Anda di halaman 1dari 6

KOSMOLOGI

DALAM REGVEDA

I MADE DWI RAMA DHANI (2012101008)

KOMANG AYU ANOM SWANDEWI (2012101022)

TEOLOGI HINDU

FAKULTAS BRAHMA WIDYA

UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA

DENPASAR 2024
Kosmologi Hindu adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam semesta menurut filsafat Hindu. Dalam ajaran kosmologi Hindu, alam semesta
dibangun dari lima unsur, yakni: tanah (zat padat), air (zat cair), udara (zat gas), api (plasma),
dan ether. Kelima unsur tersebut disebut Pancamahabhuta atau lima unsur materi. Dalam
ajaran Hindu, Purusa dan Prakerti merupakan dua unsur pokok yang terkandung dalam setiap
materi di alam semesta. Purusa dan Prakerti merupakan unsur yang bersifat kekal, halus, dan
tidak dapat dipisahkan. Purusa adalah unsur yang bersifat kejiwaan sedangkan Prakerti adalah
unsur yang bersifat kebendaan atau material. Pada penciptaan alam semesta, Prakerti
berevolusi menjadi Pancatanmatra yaitu lima benih yang belum berukuran. Panca tan matra
setelah melalui evolusi yang panjang akhirnya menjadi Panca maha bhuta, yakni lima unsur
materi. Lima unsur materi ini kemudian membentuk anggota alam semesta, seperti misalnya
matahari, bumi, bulan, bintang-bintang, planet-planet, dan lain-lain.

Dalam kitab Rgweda terdapat nyanyian yang mengisahkan asal mula alam semesta.
Nyanyian tersebut disebut Nasadiyasukta dan terdiri dari tujuh bait sebagai berikut:
Pada mulanya tidak ada sesuatu yang ada namun tidak ada sesuatu yang tidak ada. Tidak ada
udara, tidak ada langit pula. Apakah yang menutupi itu, dan mana itu? Airkah di sana? Air
yang tak terduga dalamnya, Waktu itu tidak ada kematian, tidak pula ada kehidupan. Tidak
ada yang menandakan siang dan malam. Yang Esa bernapas tanpa napas menurut
kekuatannya sendiri. Di luar daripada Ia tidak ada apapun. Pada mulanya kegelapan ditutupi
oleh kegelapan itu sendiri. Semua yang ada ini adalah sesuatu yang tak terbatas dan tak dapat
dibedakan, yang ada pada waktu itu adalah kekosongan dan yang tanpa bentuk. Dengan
tenaga panas yang luar biasa lahirlah kesatuan yang kosong. Setelah itu timbullah keinginan,
keinginan yang merupakan benih awal dan benih semangat. Para Rsi setelah bermeditasi
dalam hatinya menemukan dengan kearifannya hubungan antara yang ada dan yang bukan
ada. Sinarnya terentang keluar. Apakah ia melintang? Apakah ia di bawah atau di atas?
Beberapa menjadi pencurah benih, yang lain amat hebat. Makanan adalah benih rendah,
pemakan adalah benih unggul. Siapakah yang sungguh-sungguh mengetahui? Siapakah di
dunia ini yang dapat menerangkannya? Dari manakah kejadian itu, dan dari manakah
timbulnya? Para Dewa ada setelah kejadian itu. Lalu, siapakah yang tahu, darimana ia
muncul? Dia, yang merupakan awal pertama dari kejadian itu, dari-Nya kejadian itu muncul
atau mungkin tidak. Dia yang mengawasi dunia dari surga tertinggi, sangat mengetahuinya
atau mungkin juga tidak.
PEMBAHASAN

Ada banyak sekali teori-teori yang menjelaskan tentang bagaimana proses penciptaan
dunia beserta isinya. Para filsuf melalui penelitiannya berhasil melahirkan pengetahuan
tentang dunia. Yang paling populer diantara beberapa teori yang ada adalah teori “BIG
BANG” yakni alam semesta berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak
terhingga. Namun hadir pula pengetahuan tentang dunia yang lahir dar pustaka-pustaka suci
hindu yang mana ini juga diyakini oleh umat beragama dalam memahami proses
pembentukan bumi ini.

Menurut Hindu dalam Regweda, elemen dasar dunia adalah Asat atau ketiadaan yang
sama dengan Aditi yaitu ketidakterbatasan. Semua yang ada adalah Diti yaitu yang terikat.
Ajaran dalam Regweda juga menyatakan bahwa alam semesta diciptakan oleh Brahman dari
unsur yang sudah ada. Hiranyagharba atau "Janin Emas" muncul dari lautan yang memenuhi
angkasa lalu dari dalamnya muncul Brahma yang membangun dunia yang masih kacau tanpa
bentuk agar teratur rapi.

Yang pertama ada ialah Tuhan tanpa wujud disebut NIRUPAM atau Swarupa, dalam
Taodisenut kekosongan Budha menyebut Angkasa yang amat luas. Dengan menggunakan
Tapa,energy dari dalam dirinya , timbullah dua kekuatan, yaitu kekuatan mental atau
kejiwaan yang disebut“ PURUSA“BERSIFAT KEJIWAAN,DANKEKUATA
N“PRAKERTI”YANG BERSIFAT KEBENDAN/MATERiALDalam Tao kedua kekuatan ini
disebut Yang dan Yin .Proces penciptaan ini dilakukan tahap demi tahap yangdisebut Evolusi.

1.Alam pertama yang dibuat ialah alam“CITA”, yaitu alam Kesadaran (swah loka)

2.Alam kedua yang dibuatialah “Manah” yaitu Alam perasaan (Bhuwah loka)

3.Alam keiga ialah Buwana-Loka (Bhur-Loka). Terdiri dari “Dasa Indria”

1. Swah loka alam kesadaran diisi oleh makhluk2 yang sudah mencapai kesadaran
murni, tetapi belum masuk kedalam alam kesadaran murni, seperti air laut yang masih
dalam gelas, belum ditumpahkan ke laut bebas. Contohnya seperti DewiKwam-Im,
dia tidak mau masuk alam Kesadaran Universal, karena dia masih mendengar jeritan
umat yang minta pertolongannya makanya dia diberi gelar Dewi penolong.
2. Alam Bhwah loka, ialah mahlukhalus yang dibunkus oleh perasaan seperti manusia
berada dalam alam mimpi.Rasanya dia mau makan, tetapi tidak punya mulut, rasanya
dia peluk wanita, tetapi tidak punya badan, itulah makhluk yang berada dalam
siksaan, tempatnya bahagian bawah, cahayanya gelap. Makhluk halus yang berasal
dari makhluk hidup yang sudah mati disebut “Roh” Makhluk halus yang memang
tercipta di alam Manah, adalah bangsa Jin, dedemit, buta-kala, bidadari, malaikat dan
para dewa-dewi. Makhluk yang sadar bahwa dia tidak punya badan, dia dapat
membuang perasaan duniawinya itu, hanya mememgang perasan bahagia dalam
ketenangan yang tdk diganggu oleh rasa sakit, rasa lapar dan haus, itulah makhluk
yang ada dalam sorga, cahayanya terang. Makhluk halus yang sdh memiiliki unsur
kesadaran yang sdh tinggi,disebur para dewa dan malaikat. Kalau toh mereka
dilahirkan kedunia, hanya untuk keperluan tertentu, misalnya sepertiKristus
membawa ajaran tentang pengenalan akan Tuhan. Alam mereka disebut Kayangan,
warna cahayanya berbeda-beda tergantung kesuciannya.
3. Bhur Loka disebut juga Buwana loka atau atau Dasa-Indriayang terdiri dari 10
penindraan yaitu limabahagian dalam (budhi loka) trdiri daripenglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan.Lima bahagian luar (karma
loka ) terdiridarimata , telinga, hidung, kulit dan lidah . DisampingDasa indria, Bhur
loka berisi“Panca Maha bhuta “ yang terdiri dari lima unsur yaitu1.Akasa,(ether),2.
Bayu (gas)3. Teja (cahaya), 4. Apah (zatcair) ,5 Pertiwi (zat padat). Kelima unsur ini
berbentuk “Parana Anu” yaitu atom. PancaMaha Butha inilah yang berevolusi
membentuk“Brahmanda” yaitu benda angkasa seperti matahari, bulan dan bintang-
bintang .Pekerjaan evolusi ini direncanakan oleh “ Praja Pati” unsur kehendak dan
dilaksanakan oleh Kesetrayana (unsur Intkegensia).

Ketiga alam ini yaitu Bhur (Fisik) Bwah (sorgawi) dan Swah (Kesadaran) termasuk,
perencana Praja- Pati dan pelaksana (kesetrayana) ada dalam satu pribadi Universal yang
disebut “Tuhan Yang Maha Esa” atau “Sang Yang Widhi Wasa”. Didalam diri manusia,
semua unsur dari ketigaalamitu ada, termasuk prajapati, dan kesetrayana, oleh karena itu
Manusia bisa menciptakan karya seni, misalnya lukisan. Kehadiran Tuhan bukan saja ada
diluar ciptaanya, tetapi meresap sampai kedalam mengendalikan setiap unsuryang ada
didalamnya seperti master computer mendeteksi dan mengendalikan robot dalam suatu pabrik
yang serbaotomatis. Penciptaan alam isemesta ini hanya sebahagian dari unsur yang ada pada
Tuhan.
Pada waktu itu, tidak ada makhluk (eksistensi) maupun non makhluk (non eksistensi);
pada waktu itu tidak ada atmosfir dan juga tidak ada lengkung langit di luarnya. Pada waktu
itu apakah yang menutupi, dan di mana? Apakah air yang tak terduga dalamnya yang ada di
sana." (RgVeda X.129.1)

"Waktu itu tidak ada kematian, pun juga tidak ada kehidupan (makhluk), tidak ada
tanda yang menandakan siang dan malam. Yang Maha Esa bernafas tanpa nafas menurut
kekuatannya sendiri. Bernafas menurut kekuatan-Nya sendiri. Diluar dia tidak ada apapun
juga." (RgVeda X.129.2)

"Pada mula pertama kegelapan ditutupi kegelapan. Semua yang ada ini adalah
keterbatasan yang tak dapat dibedakan. Yang ada pada waktu itu adalah kekosongan dan yang
tanpa bentuk. Dengan tapas (tenaga panas) yang luar biasa lahirlah kesatuan yang kosong."
(RgVeda X.129.3)

"Pada awal mulanya keinginan (Tuhan) menjadi bermanifestasi yang merupakan


benih awal dan benih semangat. Para rsi setelah meditasi dalam hatinya menemukan dengan
kearifannya hubungan antara eksistensi dan non eksistensi." (RgVeda X.129.4)

"Sinarnya terentang keluar, apakah ia melintang, apakah ia di bawah atau di atas.


Kemudian ada kemampuan memperbanyak diri dan kekuatan yang luar bisa dahsyatnya,
materi gaib ke sini dan energi ke sana." (RgVeda X.129.5)

"Siapa yang sungguh-sungguh mengetahui dan memaparkannya di sini, dari manakah


datangnya alam semesta yang menjadi ada ini? Orang-orang bijaksana lebih belakang dari
ciptaan alam semesta ini, karena itu siapakah yang mengetahui dari mana munculnya
(ciptaan) ini." (RgVeda X.129.6)

"Sesungguhnya Dia telah menciptakan alam semesta ini, serta mengendalikannya (di
dalam kekuasaan-Nya). Dia yang mengawasi alam semesta ini berada di atas angkasa yang
tak terhingga, sesungguhnya Dia mengetahui alam semesta ini seluruhnya dan “wahai
manusia” janganlah mengakui eksistensi lain yang mana pun sebagai Pencipta alam semesta
ini." (RgVeda X.129.7)

KESIMPULAN

Pada dasarnya tidak ada penjelasan secara mendetail dan terkesan abstrak untuk bisa
memahami bagaimana dunia ini ada jika dibaca melalu pustaka suci Rg. Veda ini namun kita
dapat menangkap bahwa sebelum terciptakannya alam semesta ini, tidak ada apa-apa.
Sebelum alam semesta diciptakan hanya Sang Hyang Widhi yang ada, Maha Esa dan tidak
ada duanya. Alam semesta yang diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan
wujud pancaran kemahakuasaan-Nya. Wibhuti adalah pancaran kemahakuasaan beliau
melalui tapa. Tapa adalah pemusatan tenaga pikiran yang terkeram sehingga menimbulkan
panas yang memancar. Dengan tapa, beliau menciptakan alam semesta ini beserta dengan
isinya. Penciptaan ini terjadi secara bertahap, dari unsur yang sangat halus menjadi wujud
yang keras dan kasar. Setelah semuanya ini tercipta, ke dalam ciptaan-Nya itulah beliau
meresap menjadi satu

Anda mungkin juga menyukai