah, keraskanlah dan baguskanlah
qiro'at, kadangkala memanjangkan (membaca (hiasilah) sebagaimana engkau berhias di dalam
surat yang panjang) dan kadangkala membaca dunia.
yang sangat panjang. Yang saya maksud Karena sesungguhnya kedudukan engkau itu ada
dengan sangat panjang ini adalah: Pada suatu pada akhir ayat yang engkau baca. (Abu Dawud
malam beliau s.a.w. membaca As-Sab'ath- dan Turmudzi serta disahihkan olehnya). Beliau
thiwal (Al-Baqoroh, Ali Imron, An-Nisa, Al- s.a.w. memanjangkan bacaan pada huruf-huruf
Maidah, Al-A'rof dan At-Taubah) sedangkan mad. Beliau s.a.w. memanjangkan Bismillaah,
beliau s.a.w. berada dalam keadaan sakit. memanjangkan Ar-Rohmaan, memanjangkan Ar-
(Abu Ya'la dan Hakim disahihkan Rohiim. (Bukhori dan Abu Dawud).
Adz-Dzahabi). Kadangkala dalam tiap rak'at Beliau s.a.w. juga memerintahkan untuk
sholat lail beliau s.a.w. membaca satu surat membaguskan suara ketika membaca Al-Qur'an.
antara tujuh surat yang terpanjang (Abu Beliau s.a.w. bersabda: "Hiasilah Al-Qur'an
Dawud dan Nasa'i --->sahih). Belum pernah dengan suara-suara kamu. Karena sesungguhnya
diketahui beliau s.a.w. menghatamkan Al- suara yang bagus itu menambah kebaikan Al-
Qur'an di dalam satu malam. (Muslim dan Abu Qur'an. (Bukhori; Abu Dawud, Darimi, Hakim dan
Dawud). Tamam Ar-Rozi ---sahih).
Beliau s.a.w. bersabda kepada Abdillah bin Sesungguhnya orang yang paling baik suaranya
Amr r.a. Bacalah (sampai tamat) Al-Qur'an di ketika membaca Al-Qur'an adalah orang yang
dalam setiap bulan. Ibnu Amr berkata, Aku apabila kamu mendengarnya membaca, kamu
mengatakan bahwa aku mempunyai kekuatan mengira ia takut kepada Allah. (Ibnu Mubarok;
(kemampuan). Beliau s.a.w. bersabda: Bacalah Ad-Darimi, Ibnu Nashr, Thobroni dan Abu Na'im;
ia di dalam dua puluh malam. Ibnu Amr Adh-Dhiya' --->sahih).
berkata, Aku mengatakan bahwa aku mempunyai Rosulullooh Muhammad s.a.w. bersabda:
kekuatan Beliau bersabda, Bacalah ia (Al- PELAJARILAH KITAB ALLAH, PELIHARALAH IA DAN
Qur'an) di dalam tujuh malam dan jangan SIMPANLAH IA, serta BERLAGUlah dengannya.
lebih dari pada itu. (Bukhori dan Muslim). Demi Dzat yang jiwaku berada pada
Setelah itu beliau s.a.w. memberi keringanan kekuasaanNYA, sesungguhnya ia (Al-QUR'AN itu)
kepadanya untuk membacanya dalam lima malam lebih mudah lepas daripada unta (Makhadh) di
(Hasa'i dan Turmudzi --->sahih). Kemudian dalam ikatannya. (Ad-Darimi dan Ahmad ---
beliau s.a.w. memberi keringanan kepadanya >sahih).
untuk membacanya di dalam 3 (tiga) malam.
Dan beliau s.a.w. bersabda: Tidaklah RUKU'
termasuk ummat kami, orang yang tidak Apabila Rosulullooh selesai membaca qiro'at,
melagukan Al-Qur'an. (Abu Dawud dan Al-Hakim maka beliau s.a.w. berhenti sejenak. Kemudian
dan disahihkan olehnya serta disepakati oleh beliau mengangkat kedua tangannya(dengan cara-
Adz-dzahabi). cara seperti diterangkan dalam takbir
Tidak pernah Allah mengizinkan kepada pembukaan), bertakbir, kemudian ruku'.
sesuatu sebagaimana Allah mengijinkan (dalam (Bukhori dan Muslim). Diterangkan bahwa
lafzh lain dikatakan: seperti ijinNYA) pengangkatan tangan disini adalah mutawatir
kepada Nabi, bagusnya (dalam lafazh lain: dari Rosulullooh s.a.w.. Demikian pula
merdunya) suara untuk berlagu dengan Al- pengangkatan tangan ketika i'tidal dari ruku'.
Qur'an dan mengeraskannya. (Bukhori, Kepada orang yang shifat sholatnya belum
Muslim, Ath-Thohawi dan Ibnu Mandah). betul, Rosulullooh s.a.w. bersabda:
Rosulullooh s.a.w. bersabda kepada Abu Musa Sesungguhnya sholat seseorang di antara kamu
Al-Asy'ari r.a.: Sekiranya engkau melihatku itu tidak sempurna, sebelum orang itu
ketika aku mendengarkan bacaanmu tadi malam, menyempurnakan wudhu'nya sebagaimana yang
maka sesungguhnya engkau telah diberi satu telah diperintahkan oleh Allah, lalu
mizwar (suara yang bagus -> pendapat ulama) membesarkan Allah (takbir),
di antara mazamir keluarga Dawud (Nabi memujiNYA dan memuliakanNYA serta membaca ayat
a.s.). yang mudah baginya dari ayat-ayat Al-Qur'an
Maka berkatalah Abu Musa seandainya aku yang telah diajarkan dan diijinkan oleh Allah
mengetahui tempatmu, maka niscaya aku akan kepadanya, kemudian bertakbir dan ruku',
mengelokkan suaraku untukmu. (Abdur-Rozzaq; serta meletakkan kedua tangannya pada kedua
Bukhori, Muslim Ibnu Nashr dan Al-Hakim). lututnya-sehingga tulang-tulang sendinya
menjadi tenang dan merasa lapang (didalam
MEMBETULKAN IMAM lafazh lain-sehingga engkau tetap di dalam
Rosulullooh Muhammad s.a.w. telah ruku'). (Abu Dawud dan Nasa'i disahihkan oleh
mensyari'atkan untuk membetulkan imam Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).
apabila ia keliru membaca. Diriwiyatkan Rosulullooh Muhammad s.a.w. meletakkan kedua
bahwa: Beliau s.a.w. melaksanakan suatu telapak tangannya di atas kedua lututnya
sholat, lalu membaca dan beliau keliru. (Bukhori dan Abu Dawud) dan memerintahkan
Tatkala beliau selesai sholat, beliau s.a.w. mereka (para sahabat) untuk melakukannya
bersabda kepada Ubay, "Apakah enkau telah (Bukhori dan Muslim) dengan menguatkan
sholat bersama kami?" Ubay berkata: benar. (seakan-akan mengeratkan) memegang kedua
Beliau s.a.w. bersabda, "Apa yang telah lututnya(Bukhori dan Abu Dawud), dengan
melarangmu untuk membetulkan aku?" (Abu merenggangkan jari-jarinya (Al-Hakim,
Dawud, Ibnu Hibban, Thobroni dan Ibnu disahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi dan
'Asakir; Adh-Dhiya' --->sahih). Ath-Thoyalisi --->sahih Abu Dawud 809).
Dari Sahal bin Sa'ad ra. berkata: Beliau s.a.w. juga bersabda: Apabila kamu
Rosulullooh s.a.w. bersabda: "Bila nampak ruku', maka letakkanlah kedua telapak tanganmu
sesuatu (yang salah) kepada seseorang dalam di atas kedua lututmu. Kemudian,
sholatnya, maka hendaklah ia memberi renggangkanlah jari-jemarimu. Lalu diamlah,
peringatan, yaitu dengan membaca tasbih sehingga setiapanggota badan mengambil
(Subhanallooh) bagi laki-laki dan dengan bagiannya. (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban ---
bertepuk tangan bagi perempuan". (Bukhori >sahih).
dan Muslim). Beliau s.a.w. menjauhkan dan membengkokkan
Usman bin Abi'l-'Ash ra. berkata kepada kedua sikunya dari kedua samping badannya.
Rosulullooh Muhammad s.a.w.: Wahai (At-Tirmudzi, disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Rosulullooh s.a.w., sesungguhnya setan telah Apabila beliau s.a.w. ruku', maka beliau
berada di antara aku dan sholatku, serta melapangkan punggungnya dan meratakannya (Al-
bacaanku dikelirukan olehnya. Kemudian Baihaqi dan Bukhori). Sehingga (digambarkan),
Rosulullooh s.a.w. bersabda, "Itulah setan apabila punggungnya itu disiram air, maka air
yang disebut Khinzab, apabila engkau itu akan tetap di atasnya. (Ath-Thobroni,
merasakannya, maka memohonlah perlindungan Abdullah bin Ahmad dan Ibnu Majah).
kepada Allah daripadanya dan meludahlah (At- Beliau s.a.w. tidak menundukkan kepalanya dan
Taflu = meniup dengan sedikit ludah) tidak pula mengangkatnya (sehingga kepalanya
kesebelah kirimu tiga kali". Ustman lebih tinggi dari punggungnya). Tapi
berkata, "Kemudian aku melakukannya, maka pertengahan antara menundukkan dan
Allah menjauhkannya dari sisiku. (Muslim dan mengangkatnya.
Ahmad). (Muslim dan Abu 'Uwanah).
Rosulullooh s.a.w. melakukan thuma'ninah
* hadist ini mengajak untuk senantiasa (berhenti dengan kedudukan tetap yang
memohon perlindungan kepada Allah dari sempurna) di dalam ruku'nya. Beliau s.a.w.
godaan setan yang terkutuk. berabda: Sempurnakanlah ruku' dan sujud. Maka
demi Dzat yang jiwaku berada dalam
kekuasaanNYa, sesungguhnya aku benar-benar Tuhan Malaikat dan Ruh(Muslim dan Abu
melihat kamu sekalian di belakangku ketika 'Uwanah).
kamu ruku' dan ketika kamu sujud. (Bukhori 4. Sub-haanakalloohumma wabihamdika
dan Muslim). alloohummagh-firlii.=Maha Suci Engkau ya
Ini adalah salah satu mu'jizat Rosulullooh Allah, dan Aku memujiMU, Ya Allah ampunilah
yang khusus dalam sholat. aku. Beliau s.a.w. banyak membaca dzikir dan
Diriwiyatkan bahwa: beliau s.a.w. melihat do'a ini di dalam ruku' dan sujudnya. Di
seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan sini, beliau menta'wilkan Al-Qur'an. (Bukhori
ruku'nya dan mencotok di dalam sujudnya dan Muslim). Yang dimaksudkan dengan
ketika ia sholat. Kemudian beliau bersabda, menta'wilkan Al-Qur'an dalam hadist ini
"Sekiranya orang ini mati dalam keadaan adalah: Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu
seperti ini, niscaya ia mati bukan pada dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
millah Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. 110:3)
(agama) Muhammad.-Karena dia mencotok dalam 5. Alloohumma-laka roka'tu, wa aamang-tu,
sholatnya sebagaimana burung gagak mencotok walaka aslamtu, ang-ta robbii, khosya'a laka
darah.. Perumpamaan orang yang tidak syam'ii wabashorii wamukh-khii wa'azhomii,
menyempurnakan ruku'nya dan mencotok dalam wafii-riwayatiw-wa'azhomii wa'ashobii wamas-
sujudnya seperti orang lapar yang makan satu taqollat-bihi qodamii lillaahi
buah kurma dan dua buah kurma yang tidak robbil'aalamiin. (Muslim, Abu 'Uwanah, Thohawi
memberikan manfaat apa-apa kepadanya. (abu dan Daroquthni). =Ya Allah, kepadaMU
Ya'la; Al-Ajiri;Al-Baihaqi dan Ath-Thobroni; kuserahkan ruku'ku, kepadaMU aku beriman dan
Adh-Dhiya; dan Ibnu 'Asakir dengan sanad kepadaMU aku menyerahkan diriku. Engkaulah
yang hasan dan disahihkan oleh Ibnu Robbku. KepadaMU-lah pendengaran, penglihatan,
Khuzaimah). otak, tulang dan syarafku tunduk. Dan apa yang
Abu Huroiroh ra. berkata: Kekasihku, dibawa oleh kakiku kuserahkan kepada Robb
Rosulullooh s.a.w. telah melarangku untuk semesta alam.
mencotok 6. Alloohumma-laka roka'tu, wa aamang-tu,
dalam sholatku seperti mencotoknya ayam walaka aslamtu, wa'alaika tawakkaltu, ang-ta
jantan, untuk berpaling seperti berpalingnya robbii, khosya'a laka syam'ii wabashorii
srigala dan untuk duduk seperti duduknya wadamii walahmii wa'azhomii wa'ashobii,
kera. (Ath-Thoyalisi, Ahmad dan Ibnu Abi lillaahi
Syaibah -hasan). robbil'aalamiin. (An-Nasa'i --->sahih). =Ya
Seburuk-buruk orang yang mencuri adalah Allah, kepadaMU kuserahkan ruku'ku, kepadaMU
orang yang mencuri dalam sholatnya. Mereka aku beriman dan kepadaMU aku menyerahkan
berkata, Wahai Rosulullooh, bagaimana ia diriku, serta kepadaMU aku bertawakkal.
mencuri dari sholatnya? Rosulullooh s.a.w. Engkaulah Robbku. Pendengaranku,
bersabda, (yaitu) tidak menyempurnakan penglihatanku, darahku, dagingku, tulangku dan
ruku'nya dan sujudnya. (Abu Syaibah, syarafku tunduk kepada Robb semesta alam.
Thobroni 7. Sub-haana Dzil-jabaruuti wal-malakuuti,
dan Hakim disahihkan dan disepakati oleh wal-kibri-yaa-i wal'azhomah. (Abu Dawud dan
Adz-Dzahabi). Nasa'i --->sahih). =Maha Suci Dzat yang
memiliki kekuasaan, kerajaan, kebenaran dan
DO'A-DO'A RUKU' keagungan. Dzikir ini diucapkan oleh
Di dalam rukun ini beliau s.a.w. mengucapkan Rosulullooh s.a.w. pada waktu sholat lail
bermacam-macam dzikir dan do'a. (malam).
1. Sub-haana robbiyal'azhiim. (3x). (Ahmad, Diriwayatkan bahwa: ROSULULLOOH S.A.W.
Abu Dawud, Ibnu Majah, Daroqutni, Thohawi, menjadikan RUKU'NYA dan BANGKITNYA DARI RUKU',
Al-Bazzar dan Ath-Thobroni dari tujuh SUJUDNYA dan DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD hampir
sahabat).= Maha Suci Robbku Yang Maha Agung. sama lamanya. (Bukhori dan Muslim).
Kadangkala beliau s.a.w. mengulangnya lebih
banyak dari pada (3x) itu. Dan sesekali LARANGAN MEMBACA AL-QUR'AN DI DALAM RUKU'
beliau s.a.w. banyak sekali mengulang- Diriwiyatkan bahwa Rosulullooh Muhammad s.a.w.
ulangnya pada waktu melakukan sholat lail melarang membaca Al-Qur'an di dalam ruku' dan
(malam), sehingga lama ruku'nya hampir sujud. (Muslim dan Abu 'Uwanah). Rosulullooh
mendekati lama berdirinya, dimana beliau s.a.w. bersabda: Ketahuilah bahwa aku telah
membaca tiga surat yang panjang, yaitu Al- dilarang untuk membaca Al-Qur'an pada waktu
Baqoroh, An-Nisa' dan Ali Imran yang ruku'dan sujud. Adapun di dalam ruku', maka
diselang-selangi dengan do'a dan istighfar. AGUNGKANLAH Robb yang Maha Perkasa lagi Maha
2. Subhaana robbiyal'azhiimi wabihamdih. Agung. Dan adapun di dalam sujud, maka
(3x). (Abu Dawud, Daroqutni, Ahmad Thobroni bersungguh-sungguhlah di dalam BERDO'A.
dan Baihaqi -sahih). = Maha Suci Robbku Yang Karena, patut bagi kamu untuk dijabah
Maha Agung, dan aku memujiNYA. (dikabulkan). (Muslim dan Abu 'Uwanah).
3. Subbuuhung-qudduusur-Robbul-malaa-ikati
warruuh. =Maha Suci dan Pemberi Berkat, I'TIDAL DARI RUKU'
Rosulullooh s.a.w. mengangkat punggungnya 1. Robbanaa walakalhamd = Wahai Robb kami, dan
dari ruku' sambil mengucapkan: SAMI'ALLOOHU kepunyaanMU-lah segala puji. (Bukhori dan
LIMAN HAMIDAH (mudah-mudahan Allah Muslim).
mendengarkan/memperhatikan orang yang 2. Dan kadangkala beliau s.a.w. membaca:
memujiNYA). (Bukhori dan Muslim). Dari Ibnu Robbanaa lakalhamd = Wahai Robb kami,
Umar, bahwasanya Nabi s.a.w. mengangkat kepunyaanMU-lah segala puji. (Bukhori dan
kedua tangannya berbetulan dengan dua Muslim).
bahunya apabila memulai sholat dan apabila 3. Apabila imam mengucapkan: mudah-mudahan
bertakbir buat keruku' dan apabila Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang
mengangkat kepalanya dari ruku'. (Bukhori memujiNYA, maka ucapkanlah: Alloohumma
dan Muslim). Robbanaa lakalhamd = Ya Allah Ya Robb kami,
Hal ini juga beliau s.a.w. memerintahkan kepunyaanMU-lah segala puji. Karena, barang
kepada orang yang sholatnya belum betul, siapa yang ucapannya sesuai dengan ucapan
dengan sabdanya: Tidaklah sempurna sholat para malaikat, maka ia diampuni dari segala
seseorang, sehingga ia ......bertakbir dosanya yang telah lalu. (Bukhori dan Muslim
...kemudian ruku', lalu mengucapkan: dan Tirmidzi).
SAMI'ALLOOHU LIMAN HAMIDAH (mudah-mudahan 4. Kadangkala lafazh di atas (1,2 dan 3)
Allah mendengarkan/memperhatikan orang yang beliau s.a.w. tambahkan dengan:(1 atau 2 atau
memujiNYA). Sehingga ia berdiri tegak lurus. 3) + mil-assamaawaati wamil-al-ardhi wamil-
(Abu Dawud dan Hakim dan sahih). amaa syi'ta ming-syai-immba'd = sepenuh langit
Sambil berdiri beliau s.a.w. mengucapkan: dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau
ROBBANAA WALAKAL-HAMD Wahai Robb kami dan kehendaki sesudah itu. (Muslim dan Abu
kepadaMu-lah segala puji. (Bukhori dan 'Uwanah).
Ahmad). 5.(1 atau 2 atau 3) + mil-assamaawaati wamil-
Secara umum bacaan-bacaan ini Rosulullooh al-ardhi WAMAA BAINA-HUMAA wamil-amaa syi'ta
s.a.w. perintahkan kepada setiap orang yang ming-syai-immba'd = sepenuh langit dan sepenuh
sholat baik sebagai ma'mum maupun sebagai bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, dan
imam untuk membacanya. Sebab beliau s.a.w. sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu.
bersabda: Sholatlah, sebagaimana kamu (Muslim dan Abu 'Uwanah).
sekalian melihat aku sholat. (Bukhori dan 6. Kadangkala beliau s.a.w. menambahkan
Ahmad). lafazh di atas dengan: Ahlats-tsanaa-i wal-
Dan beliau s.a.w. bersabda: Sesungguhnya maj-di, laa maani'a limaa a'thoita walaa
imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. mu'thiya limaa mana'ta walaa yang-fa'u-dzal-
Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan: jaddi ming-kal-jad. = Yang memiliki pujian dan
SAMI'ALLLOOHU LIMAN HAMIDAH, maka pujaan. Tidak ada yang melarang terhadap apa
ucapkanlah: yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi
ROBBANAA WALAKALHAMD, niscaya Allah terhadap apa yang Engkau larang. Dan tidaklah
memperhatikan kamu. Karena Allah Yang bagian orang yang memiliki bagian di dunia
bertambah-tambah berkahNYA dan bertambah- akan dapat menyelamatkannya. (Muslim dan Abu
tambah keluhuranNya telah berfirman melalui 'Uwanah).
lisan nabiNYA s.a.w., Mudah-mudahan Allah 7. Dan kadangkala tambahannya adalah: mil-
mendengarkan (memperhatikan) orang yang assamaawaati wamil-al-ardhi wamil-amaa syi'ta
memujiNYA. (Muslim, Abu 'Uwanah, ming-syai-immba'd. Ahlats-tsanaa-i wal-maj-di,
Ahmad dan Abu Dawud). Dari hadiest-hadiest ahaqqu maa qoolal'abdu wakullunaa laka'abdu.
di atas ini mudah-mudahan jelas bagi kita Alloohumma laa maani'a limaa a'thoita walaa
bersama bahwa baik imam maupun ma'mum mu'thiya limaa mana'ta walaa yang-fa'u-dzal-
keduanya membaca sami'alloohuliman hamidah jaddi ming-kal-jad. =sepenuh langit dan
dan robbanaa walakalhamd. Di dalam hadiest sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau
lain dikatakan bahwa Rosulullooh s.a.w. kehendaki sesudah itu. Yang memiliki pujian
bersabda: Maka barangsiapa yang ucapannya dan pujaan. Lebih benar dari apa yang
bertepatan dengan ucapannya para malaikat, diucapkan oleh hamba. Dan masing-masing dari
maka ia diampuni dari segala dosanya yang kami adalah hambaMU. Ya Allah, tidak ada yang
telah lalu. (Bukhori dan Muslim serta melarang terhadap apa yang Engkau berikan dan
disahihkan oleh Tirmidzi). tidak ada yang memberi terhadap apa yang
Beliau s.a.w. mengangkat kedua tangannya Engkau larang.Dan tidaklah bagian orang yang
pada waktu i'tidal (Bukhori dan Muslim) memiliki bagian di dunia akan dapat
dengan cara-cara yang telah diterangkan menyelamatkannya
dalam takbir pembukaan. Dalam keadaan (Muslim, Abu 'Uwanah dan Abu Dawud).
berdiri (i'tidal) beliau s.a.w. membaca 8. Dan di dalam sholat lail (malam),
bermacam dzikir. kadangkala beliau s.a.w. mengucapkan:
lirobbil-hamdu, lirobbil-hamd. = Bagi Robbku-
DZIKIR KETIKA I'TIDAL lah segala puji, bagi Robbku-lah segala puji.
Dzikir ini beliau s.a.w. ulang-ulang, sehingga
lama berdirinya hampir menyamai berdirinya
yang pertama, di mana beliau s.a.w. membaca Dalam hadiest lain Rosulullooh s.a.w.
surat Al-Baqoroh. (Abu Dawud dan Nasa'i --- bersabda: Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
>sahih). Agung tidak akan memperhatikan sholat seorang
9. Robbanaa lakalhamdu hamdang-ka-tsiirong- hamba yang TIDAK MENEGAKKAN (MELURUSKAN)
thoy-yibam- mubaarokang- fiihi mubaarokan PUNGGUNGNYA DI ANTARA RUKU' DAN SUJUDNYA.
'alaihi, kamaa yuhibbu robbunaa wayardh. = (Ahmad dan Thobroni ---> sahih).
Wahai Robb kami, kepunyaanMU-lah segala Hadiest-hadiest ini tidak ada yang menerangkan
puji. dimana posisi tangan berada ketika i'tidal.
Pujian yang banyak dan baik lagi berbarokah Sehingga setahu SAYA posisi tangan ketika
di dalamnya, yang berbarokah, sebagaimana i'tidal semuanya adalah pendapat yang tidak
disukai dan diridhoi oleh Robb kami. Dzikir perlu dipertentangkan satu sama lainnya,
ini diucapkan oleh seorang laki-laki yang sampai ada hadiest yang menerangkan tentang
sholat hal itu.
di belakang Rosulullooh s.a.w. ketika beliau Toh hadiest-hadiest di atas jelas mengatakan
selesai membaca SAMI'ALLOOHULIMAN HAMIDAH. bahwa yang penting sudah berdiri tegak/lurus
Maka sesudah Rosulullooh s.a.w. selesai sampai posisi tulang-tulang (belakang) kembali
mendirikan sholat, beliau s.a.w. bersabda: ketempatnya, dengan thuma'ninah. Walloohu
Siapa yang mengucapkan (dzikir) tadi? Laki- a'lamu bish-showaab.
laki itu menjawab : Aku wahai Rosulullooh. Contoh pendapat (posisi tangan) tersebut
Maka Rosulullooh s.a.w. bersabda: Aku benar- adalah yang diterangkan Al-Albani mengenai
benar telah melihat lebih dari tiga-puluh tulisan Asy-Syaikh At-Tuwajiri, bahwasanya
(30) Imam Ahmad mengatakan: Jika mau, maka ia
malaikat bergegas-gegas mendapatkan dzikir meluruskan kedua tangannya setelah berdiri
itu, siapa di antara mereka yang akan dari ruku', dan jika mau maka ia meletakkan
mencatatnya lebih dahulu. (Malik, Al-Bukhori keduanya (di atas dada).
dan Abu Dawud).
SUJUD
KEWAJIBAN THUMA'NINAH DI DALAM I'TIDAL Rosulullooh s.a.w. mengucapkan
Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi s.a.w. takbir,[kadangkala beliau s.a.w. mengangkat
mengangkat kedua tangannya berbetulan dengan kedua tangannya apabila hendak sujud (Nasa'i.
dua bahunya apabila memulai sholat dan Daruquthni dan Mukhlish--->sahih)], lalu turun
apabila bertakbir buat keruku' dan apabila untuk sujud (Bukhori dan Muslim).
mengangkat kepalanya dari ruku'. (Bukhori Kepada orang yang sholatnya belum betul,
dan Muslim). Rosulullooh s.a.w. menjadikan beliau s.a.w. bersabda: Tidaklah sempurna
lama berdirinya disini hampir mendekati lama sholat salah seorang di antara manusia,
ruku'nya, sebagaimana telah dijelaskan sehingga ia mengucapkan, sami'alloohuliman
sebelumnya. hamidah, sampai ia berdiri tegak lurus,
Adakalanya beliau s.a.w. berdiri hingga kemudian mengucapkan Alloohu akbar, lalu
seseorang mengatakan, beliau telah lupa, sujud, sehingga tulang sendi-sendinya menjadi
disebabkan lamanya beliau berdiri. (Bukhori, tenang. (Abu Dawud Hakim disahihkan dan
Muslim dan Ahmad). disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Rosulullooh s.a.w. memerintahkan untuk ber- Dilain riwayat dikatakan apabila beliau s.a.w.
thuma'ninah di dalam i'tidal itu. Beliau hendak sujud, maka beliau mengucapkan takbir,
s.a.w. berkata kepada orang yang sholatnya dan MERENGGANGKAN KEDUA TANGANNYA dari KEDUA
belum betul : Kemudian angkatlah kepalamu SISI TUBUHNYA, kemudian sujud. (Abu Ya'la;
hingga engkau berdiri lurus, dan setiap Ibnu Khuzaimah --->sahih).
tulang (ruas) dapat mengambil tempatnya. Apakah hadiest ini bisa digunakan untuk
[Dan didalam riwayat lain dikatakan: Dan menunjukkan posisi tangan ketika i'tidal ???
apabila engkau melakukan i'tidal, maka yakni beliau s.a.w. meRENGGANGkan kedua
luruskanlah punggungmu dan angkatlah tangannya dari KEDUA SISI TUBUHNYA kemudian
kepalamu hingga tulang-tulang kembali kepada sujud???
sendi-sendinya]. (Bukhori, Muslim, Darimi, Walloohu a'lamu bish-showaab.
Hakim, Syafi'i dan Ahmad). [dalam riwayat
lain lagi:...maka tegakkanlah tulang SUJUD DENGAN BERTELEKAN PADA KEDUA TANGAN
belakangmu Beliau s.a.w. meletakkan kedua tangannya di
hingga kembali tulang-tulang= Ahmad];[dalam atas tanah sebelum kedua lututnya. (Ibnu
riwayat lain lagi:...kemudian bangkitlah Khuzaimah; Daruquthni dan Hakim, disahihkan
hingga tetap engkau berdiri= Ahmad dan Ibnu dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).
Hibban]. Nabi s.a.w. bersabda: Apabila seorang di
Kemudian Rosulullooh s.a.w. mengingatkan antara kamu sujud, maka janganlah ia berlutut
kepada orang itu: Sesungguhnya tidaklah seperti berlututnya unta [yang berlari], dan
sempurna sholat seseorang di antara manusia, hendaklah ia meletakkan kedua tangannya
apabila ia belum mengerjakan hal itu. sebelum kedua lututnya. (Abu Dawud dan Ahmad
dengan sanad yang sahih).
Sesungguhnya kedua tangan itu bersujud Luruslah kamu sekalian di dalam bersujud dan
sebagaimana bersujudnya wajah. Oleh karena janganlah salah seorang di antara kamu
itu apabila salah seorang di antara kamu menghamparkan kedua sikunya seperti anjing
meletakkan wajahnya, maka hendaklah ia menghamparkannya. (Bukhori, Muslim, Abu Dawud
meletakkan kedua tangannya (juga), dan dan Ahmad).
apabila ia mengangkatnya, maka hendaklah Janganlah engkau bentangkan kedua sikumu
iapun mengangkatnya keduanya. (Ibnu seperti binatang buas, dan bertelekanlah
Khuzaimah, Ahmad dan As-Siraj disahihkan kepada kedua telapak tanganmu serta
oleh Hakim dan disepakati oleh Adz-dzahabi). renggangkanlah kedua tanganmu (tangan dari
Dari Baro' bin 'Azib, ia berkata: telah siku kebahu).
bersabda Rosulullooh s.a.w.: Apabila engkau Karena sesungguhnya apabila engkau
sujud maka letakkanlah dua tapak tanganmu melakukannya, maka seluruh anggota tubuhmu
dan angkatlah kedua sikumu. (Muslim). ikut bersujud bersamamu. (Ibnu Khuzaimah dan
Beliau bertelekan kepada kedua tangannya Al-Maqdisi --->sahih).
sambil melebarkannya (Abu Dawud dan Hakim-
sahih), DOA-DOA DAN DZIKIR DALAM SUJUD
merapatkan jari-jari kedua telapak 1. SUBHAANA ROBBIYAL-A'LAA 3x. = Maha Sci
tangannya. (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Robbku Yang Maha Tinggi/Luhur 3x. (Ahmad, Abu
Hakim --->sahih) dan mengarahkannya Dawud, Ibnu Majah, Daroquthni, Thohawi, Bazzar
kehadapan kiblat. (Baihaqi --->sahih). dan Thobroni --->sahih). Kadangkala beliau
Beliau s.a.w. meletakkan (kedua telapak s.a.w. mengulangnya lebih dari pada itu.
tangannya) setentang (sejajar) dengan kedua (lihat bab ruku').
bahunya. 2. SUBHAANA ROBBIYAL-A'LAA WABIHAMDIH 3x. =
(Abu Dawud dan Tirmidzi --->sahih). Beliau Maha Sci Robbku Yang Maha Tinggi/Luhur dan aku
s.a.w. meletakkannya setentang dengan kedua memujiNYA. 3x (Abu Dawud, Daruquthni, Ahmad,
telinganya. (Abu Dawud dan An-Nasa'i --- Thobroni dan Baihaqi).
>sahih). 3. Subbuuhung-qudduusur-Robbul-malaa-ikati
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: telah bersabda warruuh. =Maha Suci dan Pemberi Berkat, Tuhan
Rosulullooh s.a.w.: Aku diperintah bersujud Malaikat dan Ruh (Muslim dan Abu 'Uwanah).
atas tujuh tulang, atas dahi; dan ia isyarat 4. Sub-haanakalloohumma wabihamdika
dengan tangannya kepada hidung, dua telapak alloohummagh-firlii. =Maha Suci Engkau ya
tangan, dua lutut dan ujung-ujung kedua Allah, dan Aku memujiMU, Ya Allah ampunilah
tapak kaki. (Bukhori dan Muslim). aku. Beliau s.a.w. banyak membaca dzikir dan
Rosulullooh s.a.w. berkata kepada orang yang do'a ini di dalam ruku' dan sujudnya. Di
sholatnya belum betul: Apabila kamu sujud, sini, beliau menta'wilkan Al-Qur'an. (Bukhori
maka tetaplah pada sujudmu itu. (Abu Dawud dan Muslim). Yang dimaksudkan dengan
dan Ahmad --->sahih)[tetapkanlah wajah dan menta'wilkan Al-Qur'an dalam hadist ini
kedua tanganmu, sehingga setiap tulangmu adalah: Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu
menjadi tenang pada tempatnya. (Daruquthni dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
dan Thobroni; Abu Na'im)]. Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. 110:3)
Nabi s.a.w. menetapkan juga kedua lututnya 5. Alloohumma-laka sajad-tu, wa bika aamang-
dan ujung-ujung jari kedua kakinya. (Baihaqi tu, walaka aslamtu, wa-ang-ta robbii, sajada
--->sahih); menghadapkan ujung-ujung jari- waj-hii lilladzii kholaqohu wa-show-warohu fa-
jemarinya kearah kiblat (Bukhori dan Abu ahsana shuwarohu, wasyaqqo sam'ahu wabashoruhu
Dawud), fatabarokalloohu ahsanul-khooliqiin. =Ya
dengan menegakkannya (Baihaqi --->sahih) dan Allah, kepadaMU-lah aku bersujud, kepadaMU aku
merapatkan kedua tumitnya (Thohawi dan Ibnu beriman dan kepadaMU-lah aku menyerahkan
Khuzaimah;Hakim --->sahih). Beliau diriku. Dan Engkaulah Robbku. Wajahku
memerintahkan untuk melakukan pekerjaan itu. bersujud kepada Dzat yang telah menciptakan
(Tirmidzi dan As-Siraj --->sahih). dan membentuknya, maka baikkanlah bentuknya;
Kepada orang (berambut gondrong) yang sujud dan Yang telah menjadikan diriku mendengar dan
lalu tangannya digunakan untuk menahan melihat. Maka Maha Suci Allah sebaik-baiknya
rambutnya (sehingga tidak ikut menempel di pencipta.
lantai), Rosulullooh s.a.w. bersabda: Muslim, Abu 'Uwanah, Thohawi dan Daroquthni).
Sesungguhnya, perumpamaan orang ini seperti 6. Alloohummagh-firlii dzambii kullahu wadiq-
orang yang sholat, sedangkan kedua tangannya hu wajalluhu, wa aw-waluhu wa-aakhiruhu,
diikat ke belakang. (Muslim, Abu 'Uwanah dan wa'alaa-niyatih. =Ya Allah, ampunilah seluruh
Ibnu Hiban). dosaku, yang sekecil-kecilnya dan yang
Nabi s.a.w. mengangkat kedua (siku)nya dari sebesar-besarnya, yang pertama dan yang
lantai dan menjauhkannya dari kedua sisi terakhir, yang terang-terangan dan yang
tubuhnya, sehingga putih kedua ketiaknya tersembunyi. (Muslim dan Abu 'Uwanah).
terlihat dari belakangnya.(Bukhori dan 7. Sajadalaka sawaadii wakhiyaalii, wa-aamana-
Muslim). bika fa-aadii, abuu-u bini'matika 'alayya
hadzii-yadayya wamaa janaita 'alaa nafsihii.
=Hitam wujudku dan khayalanku bersujud Rosulullooh Muhammad s.a.w. melarang untuk
kepadaMU, hatiku beriman kepadaMU, dengan membaca Al-Qur'an di dalam ruku' dan sujud.
ni'mat yang Engkau berikan kepadaku aku Beliau memerintahkan untuk bersungguh-sungguh
kembali. Inilah tanganku menengadah dan memperbanyak do'a di dalam sujud.
kepadaMU, memohon ampunan atas dosa yang aku Diriwiyatkan bahwa Rosulullooh Muhammad s.a.w.
lakukan. (Ibnu Nashr, Bazzar dan Hakim --- melarang membaca Al-Qur'an di dalam ruku' dan
>sahih). sujud. (Muslim dan Abu 'Uwanah).
8. Sub-haanakal-loohumma Dzil-jabaruuti wal- Rosulullooh s.a.w. bersabda: Hamba yang paling
malakuuti, wal-kibri-yaa-i wal'azhomah. (Abu dekat kepada Robbnya adalah hamba yang
Dawud dan Nasa'i --->sahih). =Maha Suci bersujud. Oleh karena itu perbanyaklah do'a di
Engkau ya Allah, Dzat yang memiliki dalam sujud. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Al-
kekuasaan, Baihaqi).
kerajaan, kebesaran dan keagungan. Dzikir
ini diucapkan oleh Rosulullooh s.a.w. pada MEMPERPANJANG SUJUD
waktu sholat lail (malam). Rosulullooh Muhammad s.a.w. menjadikan lama
9. Sub-haanakal-loohumma wabihamdika, laa sejudnya hampir sama lamanya dengan ruku'nya.
ilaaha illaa ang-ta. =Maha Suci Engkau ya Dikarenakan sesuatu hal beliau s.a.w. dapat
Allah, dan aku memujiMU. Tidak ada Robb lama sekali dalam ruku sebagaimana yang
selain Engkau. (Muslim, Abu 'Uwanah, Nasa'i dikatakan oleh sebagian sahabat: Rosulullooh
dan Nashr). s.a.w. telah keluar kepada kami di dalam salah
10. Alloohummagh-firlii maa as-rortu, wamaa satu sholat 'Isya'-Zhuhur atau 'Ashr- sambil
a'lang-tu. =Ya Allah, ampunilah aku dari membawa Hasan atau Husain. Kemudian Nabi
apa-apa yang aku sembunyikan dan yang aku s.a.w. tampil ke depan dan meletakkannya di
nyatakan. (Ibnu Abi Syaibah dan Nasa'i --- sisi kaki kanannya, lalu bertakbir untuk
>sahih). sholat dan sholatlah beliau s.a.w. Beliau
11. Alloohummaj'al fiiqolbii nuurow-wafii memperpanjang sujudnya di antara dua punggung
lisaanii nuurow-waj'al fiisam'ii nuurow- sholatnya. (Rawi berkata), kemudian aku
waj'al fiibashorii nuurow-waj'al ming-tahtii mengangkat kepalaku di antara manusia, tiba-
nuurow- waj'al ming-fawqii nuurow-wa'ay- tiba anak kecil berada di atas punggung
yamiinii nuurow- wa'ay-yasaarii nuurow- Rosulullooh s.a.w., sedangkan beliau tetap
waj'al amaamii nuurow-waj'al khol-fii bersujud. Maka aku kembali bersujud. Setelah
nuurow-waj'al fiinafsii nuurow- wa-a'zhimlii Rosulullooh s.a.w. sholat, maka manusia
nuuroo. =Ya Allah, berilah cahaya ke dalam berkata,
hatiku, dan cahaya kedalam lisanku, berilah Wahai Rosulullooh, sesungguhnya engkau telah
cahaya kedalam pendengaranku, berilah cahaya memperpanjang sujudmu di antara dua punggung
kedalam penglihatanku, berilah cahaya dari sholatmu ini, sehingga kami menduga bahwa
bawahku, berilah cahaya dari atasku, cahaya telah terjadi sesuatu perkara atau engkau
dari samping kananku, cahaya dari samping menerima wahyu. Maka beliau s.a.w. bersabda:
kiriku, dan , berilah cahaya dari depanku, "Semua itu tidak terjadi, tetapi anakku telah
berilah cahaya dari belakangku, dan berilah menjadikan aku sebagai kendaraan, maka aku
cahaya kedalam jiwaku dan perbanyaklah tidak mau untuk mempercepatnya sebelum ia
cahaya bagiku. (Muslim dan Abu 'Uwanah dan selesai
Ibnu Abi Syaibah). memenuhi hajatnya. (An-Nasa'i dan Ibnu Asakir;
12. Alloohumma innii a'uu-dzu biri-dhooka Hakim --->sahih).
ming-sukh-tika wa-a'uu-dzu bimu'aafaatika
min'uquubatika wa-a'uu-dzu bika ming-ka laa- KEUTAMAAN SUJUD
uhshii-tsanaa-an'alaika ang-ta kamaa ats- Rosulullooh Muhammad s.a.w. bersabda: Tidak
naita 'alaa nafsik. =Ya Allah, sesungguhnya ada satu orangpun di antara umatku yang tidak
aku berlindung dengan ridhoMU dari aku ketahui pada hari kiamat. Mereka (sahabat)
kemurkaanMU, dan aku berlindung dengan bertanya, "Bagaimana engkau dapat
perlindunganMU dari siksaMU, dan aku mengetahuinya wahai Rosulullooh, sedangkan
berlindung denganMU dariMU. Aku tidak engkau berada di tengah-tengah banyaknya
menghitung-hitung pujian kepadaMU, Engkau makhluk?
sebagaimana yang Engkau pujikan kepadaMU. Beliau s.a.w. bersabda: Apakah engkau dapat
(Muslim dan Abu 'Uwanah dan Ibnu Abi mengetahui sekiranya engkau memasuki tumpukan
Syaibah). makanan yang di dalamnya terdapat sekumpulan
Diriwayatkan bahwa: ROSULULLOOH S.A.W. kuda berwarna hitam pekat yang tidak dapat
menjadikan RUKU'NYA dan BANGKITNYA DARI tertutup oleh warna lain, dan di dalamnya
RUKU', SUJUDNYA dan DUDUK DI ANTARA DUA terdapat pula kuda putih bersih, dapatkah
SUJUD hampir sama lamanya. (Bukhori dan engkau melihatnya? Mereka berkata: "Tentu"!!!.
Muslim). Beliau s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya umatku
pada hari itu berWAJAH PUTIH BERSIH karena
LARANGAN MEMBACA AL-QUR'AN DI DALAM SUJUD SUJUD dan karena WUDHU' (Ahmad dengan sanad
yang sahih; Tirmidzi --->sahih).
Dan Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila mengucapkan ALLOOHU AKBAR dan mengangkat
Allah hendak memberikan rahmatNYA kepada kepalanya hingga ia duduk lurus. (Abu Dawud
seseorang di antara penghuni neraka, maka dan Hakim --->sahih).
Allah memerintahkan kepada malaikat untuk Dan adakalanya: Beliau s.a.w. mengangkat kedua
mengeluarkan orang-orang yang beribadah tangannya bersamaan dengan takbir ini (Ahmad
kepada Allah. Maka malaikat mengeluarkan dan Abu Dawud --->sahih). Kemudian dikatakan
mereka dan mereka diketahui dengan bekas- bahwa: Beliau s.a.w. membentangkan kaki
bekas sujud. Dan Allah telah mengharamkan kirinya (duduk iftirasy), lalu duduk di
kepada neraka untuk memakan bekas sujud. atasnya dengan tenang. (Bukhori, Abu Dawud,
Mereka akan keluar dari neraka. Muslim dan Abu 'Uwanah). Apabila kamu sujud,
Sesungguhnya, setiap bani Adam (dalam maka tetapkanlah sujudmu, dan apabila kamu
neraka) itu akan dimakan oleh neraka, bangkit, maka duduklah di atas paha kirimu.
kecuali bekas sujud. (Bukhori dan Muslim). (Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad yang
jayyid). Kemudian dikatakan bahwa: Beliau
SUJUD BISA LANGSUNG DI TANAH ATAU s.a.w. mendirikan kaki kanannya. (Bukhori dan
MENGGUNAKAN ALAS (TIKAR DLL). Baihaqi). Kemudian dikatakan bahwa: Beliau
Diriwayatkan bahwa: Para sahabat Rosulullooh s.a.w. menghadapkan jari-jemari kakinya ke
s.a.w. sholat bersama beliau pada saat yang arah kiblat. (An-Nasa'i --->sahih).
sangat panas. Kemudian, apabila salah Diriwiyatkan bahwa : Rosulullooh s.a.w.
seorang di antara mereka tidak dapat adakalanya duduk tegak di atas kedua tumit dan
menetapkan keningnya ke atas tanah, maka ia dada kedua kakinya. (Muslim, Abu 'Uwanah dan
menghamparkan bajunya, lalu bersujud di Abu'sy-Syaikh; Baihaqi).
atasnya. (Muslim dan Abu 'Uwanah).
Dan diriwayatkan bahwa beliau s.a.w. KEWAJIBAN THUMA'NINAH DI ANTARA DUA SUJUD
berabda: ...dan aku menjadikan seluruh tanah Diriwiyatkan bahwa: Rosulullooh s.a.w. ber-
bagiku dan thuma'ninah sehingga setiap tulang kembali
ummatku sebagai masjid (tempat sujud) dan kepada
suci. Oleh karena itu, dimana saja salah tempatnya. (Abu Dawud dan Baihaqi --->sahih).
seorang di antara ummatku menemui (waktu) Hal ini beliau perintahkan kepada orang yang
sholat, maka ia mempunyai masjid yang suci. sholatnya belum betul dengan sabdanya:
Dan orang-orang sebelum aku telah Tidaklah sempurna sholat salah seorang dari
mengagungkan hal itu. Sesungguhnya mereka pada kamu sampai ia melakukan hal itu. (Abu
telah melakukan sholat di dalam gereja- Dawud dan Hakim --->sahih). Kadangkala:
gereja mereka. (Ahmad, As-Siraj dan Baihaqi Beliau s.a.w. berdiam sehingga orang
--->sahih). mengatakan bahwa beliau telah lupa. (Abu
Pernah Rosulullooh s.a.w. bersujud di atas Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim ---
tanah berair. Peristiwa ini telah terjadi >sahih).
pada waktu shubuh pada malam kedua puluh Diriwayatkan bahwa: ROSULULLOOH S.A.W.
satu dari bulan Romadhon, ketika turun hujan menjadikan RUKU'NYA dan BANGKITNYA DARI RUKU',
dari langit dan atap masjid yang terbuat SUJUDNYA dan DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD hampir
dari pelepah kurma itu bocor, sehingga Nabi sama lamanya. (Bukhori dan Muslim).
s.a.w. bersujud di atas tanah berair. Abu
Sa'id Al-Khudri berkata: Kedua mataku telah DZIKIR DAN DO'A PADA WAKTU DUDUK DI ANTARA DUA
melihat Rosulullooh Muhammad s.a.w., SUJUD
sedangkan pada kening dan hidungnya terdapat 1. Alloohumma [Robbi]-ghfirlii warhamnii waj-
bekas air dan debu (tanah). (Bukhori dan burnii war-fa'nii wah-dinii wa'aafinii war-
Muslim). Diriwayatkan bahwa: Beliau s.a.w. zuqnii. =Ya Allah (dalam riwayat lain: Ya
sholat di atas khumroh (tikar kecil yang Robbku), ampunilah aku, kasihanilah aku,
menutup wajah dari tanah). (Bukhori dan cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku,
Muslim). Diriwayatkan pula: Beliau s.a.w. berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku dan
sholat di atas tikar. (Muslim dan Abu maafkanlah aku. (Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu
'Uwanah). Diriwayatkan pula: Beliau s.a.w. Majah dan Hakim --->sahih).
sholat di atas tikar itu dan tikar tersebut 2. Kadangkala beliau s.a.w. mengucapkan:
telah menghitam karena banyak dipakai. Robbighfirlii Robbighfirlii. =Ya Robbku,
(Bukhori dan Muslim). ampunilah aku, Ya Robbku, ampunilah aku.
(Ibnu Majah -->hasan. Kata Imam Ahmad kalau ia
BANGKIT DARI SUJUD mau, maka ia mengucapkan do'a ini 3x, dan jika
Rosulullooh s.a.w. mengangkat kepalanya dari ia mau ia ucapkan do'a nomor 1. Setelah itu
sujud sambil mengucapkan takbir. (Bukhori diriwayatkan bahwa: Beliau s.a.w. mengucapkan
dan Muslim). Kepada orang yang sholatnya takbir, lalu sujud untuk sujud yang
belum betul beliau s.a.w. memerintahkan: kedua.(Bukhori dan Muslim).
Tidaklah sempurna sholat salah seorang Kepada orang yang sholatnya belum betul beliau
manusia, sehingga ia BERSUJUD sampai tulang- s.a.w. perintahkan: Kemudian ucapkanlah
tulang persendiannya merasa tenang, lalu Alloohu Akbar, lalu bersujudlah hingga tulang-
tulang persendianmu menjadi tenang. dan apabila duduk di akhir raka'at yang kedua,
Kemudian lakukanlah semua hal itu di seluruh ia duduk atas kakinya yang kiri dan ia dirikan
sholatmu. (Abu Dawud dan Hakim: Bukhori dan yang kanan; dan apabila duduk di raka'at yang
Muslim). akhir, ia kedepankan kaki kirinya dan
Adakalanya: Beliau s.a.w. mengangkat kedua dirikan yang lain, dan ia duduk atas
tangannya bersamaan dengan takbir ini.(Abu pinggulnya. (Bukhori).
'Uwanah dan Abu Dawud --->sahih). Abu Huroiroh ra. berkata: Kekasihku,
Sujud ini sama dengan sujud yang pertama. Rosulullooh s.a.w. telah melarangku untuk
Kemudian diriwayatkan bahwa : Beliau s.a.w. duduk seperti duduknya anjing. (Ath-Thoyalisi,
mengangkat kepalanya sambil bertakbir. Ahmad dan Ibnu Syaibah).
(Muslim dan Bukhori). Kemudian beliau s.a.w. Diriwayatkan bahwa : Apabila beliau s.a.w.
mengangkat kepalanya, lalu bertakbir. (Abu duduk di dalam tasyahhud, maka beliau
Dawud dan Hakim --->sahih). meletakkan telapak tangan kanannya di atas
Beliau s.a.w. bersabda kepada orang yang pahanya [dalam riwayat lain: lututnya] yang
sholatnya belum betul: Kemudian lakukanlah sebelah kanan dan meletakkan telapak tangan
hal itu di dalam setiap raka'at dan sujud. kirinya di atas pahanya [dalam riwayat lain:
Apabila kamu melakukan hal itu, maka telah lututnya] yang sebelah kiri. (Muslim dan Abu
sempurnalah sholatmu, dan apabila kamu 'Uwanah).
menguranginya sedikit saja, maka kamu telah Rosulullooh s.a.w. meletakkan ujung sikunya
mengurangi sholatmu. yang sebelah kanan di atas pahanya yang
(Ahmad dan Tirmidzi --->sahih). sebelah kanan. (Abu Dawud dan Nasa'i ---
>sahih).
DUDUK ISTIRAHAT Beliau s.a.w. melarang seorang laki-laki yang
Kemudian: Beliau s.a.w. duduk lurus di atas duduk bersandar kepada tangannya yang sebelah
kakinya yang kiri sambil beri'tidal, kiri di dalam sholat. Beliau s.a.w. bersabda,
sehingga setiap tulang kebali jepada "Sesungguhnya sholatnya itu adalah sholat
tempatnya. (Bukhori dan Abu Dawud). orang yahudi. (Baihaqi dan Hakim --->sahih).
Dari Malik bin Huwairits: bahwasanya ia Dalam lafzh lain beliau s.a.w. bersabda :
lihat Nabi s.a.w. sholat, yaitu apabila ada Janganlah engkau duduk seperti ini.
di raka'at yang ganjil dari pada sholatnya, Sesungguhnya duduk yang seperti itu adalah
tidak ia bangun (berdiri) hingga ia duduk duduknya
dengan tetap. (Bukhori). orang-orang yang disiksa. (Ahamd dan Abu
Dawud). Dalam riwayat lain beliau s.a.w.
BERTELEKAN KEPADA KEDUA TANGAN bersabda : Duduk seperti itu adalah duduknya
PADA WAKTU BANGKIT UNTUK RAKA'AT BERIKUTNYA orang-orang yang dimurkai. (Abdurrazaq
Kemudian: Rosulullooh s.a.w. bangkit kepada disahihkan oleh Abdul-Haq).
raka'at kedua sambil bertelekan kepada Dari Ibnu Umar: bahwasanya Rosulullooh s.a.w.
tanah. (Bukhori dan Asy-Syafi'i). apabila duduk tasyahhud, ia letak tangannya
Diriwayatkan bahwa: Beliau s.a.w. menekan di yang kiri atas lututnya yang kiri dan yang
dalam sholat: yakni bersandar kepada kedua kanan atas yang kanan, dan ia genggam lima
tangannya apabila beliau berdiri. (Abu Ishaq puluh tiga (53)* dan ia isayarat dengan jari
Al-Harbi; Baihaqi --->sahih). telunjuknya [dalam riwayat lain: dan ia
Apabila Rosulullooh s.a.w. bangkit di dalam genggam se mua jarinya dan ia isyarat dengan
raka'at kedua, maka beliau memulai dengan (jari) yang mengiringi ibu jari]. (Muslim).
bacaan Al-hamdu lillaahi, dan tidak diam.
(Muslim dan Abu 'Uwanah). Dikatakan bahwa * genggam lima puluh tiga (53) itu satu cara
yang dimaksud tidak diam disini adalah tidak menghitung di sisi orang arab dengan
membaca do'a iftitah lagi. menggenggam jari yang hasilnya ialah
Dalam raka'at kedua inibeliau kerjakan sama tergenggam semua jari, kecuali telunjuk untuk
dengan pada raka'at pertama, hanya saja isyarat.
beliau menjadikan raka'at kedua ini lebih
pendek daripada raka'at pertama. Isyarat telunjuk yang dimaksud menurut riwayat
Wa'il bin Hujr bahwa Rosulullooh menggoyang-
TASYAHHUD PERTAMA goyangka dia dan menurut riwayat Ibnu Zubair
Setelah selesai dari raka'at kedua, lalu bahwa Rosulullooh s.a.w. isyarat (menunjukkan
beliau duduk untuk tasyahhud. Kepada orang jari) tetapi tidak menggoyang-goyangnya. Jadi
yang sholatnya belum betul, beliau s.a.w. menurut penulis Bulughul M arom, Wa'il melihat
bersabda: Apabila kamu duduk di TENGAH- sewaktu Rosulullooh s.a.w. menggoyang dan
TENGAH sholat (tasyahhud awal), maka ber- Zubair melihat waktu Rosulullooh
thuma'ninah-lah dan bentangkan paha kirimu, s.aw. tidak menggoyangnya. Sehingga bilamana
lalu bertasyahhud-lah (Abu Dawud dan ada yang menggoyang dan ada yang tidak,
Baihaqi). biarkan saja. Kata Al-Albani, hadits yang
Dari Abi Humaid Assa'idi. Ia berkata : Saya menerangkan bahwa beliau s.a.w. tidak
lihat Rosulullooh s.a.w. apabila bertakbir, menggerak-gerakkan jarinya, isnadnya tidak
tetap (Lih. dho'if Abi Dawud 175). dan Maha Agung dengan do'a-do'a itu. (Nasa'i,
Selanjutnya dikatakan bahwa jelaslah bahwa Ahmad dan Thobroni --->sahih).
menggerak-gerakkan jari di dalam tasyahhud Ucapkanlah attahhiyaat di dalam setiap duduk.
itu adalah sunnah yang tetap dari (Nasa'i --->sahih).
Rosulullooh s.a.w. Apabila beliau s.a.w. Rosulullooh Muhammad s.a.w. mengajarkan at-
menunjuk dengan jarinya (telunjuknya), maka tasyahhud kepada mereka (sahabat) sebagaimana
beliau meletakkan ibu jarinya di atas jari beliau s.a.w. mengajarkan surat dari Al-Qur'an
tengahnya. (Muslim dan Abu 'Uwanah). kepada mereka. (Bukhori dan Muslim).
Kadangkala beliau s.a.w. membuat lingkaran Apabila beliau s.a.w. lupa membacanya di dalam
dengan keduanya (ibu jari dan jari dua raka'at pertama, maka beliau melakukan
tengahnya). (Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu sujud sahwi. (Bukhori dan Muslim).
Khuzaimah; Ibnu Hibban --->sahih).
Beliau menggerak-gerakkan jarinya MACAM-MACAM BACAAN AT-TASYAHHUD
(telunjuknya) sambil berdo'a dengannya. (Abu 1. Ibnu Mas'ud berkata: Rosulullooh s.a.w.
Dawud, Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah; Ibnu telah mengajarkan at-tasyahhud kepadaku dan
Hibban --->sahih). Kata Imam Thohawi kata beliau telah mencukupkan antara kedua telapak
YAD'U BIHAA =BERDOA DENGANNYA menunjukkan tangannya, sebagaimana beliau mengajarkan
bahwa hal itu dilakukan adalah di akhir surat dari Al-Qur'an kepadaku: Attahiyaatu
sholat. Kata Al-Albani, bahwa di dalamya lillaahi wash-sholawaatu wath-thoyyibaatu,
justru terdapat sebuah dalil yang assalaamu 'alaika ay-yuhan-nabiyyu waroh-
menunjukkan bahwa adalah sunnah untuk matulloohi wabarokaatuh, assalaamu 'alainaa
meneruskan memberi isyarat dan mengge rak- wa'alaa
gerakkan telunjuknya sampai salam. Ini 'ibaadillaahish-shoolihiin. =Segala ucapan
adalah Imam Ahmad. selamat, kebahagiaan dan kebaikan adalah bagi
Rosulullooh Muhammad s.a.w. melebarkan Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan
telapak tangannya yang sebelah kiri di atas dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat
lututnya yang sebelah kiri dan menggenggam Allah dan berkatNYA. Mudah-mudahan
jari jemari telapak tangannya yang sebelah kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula dan
kanan semuanya, lalu menunjuk kearah kiblat kepada sekalian hamba-hamba Allah yang sholeh.
dengan jarinya yang berada setelah ibu jar i Sesungguhnya apabila beliau mengucapkan ucapan
(telunjuk) sambil mengarahkan pandangannya itu, maka akan terkenalah seluruh hamba yang
kepadanya. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu sholeh yang berada di langit dan bumi.
Khuzaimah). Kemudian hadiest ini berlanjut dengan: Asyhadu
Sesungguhnya ia lebih keras bagi setan allaa ilaaha illalloohu wa asy-hadu anna
daripada besi, yakni telunjuk. (Ahmad, Al- muhammadan 'abduhu warosuuluh. =Aku bersaksi
Bazzar, Abu Ja'far Al-Bukhtari dan Abul bahwa tidak
Ghoni Al-Maqdisi --->hasan; Ar-Rubani dan Robb melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa
Baihaqi). Muhammad itu adalah hambaNYA dan RosulNYA.
Para sahabat Nabi s.a.w., sebagian mereka Hal ini ketika beliau hidup di antara kita.
mengambil atas sebagian yang lain, yakni Kemudian setelah beliau meninggal dunia, maka
isayarat dengan jari di dalam berdo'a. (Ibnu kami mengucapkan: Assalaamu 'alan-nabiii.
Abi Syaibah --->hasan). =Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan
Rosulullooh s.a.w. melakukan hal itu di kepada Nabi. (Bukhori, Muslim dan Ibnu
dalam dua tasyhhud semuanya.(Nasa'i dan Syaibah, As-Siraj dan Abu Ya'la).
Baihaqi --->sahih). 2. Ibnu Abbas berkata: Rosulullooh s.a.w.
Beliau s.a.w. melihat seorang laki-laki telah mengajarkan at-tasyahhud kepada kami
berdo'a dengan dua jarinya. Kemudian beliau sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-
s.a.w. bersabda: Satu-satu, lalu ia menunjuk Qur'an kepada kami. Beliau s.a.w.
dengan telunjuknya. (Ibnu Abi Syaibah dan mengucapkan:
An-Nasa'i disahihkan Hakim dan disepakati Attahhiyaatul-mubaarokaatush-sholawaatuth-
Adz-Dzahabi). thoyyibaatu lillaah, assalaamu 'alaika
ayyuhannabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuh,
KEWAJIBAN TASYAHHUD PERTAMA DAN assalamu 'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish-
PENSYARI'ATAN BERDO'A DI DALAMNYA shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wa
Rosulullooh s.a.w. membaca At-Tahiyyah asy-hadu anna muhammadar-rosuulullooh. [dalam
didalam SETIAP DUA RAKA'AT. (Muslim dan Abu riwayat lain: Asyhadu allaa ilaaha illalloohu
'Uwanah). wa asy-hadu anna muhammadan 'abduhu
Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila kamu warosuuluh]. =Segala ucapan selamat,
duduk di dalam setiap dua raka'at, maka kebahagiaan dan kebaikan adalah bagi Allah.
ucapkanlah attahhiyaatu...,dan hendaklah Mudah- mudahan kesejahteraan dilimpahkan
salah seorang di antara kamu memilih do'a kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan
yang paling dikaguminya. Kemudian, berkatNYA. Mudah-mudahan kesejahteraan
berdo'alah kepada Allah Yang Maha Perkasa dilimpahkan pula kepada kami dan kepada
sekalian hamba-hamba A llah yang sholeh. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Robb melainkan diucapkan oleh salah seorang di antara kamu
Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah: Attahiyaatuth-thoyyibaatush-sholawaatu
adalah Rosul Allah. [Dalam riwayat lain: lillaah, assalaamu 'alaika ay-yuhan-nabiyyu
hambaNYA dan RosulNYA]. (Muslim, waroh-matulloohi wabarokaatuh, assalaamu
Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i dan Nasa'i). 'alainaa wa'alaa
3. Ibnu Umar mengucapkan tasyahhud. Dari 'ibaadillaahish- shoolihiin. Asyhadu allaa
Rosulullooh s.a.w. bahwasanya beliau ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, wa
mengucapkan di dalam tasyahhud: Attahiyaatu asy-hadu anna muhammadan 'abduhu warosuuluh.
lillaahi wash-sholawaatu wath-thoyyibaatus- =Segala ucapan selamat, kebahagiaan dan
salaamu 'alaika kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan
ay-yuhan-nabiyyu waroh-matulloohi (Ibnu Umar kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi
berkata ia tambahkan: wabarokaatuh), beserta rahmat Allah dan berkatNYA". Mudah-
assalaamu 'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish- mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada
shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illalloohu kami dan kepada sekalian hamba-hamba Allah
(Ibnu Umar berkata ia tambahkan: wahdahuu yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Robb
laa syariikalah), wa asy-hadu anna melainkan Allah semata-mata, tidak ada sekutu
muhammadan 'abduhu warosuuluh. =Segala bagiNYA. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu
ucapan selamat, kebahagiaan dan kebaikan adalah hambaNYA dan RosulNYA. Tujuh kalimat
adalah bagi Allah. Mudah-mudahan itu adalah tahiyat sholat. (Muslim, Abu
kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai 'Uwanah, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Nabi beserta rahmat Allah. (Ibnu Umar 5. Tasyahhud Umar bin Khottab. Ia mengajar
berkata: Aku menambahkan: " dan berkatNYA". manusia tentang tasyahhud. Sambil berdiri di
Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula atas mimbar ia memerintahkan kepada mereka
kepada kami dan kepada sekalian hamba-hamba untuk mengucapkan: Attahiyaatu lillaahiz-
Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tidak zaakiyaatu lillaah, ath-thoyyibaatu lillaah,
ada Robb melainkan Allah, (Ibnu Umar ash-sholawaatu lillaah. Assalaamu 'alaika
berkata: Aku menambahkan: "semata-mata, .......(seterusnya serupa dengan hadiest nomor
tidak ada sekutu 1). Segala ucapan selamat bagi Allah, segala
bagiNYA) Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu kesucian bagi Allah, segala kebaikan bagi
adalah hamba dan Rosul Allah.(Abu Dawud dan Allah dan segala kebahagiaan bagi Allah.
Daroquthni --->sahih). *dua tambahan yang Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan
dilakukan oleh Ibnu Umar dalam hadiest ini kepadamu wahai Nabi ..(Malik dan Baihaqi ---
bukanlah ditambahkan atas pendapat >sahih).
pribadinya, tetapi adalah tambahan yang
tetap dari Nabi s.a.w. yang diambilnya dari SALAWAT ATAS NABI
para sahabat lainnya yang meriwayatkan dari Rosulullooh s.a.w. mengucapkan salawat atas
Rosulullooh s.a.w.. Sehingga Ibnu Umar r.a. dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan
langsung menambahkan kepada bacaannya yang lainnya. (Abu 'Uwanah dan Nasa'i di dalam
didengarnya langsung dari Rosulullooh shahih Abu 'Uwanah). Dari Abi Mas'ud, ia
s.a.w.. (Demikian pendapat Al-Abani). berkata: telah berkata: Basyir bin sa'd: Ya
Ternyata apa yang dikatakan Al-Albani ini Rosulullooh! Allah perintahkan kami
benar, karena hadiest yang serupa dengan bersholawat atas paduka tuan, maka
hadiest nomor 3 ini (termasuk tambahan dari bagaimanakah (cara)[dalam riwayat lain: maka
Ibnu Umar di atas) adalah sesuai dengan bagaimanakah (cara kami
hadiest dari Abdullah bin Mas'ud: bersholawat atas paduka tuan, apabila kami
Rosulullooh s.a.w akan bersholawat atas paduka tuan di dalam
berpaling kepada kami lalu beliau s.a.w. SHOLAT kami] kami bersholawat atas paduka
bersabda : apabila seseorang daripada kamu tuan? Maka beliau s.a.w. diam kemudian ia
sholat, hendaklah ia ucapkan : Attahiyaatu bersabda: ucapkanlah: Alloohumma sholli 'alaa
lillaah, wash-sholawaatu wath-thoyyibaatu muhammad wa 'alaa aali muhammad. Kamaa
assalaamu 'alaika ay-yuhan-nabiyyu waroh- shollaita 'alaa ib-roohim, wabaarik 'alaa
matulloohi wabarokaatuh, assalaamu 'alainaa muhammad wa'alaa aali muhammad, kamaa-baarokta
wa'alaa 'ibaadillaahish-shoolihiin. Asyhadu 'alaa ib-roohim,
allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa fil'aalamiina innaka hamiidum-majiid. Kemudian
syariikalah, wa salam sebagaimana kamu telah tahu. =Ya
asy-hadu anna muhammadan 'abduhu warosuuluh. Allooh. Berilah Rohmat atas Muhammad dan atas
Kemudian boleh ia memilih do'a yang disukai keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
lalu berdo'a dengannya. (Bukhori danMuslim: beri rahmat atas keluarga Ibrohim, dan berilah
muttafaq alaih; lafazh dari Bukhori). kurnia atas Muhammad dan atas keluarga
Hadiest nomor:333 Bulughul Marom. Muhammad, sebagaimana Engkau telah beri kurnia
4. Tasyahhud Abi Musa Al-Asy'ari. Ia atas Ibrohim di (lidah-lidah ) makhluk yang
berkata bahwa Rosulullooh s.a.w.bersabda: berakal, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha
..dan apabila sedang dalam keadaan duduk, Terpuji, Maha Mulia. Kemudian salam
maka hendaklah kata-kata yang pertama
sebagaimana kamu telah tahu. (Muslim). Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah
Tambahan di atas[..] (Ibnu Khuzaimah--- berilah berkah kepada M uhammad dan kepada
>sahih) Keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
Dari Fadholah bin 'Ubaid. Ia berkata: memberikan berkah kepada Ibrohim dan kepada
Rosulullooh s.a.w. mendengar seorang mendo'a keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha
didalam sholatnya (tasyahhud), orang itu Terpuji lagi Maha Mulia. (Bukhori, Ath-
tidak memuji Allah dan tidak bersholawat Thohawi , Baihaqi dan Ahmad;Nasa'i; Bukhori,
atas Nabi s.a.w. maka beliau s.a.w. Muslim dan Al-Humai di dan Ibnu Mandah).
bersabda: Orang ini terburu-buru. Kemudian 3. Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa
ia memanggil orang tersebut, lalu bersabda: aali muhammad. Kamaa shollaita 'alaa aali ib-
Apabila seseorang daripada kamu bersholat roohiim wa aali ib-roohiim, innaka hamiidum-
(tasyahhud), hendaklah ia majiid. Wabaarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali
memulai dengan memuji Allah dan muhammad, kamaa-baarokta 'alaa aali ib-roohim
menyanjungNya, kemudian ia bersholawat atas wa aali ib-roohiim, innaka ha miidum-majiid.
Nabi s.a.w., kemudian ia berdo'a dengan apa =Ya Allah berilah kebahagiaan dan kepada
yang ia sukai. (Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i dan Muhammad dan kepada Keluarga Muhammad,
Ibnu Majah --->sahih). sebagaimana Engkau telah memberikan
Pada kali lain beliau s.a.w. mendengar kebahagiaan kepada Ibrohim dan kepada keluarga
seorang laki-laki yang membaca sholawat. Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
Kemudian laki-laki itu memuliakan Allah dan lagi Maha Mulia. Dan berikanlah berkah kepada
memujiNYA serta membaca sholawat atas Nabi Muh ammad dan kepada Keluarga Muhammad,
s.a.w. Maka Rosulullooh s.a.w. bersabda: sebagaimana Engkau telah memberikan berkah
"Berdo'alah, niscaya kamu dijabah (dikabulka kepada Ibrohim dan kepada keluarga Ibrohim.
n) dan mintalah, niscaya kamu diberi. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
(Nasa'i --->sahih). Mulia. (Ahmad, Nasa'i dan Abu Ya'la ---
Dari hadiest-hadiest ini jelaslah bagi saya, >sahih).
bahwa bersholawat atas Nabi s.a.w. ada pada 4. Alloohumma sholli 'alaa muhammadin-
kedua tasyahhud, baik tasyahhud pertama nabiyyil-ummiyyi wa 'alaa aali muhammad. Kamaa
maupun kedua. shollaita 'alaa aali muhammad, kamaa shollaita
'alaa aali ib-roohiim. Wa baarik 'alaa
MACAM-MACAM SHOLAWAT ATAS NABI S.A.W. muhammadin-nabiyyil-ummiyyi wa 'alaa aali
1. Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa muhammad, kamaa-baarokta 'alaa aali ib-roo
aali bai-tihii, wa 'alaa az-waajihii wa- hiima fil'aalamiina innaka hamiidum-majiid.
dzurriy-yatihii, Kamaa shollaita 'alaa aali =Ya Allah berilah kebahagiaan dan kepada
ib-roohiim, innaka hamiidum-majiid. Wabaarik Muhammad Nabi
'alaa muhammad wa 'alaa aali bai-tihii, wa yang ummiy dan kepada Keluarga Muhammad,
'alaa az-waajihii wa-dzurriy-yatihii, kamaa- sebagaimana Engkau telah memberikan
baarokta 'alaa aali ib-roohiim, innaka kebahagiaan kepada Ibrohim dan kepada keluarga
hamiidum-majiid. =Ya Allah berilah Ibrohim. Dan berikanlah berkah kepada Muhammad
kebahagiaan kepada Nabi yang ummiy dan kepada Ke luarga Muhammad,
Nabi Muhammad, kepada ahli baitnya, kepada sebagaimana Engkau telah memberikan berkah
istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana kepada Ibrohim dan kepada keluarga Ibrohim.
Engkau telah memberikan kebahagiaan kepada Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia. (Muslim, Abu 'Uwanah dan Ibnu Syaibah;
Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berikanlah ber Abu Dawud).
kah kepada Muhammad, kepada ahli baitnya, 5. Alloohumma sholli 'alaa muhammadin 'ab-dika
kepada warosuulik, Kamaa shollaita 'alaa aali ib-
istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana roohiim, wa baarik 'alaa muhammadin 'ab-dika
Engkau telah memberikan berkah kepada warosuulika wa 'alaa aali muhammad, kamaa-
keluarga Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha baarokta 'alaa ib-roohiima wa 'alaa aali ib-
Terpuji lagi Maha Mulia. Doa ini beliau roohiim. =Ya Allah berilah kebahagiaan dan
s.a.w. ucapkan atas dirinya sendiri. (Ahmad kepada Muhammad hambaMU dan RosulMU,
dan Ath-Thohawi --->sahih). sebagaimana Engkau telah memberikan
2. Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa kebahagiaan kepada keluarga Ibrohim. Dan
aali muhammad. Kamaa shollaita 'alaa ib- berikanlah berkah kepada Muhammad hambaMU dan
roohiim wa 'alaa aali ib-roohiim, innaka RosulMU dan kepada Keluarga Muhammad,
hamiidum-majiid. Alloohumma baarik 'alaa sebagaimana Engkau tela h memberikan berkah
muhammad wa 'alaa aali muhammad, kamaa- kepada Ibrohim dan kepada keluarga Ibrohim.
baarokta 'alaa ib-roohiim wa 'alaa aali ib- Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
roohi im, innaka hamiidum-majiid. =Ya Allah Mulia. ((Bukhori, Nasa'i, Ath-Thohawi, Ahmad
berilah kebahagiaan dan kepada Muhammad dan dan Isma'il Al-Qodli).
kepada Keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau 6. Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa
telah memberikan kebahagiaan kepada Ibrohim az-waajihii wa-dzurriy-yatihii. Kamaa
dan kepada keluarga Ibrohim. Sesungguhnya shollaita 'alaa aali ib-roohiim. Wabaarik
'alaa muhammadiw- wa 'alaa az-waajihii wa- kedua kakinya ke satu arah. (Abu Dawud dan
dzurriy-yatihii. Kamaa-baarokta 'alaa aali Baihaqi --->sahih), yakni:
ib-roohiim, innaka hamiidum-majiid. =Ya Beliau s.a.w. meletakkan kaki kirinya di bawah
Allah berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad paha dan betisnya (yang kanan). (Muslim dan
dan kepada istri-istrinya serta Abu 'Uwanah), sambil: Beliaus.a.w. menegakkan
keturunannya, sebagaimana kaki kanannya. (Bukhori), dan kadangkala:
Engkau telah memberikan kebahagiaan kepada Beliau s.a.w.membentangkannya. (Muslim dan Abu
keluarga Ibrohim. Dan berikanlah berkah 'Uwanah), sambil: Beliau s.a.w.menekankan
kepada Muhammad dan kepada istri-istrinya telapak tangannya yang sebelah kiri kepada
serta keturunannya, seb agaimana Engkau lututnya sambil menekannya. (Muslim dan Abu
telah memberikan berkah kepada keluarga 'Uwanah). Hal-hal lainnya serupa dengan
Ibrohim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji kedudukan tasyahhud pertama.
lagi Maha Mulia. (Bukhori dan Muslim).
7. Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa MEMOHON PERLINDUNGAN DARI EMPAT PERKARA
aali muhammad, Wabaarik 'alaa muhammad, wa SEBELUM BERDO'A
'alaa aali muhammad. Kamaa shollaita Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila salah
Wabaarokta 'alaa ib-roohiima wa aali ib- seorang di antara kamu selesai dari (membaca)
roohiim, innaka hamiidum-majiid. =Ya Allah tasyahhud akhir, maka hendaklah ia memohon
berilah kebahagiaan dan kepada Muhammad dan perlindungan kepada Allah dari empat perkara,
kepada Keluarga Muhammad, dan berikanlah yaitu: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
berkah kepada Muhammad dan kepada Keluarga kepadaMU dari siksaan jahannam, dari siksaan
Muhammad, kubur, dan dari cobaan hidup serta cobaan
sebagaimana Engkau telah memberikan mati, dan dari kejahatan cobaan Al-Masih yang
kebahagiaan dan berkah kepada Ibrohim dan menjadi Dajjal.
kepada keluarga Ibrohim. Sesu ngguhnya Kemudian ia berdo'a untuk dirinya
Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (Ath- sekehendaknya. (Muslim, Abu 'Uwanah, Nasa'i
Thohawi dan Abu Sa'id bin Al-A'rabi --- dan Ibnul-Jarud).
>sahih).
MEMOHON PERLINDUNGAN DARI EMPAT PERKARA
BANGKIT PADA RAKA'AT KETIGA SEBELUM BERDO'A
Kemudian Rosulullooh s.a.w. bangkit pada Rosulullooh s.a.w. bersabda: Apabila salah
raka'at ketiga sambil bertakbir (Bukhori dan seorang di antara kamu selesai dari (membaca)
Muslim) [lalu berdiri. (Abu Ya'la)] tasyahhud akhir, maka hendaklah ia memohon
Rosulullooh s.a.w. mengangkat kedua perlindungan kepada Allah dari empat perkara,
tangannya. (Bukhori dan Muslim). Yang yaitu : Alloohumma innii a'uu-dzubika min 'a-
lainnya sama dengan penjelasan pada raka'at dzaabi jahannam, wamin 'a-dzaabil-qobri,
pertama dengan perbedaan-perbedaan yang waming-fitnatil- mahyaa wal-mamaati ming-
dijelaskan pada awal serial tulisan ini. syarri fitnatil-masiihid-dajjaal.
=Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
BANGKIT PADA RAKA'AT KEEMPAT kepadaMU dari siksaan jahannam, dari siksaan
Apabila beliau s.a.w. hendak berdiri pada kubur, dan dari cobaan hidup serta cobaan
raka'at ke-empat, maka beliau mengucapkan mati, dan dari kejahatan cobaan Al-Masih yag
"Alloohu Akbar". (Bukhori dan Abu Dawud). menjadi Dajjal. Kemudian ia berdo'a untuk
Rosulullooh s.a.w. mengangkat kedua dirinya sekehendaknya. (Muslim, Abu 'Uwan ah,
tangannya. (Abu 'Uwanah dan Nasa'i --- Nasa'i dan Ibnul-Jarud).
>sahih). Rosulullooh s.a.w. berdo'a dengan do'a
Duduk istirahat tetap ada sebagaimana dalam tersebut di dalam tasyahhudnya(Abu Dawud dan
serial no.18. yaitu: Beliau s.a.w. duduk Ahmad --->sahih).
lurus di atas kaki kirinya sambil Beliau s.a.w. mengajarkan (do'a itu) kepada
beri'tidal, sehingga setiap tulang kembali para sahabat ra. sebagaimana beliau
ke tempatnya. Kemudian beliau berdiri mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada
sambil bersandar(bertelekan) kepada tanah mereka. (Muslim dan Abu 'Uwanah).
dengan kedua tangannya. (Bukhori dan Abu
Dawud). Selanjutnya sama dengan raka'at MACAM-MACAM DO'A SEBELUM SALAM
lainnya. Beliau s.a.w. memerintahkan kepada orang yang
Kemudian, setelah beliau s.a.w. SHOLAT untuk memilih do'a-do'a itu
menyempurnakan raka'at keempat, maka beliau sekehendaknya. (Bukhori dan Muslim).
duduk untuk melakukan TASYAHHUD AKHIR.
Bacaannya serupa dengan penjelasan pada *perlu diingat bahwa tempat yang utama untuk
tasyahhud pertama kecuali cara duduk. berdo'a di dalam sholat adalah sujud dan
Didalam tasyahhud akhir ini beliau s.a.w. tasyahhud, sebagaimana penjelasan terdahulu.
duduk dengan tawarruk. (Bukhori), yakni:
Beliau s.a.w. melapangkan pangkal pahanya Macam-macam do'a sebelum salam:
yang sebelah kiri ketanah dan mengeluarkan
1. Alloohumma innii a'uu-dzubika min 'a- membahayakan dan bukan pula pada waktu
dzaabil-qobri, wa a'uu-dzubika ming- menghadapi kejahatan yang menyesatkan. Ya
fitnatil-masiihid-dajjaal, wa a'uu-dzubika Allah hiasilah kami dengan hiasan keimanan dan
ming- fitnatil-mahyaa wal-mamaat, Alloohumma jadikanl ah kami orang-orang yang memberikan
innii a'uu-dzubika minal-ma'tsami wal-magh- petunjuk dan mendapatkan petunjuk. (Nasa'i dan
rom. =Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung Hakim --->sahih).
kepadaMU dari siksa kubur, dan aku 5. Rosulullooh s.a.w. mengajar Abu Bakar Ash-
berlindung kepadaMU dari kejahatan cobaan Shiddiq untuk mengucapkan: Alloohumma innii
Al-Masih yang menjadi Dajjal, zholamtu nafsii zhulmang-ka-tsiiroo, walaa
aku berlindung kepadaMU dari cobaan hidup yagh-firuudz-dzunuuba illaa ant-ta fagh-firlii
dan mati. Ya Allah sesungguhnya aku magh-firootam-min'ing-dika warhamnii, innaka
berlindung kepadaMU dari dosa dan hutang. ang-tal-ghofuurur-rohiim. = Ya Allah,
(Bukhori dan Muslim). sesungguhnya aku telah banyak menganiaya
2. Alloohumma innii a'uu-dzubika ming- diriku sendiri. Dan tidak ada yang mengampuni
syarrimaa 'amiltu wa ming-syarri maalam dosa-dosa, selain daripada Engkau, maka
a'mal [ba'd(u)]. =Ya Allah, sesungguhnya aku berilah aku ampunan dari hadhiratMU dan
berlindung kepadaMU dari kejahatan apa yang kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha
telah aku perbuat dan dari kejahatan apa Pengampun lagi Maha Pengasih. (Buk hori dan
yang belum aku perbuat [kemudian]. (Nasa'i - Muslim).
-->sahih). 6. Beliau s.a.w. memerintahkan kepada Aisyah
3. Alloohumma haasibnii hisaabay-yasiiroo. ra. untuk mengucapkan: Alloohumma innii as-
=Ya Allah perhitungkan (semua amalanku) aluka minal-khoiri kullihii 'aajilihi waaa-
dengan perhitungan yang mudah. (Ahmad dan jilihi maa'alimtu minhu wamaa lam'alam, wa
Hakim --->sahih). a'uu-dzubika minasy-syarri kullihi 'aajilihi
4. Alloohumma bi'ilmikal-ghoibi wa qud- waaa-jilihi maa'alimtu minhu wamaa lam'alam,
ratika 'alal-kholq, ah-yinii maa 'ilmatil- wa as-alukal- [Alloohumma innii as-alukal-]
hayaatu khoirollii, watawaf-fanii i-dzaa jannata wamaa qorroba ilaihaa ming-qowlin
kaanatil-wafaatu khoirollii. Alloohumma wa au'amal, wa a'uu-dzubika minan-naari wamaa
as-aluka khosy-yataka fil-ghoibi wasy- qorrobaa ilaihaa ming-qowlin au'amal, , wa
syahaadah, wa as-aluka kalimatal-haqq, [: as-aluka [: Alloohumma innii as-aluka] minal-
'l-hukmi] wal'ad-li fil-gho-dhobi war-ridho khoiri maa sa-alaka 'ab-duka warosuuluka
wa as-alukal-qash-da fil-faq-ri wal-ghinaa, muhammad, wa a'uu-dzubika ming-syarri mas-
wa as-aluka na'iiman laa ta'aadzaka minhu 'ab-duka warosuuluka
yubiid, wa as-aluka qurrota'ainin laa tang- muhammad, shollolloohu 'alaihi wasallam, wa
fud, walaa tang-qo-thi' wa as-alukar-ridhoo as-aluka maa qodhoitalii min amri-ang-taj-'ala
ba'dal-qo-dhoo-i wa as-aluka bardal'aisyi 'aaqibatahulii rusy-daa.
ba'dal-maut, wa as-aluk a ladz-dzatan-nazh- =Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMU
ri ilaa waj-hik, wa as-alukasy- syawqo ilaa kebaikan seluruhnya di dunia dan di akhirat,
liqoo-ika fiighoiri dhorroo-im-mu-dhirroh, baik yang telah aku ketahui maupun yang belum
walaa fit-natim-mudh-dhillah. Alloohumma aku ketahui. Dan aku berlindung kepadaMU dari
zay-yinnaa biziinatil-iimaani waj'alnaa kejahatan seluruhnya di dunia dan di akhirat,
hudaatam-muhtadiin.. baik yang telah aku ketahu i maupun yang belum
=Ya Allah, dengan pengetahuanMU tentang aku ketahui. Dan aku memohon kepadaMU [dalam
alam ghoib dan kekuasaanMU atas makhluk- riwayat lain: Ya Allah, sesungguhnya aku
makhluk, hidupkanlah aku jika Engkau memohon kepadaMU] surga, dan apa-apa yang
mengetahui bahwa kehidupan itu baik bagiku mendekatkan aku kepadanya, berupa perkataan
dan matikanlah aku jika kematian itu baik dan perbuatan. Dan aku berlindung kepadaMU
bagiku. Ya Allah, dan aku memohon kepadaMU dari neraka dan ap a-apa yang mendekatkan aku
untuk tak ut kepadaMU di alam ghoib dan alam kepadanya, berupa perkataan dan perbuatan. Dan
nyata, dan aku memohon kepadaMU kebenaran aku memohon kepadaMU [dalam riwayat lain: Ya
[dalam riwayat lain: Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMU] dari
keputusan] dan keadilan di dalam marah serta kebaikan yang dimohonkan kepadaMU oleh hambaMU
keridho-an, dan aku memohon kepadaMU dan RosulMU Muhammad. Dan aku berlindung
kesederhanaan di dalam kefakiran dan kepdaMU dari kejahatan yang dimohonkan
kekayaan, dan aku memohon kepadaMU ni' mat perlindungannya dariMU oleh hambaMU dan
yang tidak punah, dan aku memohon kepadaMU RosulMU Muhammad s.a.w.. Dan aku memohon
kesenangan yang tidak habis dan tidak kepadaMU agar Engkau menjadikan akibat suatu
terputus, dan aku memohon kepadaMU untuk perkara yang telah Engkau putuskan bagiku itu
ridho menerima ketentuan, dan aku memohon baik bagiku.
kepadaMU untuk dihidupkan kembali setelah 7. Diriwayatkan bahwa: Beliau s.a.w. berkata
mati, dan aku memohon kepadaMU ni'matnya kepada seorang laki-laki: Apa yang engkau
mema ndang wajahMU dan aku memohon kepadaMU ucapkan di dalam sholat?. Laki-laki itu
agar aku merasa untuk rindu bertemu menjawab: Aku mengucapkan syahadat, kemudian
denganMU, bukan di dalam kesengsaraan yang aku memohon surga kepada Allah dan berlindung
kepadaNYA dari neraka. Demi Allah, alangkah UL HUSNA itu dan TINGGALKANLAH ORANG-ORANG
baiknya apa yang engkau bisikkan itu dan YANG MENYIMPANG dari kebenaran dalam
bukannya yang dibisikkan oleh Mu'adz. (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
Rosulullooh s.a.w. bersabda, Kami mendapat balasan terhadap apa yang telah
membisikkan di antara bisikan-bisikan itu. mereka kerjakan. (QS. 7:180)
(Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah --
->sahih). *Rosulullooh s.a.w. ditanya: Pada waktu apa
8. Diriwiyatkan bahwa beliau s.a..w. do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?
mendengar bahwa seorang laki-laki Rosulullooh s.a.w. menjawab: Pada tengah malam
mengucapkan di dalam tasyahhudnya : dan PADA AKHIR TIAP SHOLAT FARDHU (sebelum
Alloohumma innii as-aluka yaa-Alloohu salam). (Mashobih As-Sunnah).
[:yallooh], al-waahidul-ahadush-shomadul-
ladzii lamyalid walam yuulad walam yakullahu 10. Di antara kata-kata terakhir yang
kufuwan ahad, ang-tagh-firolii dzunuubii diucapkan oleh Rosulullooh Muhammad s.a.w. di
innaka ang-tal-ghofuurur-rohiim. =Ya Allah, antara tasyahhud dan salam adalah :
sesungguhnya aku memohon kepadaMU ya Allah, Alloohummagh-firlii maa qoddamtu wamaa akh-
[dalam riwayat lain : dengan Allah] Yang khortu wamaa asrortu wamaa a'lang-tu wamaa as-
Maha Esa, Yang Maha Esa Tuhan Yang roftu wamaa ang-ta a'lamu bihii minnii, Ang-
bergantung kepadaNya segala sesuatu, Yang tal- muqoddimu wa ang-tal-mu-akh-khiru laa
tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, ilaaha illaa ang-ta. = Ya Allah, ampunilah aku
dan tiada seoran[un yang setara dengan DIA, dari apa-apa yang telah aku lakukan dan apa-
agar Engkau mengampuni dosa-dosaku. apa yang belum aku lakukan, dari apa-apa yang
Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun aku sembunyikan dan apa-apa yang aku nyatakan
lagi Maha Penyayang. Maka Rosulullooh s.a.w. serta apa-apa yang aku lebih-lebihkan, dan
bersabda: Ia telah diampuni, Ia telah dari apa-apa yang Engkau lebih mengetahui
diampuni. (Abu Dawud, Nasa'i, Ahmad dan Ibnu tentangn ya daripada aku. Engkaulah Yang
Khuzaimah --->sahih). Mendahului dan Engkaulah Yang Mengakhiri,
9. Diriwayatkan bahwa beliau s.a.w. tidak ada ilah selain Engkau (Muslim dan Abu
mendengar orang lain lagi mengucapkannya di 'Uwanah).
dalam tasyahhudnya: Alloohumma innii as-
aluka bi-annaka lakal-hamdu laa ilaaha illaa SALAM
ang-ta, wah-daka laa syariikalakal-mannaan. Diriwiyatkan bahwa : Rosulullooh s.a.w.
Yaa badii'as-samaawaati wal-ardh, Yaa dzal- mengucapkan salam ke sebelah kanannya,
jalaali wal-akroom, Yaa hayyu Yaa qoyyuumu ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI
innii as-alukal-jannata wa-a-'uudzu-bika [WABAROKAATUH] = mudah-mudahan kesejahteraan
minan-narr. = Ya Allah, sesungguhnya aku dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat
memohon kepadaMUbahwa sesungguhnya Engkau Allah (dalam riwayat lain: kadangkala
memiliki segala puji. Tidak ilah selain ditambahkan: dan berkatNYA)
Engkau semata-mata, tidak ada sekutu bagiMU, sehingga tampaklah putih pipinya sebelah
Pemberi Karunia. Wahai Pencipta langit dan kanan. Dan kesebelah kiri beliau s.a.w.
bumi, wahai Dzat Yang memiliki keagungan dan mengucapkan: ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH
kemuliaan , wahai Yang Hidup dan Yang = mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan
Berdiri sendiri, sesungguhnya aku memohon kepada kamu sekalian serta rahmat Allah.
kepadaMU surga dan aku berlindung kepadaMU sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kiri.
dari neraka. Maka Rosulullooh Muhammad (Abu Dawud, Nasa'i dan Tirmidzi --->sahih).
s.a.w. bersabda kepada sahabat-sahabatnya: (Tambahan tersebut diriwayatkan (Abu Dawud
TAHUKAN KALIAN, DENGAN APA IA MEMOHON ? dan Ibnu Khuzaimah --->sahih).
Mereka (para sahabat) menjawab :ALLOOHU Diriwayatkan bahwa: Apabila beliau s.a.w.
WAROSUULUHU A'LAM (Allah dan RosulNya yang berpaling kesebelah kanan mengucapkan:
lebih tahu). Nabi s.a.w. bersabda: Demi Dzat ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOH = mudah-
yan jiwaku berada dalam kekuasaanNYA, mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu
sesungguhnya dia (orang ini) telah memohon sekalian serta
kepada Allah rahmat Allah. maka kadang-kadang beliau
dengan namanNYA Yang Maha Agung s.a.w. memperpendek ucapannya ketika berpaling
(bismihil'azhiim) [dalam riwayat lain: yang ke sebelah kiri: ASSALAAMU 'ALAIKUM = mudah-
paling Agung] yang apabila DIA dipanggil mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu
dengannya, maka DIA mengijabah, da n sekalian. (Nasa'i, Ahamd dan As-Siraj ---
apabila DIA dimohon dengannya, maka DIA >sahih).
memberi. (Abu Dawud, Nasa'i, Ahmad dan Dan kadangkala, beliau mengucapkan salam satu
Bukhori; Thobroni dan Ibnu Mandah --- kali salam, yaitu: ASSALAAMU 'ALAIKUM =
>sahih). mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada
kamu sekalian dengan mengarahkan wajahnya
* Hanya milik Allah ASMA-UL HUSNA, maka miring kesebelah kanan sedikit. (Ibnu
bermohonlah kepada-Nya dengan MENYEBUT ASMA- Khuzaimah, Baihaqi dan Adh-Dhiya'; Al-Ghoni
Al-Maqdisi; Ahmad, Thobroni dan Baihaqi---
.sahih). Mereka (para sahabat) memberikan
isyarat dengan tangan-tangan mereka apabila
mereka mengucapkan salam ke sebelah kanan
dan kiri. Kemudian Rosulullooh s.a.w.
melihat mereka, maka beliau s.a.w. bersabda:
Mengapa kamu sekalian memberikan isyarat
dengan tangan-tangan kamu, seakan-akan
tangan-tangan kamu itu buntut-buntut kuda
yang tidak pernah diam?! Apabila salah
seorang di antara kamu mengucapkan salam,
maka hendaklah ia berpaling kepada kawannya
dan jang anlah memberikan isyarat
dengan tangannya. (Sehingga) Tatkala mereka
sholat bersama beliau lagi, mereka tidak
melakukan hal itu lagi. (Dalam riwayat lain
dikatakan: Sesungguhnya cukup bagi salah
seorang di antara kamu untuk meletakkan
tangannya di atas pa hanya, kemudian memberi
salam kepada saudaranya yang berada di
sebelah kanannya dan disebelah kirinya.
(Muslim, Abu 'Uwanah,
As-Siraj, Ibnu Khuzaimah dan Ath-Thobroni).

Walloohu a'lamu bish-showaab.

PENUTUP
Rosulullooh s.a.w. bersabda:
SHOLATLAH!!!!SEBAGAIMANA KAMU SEKALIAN
MELIHAT AKU SHOLAT (Bukhori). Didalam
sholat, WANITA melakukan seperti yang
dilakukan LAKI-LAKI (Ibnu Abi Syaibah -
sahih). Adapun hadiest yang menerangkan
bahwa: wanita menghimpitkan tangannya pada
waktu sujud, yakni tidak seperti apa yang
dilakukan laki-laki, adalah hadiest MURSAL
(sanadnya tidak melalui sahabat langsung
kepada nabi). Sehingga dikatakan Al-Albani:
tidak benar. Dan pendapat ini sesuai dengan
yan g diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam
Al-Marasil dari Yazid bin Abi Habib.

Anda mungkin juga menyukai