0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan33 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang cara mengatasi rasa bersalah yang terus menghantui dengan melakukan taubat secara ikhlas. Taubat merupakan jalan untuk menghilangkan dosa, mendapatkan kemenangan, dan meraih kebahagiaan dunia akhirat. Motivasi taubat antara lain untuk kembali ke jalan Allah dan menjauhi kemaksiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang cara mengatasi rasa bersalah yang terus menghantui dengan melakukan taubat secara ikhlas. Taubat merupakan jalan untuk menghilangkan dosa, mendapatkan kemenangan, dan meraih kebahagiaan dunia akhirat. Motivasi taubat antara lain untuk kembali ke jalan Allah dan menjauhi kemaksiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang cara mengatasi rasa bersalah yang terus menghantui dengan melakukan taubat secara ikhlas. Taubat merupakan jalan untuk menghilangkan dosa, mendapatkan kemenangan, dan meraih kebahagiaan dunia akhirat. Motivasi taubat antara lain untuk kembali ke jalan Allah dan menjauhi kemaksiatan.
Kiat Mengembalikan Keyakinan Diri Bersama : Anwar Anshori MD
Bila Rasa Bersalah terus Mengikuti Kiat Mengembalikan Keyakinan Diri MEMPERSEMBAHKAN Bila Rasa bersalah terus Mengikuti Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, barang siapa mengikuti langkah- langkah setan. Maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan Rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha mengetahui. , (Qs. An Nur [24]:21) Manusia Tempatnya Kesalahan Bersungguh-sungguhlah pada hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah serta jangan merasa lemah. Bila kamu ditimpa sesuatu janganlah kamu mengatakan, Seandainya (tempo hari) aku melakukan ini, niscaya begini-begini. Katakanlah, Allah telah menakdirkan dan apa yang Allah kehendaki maka itu terjadi. Sesungguhnya kata seandainya akan membuka pintu perbuatan setan. (HR. Muslim) Rasulullah mengajarkan agar kita dapat menghapus kesalahan, kita harus merubah sikap dan akhlak kita sebagaimana sabdanya:Akhlak yang baik dapat menghapus kesalahan, bagaikan air yang menghancurkan tanah yang keras. Dan akhlak yang jahat merusak amal, seperti cuka merusak manisnya madu (Hr. Baihaiqi) Merasa Bersalah tidak salah Penyesalan yang hadir dari rasa bersalah karena pernah melakukan dosa dan kesalahan adalah awal menuju taubat yang sesungguhnya, karena taubat selalu di awali dari penyesalan. Taubat tidak akan pernah ada tanpa didahului oleh penyesalan terhadap dosa . ****** Hidup adalah perjalanan kesadaran untuk memanfaatkan potensi diri. Menggapai kebenaran hakiki dalam menuju keridhoan Ilahi. Begitulah seharusnya seorang muslim berfikir. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah pernah menyatakan: Allah telah menggabungkan dua jiwa; yakni jiwa yang tenang dan jiwa yang jahat dan mereka saling bermusuhan satu sama lain. Mewaspadai Pangkal Kesalahan Kesombongan, ia adalah sikap tinggi, orang yang sombong selalu melihat dirinya dengan kacamata kebesaran dan serba berlebih di atas orang lain. Sehingga seorang meremehkan dan merendahkan orang lain. Bahkan kesombongan adalah dosa pertama yang dipergunakan untuk menentang Allah. Sang penentang utama adalah I blis lanatullah alaih - : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, Bersujudlah kepada Adam!, maka mereka bersujud, kecuali I blis; ia enggan dan takabbur, dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir ( Qs. Al- Baqarah,2:34) Ketamakan, ia merupakan salah satu sebab dosa manusia. Karena ketamakan itulah iblis telah menyeret Adam dan Hawa pada kesesatan. : Kemudian setan membisikan pikiran jahat kepadanya, seraya berkata:Wahai Adam, maukah kutunjukan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa (Qs Thaha,20 :120 Kedengkian, ia adalah salah satu faktor yang menyebabkan kemaksiatan anak Adam pertama. Allah berfirman: kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang diantara mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia (Qabil) berkata, Aku pasti akan membunuhmu!, Berkatalah Habil; Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa. (Qs. Al-Maidah, 5;27) Tidak ada musibah yang paling dahsyat yang dirasakan manusia, selain ketika hatinya sudah tidak lagi berpihak pada kebenaran. Sebab hal itu bukan hanya menyengsarakan hidup di dunia tetapi kelak di akhirat akan tersiksa ******* Bagi orang yang memiliki jiwa sehat (bersih), sekecil apapun kesalahan akan membuatnya tidak merasa tenang. Ia merasa tidak nyaman dan terus dihantui rasa bersalah, terlebih ketika seseorang yang disalahinya tidak juga mau memaafkan. Ia merasakan betapa tidak enaknya dibenci seseorang dan betapa tidak nyamannya di kejar rasa bersalah. Bahkan meminta maaf kepada orang yang kita telah bersalah kepadanya terkadang bukanlah pekerjaan mudah. Belajar Dari Kesalahan Pelanggaran atas hak Allah Ibnul Qayyim berkata: Taubat nashuha itu meliputi tiga unsur; Pertama, ia mencakup seluruh dosa, sehingga tidak ada satu dosapun tertinggal. Kedua, kebulatan tekad untuk itu, sehingga tidak tersisa lagi keragu-raguan dan kebimbangan. Ketiga, memurnikan dari berbagai hal yang bisa merusak keihklasan taubat itu, juga agar tetap terjaga rasa takut kepada Allah dan pengharapan terhadap balasan yang Allah sediakan. Di akhir buku ini akan kita paparkan risalah taubat yang lebih sempurna
Jika Dihantui Rasa Bersalah Barang siapa pernah menzhalimi saudaranya dalam hal harta dan kehormatan henaklah meminta keridhoannya, sebelum dinar dan dirham tiak lagi bermanfaat selain kebaikan dan keburukan. ( HR. Bukhari) Jika Dihantui Rasa Bersalah Para bijak bertutur; Sekali kita hidup dan sekali kita gagal dalam menyikapinya, maka kegagalan beruntun akan menanti sepanjang masa. Di dunia akan sengsara, sakaratulmaut penuh derita, dialam kubur tersiksa, di alam mahsyar merana dan menjadi penghuni tetap didalam neraka . Sesungguhnya Apa Yang Sedang Kita Cari ? ****** Kesalahan yang menyangkut hak Allah tidak bisa di maafkan selain dengan permintaan maaf dari yang melakukan kesalahan itu sendiri. Walaupun seluruh penghuni bumi memohon maaf baginya, sementara ia sendiri tetap betah dalam penyimpangan . ***** Taubat adalah pintu akhir yang menyingkirkan kemaksiatan yang di buka oleh Allah bagi hamba-Nya agar mereka terhindar dari dosa yang bersifat terus menerus. Taubat adalah gerbang untuk menghilangkan rasa putus asa seseorang untuk menjadi orang baik, sekaligus langkah untuk mencari kebenaran yang hakiki agar mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Taubat adalah awal para penempuh jalan, modal utama untuk orang-orang sukses, kunci istiqomah bagi yang mudah terlena dan pangkal kesucian para muqarribin. Taubat adalah kembalinya seorang hamba pada jalan Allah, meninggalkan jalan orang-orang yang di murkai dan yang sesat. Tentang Hakekat Taubat Dan bertaubatlah kepada Allah semuanya, wahai orang-orang yang beriman, semoga kalian mendapat kemenangan (beruntung) ( Qs. An-Nur:31)
Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nashuha, semoga Rabb kalian menghapuskan keburukan-keburukan kalian dan memasukan kalian ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai- sungai. (Qs. At-Tahrim:8).
Dan barang siapa bertaubat dan beramal sholeh maka sesungguhnya ia telah bertaubat kepada Allah dengan sebenarnya (Qs. Al-Furqan: 71)
Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka merekalah orang- orang yang dzalim (Qs, Al-Hujurat: 11) Beberapa Dalil tentang pentingnya taubat: Motivasi Dalam Taubat 1. Agar kita dapat kembali kepada Allah untuk beribadah kepadaNya 2. Untuk mentaati perintah Allah 3. Menyingkir dari kedzaliman menuju kemenangan 4. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. 5. Menuju keridhaan yang hakiki Mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi pengaruh syetan Menjauh diri dari sarana yang menyebabkan dosa Tidak terpedaya dengan gemerlapnya dunia
Mengatasi penyebab Dosa dan Maksiat Orang yang hatinya pecah, kaya air mata, hidup perasaanya gelisah karena rasa bersalah, jujur ungkapannya, kaya perasaan, hatinya mendidih dan nuraninya menyala-nyala, sepi dari sifat ujub, tidak sombong dan tidak banyak mengklaim dan Orang yang berada diantara harapan dan ketakutan, antara selamat dan celaka, Orang yang memiliki pelajaran pada setiap realitas, jika melihat orang berkumpul, ia ingat akan kiamat. Jika melihat orang berdosa, ia menangis karena takut atas dosa-dosanya. Jika melihat kenikmatan, ia takut surga surga akan diharamkan baginya, jika mengingat neraka ia menyangka bahwa dirinya akan jatuh kedalamnya. Orang yang menemukan manisnya melaksanakan ketaatan, menemukan eloknya beribadah, menemukan lezatnya iman dan merasakan indahnya kehidupan. Buah Kesadaran Taubat Keberhasilan taubat akan terlihat manakala kita sudah mulai terbebas dari rasa bersalah yang pernah menghantui. Sebagaimana yang pernah di ungkapkan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah; Bahwa seorang hamba yang berakal, jika kembali melakukan kesalahan, maka ada beberapa hal yang selalu diingatnya: Ia akan mengkaji perintah Allah dan larangan-Nya sehingga ia mengakui kekeliruannya. Ia akanmerenungi janji dan ancaman Allah yang di sediakan oleh Alah, sehingga ia selalu di liputi rasa takut yang membawanya kepada taubat. Ia akan memperhatikan betapa Allah telah membiarkannya dan meninggalkannya melakukan perbuatan dosa. Padahal jika Allah menghendaki, bisa saja Allah menjaganya dari semua itu. Ia akan lebih mengerti akan izzah (kemuliaan) Allah dalam ketentuan-Nya. Allah adalah al-Aziz yang menentukan sekendaknya. Dan bahwa dengan kesempurnan izzah-Nya Dia memutuskan hukum atas hamba-Nya, Dia menentukan berbaliknya hati si hamba.