Anda di halaman 1dari 10

Wikisource

Wirid Hidayat Jati

Wejangan ke-1 Ananing Dhat

Nasehat ke-1 Adanya Dzat

"Sajatine ora ana apa-apa awit duk maksih awang-uwung durung ana sawiji-wiji, kang ana
dhingin Ingsun, ora ono Pangeran, anging Ingsun Sajatine Dhat Kang Maha suci anglimputi ing
sipat Ingsun, anartani ing asman Ingsun, amratandhani ing af’al Ingsun."

"Sesungguhnya t idak ada apa pun ket ika masih sunyi hampa belum ada sesuat u, yang paling
awal adanya adalah AKU, sesungguhnya yang Maha Suci meliput i sifat KU, menyert ai namaKU,
menandakan perbuat anKU."

Nasehat di at as menunjukkan kepada kit a bahwa pada mulanya alam semest a ini t idak ada,
semuanya masih sunyi hampa (awang-uwung), yang paling dahulu ada adalah AKU (Allah). Jadi
t idak ada sesuat u pun yang mendahului adanya AKU (Allah), dalam ajaran agama Islam biasa
disebut bahwa Allah bersifat Qidam (Dahulu t idak ada yang mendahului), dan AKU (Allah) adalah
sumber dari segala sesuat u.

Wejangan ke-2 Wahananing Dhat

Nasehat ke-2 Tempat Dzat

"Sajatine Ingsun dhat kang amurba amisesa kang kawasa anitahake sawiji-wiji dadi pada
sanalika sampurna saka kodrat Ingsun, ing kono wus kanyatan pratandhaning af’al Ingsun kang
minangka bebukaning iradat Ingsun, kang dhingin Ingsun anitahake kayu aran sajaratu’lyakin
tumuwuh ing sajroning alam adammakdum ajali abadi, Nuli cahya aran nur muhammad, nuli
kaca aran mirhatulkayai, nuli nyawa aran roh idlafi, nuli damar aran kandil, nuli sesotya aran
darah, nuli dhindhing jalal aran kijab. Iku kang minangka warananing kalarat Ingsun."
"Sesungguhnya AKU (Allah) adalah dzat yang maha kuasa yang kuasa mencipt akan segala
sesuat u, jadi seket ika, sempurna berasal dari kuasaKU (Allah), di sit u t elah nyat a t anda
perbuat anKU yang sebagai pembuka kehendakKU, yang pert ama AKU mencipt akan Kayu
bernama Sajarat ulyakin t umbuh di dalam alam yang sejak jaman azali (dahulu) dan kekal
adanya. Kemudian Cahya bernama Nur Muhammad, berikut nya Kaca bernama Mir’at ulhayai,
selanjut nya Nyawa bernama Roh Idhofi, lalu Lent era (damar) bernama ‘Kandil’, lalu Permat a
(sesot ya) bernama Darah, lalu dinding pembat as bernama Hijab. It u sebagai t empat
kekuasaanKU (Allah)."

Nasehat di at as menunjukkan pada kit a bahwa AKU (Allah) merupakan dzat yang maha kuasa
yang kuasa mencipt akan segala sesuat u hanya dengan sat u sabda saja yait u KUN, maka
seket ika jadi (FA YAKUN), semua cipt aannya sempurna sebagai pert anda perbuat an (af’al)KU
(Allah).

Pert ama dicipt akan adalah Pohon (kayu) bernama Sajarat ulYakin, mungkin yang dimaksudkan
adalah sajarat ulkaun (pohon kejadian) yang merupakan awal dan asal mula pencipt aan.

Kedua dicipt akan Cahaya yang diberi nama Nur Muhammad. Menurut beberapa ahli, nur
muhammad ini merupakan bibit alam semest a. Nur Muhammad dimaksudkan adalah bukan
sebagai cahaya dari muhammad, nabinya orang Islam, melainkan secara bahasa berart i cahaya
yang t erpuji, sehingga dikat akan semua cipt aan past i berasal dari nur muhammad ini,
mengandung nur muhammad. Hal it u pula yang mengisyarat kan adanya pemahaman bahwa
dalam t ingkat an t ert ent u kebenaran hanyalah sat u, adanya ajaran-2 yang berbeda set elah
mencapai t ahap t ert ent u t ernyat a sama belaka, karena bersumber dari dari Cahaya yang
t erpuji, cahaya kebenaran, yait u Nur Muhammad.

Ket iga Allah mencipt akan Kaca bernama Mirat ulhayai (Cermin Kehidupan at au Cermin Malu),
dimana ada sebagian ahli yang mengat akan bahwa set elah dicipt akannya Cermin ini, Nur
Muhammad akhirnya dapat melihat wujudnya, yang mengakibat kan dirinya berget ar hebat dan
berkeringat , dari t et esan keringat inilah makhluk hidup berasal.

Keempat dicipt akan Nyawa yang diberi nama Roh Idhofi.

Kelima dicipt akan Lent era yang diberi nama Kandil.

Keenam dicipt akan Permat a diberi nama Darah

Ket ujuh dicipt akan dinding pembat as ant ara kehidupan fisik dan non fisik, ant ara yang kasar dan
halus, yang disebut hijab. Hijab ini sendiri dalam keilmuan banyak jenisnya.

Wejangan ke-3 Kahananing Dat


Nasehat ke-3 Keadaan Dzat

"Sajatine manungsa iku rahsan Ingsun lan Ingsun iku rahsaning manungsa, karana Ingsun
anitahake adam asal saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. Iku kang dadi
kawujudaning sipat Ingsun, ing kono Ingsun panjingi mudah limang prakara, nur, rahsa, roh,
napsu, budi. Iya iku minangka warananing wajah Ingsun kang maha suci."

"Sesungguhnya manusia it u rahsaKU dan AKU it u rahsanya manusia, karena AKU mencipt akan
Adam berasal dari empat perkara, bumi, api, angin, air. It u sebagai perwujudan sifat KU, di sana
AKU t empat kan lima perkara, nur, rahsa, roh, nafsu, budi. It ulah sebagai perwujudan wajahKU
yang maha suci."

Nasehat ke-3 menerangkan bahwa manusia dicipt akan sebagai ‘rahsa’ (bukan rasa, sebab
ant ara rasa dan rahsa dalam keilmuan jawa berbeda) dari Allah, dan Allah it u sebagai ‘rahsa’ dari
manusia. Yang dimaksud adalah bahwa Allah mencipt akan manusia menurut gambaranNya at au
menurut cit raNya, sepert i pernah saya kemukakan bahwa pada t ubuh manusia t ert ulis huruf
ALLAH, yait u : (t erlihat saat mengangkat kedua t angan, sepert i dalam t akbirat ul ihram,
membaca allahu akbar)

alif sebagai garis dari ujung jari t angan kanan t urun hingga ke ujung jari kaki kanan,

lam pert ama dari ujung jari t angan kanan t urun melalui bahu kanan dan naik ke puncak kepala,

lam kedua dari puncak kepala t urun melalui bahu kiri dan naik hingga ujung jari t angan kiri,

ha sebagai garis dari ujung jari t angan kiri t urun hingga ujung jari kaki kiri.

Dan manusia dicipt akan berasal dari empat unsur yang merupakan gambaran sifat Nya yait u
bumi, api, angin dan air.

Bumi dalam t ubuh kit a t erwujud pada hal-2 yang bersifat kedagingan, dan dibagi menjadi dua
hal yait u yang merupakan unsur dari bapak berupa t ulang, ot ot , kulit dan ot ak, dan unsur dari ibu
berupa daging, darah, sungsum dan jerohan.

Api dalam t ubuh menjadikan empat nafsu yait u aluamah, amarah, supiyah dan mut mainah.

Aluamah berwat ak suka t erhadap makanan, sifat nya membangkit kan kekuat an badan

Amarah berwat ak suka marah, emosi, sifat nya membangkit kan kekuat an kehendak (bhs jawa :
karep)

Supiyah berwat ak keinginan, ket erpesonaan, keinginan memiliki, bersifat membangkit kan
kekuat an pikir berupa akal
Mut mainah berwat ak kesucian dan ket enangan, bersifat membangkit kan kekuat an unt uk
berpant ang (bhs jawa : t arakbrat a)

Angin dalam t ubuh kit a t erwujud dalam empat hal yait u napas, t annapas, anapas dan nupus.

Napas merupakan ikat an badan fisik, bert empat di hat i suwedhi, yait u jembat an hat i, berpint u di
lisan

Tannapas merupakan ikat an hat i, bert empat di pusar, berpint u di hidung

Anapas merupakan ikat an roh, berpint u di t elinga

Nupus merupakan ikat an rahsa, bert empat di hat i puat yang put ih yait u jembat an jant ung,
berpint u di mat a.

Air dalam t ubuh menjadikan empat elemen roh yait u roh hewani, roh nabat i, roh rabbani dan roh
nurrani.

Roh hewani, menumbuhkan kekuat an badan

Roh nabat i menumbuhkan rambut , kuku, dan menghidupkan budi

Roh rabbani menumbuhkan rahsa (dzat hamba)

Roh nurrani menumbuhkan cahaya.

Set elah empat unsur alam t erbent uk dalam t ubuh manusia, kemudian Allah menempat kan pula
lima hal yait u dzat hamba (jawa : mudah) sebagai gambaran wajahNya yait u nur, rahsa, roh, nafsu
dan budi.

Nur, merupakan t erangnya cahya, jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menerangi lahir bat in

Rahsa, rasa jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menumbuhkan daya ket ent eraman di lahir
bat in

Roh, penglihat an roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menjadikan penguasaan sempurna

Nafsu, kekuat an nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan kekuat an kehendak
yang sent osa

Budi, pencipt aan budi jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan daya cipt a yang
sent osa.

Oleh karena it ulah beberapa orang mengat akan bahwa manusia mempunyai sifat -2 Tuhan dan
juga mempunyai kesucian wajah Tuhan.
Wejangan ke-4 Pambukaning tata malige ing dalem betalmakmur

Nasehat ke-4 Pembukaan tahta dalam baitulmakmur

"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmakmur, iku omah enggoning paramejang
Ingsun, jumeneng ana sirahing Adam. Kang ana sajroning sirah iku dimak, yaiku utek, kang ana
antaraning utek iku manik, sajroning manik iku budi, sajroning budi iku napsu, sajroning napsu
iku suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun, ora ana Pangeran,
ananging Ingsun, dhat kang nglimputi ing kahanan jati."

"Sesungguhnya AKU bert aht a dalam bait ulmakmur, it u rumah t empat pest aKU, berdiri di
dalam kepala Adam. Yang pert ama dalam kepala it u ‘dimak’ yait u ot ak, yang ada di ant ara
ot ak it u ‘manik’ di dalam ‘manik’ it u budi, di dalam budi it u nafsu, di dalam nafsu it u suksma, di
dalam suksma it u rahsa, di dalam rahsa it u AKU, t idak ada Tuhan selain hanya AKU, dzat yang
meliput i keberadaan yang sesungguhnya."

Nasehat ini menyat akan bahwa Allah bert aht a at au bersinggasana di dalam bait ul makmur, yang
berada di dalam kepala manusia. Barangkali kalau memakai bahasa orang-2 reiki yang dimaksud
dengan bait ul makmur adalah cakra mahkot a yang ada di puncak kepala. Di dalam kepala
manusia t erdapat ot ak. Di ant ara ot ak it u sendiri t erdapat lapisan-2 sebagai berikut  :

Yang pert ama ‘manik’

Di dalam manik t erdapat budi

Dalam budi t erdapat nafsu

Dalam nafsu t erdapat suksma

Dalam suksma t erdapat rahsa

Dalam rahsa t erdapat AKU (Allah)

Dan sesungguhnya t idak ada Tuhan selain hanya AKU (Allah), dzat yang meliput i segalanya.

Wejangan ke-5 Pambuka tata malige ing dalem betalmukarram

Nasehat ke-5 Pembuka tahta dalam baitul mukarram

"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning baitalmukarram, iku omah enggoning lelaraning
Ingsun, jumeneng ana ing dhadhaningg adam. Kang ana sajroning dhadha iku ati, kang ana
antaraning ati iku jantung, sajroning jantung iku budi, sajroning budi iku jinem , yaiku angen-
angen, sajroning angen-angen iku suksma, sajroning suksma iku rasa, sajroning rasa iku
Ingsun. Ora ana pangeran anaging Ingsun dhat kang anglimputi ing kahanan jati."

"Sesungguhnya AKU bert aht a dalam bait ulmukarram, it u rumah t empat laranganKU, berdiri di
dalam dada adam. Yang ada di dalam dada it u hat i, yang ada di ant ara hat i it u jant ung, dalam
jant ung it u budi, dalam budi it u jinem, yait u angan-2, dalam angan-2 it u suksma, dalam suksma
it u rahsa, dalam rahsa it u AKU. Tidak ada Tuhan kecuali hanya AKU dzat yang meliput i
keberadaan yang sesungguhnya."

Dalam nasehat ini Allah menyat akan bahwa diriNya bert aht a di bait ul muharram yang menjadi
t empat larangan, berada di dalam dada manusia. Mungkin yang dimaksud adalah cakra jant ung.
Disebut kan bahwa di dalam dada manusia it u t erdapat susunan sebagai berikut  :

Pert ama hat i (kalbu)

Di ant ara hat i t erdapat jant ung,

Di dalam jant ung ada budi

Di dalam budi ada angan-2

Di dalam angan-2 ada suksma

Di dalam suksma ada rahsa

Di dalam rahsa ada AKU

Di at as dikat akan bahwa jant ung t erdapat di ant ara hat i. Yang dimaksud dengan hat i ini
bukanlah lever at au hat i secara fisik, melainkan hat i secara maknawi, karena pada diri manusia
ada t erdapat lebih dari sat u hat i, yang menurut keilmuan ada yang namanya hat i puat , hat i
suwedhi, dll.

Kembali di wejangan ke-5 ini dit egaskan bahwa t idak ada Tuhan selain AKU (Allah), dzat yang
meliput i keberadaan sesungguhnya (kahanan jat i). Mengapa it u perlu dit egaskan, karena unt uk
menghindari salah pengert ian bagi mereka yang t elah mendapat kan wejangan ini, jangan sampai
karena merasa bahwa AKU (Allah) bert aht a di kepala dan di dala manusia, lalu manusia t ersebut
mengaku dirinya sebagai Tuhan, at au menjadi bagian dari Tuhan. Jika it u yang t erjadi, maka
manusia t sb t elah jauh t ersesat .

Wejangan ke-6 Pambuka tata malige ing dalem betalmukadas

Nasehat ke-6 Pembuka tahta dalam baitulmuqaddas


"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmukadas, iku omah enggoning pasucen
Ingsun, jumeneng ana ing kontholing adam. Kang ana sajroning konthol iku prinsilan, kang ana
ing antaraning pringsilan iku nutfah, yaiku mani, sajroning mani iku madi, sajroning madi iku
wadi, sajroning wadi iku manikem, sajroning manikem iku rasa, sajroning rasa iku Ingsun. Ora
ana pangeran anging Ingsun dhat kang anglimputi ing kahanan jati, jumeneng sajroning nukat
gaib, tumurun dadi johar awal, ing kono wahananing alam akadiyat, alam wahdat, alam
wakidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, dadining manungsa kang
sampurna, yaiku sajatining sipat Ingsun."

"Sesungguhnya AKU bert aht a di dalam bait ul muqaddas, it u rumah t empat kesucianKU,
berdiri di penis/alat kelamin (kont hol) adam. Yang ada di dalam penis it u buah pelir
(pringsilan), di ant ara pelir it u nut fah yait u mani, di dalam mani it u madi, di dalam madi it u wadi,
di dalam wadi it u manikem, di dalam manikem it u rahsa, di dalam rahsa it u AKU. Tidak ada
Tuhan kecuali AKU dzat yang meliput i keberadaan sesungguhnya, berdiri di dalam nukat gaib,
t urun menjadi johar awal, di sit u keberadaan alam ahadiyat , wahdat , wahidiyat , alam arwah,
alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, jadinya manusia sempurna yait u sejat inya sifat KU."

Nasehat ini menyat akan bahwa ALLAH bert aht a di bait ul muqaddas at au bait ul maqdis yang
merupakan t empat suciNYA yang berada di alat kelamin manusia yang t ersusun at as hal-2
sebagai berikut  :

Pert ama pelir, yang berisi nut fah at au mani

Madi yang merupakan sari dari mani

Wadi sebagai sari dari madi

Manikem sebagai sari dari wadi

Di dalam manikem ada rahsa

Di dalam rahsa ada AKU.

Di sini disebut kan pula bahwa manusia sempurna adalah sebagai perwujudan sifat NYA dan
t erbent uk melalui t ujuh t ahapan alam yang dilaluinya, biasa dikenal dengan ist ilah mart abat pit u
at au mart abat t ujuh yait u

Pert ama alam ahadiyah

Kedua wahdat

Ket iga wahidiyah

Keempat arwah
Kelima misal

Keenam ajsam

Ket ujuh insan kamil (manusia sempurna).

Wejangan ke-7 Panetep santosaning iman

Nasehat ke-7 Penetapan iman sentosa

"Ingsun anekseni satuhune ora ana Pangeran ananging Ingsun lan anekseni Ingsun satuhune
muhammad iku utusan Ingsun."

"AKU menyaksikan bahwa sesungguhnya t idak ada Tuhan kecuali hanya AKU dan AKU
menyaksikan sesungguhnya Muhammad it u adalah ut usanKU."

Dalam nasehat ini Allah menyat akan kesaksianNya yang dit ujukan kepada makhluk cipt aanNya,
bahwa t idak ada t uhan lain kecuali hanya Dia semat a, dan Muhammad adalah benar-benar rasul
at au ut usanNya.

Wejangan ke-8 Sasahidan

Nasehat ke-8 Sahadat/kesaksian

"Ingsun anekseni ing Dhat Ingsun dhewe, satuhune ora ana Pangeran anging Ingsun, lan
anekseni Ingsun satuhune muhammad iku utusan Ingsun. Iya sejatine kan aran Allah iku badan
Ingsun, rasul iku rasane Ingsun, muhammad iku cahayaning Ingsun. Iya Ingsun kang urip tan
kena ing pati, iya Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya Ingsun kang langgeng ora kena owah
gingsir ing kahanan jati, iya Ingsun kang waskitha, ora kasamaran ing sawiji-wiji. Iya Ingsun
kang amurba amisesa, kang kawasa wicaksana ora kekurangan ing pakerthi, byar sampurna
padhang terawangan, ora kerasa apa-apa, ora ana katon apa-apa, amung Ingsun kang
anglimputi ing alam kabeh kalawan kodrat Ingsun."

"AKU menyaksikan pada Dzat KU sendiri, sesungguhnya t idak ada Tuhan kecuali AKU, dan
menyaksikan AKU sesungguhnya muhammad it u ut usanKU. Sesungguhnya yang bernama
Allah it u badanKU, rasul it u rahsaKU, muhammad it u cahayaKU. AKUlah yang hidup t idak bisa
mat i, AKUlah yang ingat t idak bisa lupa, AKUlah yang kekal t idak bisa berubah dalam
keberadaan yang sesungguhnya, AKUlah waskit a, t idak ada t ersamar pada sesuat u pun.
AKUlah yang berkuasa berkehendak, yang kuasa bijaksana t idak kurang dalam t indakan,
t erang sempurna jelas t erlihat , t idak t erasa apa pun, t idak kelihat an apa pun, kecuali hanya
AKU yang meliput i alam semua dengan kuasa (kodrat )KU."
Nasehat ini merupakan penut up yang berupa sahadat at au penyaksian. Nasehat pert ama
sampai dengan kedelapan merupakan sat u rangkaian yang t idak boleh diput us, sebab jika
t erput us maka pemahamannya akan berkurang.

Wirid Hidayat Jati untuk Kaum Hawa

"Ing ngandhap punika wonten wirayating guru. Manawi amedharaken rahsaning betal mukadas,
ing ngatasipun amejang dhateng tiyang estri wenang kiniyasaken makaten."

"Wirid Hidayat jat i pert ama t ama memang diajarkan pada kaum Adam, lalu selanjut nya ada
murid perempuan yang menginginkan wirid ajaran t ersebut , maka menurut pet unjuk dirubahlah
wirid t ersebut khusus unt uk kaum hawa."

"Ing nalika ingkang maha suci karsa anata malige wonten salebeting betal mukadas, jumeneng
ing baganipun siti khawa.
punika ingkang wont en salebet ing baga, purana."

"Ket ika Hyang Maha Suci berkehendak menat a di dalam bet almukhadas, maka Dia Jumeneng
(berdiri) dalam badan wanit a (sit i khawa),yait u di dalam kandungan."

"Ingkang wonten ing ngantawisipun purana, reta: inggih punika mani, salebeting mani, madi,
salebeting madi, wadi. Salebeting wadi manikem. Salebeting manikem, rahsa. Salebeting rahsa
punika dating Atma, ingkang anglimputi ing kahanan jati."

"Kemudian diant ara purana (kandungan?)t erdapat lah indung t elur (ret a), yait u mani, dalam
mani ada madi, dalam madi ada wadi, dalam wadi ada manikem, dalam manikem ada rahsa.
Dalam rahsa ini adalah dat ing At ma, yang berkuasa penuh akan kesejat ian."

Jadi sebelum int ercouse yang diridhoi Nya yang nant inya akan menjadi manusia, maka kedua
belah pihak (laki dan perempuan) merupakan alat sarana Tuhan unt uk pencipt aan manusia, yait u
dengan kedua belah pihak mendapat Rasa Hyang Tunggal , rasa yang hanya sat u, walaupun ujud
berbeda dan yang merasakan berbeda pula. Maka dalam Kejawen Hubungan suami ist ri adalah
suci dan merupakan ajaran luhur unt uk mendapat kan ket urunan yang lebih baik. Lalu coba dilihat
jaman sekarang, adakah yang masih sepert i it u, at aukah sudah jauh bergeser.

Referensi

Wirid Hidayat Jat i, Karya R.Ng. Ranggawarsit a (t erbit an Trimurt i, dit ulis ulang oleh R. Tanoyo –
1954)
Karya ini merupakan ekspresi budaya t radisional yang hak ciptanya dipegang oleh
negara Republik Indonesia.

Karya ini memiliki hak cipt a. Penggunaan harus memperhat ikan nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat pengembannya. Lihat Pasal 38 UU No. 28 Tahun
2014 unt uk lebih jelas.

Diperoleh dari
"https://id.wikisource.org/w/index.php?
title=Wirid_Hidayat_Jati&oldid=25072"


Terakhir disunting 11 tahun yang lalu oleh -iNu-

Wikisource

Anda mungkin juga menyukai