Anda di halaman 1dari 13

TUHAN, MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

Kelompok 6
1. Jesthine Noviana 19/444973/FI/04705
2. Muhammad Zia Ulil Albab 19/441649/FI/04660
3. Bayu Pamungkas 18/426762/FI/04467
4. M. Fashakira B. 19/444976/FI/04708
01 02 03
CONTENTS

Metafisika
sebagai cabang Konsep Tuhan
filsafat menurut Islam Manusia

04 05 06
Hubungan : Tuhan,
Alam Manusia dan Alam Kesimpulan
Semesta Semesta
Metafisika Sebagai
Cabang Filsafat
FASHA

§Metafisika adalah kajian filsafat yang mendasar dan


komprehensif yang membahas tentang realita atau
keberadaan.
§Secara etimologi, Metafisika berasal dari bahasa
Yunani Meta dan Phusika.
§Metafisika terbagi menjadi 2 besara cabang yaitu:
A. Metafisika Umum, yang membahas hal-hal yang
memiliki wujud
B. Metafisik khusus, yang membahas tentang hal-
hal diluar metafisika umum, seperti ketuhanan,
kosmologi dan antropologi.
Tuhan
Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan
Konsep Tuhan
Menurut Islam

diyakini sebagai Zat Maha Tinggi yang nyata


dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha
Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim
bagi semesta alam.

Penyebutan Allah dalam


Al-Quran
Bahkan secara tegas Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri
yang menamai dirinya Allah. Seperti dalam surat Thaha
:ayat 14 yaitu
‫ِني َّ ِن إ ٓا َ ن َ أ ٱ َّه ّلل َّي َِل َٓإ ه َٰ َ ِل ٓإ َي َل َ ٓف ۠ ا َ ن َ ِن أ ٱ ۡ د ه ب ۡ ع ِِقم َ أ َ و ٱ‬
١٤ٓٓ ‫َ ة َٰ و َ ل ِيي لَّص ر ۡ ِِل ِك‬
Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada
Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha: 14).16
MANUSIA

Makhluk yang Makhluk yang Khalifah dan


sempurna dan bertanggung Hamba Allah
mulia jawab

Makhluk Makluk
berakhlak Kontroversial
Tahap primordial
Manusia pertama diciptakan pertama kali
dari saripati tanah dan diberikan ruh
hingga bentuk yang seindahindahnya.
‫ْل‬ ‫ٌۢق‬ ‫ْل ٰۤل‬
‫َو ِاْذ َق اَل َرُّبَك ِل َم ِٕى ِة ِا ْي اِل َب ًرا ِّم ْن َص َص اٍل‬
‫َش‬ ‫َخ‬ ‫ِّن‬ ‫َك‬
‫ِّم ْن َحَم ٍا َّم ْس ُنْو ٍۚن‬,
QS Al-Hijr (15) : 28
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.
MENURUT PARA AHLI PALEONTOLOGI
Pra-manusia (Australopithecus)
Manusia Kera (Pithecantropus
Erectus)
Manusia Purba (Homo Soloensis)
Manusia Modern (Homo Sapiens)
Konsep Penjelasan tentang Alam Semesta
Alam menurut Islam

Semesta Alam semesta adalah seluruh makhluk, dalam


kata lain alam adalah segala sesuatu selain Allah.
Dalam
Allah adalah "Kholik" sebagai pencipta, sedangkan
Islam yang lainnya adalah ciptaannya atau mahkluk.
Oleh karena itu alam sama dengan mahkluk.

Tidak ada alam selain ciptaan Allah dan tiadak


ada alam yang mendahului Allah.
Sifat-sifat alam semesta
1. Alam senantiasa mengalami perubahan, perubahan diawali
dengan ketiadaan menjadi ada, perubahan senantiasa terus

Konsep terjadi sampai sekarang bahkan hingga kehancuran alam


semesta sendiri. "Semua yang ada di bumi akan binasa, Dan
tetap kekal dzat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan
Alam Kemulyaan" (Qs, Ar-rahman : 26-27)
2. Alam diciptakan dengan hukum-hukum tertentu, dan juga

Semesta alam tunduk serta patuh tanpa syarat kepada aturan-aturan


dan hukum-hukum Allah. "Kemudian dia menuju pada

Dalam
penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu ia
berkata padanya dan kepada bumi : "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa",

Islam keduanya menjawab : "kami datang dengan suka hati"" (Qs,


Fushilat : 11)
3. Alam semesta ini diperuntukkan bagi manusia, Allah
berfirman "Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan
(untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang
segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan
yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya,
dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya dan
supaya kamu bersyukur........" (Qs, An-Nahl :14-18)
Pemahaman tentang tujuan
penciptaan alam semesta
Konsep
1. Memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah SWT
Alam adalah Maha Pencipta seluruh alam dengan segala
kemuliaan-Nya dan segala kekuasaan-Nya.
Semesta 2. Memperlihatkan kepada manusia akan tanda-tanda atas
keberadaan dan kekuasaan Allah SWT.

Dalam 3. Sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan


bagi manusia untuk menggali khazanah rahasia Allah SWT

Islam dengan akal dan pengamatan


4. Untuk kepentingan manusia, untuk memenuhi
kebutuhan manusia selama hidup di permukaan bumi ini.
5. Menunjuk manusia sebagai Khalifah yang mengemban
amanah dari Allah SWT.
HUBUNGAN TUHAN, MANUSIA,
DAN ALAM SEMESTA

Tuhan, Alam dan Manusia mempunyai hubungan intristik-metafisik yang


sangat erat. Bahkan tidak hanya terbatas pada agama Islam, agama-agama
besar lain seperti Kristen dan Buddha juga mempunyai tradisi mistisisme
yang begitu kental dengan metafisika eksistensialisme.

Dalam perspektif eksistensialisme, alam dianggap sebagai manifestasi


(Tajalli/Theophani) dari sebagian aspek Tuhan sehingga tidak dilihat
sebagai entitas yang berdiri sendiri dan profan, tapi alam adalah sesuatu
yang sakral, kontingen dan mengandung unsur-unsur ketuhanan (Divinity).

Alam bersifat kontingen, maka dari itu ia membutuhkan sesuatu selain


dirinya, bahkan ia terbuka dengan berbagai kemungkinan yang tak terbatas
dimana hubungan kausal sepenuhnya dikembalikan pada Tuhan, apa yang
dinamakan hukum alam tidak lain datang dari kehendak Tuhan yang terjadi
secara simultan (sunnatullah) yang mencerminkan keindahan (beauty) dan
keberaturan (order), inilah sebenarnya makna tersirat dari apa yang
dimaksud dengan kosmos.
Tidak hanya alam yang mensiratkan akan spirit kosmos, yang kemudian
disebut dengan makrokosmos, namun dalam diri manusia sebenarnya juga
mengandung unsur cosmos ini persis sebagai mana alam, perbedaannya jika
cosmos yang terdapat di alam bersifat makro maka apa yang dibawa
manusia bersifat mikro.

Dalam metafisika Islam realitas dan alam semenjak awal dipandang


mempunyai nilai instrinsik yang merupakan manifestasi dari aspek
ketuhanan, karena itu untuk memahaminya secara utuh dan bukan sepihak,
manusia tidak bisa semena-mena bersandar pada persepsi indera dan
akalnya saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai