DOSEN PENGAMPU
Elfrida Saragih A.Md, S.Th, M.Si
MATA KULIAH
Pendidikan Agama-Agama Dunia
DISUSUN OLEH
Kelompok 2-WR22-1
1. Andrew Chow
2. Cindy Thalia
3. Farhan Mohammed
4. Gabriela Callista Halim
5. Shane Michael Colyn
6. Vincent Louise Untario
2. ISI
2.1 Pengertian Manusia dan Alam Semesta
Definisi manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah makhluk yang berakal budi atau mampu menguasai makhluk lain.
Sedangkan Alam Semesta berasal dari kata dasar alam. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), alam merupakan segala yang ada di langit dan di
bumi dan semesta yaitu seluruh alam.
َو َم ْعنَى... اَل اِل حْ تِيَا ِجي ِإلَ ْي ِه ْم،ِإنَّ َما َخلَ ْقتُهُ ْم آِل ُم َرهُ ْم بِ ِعبَا َدتِي
َ ق ْال ِعبَا َد لِيَ ْعبُ ُدوهُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري
فَ َم ْن،ُك لَه َ َ َأنَّهُ تَ َعالَى َخل:اآْل يَ ِة
ِ صاهُ َع َّذبَهُ َأ َش َّد ْال َع َذا
ب َ • َو ِم ْن َع،ازاهُ َأتَ َّم ْال َج َزا ِء
َ َأطَا َعهُ َج
“Sesungguhnya Aku menciptakan mereka hanyalah supaya Aku
memerintah mereka menyembahku, bukan karena Aku butuh terhadap
mereka. ... Makna ayat itu adalah bahwa Allah menciptakan manusia
supaya menyembah Dia saja, tak menyekutukan dengan yang lain.
Siapa yang taat pada Allah, maka Allah akan membalasnya dengan
balasan yang sempurna. Siapa yang bermaksiat pada-Nya, Allah akan
menyiksanya dengan parah.” (Ibnu Katsir, Tafsîr Ibnu Katsîr, VII, 425)
ض َو َما بَ ْينَهُ َما ٰل ِعبِي َْن ِ َو َما َخلَ ْقنَا السَّمٰ ٰو
َ ْت َوااْل َر
38. Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan
apa yang ada di antara keduanya.
2.7 Yudaisme
2.7.1 Konsep Manusia dalam Yudaisme
Yudaisme yang merupakan salah satu dari agama monoteisme,
juga memandang bahwa asal usul manusia diawali dengan terciptanya
Adam dan Hawa. Yang mana dalam prinsipnya, manusia merupakan
ciptaan Allah. Makhluk-makhluk bisa ada di bumi ini karena diadakan
oleh Tuhan itu sendiri. Oleh karena manusia diciptakan, maka hal ini
juga berarti bahwa manusia merupakan makhluk yang terbatas.
Dimana manusia seharusnya bergantung pada yang tidak terbatas.
Manusia pada hakikatnya juga harus berelasi, memiliki fungsi serta
tujuan dalam kehidupannya. Berelasi yang dimaksud adalah bagaimana
manusia berelasi dengan tuhannya, juga bagaimana manusia
memandang manusia lainnya (tanpa terkecuali) adalah rupa Allah.
Dalam yudaisme terdapat keyakinan bahwa akan ada kerajaan
Allah yang bisa dimiliki apabila manusia tersebut telah mematuhi
hukum-hukum yang kuat didalam agama Yahudi. Dalam Yudaisme
juga diteguhkan melalui tradisi “Sunat” sebagai penegasan tentang
perjanjian. Mereka yang akan mencapai surga yang dimaksud juga
harus dibuktikan kepatuhannya akan hukum-hukum Allah secara jelas.
Yohanes 7:22-23
7:22 Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat -- sebenarnya
sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita -- dan
kamu menyunat orang pada hari Sabat!
7:23 Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan
melanggar hukum Musa, mengapa kamu marah kepada-Ku, karena
Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat.
DAFTAR PUSTAKA
Gusti Ramli, 2015, Menciptakan Langit dan Bumi dalam Enam Hari, diakses
darihttps://www.kompasiana.com/garamparis/550085eda33311537251
126a/menciptakan-langit-dan-bumi-dalam-enam-hari?
page=all#section1 pada tanggal 17 September 2022.
Rita Wahyu, 2011, Tradisi Sunat dalam ajaran Allah, diakses dari
https://www.sarapanpagi.org/sunat-dalam-yahudi-tradisi-atau-ajaran-
allah-vt3641.html pada tanggal 17 September 2022.
TafsirWeb, 2018, Surat Yunus Ayat 4: Arab-Latin dan Artinya, diakses dari
https://tafsirweb.com/3278-surat-yunus-ayat-4.html pada tanggal 17
September 2022.
Xs. Darmadi Slamet B.Sc. , 2017, Penciptaan Alam Semesta dan Manusia,
diakses dari https://www.spocjournal.com/religi/661-penciptaan-alam-
semesta-dan-manusia.html pada tanggal 18 September 2022.
PTKI Onesearch, 2015, Tuhan dan penciptaan manusia dalam ajaran agama,
diakses dari https://ptki.onesearch.id/Record/IOS3659.45355/TOC
pada tanggal 18 September 2022.