Anda di halaman 1dari 25

EGO & NAFSU MUSUH UTAMA

BismillahhirRohamnirRohim

Ajaran dan amalan yang diberikan Rasulullah kepada kita


dimaksudkan untuk digunakan melawan Ego dan Nafsu yang
merupakan musuh utama kita. Namun sebahagian besar
kita hanya mengambil dan menyimpannya. Diantara hal yang
tidak disukai Allah dan Rasulullah saw adalah
membicarakan kesalahan orang lain. Allah swt telah
melarang hal ini. Ini adalah sebuah dosa besar dan merupakan
perbuatan terburuk yang dilakukan oleh seseorang. Kita juga mempunyai kesalahan, setiap
orang mempunyai banyak kesalahan, dan kita harusmempertanggungjawabkan kesalahan itu
kepada Allah. Jadi mengapa kita melihat kesalahan orang lain?

Bila seseorang melihat kesalahan orang lain, rasa hormat kepadanya akan hilang dari dalam
hatinya, dan kecintaan terhadapnya pun akan musnah. Oleh karena itu, hal ini sangat dilarang.
Begitu banyak kesalahan yang dilakukan orang lain, sehingga bila kita memperhatikannya
semua, maka semua orang akan menjadi musuh kita. Hal ini akan memecah belah ummat,
kemudian Setan akan menangkap kita. Islam menyerukan agar kita membangun rasa cinta dan
hubungan yang kuat di antara sesama manusia, saling melindungi dari kejahatan dan
memperkuat keimanan. Dengan demikian, kita diperintah kan untuk beribadah secara
berjamaah sehingga iman kita akan menjadi lebih kuat.

Bagaimana kita dapat membebaskan diri dari karakter yg tak bermanfat? Karakter yg tak
bermanfat lainya diantaranya adalah berbangga hati. Iblis diusir dari Kehadirat Ilahi karena
kebanggaannya.Jika seseorang tidak cukup rendah hati untuk menerima pelajaran dari
seseorang, berarti dia merasa bangga.vKita harus memiliki guru (mentor) untuk menunjukkan
mengalahkan Ego dan mendapat bimbinganIlahiah.

Setiap orang mempunyai ego. Apakah kita pikir ego kita adalah hamba yang patuh? Bukankah dia
selalu menyangkal dan menolak untuk berpuasa dan shalat dan untuk melakukan ini, itu? Bukankah
dia selalu meminta untuk melakuakan hal-hal yg tak bermanfat? Dia selalu ingin menentang aturan
Surgawi. Dia ingin bebas. Apakah kebodohan orang-orang di abad ke-20? Mereka ingin menjadi orang
yang bebas! Itulah pengakuan ego mereka. Mereka tidak ingin berada di bawah kendali atau perintah
siapa pun. Mereka ingin benar-benar bebas. Itu artinya mereka berkata, “Engkau di sana Allah, dan
Aku di sini!” Semoga mereka diampuni.

Tak ada yang lebih efektif daripada rasa lapar, untuk membuat ego lemah.Ketika Allah menciptakan
ego, Dia bertanya, “Siapa kamu dan siapa Aku?” ego menjawab, “Engkau ya engkau, Aku ya aku.”Dia
tidak berkata, “Engkau Tuhanku dan Aku hamba-Mu!” Kemudian Allah memerintahkan ego untuk
terjun ke dalam Api Neraka selama 1000 tahun. Setelah itu ego ditanya dengan pertanyaan yang sama
dan dia menjawab dengan jawaban yang sama. Dia lalu diperintahkan untuk masuk ke Neraka yang
dingin selama 1000 tahun, lagi-lagi dia memberikan jawaban yang sama. Kemudian dia diperintahkan
untuk pergi ke lembah kelaparan selama 1000 tahun. Ketika dia dikeluarkan dan ditanya, “Siapa Aku
dan siapa dirimu?”, lalu ego menjawab, “Engkau adalah Tuhanku, Tuhan yang Mahakuasa, dan Aku
adalah hamba-Mu yang lemah.” Dia menjawab dengan gemetar.
Allahumma Ya Allah, Engkau adalah Sultan, Sultan di antara semua Sultan. Engkau Mahabesar, tak
seorang pun bisa menyamai-Mu, hanya Engkau, Wahai Tuhan kami. Semua kebesaran tidak ada artinya
di hadapan Kebesaran Ilahiah-Mu.Kami bukan apa-apa.

1. Hal Hamba: "Didalam dirimu ada dua hal: kehendakmu dan


kehendak-Ku. Kehendakmu adalah ego dan nafsu binatangmu,
sedangkan akal dan fikiran adalah pertengahan antara kedua
hal tersebut. Maka akal dan pikiran berkata, bahwa engkau
datang dari Allah, nafsu datang sebagai utusan dari Allah
padamu, termasuk akal dan pikiran serta kamu semua hanya
datang dari Allah. Oleh sebab itu dekatilah kehendak-Ku,
niscaya engkau terjaga dari utusan-Ku yang berkehendak
melalui kerangka duniawimu itu. Sesungguhnya Ku-jadikan
seluruh selain-Ku sebagai ujian bagimu."
2. Wahai abdi Allah, tiadalah yang nyata dalam dirimu suatu sifat,
kecuali sifatnya Allah semata, dan tiada juga yang ada dalam
pandangan Allah jika bukan engkau yang terliputi dalam
sifatNya. Tiada yang ada dan yang nyata dalam dirimu kecuali
ada dan nyatanya Allah yang telah dihijab oleh ego dan hawa
nafsumu, hingga keberadaanya tidak engkau rasakan. Engkau
tak akan melihat Allah ada kecuali jika engkau lihat
keberadaanNya dibalik keberadaanmu disaat engkau
merasakanNya.
3. Wahai Abdi Allah, anggaplah engkau dalam peperangan
sedang mengintai musuh-musuhmu, jangan sekejabpun engkau
lemah terlebih kepada musuhmu yang paling dekat, yakni ego
dan hawa nafsumu sendiri. Perlu engkau ketahui telah banyak
manusia kalah, namun kekalahannya kebanyakan bermula
daripada dirinya sendiri.
4. Wahai Abdi Allah, dunia dapat memabukkan namun bukanlah
arak, hawa nafsu dapat menghanguskan apa saja yang dekat
dengannya, tetapi ia bukanlah api. Begitu pula dengan ego, ia
bukanlah dinding ataupun tembok, namun dapat memisahkan
antara benda dengan bayangannya sendiri.
5. Wahai Hamba-Ku: Tundukkanlah egomu untuk takluk hanya
kepada-ku, ingatkan akalmu agar selalu ingat kepada-Ku, dan
bawalah nafsumu untuk selalu menghendaki-Ku, niscaya
dengannya akan menuntun hidupmu dalam penuh ibadah
yang berkekalan kepada-Ku.
6. Wahai Hamba-Ku: Seburuk-buruk pendusta adalah egomu,
yang menyatakan kepemilikan akan punya-Ku di dalam dirimu,
dan tiada penipu yang lebih pandai daripada akalmu sendiri,
yang menjadikan engkau buta dari segala sesuatu yang Ku-
datangkan dan yang Ku-ambil dari dirimu.

7. Wahai Hamba-Ku: Berdiamlah dalam segala kehendak dan


kemauanmu, karena ianya menampakkan egomu, Bersunyilah
daripada penglihatanmu, sebab ianya akan mengajarkan
hawa nafsumu daripada segala keindahan, maka sebaik-
baiknya perbuatan adalah berbuat tanpa berharap kepada
perbuatan tersebut, dan melihat tanpa menilai apa-apa yang
terlihat oleh mata.
8. Wahai Hamba-Ku:”Hatimu bagaikan lintasan kalam-Ku, maka
apabila Hamba-Ku menjadikan hatinya untuk menyebrangi
jiwanya menuju-Ku, niscya ia akan menyaksikan apa-apa yang
tak dapat disaksikan akalnya, dan sungguh apa yang telah
disaksikannya itu akan menjadi rahasia yang teramat jauh
disembunyikan daripada jangkauan pandangan hawa nafsu
dan ego di dalam dirinya sendiri.”
9. Wahai Hamba-Ku: Kebutaan yang awal bagimu adalah ketika
engkau membawa keinginan ego dan hawanafsumu dalam
setiap pandangan, dan maka tiadalah suatu yang terang
bagimu melaikan pada pandanganmu terdapat apa-apa
yang telah Ku-kehendaki di saat engkau memandang.

10. Wahai Hamba-Ku: Keberadaan Aku terlampau jauh


untuk dikenal oleh egomu, kenyataan Aku teramat jauh bila
disentuh oleh akalmu, dan tanda-tanda-Ku terlalu samar bagi
penglihatanmu, kecuali jika engkau himpun dalam
penghabisan, dan engkau sentuh Aku di dalam “rasa“ yang
habis daripada ianya merasa, niscaya“rasamu“ Ku-ganti
dengan cahaya yang akan membawamu kepada Zat-Ku.
11. Wahai Hamba-Ku: "Ingatlah, jembatan menuju dunia
adalah dari egomu. Jembatan menuju akhirat adalah amalmu
dan jembatan menuju-Ku adalah 'Aku'."
12. Wahai Hamba-Ku: "Larikanlah dirimu pada yang lain
dan jadikanlah dirimu pelarian dari egomu. Dan Aku-lah tempat
pelarianmu berakhir."
13. Wahai Hamba-Ku: "Janganlah engkau pandang
dimana egomu memandang, pandanglah dimana Aku
memandang, niscaya engkau hanya memandangi ‘Aku’ saja
dimanapun engkau berada."
14. Wahai Hamba-Ku: "Yang dibenci manusia adalah
engkau, tetapi apa yang Ku-benci adalah egomu. Karena
egomulah perjumpaanmu dengan-Ku tertunda."
15. Wahai Hamba-Ku: "Engkau lupa akan kepemimpinanmu
karena engkau telah mendahului dirimu, sehingga engkau
lupa akan pangkat kepemimpinanmu, maka jagalah agar
egomu (dirimu) agar tidak menjadi pemimpin. Sesunguhnya
sebaik-baik pemimpin adalah rasamu, karena rasamu hanya
bergantung pada-Ku."
16. Wahai hamba-Ku: “Ketuhanan-Ku sealalu dapat ditemui
dalam setiap hati hamba-ku, kecuali bagi orang-orang yang
menjadikan hatinya tempat bagi keegoannya, dan sungguh disetiap
jengkal di diri hamba-Ku merupakan singgasana-Ku, maka
gunakanlah hatimus epenuhnya untuk-Ku niscaya engkau akan
menyaksikan segala kebesaran-Ku.”

NAFSU
17. Hai Hamba: “Sekali lagi musuh yang pertama engkau
hadang adala dirimu beserta nafsu kebinatangannya. Maka
hadanglah dia dengan persiapan yang banyak yakni hatimu
yang suci.”

18. Wahai Hamba-Ku: "Perbuatan-Ku didalam dirimu tak lain


kebenaran yang terdapat diperkataan-Ku, sedangkan
perbuatanmu dari dirimu datang dari nafsumu. Wahai Hamba-
Ku, nafsu itu adalah musuhmu, maka ia takkan pernah
membawamu kepada kebenaran, jikalau ada, dibalik
kebenaran itu terdapat jalan menuju kehancuran itu sendiri'."

19. Wahai abdi Allah, sesungguhnya Allah menciptakan hukum-


hukum bukanlah untukmu, ia diciptakan hanya sebagai pagar
untuk hawa nafsu, sebab binatang yang paling buas atau
hewan yang paling kuat adalah hawa nafsumu sendiri.

20. Wahai hamba-Ku: ”Telah Ku-utus suatu yang pasukan perkasa ,


sehingga engkaupun tiada akan tahu kehadirannya, pasukan berisi
hawa nafsu beserta budak-budaknya. Oleh sebab itu, dekaplah Aku
sebelum engkau didekap dan dan dijatuhkan kejurang yang dalam
oleh mereka”.

21. Wahai Hamba-Ku: "Kata kata Ku jadikan perbuatanmu, maka oleh


itu, berbuatlah menurut kata kata Ku berkehendak. Janganlah
engkau turuti katamu, niscaya kata katamu adalah jalan
penyesatan bagimu, karena kata katamu adalah perbuatan dari
hawa nafsumu sendiri."

22. Wahai Hamba-Ku: "Berharaplah engkau jika sesuatu itu


mencarimu, tetapi janganlah berharap jika engkau mencari
sesuatu, karena pengharapanmu adalah sia-sia belaka, karena
setiap pengharapan mencari sesuatu adalah dorongan hawa
nafsumu, maka jauhilah !.”

23. Wahai Hamba-Ku: “Berdirilah engkau antara kedua tangan-Ku


dan tegaklah sejajar dengan pandangan-Ku, niscaya engkau
terpelihara dari jangkauan tangan iblis beserta pengikutnya,
dan terjaga dari pandangan hawa nafsumu."
24. Wahai Hamba-Ku: "Nafsumu dan dirimu laksana langit dan
bumi, keburukan dan kebaikan tiada jalan pertengahan,
berpalinglah dari keburukan (nafsumu), maka engkau hidup
didalam kebenaran. Andai kata engkau tiada berpaling dari
keburukan itu (nafsumu) adapun engkau masih memegang
kebenaran, maka kehidupanmu didalam kemunafikan yang
terselubung."

25. Wahai Hamba-Ku: "Siapa saja yang menyerahkan dirinya


kepada dunia, dunia akan membungkusnya dengan hawa
nafsu. Siapa yang menyerahkan dirinya kepada akhirat, maka
Ku-bungkuskan ia dengan taqwa. Dan barang siapa yang
menyerahkan dirinya kepada-Ku semata, maka Kubungkus ia
dengan cahaya-Ku, lalu Ku-letakkan berhadapan dengan-Ku.
Ia akan selalu melihat-Ku kemana ia menghadap.”

26. Wahai abdi Allah, lihatlah apa yang dihadapanmu, dan


jatuhkan pandanganmu dibalik apa yang engkau lihat
tersebut, niscaya penglihatanmu tidak akan mendustaimu.
Karena sesungguhnya nafsu selalu melihat apa yang nyata
dihadapannya, dan melupakan apa yang sebenarnya dalam
sesuatu yang bernyata.

27. Wahai Abdi Allah, tahukah engkau jika Allah mengutus


pasukan yang paling kuat dan tangguh yang siap
menghancurkan dirimu sebagai ujianmu didunia, namun Allah-
pun telah mengadakan benteng yang kokoh pada dirimu
sebagai perlindungan. Pasukan itu tak lain adalah hawa
nafsumu sendiri, sedangkan benteng tersebut adalah hatimu.
Dan jangan sekali-kali berlindung pada akalmu, karena ia
mudah berkhianat terhadapmu.

28. Wahai Abdi Allah, barangsiapa yang menginginkan dunia


maka Allah hidupka ia dengan hawa nafsu, dan barangsiapa
yang menginginkan akhirat maka Allah berikan ia taqwa,
sedangkan barangsiapa yang menginnginkan-Nya niscaya
Allah hijab ia dengan cinta, hingga timbullah kerinduannya
kepada Allah.
29. Wahai Abdi Allah, engkau direndahkan oleh hawa nafsumu,
engkau ditinggikan daripada makhluk lainnya daripada
akalmu, dan engkau dimuliakan dengan sifat-Nya, dan
hendaklah engkau cari kemuliaan dalam peleburan kedalam
sifat-Nya.
30. Wahai Abdi Allah, bagi insan yang mencintai dunia dan
hawa nafsunya maka menjadikan dirinya sebagai istana,
namun bagi insan yang mencintai Allah dan merindukan
ukhrawi, akan menjadikan dirinya sebagai penjara.
31. Wahai Abdi Allah, sebodoh-bodoh manusia, yang
mendapatkan ilmu namun tiada diamalkan, dan selemah-
lemah manusia adalah, manusia yang beribadah dan beramal,
akan tatapi masih mencintai dunia dan hawa nafsunya.
32. Wahai Abdi Allah, dunia dan hawa nafsu ujianmu untuk
meraih kebahagian di Akhirat. Sedangkan syorga dan neraka
adalah ujian bagi engkau yang menuju kepadaNya.

33. Wahai Abdi Allah, bila engkau telah melampau batas dalam
dirimu sendiri, disaat itu hanya hukum dan ketentun-
ketentuanNya yang dapat mengaturmu, ketika itu dunia
beserta hawa nafsu tak kuasa menegendalikanmu.
34. Wahai Hamba-Ku: Pikiran yang Ku-sukai adalah pikiran tentang
apa-apa yang tersembunyi dari ciptaan-Ku, dan diantara nafsu
yang Ku-senangi tak lain adalah nafsu yang hilang dari pada
kemauanya. Hati hamba-hamba-Ku yang Ku- cintai adalah hati
yang penuh dengan’rasa rindu’ terhadp-Ku dan niscaya tiada
suatu apa pun yang ku-biasakan berdampingan dengannya
melainkan pengetahuan-pengetahuan yang Ku-himpun pada
hatinya untuk selalu memandang-Ku.

35. Hai Hamba:“Sadarlah engkau bahwa bukan engkau yang


Kuberi dengan peraturan-peraturan, tetapi nafsumu itu yang
Aku batasi karena engkau meakhluk yang tidak terikat, mutlak,
bebas dari ikatan dan peraturan dari Aku.”Dalil: Yusuf: 53 Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
36. Hai Hamba: “Engkaulah dan Aku hanya terpisah oleh hawa
nafsu. Maka jika engkau tidak terpisah denganKu, pisahkanlah
hawa nafsumu daridiri engkau, niscaya kita akan berjumpa di
dalam mata hati dengan ikatan rasa kerinduan yang
mendalam.”
37. Hai Hamba: “Tanda-tanda engkau terhijab adalah hawa
nafsumu. tanda-tanda engkau tidak terhijab adalah cintamu
padaKu. Dalam hati nuranimu timbul kebenaran tak lain semua
itu berasal dari Aku yang Maha Benar.”

38. Hai Hamba: ”Nafsu adalah utusan-utusanKu yang perkaa


yang dapat menjadikan manusia lebih rendah derajatnya dari
binatang maka jangan biarkan ia merubahmu seprti binatang,
biar itu sediitpun.”Dalil:yusuf:53... karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan,kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku.

1. Manusia dibungkus dengan niat dan usaha. Hati yang


cenderung ke hawa nafsu maka bungkusnya menjadi
kotor.
2. Telusuri rasa itu untuk mencari sumber rasa. Rasa buah
dari hati, bukan bersumber dari akal, dan juga bukan dari
hawa nafsu.
3. Di saat merasakan diri, akal dan hawa nafsu tidak bisa
memasukinya. Rasa untuk merasakan diri sendiri.

DIALOG
39. Ego adalah bagian dari rasa, tapi rasa yang didominasi oleh
hawa nafsu.
40. Akal dan nafsu memang berjauhan, berada di antara hati.
Akan tetapi, kalau keduanya bersinergi, ia akan memunculkan
ego, ke’aku’an, dan keinginan yang sangat besar.
41. Rasa harus dilawan dengan rasa. Merasa ‘aku yang punya’
harus dilawan dengan ‘Allah yang punya’. Seorang yang
memiliki keakuan (ego) yang besar, tidak akan mempan
dilawan dengan hanya sekedar dzikir. Melawan dengan dzikir
akan butuh waktu yang sangat panjang. Keakuan ini cukup
dilawan dengan cara melatih diri menjadi seorang pengemis
sehari. Latihan ini lebih efektif dari hanya sekedar dzikir.

42. Wahai murid sahabatku! Selalulah engkau berjalan diatas


kebenaran dan jangan engkau terpedaya terserang oleh virus
dunia, apalagi dengan hawa nafsumu, karena 2 hal tersebut
adalah merupakan sawah ladang bagi Syaitan La'natullah.

Suhbat di Akhir Ramadhan

Maulana Sulthanul Awliya’ Syaikh Muhammad Nazhim ‘Adil al-Haqqani

Sabtu, 15 Desember 2001, Lefke, Siprus Turki

Kita berlari menuju Allah dari Setan! Setan memiliki 1001 tipu daya dan perangkap untuk menangkap
manusia. Salah satunya adalah bahwa dia membuat kalian merasa mampu untuk melakukan sesuatu,
bahwa kalian mungkin pantas untuk sesuatu, bahwa kalian adalah istimewa. Jangan mengklaim apa
pun, itu adalah berasal dari ego (nafs atau kedirian), tetapi katakanlah, “Saya tidak dapat melakukan
apa pun.” Mampu melakukan hal-hal duniawi tidaklah memiliki nilai.Adakah Allah telah ciptakan
kalian untuk suatu profesi tertentu, atau untuk melayani-Nya dan untuk kehambaan?Apakah kalian
pantas untuk itu?Kita berkata, "Oh, Di bulan Ramadhan ini kita telah shalat Tarawih 600 raka'at.”
Masyaa Allah! Bagaimana jika seandainya kalian melakukan shalat seperti itu dalam satu malam!? Ego
berkata, “Kami telah shalat demikian banyak bulan ini-- tentu kami telah mencapai 600 derajat.”
Jika kalian berpikir bahwa kalian dapat melakukan apa saja, maka kalian akan melawan perintah
Allah.

Rabiah Al Adawiya pernah berkata, “Setiap malam Aku melakukan shalat 1000 rakaat. Wahai Allah,
semoga hamba-hamba-Mu mengetahui bahwa Aku shalat bukan karena berharap Surga-Mu atau
karena takut akan Neraka-Mu, tetapi semata-mata hanya bagi-Mu.” Adalah tugas seorang hamba
untuk mengatakan, "Engkaulah Sultan, dan Aku hamba.Segala sesuatu yang Engkau putuskan bagiku
adalah 100% adil, tidak ada keraguan.Jika Kau lempar aku ke dalam Neraka, maka itu adalah yang
pantas bagi egoku."

Kita shalat 600 rakaat dalam satu bulan, Rabia 1000 rakaat setiap malam... Mintalah agar kalian
mampu pula melakukan seperti ini, inginkanlah, dan Allah akan memberi kalian kekuatan untuk
melakukannya. Berpuasa adalah untuk memutus ikatan ego, agar dia tak mampu mengangkat
kepalanya.Puasa adalah yang terbaik bagi orang-orang yang mengaku sebagai sesuatu atau mengaku
mampu melakukan sesuatu, yang bagaikan tertiup meledak seperti sebuah balon.

Saat ini, orang-orang mengklaim bahwa mereka dapat membuat hukum mereka sendiri, dan mereka
berkata, laki-laki dan perempuan adalah sama. Tetapi, Allah berkata dalam al-Quran yang suci bahwa
Dia telah mengangkat pria di atas wanita untuk dapat menjaga mereka, untuk melindungi
mereka.Penciptaan pria dan wanita adalah berbeda.Pria lebih kuat daripada wanita, dan karenanya
mereka pantas untuk bekerja di luar rumah. Wanita adalah makhluk yang halus dan lembut,
karenanya Allah

telah mengkaruniakan mereka tugas paling terhormat sebagai ibu dan sebagai istri. Mereka tidak
pantas untuk bekerja di jalan-jalan.Tetapi, segala sesuatunya saat ini telah terbalik, wanita bekerja
seperti pria dan mereka pun kehilangan kehormatan mereka. Kini, orang-orang tak tahu lagi apa yang
mesti dilakukannya. Bandingkanlah seorang presiden laki-laki dengan seorang presiden perempuan,
suatu majelis laki-laki dengan suatu majelis perempuan. Biarkan laki-laki berkuasa atas laki-laki, dan
perempuan berkuasa atas perempuan, dan lihat, ke mana mereka akan sampai. Hal seperti itu tidak
akan dapat berlangsung. Dan siapa yang berkuasa menurut egonya, akan merugi.

Jangan menganggap bahwa kalian dapat melakukan sesuatu.Itu adalah dari ego.Katakan, "Wahai ego-
ku, engkau memang mampu melakukan segala macam pekerjaan, tetapi engkau bukanlah diciptakan
untuk itu.Engkau diciptakan untuk penghambaan kepada Allah.Apakah kau mampu untuk
itu?”Bagaimanakah Rabia dapat melakukan shalat 1000 rakaat setiap malam? Allah adalah Sang
Pencipta dan Dia memiliki dan menguasai ruang dan waktu... Pernah ada seorang suci, Imam Abdul
Wahhab Sya'rani k, yang biasa membaca al-Quran yang suci tujuh kali di antara Maghrib dan ‘Isya dari
al-Fatihah hingga an-Nas. Dia memiliki 12.000 murid, dan ketika dia berbicara, setiap orang dari
mereka mendengarnya seakan-akan sang Syaikh duduk di sampingnya... Seorang suci yang lainnya
biasa shalat seratus rakaat dan di setiap rakaat dia menamatkan seluruh al-Quran... Itulah kekuatan
yang telah Allah karuniakan kepada orang-orang suci. Kekuatan spiritual mereka bekerja--suara kita
bahkan tidak dapat mencapai dari sini ke pintu itu... Tetapi nanti saat Sayyidina Mahdi u datang dan
mengucapkan takbir, Allahu Akbar! ini akan terdengar di seluruh penjuru Timur dan Barat... Kalian
harus percaya! Allah menguasai ruang dan waktu.Dia adalah Qadir, Muqtadir, Dia menciptakan waktu
dalam waktu dan ruang dalam ruang. Jika tidak, bagaimana lagi Rabi'ah dapat melakukan shalat 1000
Rakaat dalam satu malam!?

Bermohonlah kepada Allah, “Ya Allah, Aku ingin melayani-Mu, tak ada kehormatan di atas hal ini,”
dan kemudian lakukan (ibadah-red) sebanyak yang kalian mampu... Tetapi, jika kalian berpikir bahwa
kalian dapat melakukan apa pun oleh diri kalian sendiri, bahwa apa yang kalian lakukan adalah
berasal dari kalian sendiri, maka kalian akan habis-- itu berasal dari ego. Kalian tak akan memperoleh

kedamaian dan kalian tak akan meraih apa pun. Allah dengan kasih-Nya telah menerapkan ukuran
dan hukum tertentu bagi dunia (sunnatullah).Tetapi, agama didasarkan atas iman, percaya.Kalian
tak dapat menerapkan hukum-hukum dari dunia material atasnya. Jika kalian melakukannya, maka
tidak ada lagi agama, kalian pun tak meraih barakahnya dan kalian akan pergi ke Neraka... Ketahuilah
bahwa semua kemampuan dan kekuatan kalian untuk melakukan kebaikan berasal dari Allah, maka
kemudian ego tidak akan mampu memamerkan dirinya. Katakanlah, “Aku mengabdi hanya demi
Allah,” maka ego akan takluk...

Wahai Allah, ajarkanlah kami ilmu yang bermanfaat dan tambahkan bagi kami ilmu tersebut agar
kami dapat lebih mengetahui-Mu. Jika tidak, maka tidak ada manfaat dalam ilmu itu. Dan bahkan
seandainya ilmu ini hanya dapat ditemukan di Cina, kita harus mencarinya di sana... Ego akan selalu
berkata, “Aku adalah diriku dan engkau adalah dirimu.” Kita harus takut akan Allah, kita harus
bersama-Nya, hidup untuk-Nya. Siapa yang meninggalkan Allah, tidak lagi memiliki nilai apa pun. Kita
mengatakan hal ini sejak 60 tahun yang lalu, tetapi tak ada yang menerimanya...

Ramadhan ini akan berakhir. Tahun depan, Saya berharap untuk mencapai Shahibuz Zaman Sayyidina
Mahdi u, dan hamba-hamba istimewa Allah .Jalan Allah adalah jalan menuju Surga--jalan-jalan
lainnya menuju Neraka. Manusia akan terus menghancurkan satu sama lain. Mereka telah mencapai
derajat ke-5 sekarang, dan ada tujuh derajat semuanya... Itu bagaikan ketika sang penjagal tengah
mempersiapkan daging-giling. Dia meletakkannya di dalam mesin dan menggilingnya. Jika hasilnya
belum cukup kecil dan halus, dia akan meletakkannya lagi di mesin itu dan sekali lagi, hingga siap.
Wahai Allah, izinkan kami mencapai hari-hari yang indah itu. Kirimkanlah kami Shahib dari ummat ini
serta Pertolongan Ilahiah-Mu.Kirimkan Rahmat-Mu kepada kalbu manusia agar mereka berpaling
kepada-Mu. Amin, Fatihah
Gunakan Pedangmu untuk Melawan Egomu, bukan yang Lain

Selasa, 12 Oktober 2010


Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

27 May 2010 Fenton Zawiya, Michigan

As-salaamu `alaykum wa rahmatullah wa barakaatuhu.As-salaamu `alaykum kepada semua


pemirsa, wa rahmatullahi wa barakatuhu.Kami beru saja kembali dari Asia Tenggara. Insya-
Allah kita akan mulai dengan dzikrullah, kemudian suhbah. Kita semua berasal dari Ummat
an-Nabii (s) dan setiap kata yang kita ucapkan harus seimbang, karena dengan teknologi yang
sekarang, orang-orang melakukan ‘potong dan tempel’ ('cut and paste'), sehingga yang benar
menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Inilah cara-cara teknologi.Mereka selalu ingin
agar kalian tersesat dalam masyarakat yang besar ini, di mana Iblis berusaha menarik orang-
orang melalui kaki mereka. Jadi jalan terbaik adalah kita mulai dengan dzikrullah dan setelah
itu kita akan lihat apakah Mawlana Syekh akan memberi kita tanda atau memberi inspirasi
kepada saya untuk menyampaikan sesuatu. Insya Allah kami akan menjumpai kalian dalam
berbagai acara di akhir pekan ini.

(khatm)

A`uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim.Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim.


Nawaytu 'l-arba`iin, nawaytu 'l-`itikaaf, nawaytu 'l-khalwah, nawaytu 'l-`uzlah,
nawaytu 'r-riyaadhah, nawaytu 's-suluuk, lillahi ta`ala fii haadza 'l-masjid.

Athi`ullaha wa athi`u 'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum.


Patuhi Allah, patuhi Nabi (s) dan orang-orang yang mempunyai otoritas di antara kalian. (4:59)

Ini adalah suhbah Grandsyekh, semoga Allah memberkati jiwanya, pada tanggal 31 Mei 1393
(Hijri), sekitar 40 tahun yang lalu. Sebagaimana yang telah saya katakan berulang kali, lebih
baik bicara dari apa yang telah kita pelajari dari syekh kita, karena ada rasa dan makna dalam
ajarannya, kalian mendapat berkah; mereka adalah orang-orang yang meletakkan makanan
untuk kalian nikmati dan mereka menyajikannya kepada kalian sebagai makanan yang nikmat,
siap untuk dimakan.

Saya berada di suatu negara selama hampir 25 hari dan alhamdulillah, dengan berkah Syekh
kita, saya bangga dan sangat senang untuk mengatakan bahwa saya berada di masa
Grandsyekh, Sultanu `l-Awliyaa, Sayyidi Syekh`AbdAllah al-Fa`iz ad-Daghestani (q). Saya
berjumpa dengan beliau, saya melayaninya, saya mengambil barakah dari beliau, dan saya
belajar dari ajarannya.Saya telah mengenal beliau sejak berusia 13 tahun; pertama kali saya
berjumpa dengan beliau ketika berusia 12 atau 13.Ini hanya agar orang tahu sedikit tentang
latar belakang kami. Dengan Kemurahan Allah, kami juga memiliki Mawlana Syekh Nazim
(q), semoga Allah memanjangkan usianya. Kami melayani beliau dan kami melakukan yang
terbaik baginya dan untuk keluarganya selama lebih dari 40 tahun, sekitar 52 tahun.Dan kami
melakukan yang terbaik untuk berbagai hal yang tidak diketahui orang-orang, tetapi saya dapat
mengatakannya sedikit.
Pada akhir tahun 1970, alhamdulillah kami berasal dari keluarga kaya dan sangat
religius.Semua paman saya adalah lulusan Universitas al-Azhar di Mesir (Universitas Islam
tertua di dunia).Salah satu di antara mereka adalah kepala seluruh ulama Muslim di Timur
Tengah.Salah seorang lagi menjabat sebagai pemangku agama di Lebanon dan kini saudara
sepupu saya adalah Grand Mufti Lebanon.Pada tahun 1974, setelah Grandsyekh wafat, Saya
membawa Mawlana Syekh dalam suatu perjalanan ke Turki di mana beliau mulai memberikan
pengajaran kepada masyarakt Turki.Sebelumnya, pada masa Grandsyekh, Mawlana Syekh
Nazim (q) berulang kali berkata, "Aku tidak akan meninggalkan Syam ke mana pun.”Tetapi
setelah Grandsyekh wafat, beliau pergi ke Turki, lalu Inggris dan alhamdulillah, beliau
menyebarkan tarekat dari Timur ke Barat.

Pada akhir tahun 1970, kami memiliki bisnis tekstil di Lebanon, dan juga di Jeddah, Saudi
Arabia, kami membangun sebuah rumah sakit dan kami mengundang Mawlana ke rumah sakit
itu.Beliau berkata bahwa beliau ingin membeli sebuah masjid di Inggris yang sebelumnya
adalah sinagoga.Kami mengumpulkan uang untuk beliau dan beliau membeli sinagoga itu
seharga hampir 150,000 poundsterling pada saat itu, dan uangnya dikumpulkan oleh kami.Saya
tidak mengatakan hal ini karena bangga atau ego, tetapi agar orang mengerti latar belakangnya.
Kemudian setelah beliau membelinya, di waktu lain beliau membeli sebuah gereja di Peckham
pada tahun 1978. Kami juga mengumpulkan uang untuk beliau hampir sebanyak 200,000
poundsterling dari usaha kami dan dari hubungan kami di Jeddah dengan orang-orang Muslim
yang tulus dan sangat soleh di sana; kemudian beliau membeli Masjid Peckham. Ketika pada
saat itu tidak ada yang menolong, alhamdulillah kami menolongnya dengan barakah
mereka.Tetapi iri ya iri, benci ya benci.Kalian tidak bisa mengubah sifat iri tersebut. Mereka
iri terhadap Nabi (s), mereka iri terhadap keempat khalifahnya (r), mereka iri terhadap
Sahabatnya (r), tetapi tetap saja mereka melanjutkan pekerjaannya.

Singkatnya, di antara kutipan, suatu ketika Grandsyekh (q) berkata, "Siapa yang dianggap
sebagai seorang Darwisy di mata Allah?”Ini adalah satu di antara suhbah pertama beliau yang
saya catat. Beliau berkata,

"Darwisy adalah orang yang tidak pernah duduk di tepi jalan.


Darwisy adalah orang yang tidak pernah pergi ke bioskop.
Darwisy adalah orang yang tidak pernah pergi ke disko.(Beliau tidak mengatakannya "disko,"
tetapi "tempat-tempat hiburan.")
Darwisy adalah orang yang tidak merokok selama hidupnya.
Darwisy adalah orang yang berusaha agar tidak menjadi iri.
Darwisy adalah orang yang tidak pernah mengakui hal-hal yang bukan untuk dirinya."

Jadi dari banyak penjelasan ini, saya ingin menyebutkan dua hal di samping hal-hal lainnya
tadi: sepanjang hidup saya, saya tidak pernah pergi ke bioskop. Sepanjang hidup saya, saya
tidak pernah pergi ke restoran untuk makan, kecuali beberapa kali di sini, di
Amerika.Sepanjang hidup saya, saya tidak pernah mengisap rokok, atau marijuana atau obat-
obat terlarang.Jadi, inilah dia. Dan masih banyak lagi yang lainnya.Tetapi ini adalah tiga hal
yang ingin saya sebutkan karena kami dibesarkan di lingkungan masyarakat dan keluarga
yang sangat tegas.Dan rumah ayah saya adalah rumah untuk awliyaaullah.Mereka datang dari
segala penjuru dunia untuk dijamu di rumah ayah saya, karena rumah beliau adalah rumah
yang sangat besar.Bila kalian memasuki halaman rumah, sebagaimana yang kalian ketahui
bahwa setiap rumah mempunyai halaman yang mengantarkan kalian ke berbagai
ruangan.Halamannya saja mencapai 500 meter persegi.Jadi itu adalah rumah yang sangat
besar, dengan tiga lantai.Sebagian besar ulama dan awliya dari Syam biasanya datang ke
rumah itu.Banyak awliya dari Maroko, Afrika Utara datang. Kalian berdua (menunjuk pada
dua orang murid) bersama saya di Ghana dan Pantai Gading, di mana kalian mendengar saya
mengatakan kepada para pengikut Tijani bahwa bahkan Syekh Ahmad Bamba, kepala dari
Tarekat Tijaniyyah di Afrika Utara telah mengunjungi rumah kami. Jadi kami dibesarkan
dalam keluarga seperti itu di mana kami bertemu banyak awliyaaullah dan para ulama, karena
paman saya adalah ulama.Ratusan orang datang setiap hari untuk mendapatkan makanan dan
tempat menginap, dan banyak yang tinggal selama berminggu-minggu.Alhamdulillah, Allah
(swt) menyelamatkan kami dengan berkah Grandsyekh dan Mawlana Syekh Nazim
(q).Kalian tidak dapat melakukan hal itu tanpa dukungannya, itu adalah mustahil.Ada banyak
hal lainnya lagi, tetapi saya tidak ingin menyebutkannya.

Kita belajar dari tasawwuf dan dari orang-orang terpelajar ini, hamba-hamba Allah yang
soleh ini bahwa kalian tidak boleh mengangkat pedang.Kalian tidak boleh datang kepada
orang-orang dengan sebilah pedang; itu artinya senapan mesin.Pedang itu setara dengan
senapan mesin sekarang.Kalian tidak dapat mengatakan, “Aku adalah Shaahibu `s-Sayf,
Pemilik Pedang."Bahkan jika mereka memberikan gelar tersebut kepada kalian, itu adalah
untuk kalian gunakan melawan ego kalian.Jika kalian mengerti tasawwuf, kalian harus
mengerti bahwa gelar itu artinya, "Berhati-hatilah terhadap egomu.Potong egomu dengan
pedang itu."Itu adalah pedang untuk diri kalian sendiri, nafs kalian, pedang untuk melawan
ananiyyah, keegoisan.

Awliyaa tidak datang dengan pedang.Apakah kalian pernah melihat Mawlana Syekh Nazim
(q) memberikan selain dari bunga?Sayyidina Mahdi (a) tidak memerlukan pedang. Jika
kalian berpikir bahwa beliau akan memerlukan pedang, lalu membawa kedamaian bagi bumi,
maka beliau memerlukan enam milyar pedang. Berapa banyak penduduk bumi
sekarang?Enam milyar.Jadi ini artinya setiap orang memerlukan pedang?Mahdi (a) datang
dengan bunga.Beliau adalah Shaahibu 'l-Ward, "Pemilik Bunga." Beliau mempersembahkan
bunga dan orang-orang mengikuti; beliau tidak mempersembahkan pedang! Jika pemahaman
kalian begitu sempit, semoga Allah (swt) memberi kalian lebih banyak pemahaman tentang
tariqah.Kita harus belajar bahwa setiap orang yang menyakiti kita, kita harus memberi
mereka bunga. Sayyidina Mahdi (a) datang dengan bunga dan bunga-bunga ini adalah takbiir,
Allahu akbar. Ketika beliau mengucapkan, Allahu akbar, beliau akan memberikan kalian
bunga-bunga dengan warna yang berbeda-beda yang tidak pernah kalian bayangkan dalam
hidup kalian, karena pada saat itu kekuatan surgawi akan datang. Beliau akan datang dengan
bunga-bunga surgawi yang tidak pernah kalian lihat dalam hidup kalian, dengan berbagai
warna seperti pelangi. Orang-orang sangat senang melihat pelangi, ya kan? Itu bagaikan
sebuah gubuk jika dibandingkan dengan bunga-bunga surgawi tadi!

Apa yang akan dibawa oleh Sayyidina Mahdi (a) adalah `ilm, ilmu, bagaikan bunga-bunga
dengan aneka ragam warna dan beliau akan mencurahkannya ke dalam hati manusia, dan
dengan cepat akan membawa mereka ke jalan yang benar. Beliau tidak memerlukan pedang.
Ketika kita mengatakan “pedang,” apakah ini berarti bahwa Mahdi (a) akan berperang dengan
sebilah pedang? O, kita harus memahami rahasia dari kalaamu 'l-awliyaa (kata-kata para
awliya). Grandsyekh, semoga Allah memberkati jiwanya, berkata, Ittaquu syarra man ahsanta
ilayh, "Berhati-hatilah terhadap kejahatan dari orang di mana kalian melakukan yang terbaik
untuknya.” Nabi (s) memperlakukan Abu Jahal dan Abu Lahab dengan baik selama bertahun-
tahun, tetapi pada akhirnya, apa yang terjadi? Cukup ya cukup! Ketika batasnya tiba, Abu Jahal
meninggal dalam Perang Badar dan Abu Lahab, Allah menyebutkannya di dalam kitab suci
Al-Qur’an. Jadi ketika mereka mencapai batas kesombongan, kebencian dan iri mereka, akan
datang waktu di mana kalian ingin memperbaikinya.

Kita ingin memperbaiki diri kita dan mereka, tariqah adalah untuk memperbaiki, dan syekh
adalah satu-satunya orang yang memperbaiki.Dan saya menerangkan hal ini di Singapura,
sangat penting bagi orang-orang untuk mendengar tentang suri teladan para awliyaaullah.Saya
berkata kepada diri saya sendiri selama empat bulan terakhir, “Mengapa Mawlana Syekh
Nazim (q) tidak merespon secara terbuka, atau mengapa beliau membiarkan kontroversi ini
terus berlanjut?”Itu adalah pertanyaan yang sederhana, tetapi setiap orang menanyakan hal
ini.Itu juga terlintas di dalam benak saya.Dan tiba-tiba saya membuka sebuah suhbah dari
Grandsyekh (q), karena saya memiliki satu di antara catatan-catatan beliau, dan saya katakan,
"O, inilah jawabannya!"Saya katakan di Singapura bahwa Grandsyekh, semoga Allah
memberkati jiwanya, berkata, “Teladan para awliyaaullah adalah seperti gunung.Ada banyak
gunung di bumi.Ketika Allah menciptakan bumi, bumi terguncang.Ia tidak seimbang, jadi
Allah meletakkan gunung-gunung di atasnya, di mana-mana untuk menahan bumi bersama-
sama. Awliyaaullah adalah gunung-gunung ini, mereka mewakili pegunungan ini dalam
dimensi spiritual.

Dan beliau berkata dalam catatan saya bahwa seorang wali bagaikan gunung yang di dalamnya
hidup binatang liar dan binatang jinak.Apa yang hidup di gunung? Segala jenis binatang, baik
yang liar maupun yang jinak.Burung-burung, ada yang buas dan ada yang tidak.Ular, yang
buas dan ada pula yang jinak; misalnya ular-ular hitam ini yang biasanya baik untuk
pertanian.Kalajengking, ada kalajengking yang menyengat dan ada pula yang tidak.Cacing,
ada yang menggigit dan ada pula yang tidak.Jadi di pegunungan ini hidup segala jenis
binatang.Dan wali itu seperti gunung yang menanggung semua perilaku baik dan buruk,
karakter baik dan buruk dari para pengikutnya. Dan itulah sebabnya jawabannya muncul dan
saya katakan, ”OK, itulah jawabannya!" Itulah sebabnya mengapa Mawlana membiarkan
mereka dengan karakater liarnya, untuk menyemir mereka, dan beliau menjaga karakter
jinaknya untuk membangun mereka! Tetapi beliau tidak pernah keberatan. Gunung tidak
pernah mengatakan, “Mengapa binatang buas ini hidup dalam diriku?” atau “Mengapa
binatang jinak ini hidup dalam diriku?” sama halnya dengan awliyaullah, mereka tidak akan
mengatakan hal itu. Mereka akan mengatakan, “Mengapa aku harus mengusir orang dengan
sifat yang buruk ini? Biarkan mereka tinggal dengan perilaku liarnya, aku akanmenyemirnya.
Dan orang yang jinak ini, biarkan ia tinggal, aku akan meningkatkan levelnya.”

Saya tidak akan menentukan siapa yang liar atau siapa yang jinak; orang dapat
membedakannya sendiri. Bisa saja kita semua liar atau semua jinak; atau kita bisa
bercampur.Itulah sebabnya Grandsyekh (q) berkata, “Kalian tidak akan pernah mendengar
gunung itu menjawab balik.”Lalu beliau berkata, "Awliyaaullah bagaikan samudra."Di
samudra, kalian mempunyai ikan liar dan ikan jinak.Samudra itu tidak pernah berkata,
“Mengapa aku mempunyai ikan-ikan liar?” Keduanya hidup di sana, yang liar dan yang jinak,
tetapi samudra itu menanggung lebih banyak dari pada gunung, karena sampah apa pun yang
dilemparkan bumi ini ke dalam samudra, airnya tetap murni. Kalian boleh berwudu dengan air
itu, tetapi kalian tidak bisa berwudu dengan air kolam.Di dalam kolam, dengan airnya yang
sedikit, bila ada sampah masuk, kalian tidak boleh berwudu atau mandi di dalamnya.Tetapi di
samudra, setiap saat, jika kalian melompat ke dalam air dan keluar, sudah termasuk wudu di
dalamnya.Bahkan jika seluruh selokan di dunia masuk ke dalamnya, tidak ada masalah.
Seluruh selokan di dunia, jika semua air kotor yang berasal dari setiap manusia dan hewan
dimasukkan ke dalam samudra, ia tetap murni! Dan tetap saja ia tidak mengatakan,
“Mengapa?” atau “Mengapa tidak?”, ia tetap diam.

Dan ketika saya melihat hal itu, yang tertulis 40 tahun lalu, saya berkata, “Tidak perlu
merespon apa-apa tentang suatu isu.”Kita bicara.Mereka yang mau mengambil, dapat
mengambilnya.Mereka yang tidak mau, itu terserah mereka, kami tidak campur tangan.Iblis
mempunyai setan bersamanya dan mereka senang bersamanya.Awliyaaullah mempunyai
muriid dengan mereka dan mereka senang dengannya. Pilihlah apa pun yang kalian sukai,
mereka tidak peduli. Tetapi ingatlah:

َ ‫َوف َْوقَ كُ ِِّل ذِي ع ِْل ٍم‬


‫علِيم‬
Fawqa kulli dzil `ilmin aliim.
Di atas setiap alim terdapat alim yang lebih tinggi. (12:76)

Jangan coba-coba untuk menjadikan diri kalian sebagai seorang alim, karena di atas kalian
ada orang lain dan di atas orang itu, ada orang lain lagi. Itu tidak pernah berakhir! Jadi apa
tugas kita? Mempersembahkan bunga dan berhati-hati, karena fitnah muncul ketika kalian
menolong orang tetapi ia mengkhianati kalian, lalu mereka memutarbalikkan segalanya dan
kalian menjadi orang yang dituduh menusuk mereka. Karena teknologi sekarang adalah
‘potong dan tempel’ ('cut and paste'). Itulah yang mereka tahu dan mereka menyebut diri
mereka insinyur, tetapi mereka melakukan potong tempel. Jadi berhati-hatilah! Ittaquu syarra
man ahsanta `ilayh, "Berhati-hatilah dari kejahatan orang di mana kalian melakukan yang
terbaik untuknya."Mereka berkata bahwa mereka menolong kita. Sebaliknya, kita menarik
mereka keluar dari tempat-tempat ini ke tempat di mana mereka tenggelam, saya tidak akan
mengatakan apa-apa. Saya berdiam diri, tetapi sejarah akan berkata, sejarah tidak akan
tinggal diam!

Dan apa yang dikatakan oleh Nabi (s), Wahai saudara-saudara dalam Islam, Iman dan ihsan?
Beliau berkata dalam sebuah hadis bahwa pada Hari Kiamat, yukhawwinu 'l-amiin wa
yu'amminu 'l-khaain.Jika kalian tidak tahu, cek, dan inilah yang kita saksikan sekarang, di
mana-mana di seluruh dunia.Yukhawwanu 'l-amiin, "Orang yang dapat dipercaya menjadi
pengkhianat.”Orang yang terpercaya menjadi pengkhianat dan yang berkhianat menjadi
terpercaya.” Allahu akbar! Cek lagi dan lihat latar belakangnya orang agar tidak terjerembab
ke dalam perangkap. Kini apa yang mereka lakukan? Yukhawwinu 'l-amiin, orang yang dapat
dipercaya menjadi seorang khaain, pengkhianat. Terhadap dirinya, orang-orang mengatakan
bahwa ia adalah seorang pengkhianat, karena mereka melakukan potong tempel (cut and
paste). Dan wa yu'amminu 'l-khaain, dan seorang pengkhianat menjadi terpercaya. Kita
senang melihat ini dengan mata kita karena dengan demikian kita tahu bahwa tanda-tandanya
telah datang. Faktanya bahwa kini kita melihat kejadian ini di antara masyarakat Muslim,
mereka jatuh ke dalam perangkap, sebagaimana Nabi (s) berkata agar berhati-hati, itu artinya
tanda-tandanya sudah ada di sana.
Kalian tidak bisa berbicara lagi.Kalian bicara satu kata, mereka potong dan tempel (cut and
paste) (sehingga keluar dari konteks). Jadi lebih baik mengikuti apa yang Sayyidina `Ali (r)
katakan, "Diam!" Biarkan seluruh dunia menuduh kalian! Diam saja.Seseorang datang
menemui Mawlana Syekh Nazim (q), semoga Allah (swt) memanjangkan usianya, dan saya
tidak mau menyebutkan namanya.Dia mengeluh dan mengeluh mengenai seseorang dengan
segala macam kebohongannya dan Mawlana tidak menghentikannya.Jadi orang itu terus
begitu.Dia tahu tentang dirinya.Mawlana mendengarnya dan beliau tidak memberi tanda atau
respon. Orang itu mengeluh selama setengah jam dan kemudian berhenti. Mawlana berkata,
"Apakah engkau selesai?”

Ia berkata, “Ya Sayyidii, aku telah selesai.” Dan ia mengatakan Sayyidii, dengan adab yang
baik setelah semua keluhan tadi! Mawlana berkata, “Tahukah kamu mengapa aku
membiarkan kamu bicara panjang lebar? Karena orang yang kamu bicarakan, aku tahu bahwa
ia terzalimi, ia mengambil semua kebaikanmu (hasanat) dan kamu ambil semua sayi`aat-nya.
Aku memastikan bahwa aku mengosongkan dirimu dari segala sesuatu, dan aku memberimu
waktu lebih banyak, karena aku tahu orang yang kamu bicarakan terzalimi dan kamu adalah
orang yang zalim.Sehingga ia mengambil semua amal baikmu dan kamu mengambil semua
dosanya."

Apakah kalian melihat bagaimana awliyaaullah? Jadi katakan apa yang kalian suka. Mawlana
menyebutkan dua contoh ini mengenai gunung dan samudra dalam catatan Grandsyekh, dan
saya menyebutkan sesuatu kepadanya tentang bagaimana orang-orang mengutuk dan
mengatakan hal yang buruk.Beliau berkata, “Jalan terus!Biarkan anjing menggonggong,
kafilah tetap berlalu.”Beliau mengatakannya dalam bahasa Turki dan Arab. Allah (swt)
berfirman dalam Kitab suci Al-Qur’an,

‫طبَ ُه ُم ْال َجا ِهلُونَ قَالُوا َس ََل ًما‬ ِ ْ‫علَى ْاْل َر‬
َ ‫ض ه َْونًا َوإِ َذا خَا‬ َ َ‫الرحْ َم ِن الَّذِينَ يَ ْمشُون‬
َّ ُ‫َو ِعبَاد‬
Wa `ibaadu 'r-rahmaan al-ladziina yamsyuuna `ala al-ardhi hawnan wa idzaa khaatabahumu
'l-jaahiluuna qaaluu salaama.
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka dengan kurang
ajar, mereka mengucapkan kata-kata keselamatan. (25:63)

`Ibaadallah, hamba-hamba Allah yang berjalan dengan rendah hati di bumi, membuka tangan
mereka, melakukan yang terbaik bagi Mawlana Syekh Nazim (q) di seluruh dunia dan
membawanya ke negeri ini, ketika beliau tidak mau pergi dengan orang lain. Kami membawa
beliau lima atau enam kali ke Amerika antara 1991 dan 2000. Kami melakukan yang terbaik
untuk beliau dalam segala hal, tidak hanya di sini, tetapi di seluruh dunia! Saya baru saja tiba
dari suatu tempat di mana ada Mawlid yang dihadiri lebih dari 200,000 orang. Saya adalah
pembicara utama dengan Habib Syech dari Indonesia, dengan (majelis) Ahbaab al-Mustafa,
yang merupakan keturunan Nabi (s) dari Yaman yang tinggal di Indonesia. Banyak di antara
mereka yang memberikan nasihat dalam bahasa Arab. Di sana orang-orang haus, tetapi di
sini, orang-orang berada dalam fitnah, membingungkan diri mereka sendiri dan orang-orang
di sekeliling mereka.

Pada tahun 1969 terjadi perang di Lebanon yang dikenal dengan "Black September," ketika
Jordania bertempur dengan Palestina dan 500.000 orang meninggalkan Jordania menuju
Lebanon dan Suriah. Sejak saat itu, banyak orang yang mempunyai peluncur roket di
rumahnya, juga senapan mesin, RPG dan lain-lain! Bahkan kami tidak pernah mempunyai
pisau, kecuali pisau dapur. Mawlana berkata, “Jangan (membawa) pisau,” walaupun sunnah
membolehkan kita membawanya untuk mengupas buah. Kami tidak pernah membawa
senjata. Kemudian krisis Lebanon muncul, orang-orang bertikai satu sama lain hingga 1990.
Kami tidak pernah mempunyai senjata, pedang atau pisau. Allah (swt) mempunyai malaikat-
Nya yang melindungi kalian dan mereka tidak memerlukan pedang! Mereka mempunyai
takbir spritual, takbir surgawi yang cukup untuk menyelamatkan kalian.

Kita tidak memerlukan pedang, dan ini adalah deklarasi kami ke seluruh dunia untuk murid-
murid Mawlana dan bagi mereka yang mencintai kami dan bagi mereka yang tidak.Mereka
mempunyai wakil mereka sendiri dan mereka bebas untuk itu, saya tidak tertarik. Tetapi kami
katakan kepada mereka: jangan membawa pisau yang lebih besar dari ukuran jari. Jangan
melatih orang-orang dan membentuk milisi! Sufi tidak seperti itu.Bahkan Sufi tidak
mempunyai pakaian yang cocok.Mereka senang dengan warna kalian, orang-orang dengan
latar belakang yang berbeda, dengan turban atau tanpa turban, dengan jubah atau tanpa jubah.
Kita bukan prajurit! Kami bukanlah orang yang ingin membawa pedang.Kami bukan Shaahibu
`s-Sayf. Bukan! Apa pun yang pernah dikatakan oleh Mawlana, ada interpretasi yang benar
bagi segalanya. Shaahibu `s-Sayf adalah pedang bagi keegoisan kalian, pedang untuk ego
kalian. Ya, tentu saja kita semua adalah Shaahibu 's-Sayf untuk ego kita. Berapa kali Mawlana
dan Grandsyekh berkata agar kita membunuh ego kita?Berapa banyak Mawlana meriwayatkan
hadis di mana bila kalian ingin mengetahui siapa orang yang “mati sebelum mati, lihatlah
Sayyidina Abu Bakr as-Shiddiq (r) karena beliau tidak lagi mempunyai ego.”

Apa yang dikatakan oleh Nabi (s)? Jika kalian tidak mengetahui syariah, kalian harus pergi dan
mempelajarinya.Jangan duduk di rumah dan mengatakan, “Aku tidak membacanya.” Tidak,
bacalah! Kita semua harus membaca dan belajar. Nabi (s) mengatakan, Allahuma laa takilnii
ila nafsii tarfata `aynin wa laa aqala min dzaalik, "Ya Allah! Jangan tinggalkan aku kepada
egoku, walau hanya sekejap mata, kalau tidak aku akan suui 'l-khatima,mempunyai akhir yang
buruk. Selalu jaga pedang spiritual kalian untuk menentang ego kalian, menentang keegoisan
kalian.Jangan pergi untuk membentuk tentara atau prajurit. Untuk apa kalian membentuk
tentara? Kalian pikir Sayyidina Mahdi (a) memerlukan lima puluh tentara kalian? Berapa
banyak (tentara) yang akan kalian miliki? Mesir mempunyai setengah juta dan Amerika Serikat
mempunyai 1.5 juta. Apakah Mahdi (a) memerlukan tentara kalian? Tidak. Beliau datang
dengan tangan terbuka, dengan bunga, dengan cinta, dan dengan hal-hal yang manis. Beliau
datang dengan cinta! Beliau tidak datang dengan arogan, kebencian, iri dan sombong.Tidak,
ini bukanlah karakter awliyaaullah, yang bersifat supel.Mereka tersenyum dengan semua
orang, mereka bercanda dengan semua orang dan mereka mudah dengan semua orang.Mungkin
ada beberapa orang yang senang kalau ada seseorang yang keras dengan mereka untuk
memoles ego mereka, itu terserah pada mereka, tetapi tugas kita bukan menjadi keras.Kami
mengajarkan para pengikut untuk tidak menjadi keras, tetapi bersifat supel dan mencintai
semua orang.

Ulurkan tangan kalian kepada semua orang.Kami mengulurkan tangan kami, tetapi mereka
menolak.Kami ulurkan dan terus mengulurkan tangan kami.Sebagaimana Nabi (s) pernah
melakukan salat menghadap Masjid Al-Aqsa selama 18 bulan dan para Sahaabah (r) berkata,
"Yaa Rasuulullah, mengapa engkau tidak salat menghadap Ka’aba?”Beliau berkata, “Tidak,
aku salat di sana, mengulurkan tanganku kepada orang-orang Yahudi dan komunitas Kristen,
memperlihatkan kepada mereka bahwa aku salat di tempat mereka sembahyang, karena kita
salat kepada Allah (swt).”

Akhirnya, pada akhirnya ketika mereka tidak menerima, perintah turun kepada beliau agar
(salat) menghadap Ka’aba, dan itu adalah masjid yang sangat terkenal, Masjid al-
Qiblatayn.Jadi Nabi (s) melakukan yang terbaik dan kita harus mencontoh dari teladannya.
Kita melakukan yang terbaik sehingga apa pun yang datang, biarkan datang. Kami tidak akan
merespon apa-apa. Kami tidak bisa menjamin bahwa mereka semua akan diam karena kami
tidak hanya mempunyai empat puluh atau lima puluh pengikut, kami mempunyai jutaan
pengikut yang mengambil baya di seluruh dunia! 200.000 orang ini mengambil baya sekaligus!
Kami tidak dapat menjangkau mereka semua, jadi mereka mengangkat tangannya dan
semuanya mengambil baya. Hal yang sama juga terjadi di Pantai Gading, Ghana dan Kenya.
Kami juga sangat senang bahwa kami memperlihatkan Pangeran Charles, bunganya Islam,
yaitu Sufisme.Alhamdulillah, itu adalah acara yang sangat sukses di mana Mawlana Syekh
sangat senang dengan hal itu. Kami melakukan yang terbaik untuk menghadirkan Mawlana di
podium tertinggi di Manchester, di hadapan Pangeran Charles, dengan gambar-gambar, dengan
ucapannya lewat satelit, dan pesannya pada awal acara. Kami melakukan yang terbaik.Pergilah
dan coba saja.Kami mendukung setiap orang yang berusaha dan bekerja keras.Kami dapat
membantunya.

Semoga Allah (swt) mengampuni kita, semoga Allah memberkati kita, semoga Allah
mendukung kita.As-salaamu `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh.Terima kasih.

Berguru Kepada Ego

Selasa, 07 Desember 2010


Berguru Kepada Ego

Seorang murid dari Sayyidina Khalid al-Baghdadi, seorang awliya dari Rantai Emas
Naqsybandi yang meninggal dunia sekitar 203 tahun yang lalu dan kini dimakamkan di
Damaskus, diperintah kan untuk melakukan ibadah haji oleh Syekhnya. Syekhnya berpesan
agar dia mencari sesuatu yang spesifik, namun dia tidak dapat menemukannya.Namun, dia
kemudian mendengar tentang adanya seseorang di Bombay yang memiliki kekuatan
mengagumkan dan dapat melakukan apapun yang kalian minta.

Murid ini heran dan marah mendengarnya, dia telah lama mengikuti Syekh Khalid Bagdadi
tapi tidak dapat melakukan hal-hal yang mengagumkan.

Bagaimana mungkin seseorang yang tidak beriman, bahkan bukan seorang pencari dan tidak
beragama Islam memiliki kekuatan mengagumkan? Kemudian ia bergegas menemui
Syekhnya dan bertanya, "O syekhku, Anda telah mengirim saya untuk mencari seorang
awliya, dan saya menemukan seorang yang tidak beriman tapi memiliki kekuatan
mengagumkan, sementara saya tidak bisa! Pelajaran apakah ini?Sayyidina Khalid
menjawab,"O anakku, jangan salah sangka dan berburuk sangka karena kamu dapat berbuat
kesalahan karenanya. Aku akan memberikan jawabannya esok hari.

Malam itu, Sayyidina Khalid tiba di India dalam satu detik dengan menyebut "Bismillahi'r-
Rahmani 'r-Rahim –dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang." Itu adalah kekuatan lain yang tidak digunakan Mawlana Shaykh Nazim. Para
syekh melepaskan kekuatan spiritual mereka dari kungkungan tubuh.Saat itu, ruh dapat
membawa tubuh pergi, yang sebelumnya ruh hanya dapat pergi apabila tubuh yang
membawa. Para Awliya Allah bergerak dengan meletakkan tubuh mereka didalam ruh, jadi
ruh yang membungkus tubuh , bukan sebaliknya seperti sat ini kita manusia biasa. Perjalanan
mungkin terjadi dalam satu detik kemanapun ruh membawanya. Saat Sayyidina Khalid tiba
di depan pintu kediaman biksu yang dimaksud di India, Sayyidina Khalid mengembalikan
ruhnya ke tubuh fisik.

Biksu dari Bombay mengetahui akan kedatangan Syaikh Khalid dan sedang menunggunya
didepan pintu. Dia berkata, "O Syekhku, saya tahu anda akan datang melalui kekuatan, dan
saya telah meminta tolong seorang wanita muslim untuk menyiapkan makan malam untuk
anda, saya tahu anda tidak memakan jenis makanan kami."Mereka duduk
berhadapan.Sebelum berkata apapun, Sayyidina Khalid al-Baghdadi memintanya mengucap
Kesaksian Iman yang disebut juga kalimat syahadat.Biksu itu duduk diam, berkonsentrasi
dengan hatinya untuk setengah jam lamanya, bermeditasi, sementara Sayyidina Khalid al-
Baghdadi diam.

Setengah jam kemudian, biksu mengangkat kepala dan berkata, Ashhadu an la ilaaha illallah
wa ashhadu anna Muhammadur-Rasulullah." Bila sebelumnya ia selalu mengucapkan
berbagai mantra, maka sesaat setelah dia mengucapkan syahadah, dia menerima kekuatan
surga yang mengagumkan. Sayyidina Khalid bertanya, "Mengapa anda menunggu setengah
jam dalam ketidak percayaan padahal anda tahu bahwa percaya adalah suatu Realitas.Dia
berkata,"O Syekhku, saya meminta maaf, tapi selama 25 tahun saya selalu meminta ijin
kepada Syekhku.""Siapakah syekhmu?"Dia berkata, "Syekhku adalah egoku. Setiap saat,
saya selalu bertanya kepada ego saya dan mendengar apa yang ego perintahkan.

Apapun perintah ego, saya melakukan sebaliknya.Sebab sepanjang pengetahuan saya, ego
hanya ingin menghancurkan jiwa.Setelah saya mendapat jawaban, barulah saya mengucap
kalimat syahadah." "O Syekhku, selama 25 tahun, apapun yang ego katakan saat saya
menanyakan pendapat, saya melakukan sebaliknya. Kini, ketika saya meminta pendapatnya,
apa yang harus saya lakukan, apakah mengucap kalimat syahadah atau tidak, ego saya
berkata :"Apakah kamu gila? Kamu akan jatuh ke dasar jurang dan memanjat naik lagi?
Kamu gila! Berhati-hatilah! Jangan pernah mengucap kalimat syahadah."Dan saya berkelahi
dengan ego.Maka ketika ego menolak, saya memutuskan mengucapkannya.

Sayyidina Khalid berkata,"Ketika kamu mengucapnya, kamu menerima kekuatan surga.Kami


tidak bergantung pada mantra.Karena mantra hanya untuk setan." Ketika kita melihat
perbuatan non-muslim atau bahkan muslim tetapi yang tidak menjaga Islamnya dengan
benar, yang dapat melakukan hal menakjubkan, kita harus tahu bahwa semua itu kekuatan
mantra setan. Setan dan iblis dapat melakukannya dengan mudah seperti jalan diatas air,
berjalan melewati api, berjalan diatas paku, menembus tembok. Semua itu tak dapat
dipercaya.

Kita membutuhkan kekuatan surga, dan kekuatan itu datang dari cahaya hati. Kita harus
menyayangi setiap orang sama seperti kita menyayangi diri sendiri. Itulah yang benar-benar
kita butuhkan.Kita harus menghargai setiap orang.Kita juga harus menolong setiap orang,
rendah diri kepada semua orang. Berhati-hatilah, dan kamu akan menemukan kekuatan surga
akan terbuka didepanmu.

Keesokkan harinya, Sayyidina Khalid kembali ke perkumpulan nya yang terdiri dari ratusan
murid di Damaskus dan dia berkata kepada mereka : "Aku telah mengajar kalian selama 40
atau 45 tahun dan tak ada satupun yang berusaha menjinakkan egonya. Orang yang tidak
beriman itu bisa memperoleh kekuatan yang mengagumkan, kekuatan kata-kata karena dia
melakukan hal yang bertentangan dengan yang egonya mau.Sedangkan kalian, aku
memerintahkan kalian melawan ego, membunuh ego kalian agar menjadi hamba yang baik
tapi kalian tidak menurutinya.Untuk alasan itulah kekuatan surga tidak pernah terbuka bagi
kalian.Ambillah hikmah dari cerita ini sebagai bahan pemikiran dan jadilah hamba yang
baik.Dan dari Allah-lah semua keberhasilan.

Ego membuatkan seseorang itu merasakan sukar untuk menerima hakikat bahawa terdapat
orang lain yang lebih berpengetahuan dari dirinya.Tetapi Allah telah menerangkan didalam
Ayat diatas, terdapat mereka yang ilmu pengetahuannya melebehi kamu, dan orang orang yang
beriman digalakkan mencari Para Sadiqeen, kerana mereka diberi kekuasaan untuk menembusi
di sebalik tabir2 yang menghalang kamu dari mencapai kefahaman yang mendalam. Mereka
juga adalah orang2 yang mengetahui perihal Rahasia Hati.Tidak semua yang mengaku dirinya
sebagai pembimbing itu benar2 seorang pembimbing. Seorang pembimbing yang benar / sejati
akan membawa kamu ke Lautan Ilmu yang teramat luas, dimana dibelakangnya terdapat
Lautan Kebijaksanaan, dimana dibelakangnya terdapat pula Lautan kekuasaan / kehebatan
Allah yang maha Kuasa. Allah telah menganugerahkan kehormatan pada anak anak Adam,dan
menyediakan mereka Lautan Lautan kehormatan yang tidak terhitung…

Apakah Ringkasan/rangkuman, tujuan utama keseluruhan Syariah Islam? Ianya agar, hari demi
hari, ego kamu bertambah lemah dan lemah, sehingga akhirnya ego mu menyerah. Pada ketika
itulah, kamu akan berkata,“Aku menyerah…ya Tuhanku!” Kamu harus menyerahkan diri pada
kehendakNya. Berserah dan tunduk dengan tawadduk! Jangan melawanNya, jangan melawan
kehendakNya, kamu tidak akan menang, kamu tidak boleh menang!
Jika kamu telah diberi petunjuk oleh Allah untuk mendapatkan seorang guru/pembimbing yang
benar, jangan berdiam diri. Jangan menyembunyikan diri, maju kehadapan dan istiharkan pada
semua , “ Orang ini berkata yang benar,ikutilah dia!” agar mereka semua dapat di beri
bimbingan ! perintah Allah.

ِ ‫ٱَلل َشدِيدُ ۡٱل ِعقَا‬


‫ب‬ َ َّ َّ‫ٱَلل ِإن‬ ۚ ِ ‫ٱۡل ۡث ِم َو ۡٱلعُ ۡد َو‬
َۖ َّ ْ‫ٲن َوٱتَّقُوا‬ ِ ۡ ‫علَى‬
َ ْ‫اونُوا‬ ۖ ‫علَى ۡٱل ِب ِ ِّر َوٱلتَّ ۡق َو‬
َ ‫ى َو ََل تَ َع‬ َ ْ‫اونُوا‬
َ ‫َوتَ َع‬

Hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertakwa dan janganlah
kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan pencerobohan dan bertakwalah
kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah Maha Berat azab seksaNya (bagi sesiapa yang
melanggar perintahNya). (Surah Al-Ma'idah 5:2)

Hati ibarat Kabah atau matahari , telapak tangan keatas ibarat bulan yang memutari matahari.
Mawlana Jalaludin Rumi ketika melakukan “Sama” selalu dalam keadaan Cinta yang sangat tinggi,
dimana rasa cinta atau dzawq ini menyebabkan tubuhnya menjadi ringan seperti helium. Sehingga
tubuh Rumi dapat terangkat setinggi satu meter dan berputar di udara. Ketika tubuh telah terlepas
dari ego dan nafsu yang rendah, maka dia terbebas dari gravitasi bumi.Gravitasi sanggup menarik
tubuh karena ego demikian kuatnya menguasai tubuh.Ada tiga bagian utama, Ruh, Nafs dan Tubuh
Fisik.Dalam prosesi dzikir Khatam Kawajagan tariqah Naqshbandi Haqqani, terdapat dzikir Huu yang
merupakan dzikir untuk Ruh, kemudian dzikir haqq untuk nafs dan dzikir Hayy untuk badan
fisik.Tarian Sama ini lebih memiliki kekuatan dengan iringan dzikir Khatam Kawajagan dibandingkan
dengan musik lainnya.

Bismillah hirRohman nirRohim

Melawan Ego, sebuah buku yang unik yang berasal dari berbagai sumber penulisan dan Ceramah
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani dan Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam
berbagai Seri Tour Dunia di Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia dan dari berbagai sumber buku
Naqshbandi Haqqani Sufi Way dalam seri Mercy Ocean, Rising Sun, Secret of The Heart, Secret
Behind Secret, Fighting Against The Ego, Liberating The Soul dan The Mystic Footsteps of Saints dari
teks asli berbahasa Inggris.

Sebuah jalan sufi yang benar adalah jalan dengan perilaku yang baik. Setiap orang harus mempelajari
perilaku yang baik sehingga dia akan menjadi orang yang baik. Orang dapat memiliki sifat-sifat yang
baik atau sifat-sifat buruk.Menurut fitrahnya, setiap orang mempunyai karakteristik yang buruk
karena keinginan ego sangat kuat pada awalnya.Oleh sebab itu dia membutuhkan dukungan dan
latihan untuk melawan keinginan ego melalui bimbingan “Guru Ruhani Sejati”

Agar memiliki karakteristik yang baik kita harus mengambil alih kekuasaan dari tangan ego. Jika kita
membiarkan diri berada dalam genggamannya maka kita akan menjadi pribadi yang buruk. Oleh
sebab itu, pada saat yang bersamaan Allah menciptakan manusia pertama Adam alaihi wassalam
dan menjadikannya sebagai seorang Nabi.Manusia pertama adalah Nabi yang pertama sehingga dia
bisa mengajarkan anak-anaknya tentang perilaku dan karakteristik yang baik.

Manusia membutuhkan latihan, oleh sebab itu Allah memberikan orang tua untuk mendidiknya
ketika mereka masih bayi dan anak-anak.Tetapi latihan dari Nabi dan Rasul adalah latihan yang
paling penting.Banyak orang hanya mengajarkan untuk memenuhi keinginan ego. Rasulullah
sallallahu alaihi wassalam mengajarkan kita untuk menyelamatkan kita dari keinginan ego, karena
keinginan ego tidak ada batasnya, dia akan terus meminta dan meminta, tidak akan ada akhirnya.

Mengapa kita perlu Mursyid? Karena setan bermain dengan ego kalian, karena kalian selalu
akan terhambat mencapai kemajuan spiritual bila tak memiliki bimbingan. Bahkan untuk
belajar matematika saja kalian perlu guru.Tentu berbeda matematika SD dan Perguruan tinggi
atau tingaktan Phd. Tentu berbeda islamnya kalian ketiaka kecil dan untuk mencapai
kedalaman iman dan ihsan.Untuk mencapainya kalian perlu mensucikan jiwa kalian,
membersihkan dari ego, membersihkan karat hati dari maksiat.Jalan pintas tercepat adalah
memiliki guru para Wali Allah yang penuh cinta, dialah pembimbing sejati. Ego hanya akan
dapat dikalahkan dengan Cinta. Maka nabi Muhammad saw mengatakan, "Tanpa Cinta tidak
ada Iman". Tak disebut kalian beriman sebelum kalian mencintaiku lebih dari kalian mencintai
keluarga, harta dan kedudukan kalian.

Wahai para hadirin! As-salaamu `alaykum. Waspadalah! Dengar dan perhatikan! Jagalah
nasihat surgawi.Apa yang membuat orang menjadi lelah? Katakan kepada manusia! Kalian
tidak bisa mengatakannya?Kita bisa mengatakan, bi `idznillah, karena kalian tidak melakukan
apa-apa untuk mencapai rida Tuhan kalian.Kalian mengikuti ego kalian, membuatnya
puas.Jika seseorang membuat egonya senang, upaya itu, perbuatan itu membuat kalian
lelah.Segala sesuatu yang bukan demi Tuhan Surgawi merupakan beban berat bagi pundak
raja-raja, ratu, pageran, putri, gubernur, presiden dan seterusnya.

Ini berasal dari hati Nabi (saw), *Hariisun `alaykum bil-muminiina raufun* rahiim* beliau pengasih
dan berbelas kasihan kepada orang-orang beriman.Kalian harus mempercayainya seperti Qutb
tadi.Jangan mempertanyakan seorang wali. Kalian tidak tahu kesalahan apa yang kalian perbuat
ketika kalian meragukan dan mempertanyakaan seorang wali. Awliyaullah seperti belerang merah,
jarang ditemukan dan tidak setiap orang mengaku dirinya sebagai wali.Begitu banyak yang
menganggap syekh mereka adalah seorang wali.Ini tidak sesederhana itu.Wali adalah seseorang
yang telah berhasil mengendalikan egonya sendiri.Dan telah diberikan kemurnian dari Allah,
kemurnian yang suci, satu bentuk kemurnian Nabi (saw) yang suci lalu diberikan kepada syekh
kalian.
Kini orang-orang tidak bertanya apakah makanan itu halal atau haram. Mereka makan apa
saja, segala sesuatu yang tidak diketahuinya. Tetapi bagi mukmin, orang yang beriman,
mereka harus melihat apa yang mereka makan. Jika itu bersih, murni, itu akan memberi
kalian cahaya, nur. Nur atau cahaya surgawi, yang membuat kalian bergerak, dan memiliki
kekuatan untuk berdiri melaksanakan ibadah di Hadirat Ilahi. Jika tidak, maka dilarang bagi
orang itu untuk memasuki Hadirat Ilahi dan untuk melakukan sesuatu yang membuatnya
lebih dekat ke Hadirat Ilahi.

Oleh sebab itu, `Awliya ( Wali-Wali Allah) mereka mengatakan," Yang terpenting bagi
murid-murid adalah berusaha untuk memakan makanan yang bersih, yang halal. Jika tidak,
maka mereka tidak dapat bergerak, mereka tidak dapat berdiri untuk beribadah". Mereka
akan sangat malas untuk salat, tetapi sangat cepat untuk melakukan hal-hal yang terlarang.
Jika mereka tidak memakan makanan yang halal, ego mereka akan mengambil lebih banyak
energi untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang, perbuatan yang tidak halal.

Oleh sebab itu `Awliya, mengatakan bahwa salat tergantung pada makanan yang
halal. Barangkali bila ibadah itu ada sepuluh bagian, mungkin diperlukan satu bagian saja
dari segala sesuatu yang memberikan kekuatan bagi kita untuk melakukan ibadah
itu. Sembilan dari sepuluh, itu berasal dari makanan yang halal, makanan yang bersih. Dan
(kalian) harus sangat hati-hati dengan makanan yang kalian makan.

Struktur spiritual manusia secara keseluruhan dibangun atas kebersihan, dan mustahil bagi seseorang
untuk meningkatkan maqam spiritualnya tanpa terlebih dahulu mencapai kebersihan yang lengkap,
baik fisik maupun spiritual. Puasa adalah awal bagi kebersihan spiritual. Langkah pertama adalah
level orang awam untuk puasa; yaitu berusaha untuk membebaskan diri kalian dari perintah dan
kendali ego kalian. Bila kalian masih berada di bawah perintah dan kendali ego kalian, kalian tetap
tidak bersih. Oleh sebab itu level pertama puasa adalah memaksa ego agar kita bisa mengambil alih
kontrol dari tangannya dan menjadikan kendali itu berada di tangan kita—oleh sebab itu kita menahan
diri dari makan, minum dan hubungan seksual di siang hari. Langkah pertama adalah menghindari apa
yang dihalalkan setiap hari kecuali di bulan Ramadan. Makan, minum dan melakukan hubungan
seksual adalah halal, tetapi di bulan Ramadan, hal-hal yang dibolehkan menjadi haram di siang
hari. Itu adalah dasar dari proses pembersihan, tetapi tujuan yang lebih tinggi adalah mencapai
pembersihan yang lebih dalam. Untuk mencapai pembersihan yang lebih dalam, langkah selanjutnya
adalah berusaha untuk bersih dari dosa-dosa: kalian harus menjaga pandangan kalian, lidah kalian,
telinga kalian, tangan kalian, kaki kalian dan seluruh bagian tubuh kalian dari perbuatan-perbuatan
yang salah. Kalian harus mengatakan pada diri sendiri, “Wahai lidahku! Walaupun engkau telah
menjaga dirimu dari merasakan (nikmatnya) makanan dan minuman, tetap saja engkau harus berhati-
hati. Jangan mengatakan apapun yang terlarang.”

permohonan dalam sujudmu dengan berdoa "untuk hambaMu yang lemah ini wahai
Tuhanku, karuniakanlah ridhoMu".

Abdul Khaliq Al Gujduwani


Apa yang Nabi (s) maksudkan dengan “cintai aku melebihi cintamu terhadap dirimu sendiri?” Ego itu
selalu beraktifitas. Tidak seperti jasad yang kadang tidak beraktifitas, ego tidak pernah berhenti
beraktifitas, jika ia berhenti, roh akan keluar dan kalian akan mati. Ini berarti setiap saat ego selalu
berusaha membuat kita lupa, karena jika tidak, kalian akan mengenal Tuhan kalian! Nabi (s)
menginginkan kalian untuk lebih mencintainya dengan selalu mengingatnya sebagaimana firman
Allah (swt):

Anda mungkin juga menyukai