Anda di halaman 1dari 5

Kita hidup di zaman yang sarana kemaksiatan benar-benar terbuka dan merajalela, kemungkinan

kita bermaksiat setiap saat terlebih lagi HP selalu di tangan kita, internet selalu jalan maka
kemungkinan kita untuk bermaksiat setiap saat bisa kita lakukan. Faktor-faktor yang mendukung
kita bermaksiat sangat besar, godaan-godaan, keingintahuan, hawa nafsu faktor dari dalam
maupun dari luar, maupun godaan setan baik setan dari golongan jin maupun dari golongan
manusia yang menjadikan seseorang sangat mudah bermaksiat di zaman sekarang ini.
9. Menghadirkan serangan tiba-tiba di mana Allah mencabut nyawanya secara tiba-tiba. Dia
khawatir Allah mencabut nyawanya tiba-tiba tanpa ada persiapan sama sekali, sehingga akhirnya
dia terhalangi untuk merasakan kelezatan dunia, terlebih lagi menghalangi dia dari merasakan
kelezatan akhirat. Sungguh itu merupakan penyesalan yang sangat pahit dan berat ketika tiba-
tiba seseorang dicabut nyawanya dia tidak bisa merasakan kelezatan dunia, maksiat yang dia
lakukan tiba-tiba berhenti dan di akhiratpun dia tidak merasakan kelezatan akhirat. Akan tetapi
tidak ada yang mnegetahui hal ini kecuali yang pernah mencobanya. Dan di sebagian kitab-kitab
yang lama dikatakan ”Wahai orang yang tidak aman atas keselamatan dirinya walaupun sekejap
mata, sehingga kemudian kebahagiaan seharipun tidak tersempurnakan maka waspadalah…
waspadalah…”. Ini peringatan tegas dari Ibnul Qoyim rahimahullahu ta’ala. Kenapa seorang
berani bermaksiat karena dia merasa akan hidup bahkan setan mengatakan habis ini engkau
bertaubat, tapi kita tidak ada yang tahu kapan ajal kita datang. Apalagi salah satu tanda kiamat
adalah kematian yang datang tiba-tiba.
Ini adalah sebab yang sangat penting seseorang harus ingat akan pemutus kelezatan yaitu
kematian.
10. Mengingat musibah dan keselamatan.
Namanya musibah pada hakikatnya adalah dosa-dosa dan akibat-akibatnya. Bencana adalah
dosa. Seseorang melakukan dosa itu bencana tersendiri. Orang melakukan maksiat itu musibah
yang sesungguhnya dan dampak dari musibah. Terjerumus dalam bencana dunia masih ringan
tapi jika bencananya berupa dosa-dosa yang dia terjebak di dalamnya, senantiasa melakukannya
maka inilah musibah yang sesungguhnya. Dan keselamatan yang secara mutlak adalah ketaatan
dan dampak-dampak dari ketaatan. Kata Ibnul Qoyyim orang-orang yang terkena musibah
adalah tukang maksiat meskipun badan mereka sehat, mereka dalam bencana. Dan orang-orang
yang selamat adalah orang-orang yangn selalu melakukan ketaatan walaupun badan mereka sakit
secara fisik. Dan sebagian ulama berkata dalam atsar yang diriwayatkan “Jika engkau melihat
ahlul maksiat maka mintalah kepada Allah keselamatan”. Maksudnya adalah orang-orang yang
terkena bencana adalah orang-orang yang senantiasa bermaksiat kepada Allah serta berpaling
dan lalai dari Allah. Meskipun musibah yang terbesar adalah musibah dalam agama akan tetapi
lafal mencakup seluruh jenis-jenis orang yang terkena musibah pada tubuh mereka maupun
agama mereka. Ketika melihat orang yang bermaksiat atau sakit maka kita berdoa memohon
keselamatan inni asalukal afiyah.
11. Seorang membiasakan faktor agama dan sebab sebab agama utk melawan hawa nafsu secara
bertahap. Berusaha melawan hawa nafsu sedikit demi sedikit sampai dia merasakan lezatnya
menang melawan hawa nafsu. Ketika itu maka kuatlah himmahnya(semangatnya). Barangsiapa
yang merasakan lezatnya sesuatu maka maka akan semakin kuat semangatnya utk mendapatkan
kelezatan tersebut. Dan kebiasaan untuk melakukan amalan-amalan yang berat menjadikan
menambah kekuatan yang muncul dari amalan-amalan berat tersebut. Maka kita dapati kekuatan
orang-orang tukang pikul/tukang angkat semakin bertambah kekuatannya. Makanya kita dapati
kekuatan orang-orang pekerja berar semakin bertambah kekuatannya karena terbiasa melakukan
amalan-amalan berat. Berbeda dengan tukang jual kain, tukang jahit dan semisalnya maka
kekuatan mereka tidak bertambah krn tdk terbiasa dengan amalan2 berat. Barangsiapa yg
meninggalkan perjuangan melawan hawa nafsu secara total maka factor agamnya semakin
lemah.sementara factor syahwat semakin kuat dan kapan kalau dia sudah terbiasa membiasakan
dirinya melawan hawa nafsu dia akan mengalahkan hawa nafsu kapan dia mau.
Ibnu Qoyyim menjelaskan maksudnya adalah seorang melatih diriuiu utk melawan hawa nafsu.
Kita ini banyak hawa nafsunya. Hawa nafsu ingin marah, namimah, ghibah,merendahkan
oranglain, minum khamr, morfin, obat2 terlarang, ingin melihat yg haram, ingin menonton film
film, mendengar musik2, ini semua hawa nafsu. Latih diri kita utk melawan hawa nafsu mungkin
kita kalah dalam beberapa peprangan. Mungkin utk mendengar music kita bisa tapi untuk
melihat kita kalah melawan hawa nafsu maka latih diri kita utk melawan hawa nafsu itu tidak
semua hawa nafsu kita ikuti justru harus kita Allah.
Bukankah Allah mengatakan
‫َو َاَّم ا َم ْن َخ اَف َم َقاَم َر ِّبٖه َو َنَهى الَّنْفَس َع ِن اْلَهٰو ۙى‬
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
(keinginan) hawa nafsunya,”
‫َفِاَّن اْلَج َّنَة ِه َي اْلَم ْأٰو ۗى‬
“maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).”

Maka ini perjuangan hidup seorang terbiasa kalah melawan hawa nafsu atau menang. Maka
harus berjuang sedikit demi sedkit mulailah kita perang. Karena kta dlm kehidupan ini berperang
melawan hawa nafsu.

Faktor bermaksiat ada dua yaitu factor eksternal adalah Setan dan factor internal yaitu hawa
nafsu sendiri.

Di antara doa yg diajarkan nabi adalah


‫الَّلُهَّم َأْلِه ْم ِني ُر ْش ِدي َو َأِع ْذ ِني َش َّر َن ْف ِس ي‬

Ya allah, berilah aku petunjuk agar aku biasa berjalan lurus dan lindungilah aku dari
keburukan jiwaku. Manusia memiliki hawa nafsu ini luar biasa di antara doa pagi petang…..
Allah berfirman…

‫َو ٱَّلِذ يَن َٰج َهُدو۟ا ِفيَنا َلَنْهِدَيَّنُهْم ُس ُبَلَناۚ َوِإَّن ٱَهَّلل َلَم َع ٱْلُم ْح ِسِنيَن‬
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-
orang yang berbuat baik.
12.Menghalangi kebatilan dari bisik bisik pada jiwa.
Dengan cara apabila terlintas maksiat2 dlm hatisegera dia tolak, jangan dibiarkan sampai
menjadi pikiran dia, krn kalau dibiarkan akan menjadi angan angan. Dan angan anggan adl
pokok modalnya orang2 yang merugi. Kapan dia membiarkan lintasan tersebut bercokol di
hatinya jadilah angan2 kemudian angan2 tsb semakin kuat menjadi kehendak dan lama2 menjadi
tekad. Melepaskan lintasan pertama itu jauh lebih mudah drpd dibiarkan setelah itu kita
terjerumus baru menolak maka itu sulit luar biasa.
13.Memutuskan segala hubungan dan sebab sebab yg mengajak kepada hawa nafsu.
Bukan berarti menghilangkan hawa nafsu krn hawa nafsu tdk bisa hilang tetapi caranya adl
memalingkan hawa nafsu tsb kpd yg bermanfaat,
Gunakan keinginan dia kpd perkara yg sesuai dg kehendak Allah krn kalu dia bisa memalingkan
hawa nafsunya kpd yg bermanfaat maka akan menyelamatkan dia dr terjerumus pd keinginan
maksiat. Semua perkara yg dimiliki manusia jk digunakan utk Allah mk Allah akan jaga dia dari
digunakan utk maksiat dan utk setan. Dan barangsiapa yang dia tidak gunakan apa yg dia miliki
utk Allah maka pasti dia gunakan utk mengikuti hawa nafsunya.
Contoh seseorang yg memiliki ilmu kemudian tdk dia gunakan, dakwahkan dan amalkan krn
Allah maka pasti dia akan dakwahkan dan amalkan utk dirinya. Barangsiapa yang
mendakwahkan dan mengamalkan bukan krn Allah pasti karena riya atau kemunafikan.
Begitu jg harta yang tdk digunakan krn Allah, diinfakkan di jalan Allah maka akan digunakan di
jalan setan dan hawa nafsu, dan juga jabatan jk tdk digunakan krn Allah maka akan digunakan
hanya utk keinginan kita dan jiwa kita. Sesungguhnya kekuatan jk tdk digunakan utk perintah
Allah maka digunakan utk maksiat kpd Allah. Barangsiapa yg membiasakan setiap amalannya
krn Allah mk berat baginya utk melakukannya krn selain Allah. Orang yg sdh terbiasa ikhlas
maka utk riya susah. Barangsiapa yg terbiasa beramal utk dirinya, utk riya, utk pamer utk
diketahuimk tdk ada yg lebih berat baginya selain beramal ikhlas krn Allah. Ini berlaku bg
seluruh pintu2 amal tdk ada orang yg terbiasa berinfaq krn Allah sulit bagi dia utk berinfak krn
selain Allah. Sebaliknya yg terbiasa infak krn berharap pujian mk sulit bagi dia utk berinfak krn
Allah.
Ada perkataan indah dari syeikh As Sa’di ketika menafsirkan surat Al Baqoroh ayat 101-102,
“Di antara kebiasaan atau sunnah sunnahqodariyah ilahiyahdan hikmah, barabgsiapa yg
meninggalkan apa yg bermanfaatutk dia padahal dia mampu utk mengambil manfaatmk dia akan
disibukkan dg perkara yg memberi kemudharatan kpd dia, siapa yg meninggalkan beribadah kpd
Allahdia akan dapat bala’ dg beribadah kpd berhala. Barangsiapa yg meninggalkan rasa cinta
kpd Allah, takut dan harap kpd Allahnk dia akan terkena musibah dg mencintaiselain Allah,
takut dan berharap kpd selain Allah. Siapa yg tdk berinfak di jalan Allah maka dia akan berinfak
di jalan setan.Barangsiapa yg meninggalkan kehinaan di hadapan Allah mk dia akan terkena
musibah dg mendapat kehinaan di hadapan manusia. Barangsiapa meninggalkan kebenaran dia
akan mengerjakan kebatilan”. Dan ini semua adalah kaidah di antara cara kita meninggalkan
maksiat dg menyalurkan potensi di jalan Allah.
14.Menjadikan fikiran kita untuk merenungkan tentang agungnya ayat ayat Allah.
Allah menyeru hamba-hambaNya untuk berfikir tentang keagungan ayat2 Allah. Ayat2 allah yg
harus kita renungkan adalah ayat2 Allah yg kit abaca ataupun ayat2 berupa makhluk yg Allah
ciptakan. KAlau dia hadirkan agungnya Allah dan merenungkan ayat2 yg di abaca ataipun
keagungan alam semesta dia bisa menolak kehadiran dan was was setan. Betapa besar kerugian
orang yg dia mugkin utkbersama dg menghadirkan peringatan2 allah dan rasukNya dan opera
sahabat kemudian dia tinggalkan itu semua dia berpindah kpd bisikan2 setandr kalangan manusia
maupun jinmk tdk ada kerugian di atas kerugian ini. Hanya Allah tempat meminta pertolongan.
15.Kita merenungkan tentang hakikat dunia.
Dunia begitu cepat pergi dan hilang. Maka tentu dia tidak ridho utk dirinya kalau dia pergi
menuju akhirat dengan membawa bekal dari dunia dengan perbekalan yg paling buruk, yg ridho
membawa bekal menuju akhirat dengan bekal yang terburuk kecuali orang yang rendah yang
tidak ada kehormatannya, yang hatinya sudah mati. Sesungguhnya kerugiannya semakin berat
ketika dia melihat hakikat yang dia bawa utk menuju akhirat maka jelas bagi dia ternyata dunia
yang dia bawa ini tidak ada manfaatnya, bagaimana kalau ternyata dia tidak bawa dunia malah
bawa maksiat, bekal bertemu Allah ternyata adalah maksiat yg dia bawa yang dia akan diadzab
denga maksiat tersebut kemudian dengan sebab bekal maksiat tersebut ternyata dia terkena
puncak penderitaan. Bahkan jika seseorang mengambil bekal yang bermanfaat menuju akhirat
dan dia meninggalkan apa yang lebih bermanfaat bagi dirinya maka itu sudah merupakan
kerugian.
Ibnul Qoyyim menyebutkan tingkat bekal yang bermanfaat maka yang pertama adalah bekal
Amal shalih, kemudian adalah yang kurang bermanfaat, kemudian yang ketiga tidak manfaatnya
yang dia bawa, yang ke empat lebih parah yaitu bekal yang dia bawa adalah maksiat yang dia
akan diadzab dengan maksiat tersebut.
16.Hendaknya dia senantiasa memaparkan dirinya kepada dzat yaitu Allah yang seluruh hati
amnesia ada di antara dua jemarinya. Segala urusan adalah di tanganNya dan dia mengakhiri
segala urusannya kepada Allah dan dia menggantungkannya hanya kepada Allah dan senantias
berdoa kepada Allah. Bisa saja kalau dirinya sering memaparkan kepada Allah suatu saat dia
akan menepati waktu waktu di mana Allah sedang mencurahkan rahmatNya.
Sebagaimana datang dalam suatu atsar yang ma “Bahwa sesungguhnya di hari-hari selama
setahun Allah memberikan curahan-curahan rahmat maka paparkanlah diri anda pada curahan-
curahan tersebutdan mohonlah kepada Allah agar Allah menutup aurat kalian dan menenangkan
jiwa kalian, bisa saja kalau dia sering memohon kepada Allah, sering meminta kepada
Allahmaka dia maka dia akan menepati suatu waktu di mana Allah tidak diminta kecuali Allah
akan kabulkan. Barangsiapa yang senantiasa berdoa, dia akan diberi jawaban oleh Allah, Kalau
Allah todak ingin mengabulkan doanya maka untuk apa Allah mengilhamkan dia untuk berdoa
kepada Allah sebagaimana dikatakan Kalau kau memang tidak ingin memberikan yang aku
harapkan dan aku minta padamu dari kemulianMu maka Engkau tidak membiarkan aku untuk
selalu meminta”.
Ibnul Qoyyim berkata janganlah engkau terlalu bersedih dengan kondisi dirimu, sesungguhnya
Allah bermuamalah dengan hambaNyadengan muamalah yang spesialyang tidak sama dengan
muamalah siapapun karena tidak ada suatupun yang serupa dengan Allah dalam perbuatan, sifat-
sifatNya, sesungguhnya Allah tidak menghalangi engkau kecuali untuk memberikan krpada
engkau. Allah tidak menghalangi sesautu dari seorang hamba kecuali untuk memberikannya
nanti, allah tidak menjadikan seorang hamba sakit kecuali untuk menyembuhkannya, Allah tidak
menjadikan seorang hamba miskin kecuali untuk mencukupkannya dan Allah tidak memtikannya
kecuali untuk menghidupkannya kembali dan tidaklah Allah mengeluarkan Adam dan Hawa
kecuali untuk mengembalikannya kepada surge tersebut dalam kondisi yang lebih sempurna
sebagaimana dikatakan “Wahai Adam jangan engkau sedih dengan perkataanku kepada engkau
“keluarlah engkau dari surge” kenapa? Aku ciptakan surge untuk engkau dan aku akan
kembalikan engkau kepada surge”. Sesungguhnya Allah memberikan anugerah kepada
hambanya dengan ujian-ujian yang Allah berikan kepadanya, dan Allah memberikan dia karunia
dengan menghalanginya terlebih dahulu, Allah mensehatkannya dengan cara membuat dia sakit
sebelumnya, maka janganlah kondisi seseorang menjadikan diamerasa tidak suka dengan kondis
apapundia husnuzhan kepada Allah kecuali kondisinya tersebut semakin membuat dia jauh dari
Allah dan menjadikan Allah murka kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai