Anda di halaman 1dari 12

Makalah Kemuhammadiyahan

Judul: Pembaharuan Islam di Indonesia

Di susun oleh:
1. Elesty Anjelita 1902060017
2. Elsa Wulandari 1902060015
3. Nur Indah Fadhilla 1902060002
4. Nurul Hidayanti 1902060001
5. Maszika Ainun Sillalahi 1902060018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN PANCASILA dan
KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pembaruan Islam di Indonesia......................................................................................3

B. Tokoh Pembaruan Islam Era Modern...........................................................................3

C. Hasil Pemikiran Tokoh.................................................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembaharuan pemikiran dalam dunia Islam merupakan usaha para pemikir dan ulama untuk
memahami ajaran Islam dengan mempergunakan segenap kemampuan kemanusiaannya sebagaimana
dianugerahkan Allah. Hasil pemikiran yang dilakukan secara mendalam dan sungguh-sungguh tersebut,
kemudian melahirkan berbagai gerakan pembaharuan. Pemahaman dan pemikiran terhadap ajaran Islam di
Indonesia lahir beberapa organisasi atau gerakan Islam, diantaranya adalalah Muhammadiyah yang lebih
dari 30 tahun sebelum merdeka, dan organisasi lainnya yang bergerak di bidang politik, sosial dan
pendidikan.1 Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, amar ma’ruf nahi munkar yang berlandaskan
Islam, yakni berpedoman kepada al-Qur’an dan Sunnah Maqbūlah. Gerakan Muhammadiyah bertujuan
untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.2 Dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan, Muhammadiyah melakukan berbagai
usaha di berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan, dengan mendirikan banyak
amal.
Secara umum alasaan berkembangnya pembaharuan islam di Indonesia adalah respon terhadap
kemunduran islam sebagai agama di Indonesia. Karena pada praktek-prakteknya yang menyimpang,
keterbelakangan para pemeluknya dan adanya invansi politik, kultural dan intelektual dari dunia barat.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pembaharuan islam zaman modern
2. Siapakah tokoh pembaharuan islam di era modern
3. Bagaimanakah pembaruan hasil dari pemikiran tokoh tersebut

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui maksud pembaharuan islam modern
2. Mengetahui pemikiran tokoh tentang pembaharuan islam di era modern
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembaharuan Islam Pada Zaman Modern

Orang-orang Islam cenderung memandang negatif terhadap modernisasi. Modernisasi dianggap


sebagai produk barat. Kaum muslim memandang dengan mengikuti peradaban di barat akan
menimbulkan sekulerisasi atau yang mengenyampingkan agamanya. Modernisasi di barat
memang memiliki keunggulan-keunggulan di bidang pengetahuan dan teknologi. Tapi tidak
semua konsep modernisasi barat tersebut dapat diterima dan diserap seluruhnya oleh kaum
muslimin. Tetapi modernisasi itu tetap dapat kita disesuaikan dengan pemikiran dan ajaran-
ajaran islam. Konsep mondernitas di barat pun tidak sepenuh baik. Barat pun seakan-seakan
melakukan imprealisme budaya terhadap budaya masyarakat lainnya. Menurut keyakinan
mereka bahwa yang tidak mengikuti peradaban di barat merupakan masyarakat yang terbelakang
dan tradisional. Kaum muslim sendiri lebih suka untuk menyebut prinsip-prinsip modern yang
masuk sebagai pembaharuan Islam dibandingkan dengan modernisasi Islam.

Sejarah islam mencatat permulaan periode modern dimulai pada penghujung ke 18. Timbul
sebuah kultur moderenitas di dalam Islam. Di mesir muncul tokoh pemikir awal pembaharuan
Islam yaitu Jamaluddin Al-Afghani. Ia memiliki pandangan bahwa pentingnya bertindak secara
rasional dan menerima gagasan yang dihasilkan oleh akal. Ia juga merupakan tokoh pendukung
pan-islamisme. Kaum muslim akan bergerak maju ketika mempunyai persatuan dan pemikiran
yang mendalam terhadap pengetahuan.

Semangat kaum muslim untuk menempuh pendidikan dan perkembangan teknologi akan
memberikan sumbangan peradaban di masa modern ini. Pembaharuan dimaksudkan untuk
memunculkan pengetahuan baru demi kemajuan masyarakat muslim. Kaum muslim juga harus
tetap menerapkan prinsip-prinsip Al-qur’an dalam menerima modernitas yang ada. Jika hal
tersebut terjadi, maka di masa depan akan hadir kaum intelektual yang tetap berpegang teguh
pada ajaran Islam

B. Tokoh Pembaruan Islam Di Era Modern


- JAMALUDIN AL-AFGANI

Seorang tokoh dalam pembaharu dalam Islam yang penting beliau dilahirkan di As'adabad lebih
tepatnya di Afganistan pada tahun 1839.Paradiqma atau Madzhab yang telah dipilih dan
dijadikan sebagai pandangannya berserta keluarga ialah madzhab imam yang pertama yakni
Hanafi. Jamaluddin Al-Afghani ialah seorang tokoh tokoh yang sangat berpengaruh pada
pembaharuan islam yang ada pada negara Mesir.Kemampuan atau potensi yang dimiliki dan
dikuasai oleh Jamaluddin ialah bahasa-bahasa yang sangat sulit diantaranya bahasa
Afghan,Perancis, Rusia, Persia dan Turki.Pada usia yang sangat muda Jamaluddin berumur 18
tahun dibesarkan dan mencari ilmu di Kabul. Ketertarikan ilmu yang sedang dipelajarinya ialah
ilmu filsafat dan matematika. Berselang satu tahun yang berusia 19 tahun ia sdang berkelana
selama tiga tahun di India.Berkat berkelananya Jamaluddin Menuju ke Mekkah Untuk
melaksanakan rukun isllam yang kelima yakni Haji. Setelah ia sudah menyelesaikan ibadah
hajinya langsung pulang ke kampung halamannnya. Selang tiga tahun berikutnya yang berusia
22 tahun Ia d sebagai pembantu sang raja yaitu pangeran Dost Muhammad Khan bahkan menjadi
seorang penasihat bagi sang pangeran. Dari Mekkah ia kembali ke tanah airnya. Ketika berusia
22 tahun ia telah menjadi pembantu bagi pangeran Dost Muhammad Khan dan diangkat sebagai
penaseh atatau perdana menteri oleh pangeran. Dan beliau wafat pada tahun 1897 di Istanbul.

- SYEH MUHAMMAD ABDUL

Syekh Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb memiliki nama lengkap Muhammad bin ʿAbd al-
Wahhāb bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad
bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya ini diperoleh silsilah
keluarganya. Muhammad Abduh dilahirkan pada tahun 1850 M di Mesir Dia tumbuh dan
dibesarkan dalam kalangan keluarga terpelajar. Ayahnya adalah seorang tokoh agama di
lingkungannya. Sedangkan kakak laki-lakinya adalah seorang kadi, sumber rujukan di
mana masyarakat Najd menanyakan segala sesuatu masalah yang bersangkutan dengan agama.
Sebagaimana lazimnya keluarga ulama, maka syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb sejak
masih kanak-kanak telah dididik dengan pendidikan agama yang diajar sendiri oleh ayahnya,
syekh ʿAbdul Wahhāb. Berkat bimbingan orangtuanya, ditambah dengan kecerdasan otak dan
kerajinannya, syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb berhasil menghafal 30 juz al-Quran
sebelum berusia sepuluh tahun. Setelah itu, dia diserahkan oleh orangtuanya kepada para ulama
setempat sebelum akhirnya mereka mengirimnya untuk belajar ke luar daerah.

-RASYID RIDHO

Muhammad Rasyid Ridho dilahirkan pada tahun 1865 M di Alqolamun suatu desa di lebanon
Latar belakang pendidikannya dimulai dari madrasah tradisional di Al-Qolamun. Kemudian dia
meneruskan pelajarannya kesekolah nasional Islam (madrasah Al-Wathoniyah Al- Islamiyah) di
Tripoli. Disekolah ini selain pengetahuan agama dan bahasa arab, diajarkan pula pengetahuan
modern dan bahasa Perancis serta Turki. Rasyid Rida adalah murid dari Syaikh Muhammad
Abduh, rasyid ridolah yang meneruskan karya penafsiran tersebut, yang dimulai dari surat An-
Nisa ayat 126, karena Muhamad Abduh hingga wafatnya hanya berhasil menafsirkan Al-Quran
sampai ayat 125 dari surat An-Nisa. Rasyid Rida seorang pembaharuan asal Libanon ini wafat
pada agustus 1935M

C. Pembaharuan dari hasil pemikiran tokoh

- Jamaludin Al Afghani

Menurut Jamaluddin ilmu pengetahuan ialah ilmu yang bisa menguasai dunia. Dan beliau
dikenal sebagai pejuang prinsip Egaliter yang dimaksud ialah harus ada persamaan antara laki-
laki dan perempuan karena pada waktu itu perempuan dipandang sebelah mata. Menurut nya
pula bahwasanya filsafat ialah ilmu yang sangat tinggi kedudukannya dari pada ilmu yang lain.
Dalam bidang pendidikan Jamaluddin Al Afghani menekankan supaya tiap-tiap negeri Islam
membebaskan negerinya dari jajahan, tindasan, dan mengusahakan kembali kemajuan ilmu dan
filsafat seperti di zaman yang lampau ..Jamaluddin Al Afghani begitu yakin akan pentngnya
menyerap Sains Modern. Seperti halnya yang banyak termaktub dalam ayat-ayat Al-quran yang
menganjurkan dan mendorong manusia untuk banyak berfikir dan menggunakan akalnya.

- Syeh Muhammad Abdul

Karir Muhammad Abduh sendiri dimulai setelah Abduh menamatkan kuliahnya pada tahun
1877,atas usaha Perdana Mentri Riadl Pasya, ia diangkat menjadi dosen pada Universitas Darul
Ulum,disamping itu menjadi dosen pula pada Universitas al-Azhar , ia terus mengadakan
perubahan-perubahan yang radikal sesuai dengan citacitanya, yaitu memasukan udara baru yang
segar pada perguruan-perguruan tinggi Islam itu, menghidupkan Islam dengan metode-metode
baru baru sesuai dengan kemajuan zaman, memperkembangkan kesusastraan Arab sehingga ia
merupakan bahasa yang hidup dan kaya raya ,serta melenyapkan cara-cara lama yang kolot dan
fanatik. Tidak itu saja ia mengkritik politik pemerintah pada umumnya, terutama sekali politik
pengajarannya yang menyebabkan para mahasiswa Mesir tidak mempunyai roh kebangsaan yang
hidup,sehingga rela dipermainkan oleh politik penjajah asing.

Di al-Azhar sendiri Ia mengajar logika, teologi dan filsafat, etika dan sejarah. Untuk etika
dipilihnya buku Tahzib al-Akhlaq (pembinaan akhlaq) karangan Ibnu Maskawaih dan Sejarah
Peradaban Eropa karangan F. Guizot untuk pelajaran sejarah. Dalam mengajar Abduh
menekankan kepada mahasiswanya untuk berpikiran kritis dan rasional dan tidak harus terikat
kepada suatu pendapat dan menjauhi paham patalisme karena paham ini harus dirubah dengan
paham kebebasan manusia dalam kemauan dan perbuatan ,inilah yang akan menimbulkan
dinamika umat Islam kembali.

Ketidakkritisan dan fatalisme umat Islam menyebabkan kemunduran Umat, kelemahan umat,
stagnasi pemikiran Umat, absennya jihad Umat, absennya kemajuan kultur Ummat dan
tercabutnya Umat dari norma-norma dasar pendidikan Islam. Poin-poin tersebut diatas pada
dasarnya menunjukan krisis intelektual dalam dunia Islam yang berlarut-larut. Krisis tersebut
penyebabnya adalah salah satunya dikarenakan adanya dikotomi Ilmu Pengetahuan pada saat itu,
sehingga umat Islam jauh tertinggal secara kultural dan peradaban.

Kondisi tersebut di atas yang menimpa umat Islam secara keseluruhan pada abad ke-12, juga
menimpa al-Azhar, dimana al-Azhar dikuasai oleh ulama-ulama konservatif yang membawa al-
Azhar terjebak dalam dikotomi ilmu pengetahuan, dimana mereka lebih puas pada pendalaman
ilmu agama dengan supemasi fiqih tanpa diimbangi dengan cabang-cabang ilmu lain. Kondisi al-
Azhar tersebut, menggugah Muhammad Abduh untuk mengadadakan perubahan-perubahan. Dia
yakin bahwa apabila al-Azhar diperbaiki, kondisi umat Islam akan baik. Menurutnya, apabila al-
Azhar ingin diperbaiki, pembenahan administrasi dan pendidikan didalamnya pun harus
dibenahi, kurikulumnya diperluas, mencakup ilmu-ilmu modern, sehinnga al-Azhar dapat berdiri
sejajar dengan universitas-unuversitas lain di Eropa serta menjadi mercusuar dan pelita bagi
kaum muslimin. Untuk mewujudkan cita-citanya untuk mewujudkan kemajuan al-Azhar,
Muhammad Abduh berusaha mencari dukungan ulama-ulama alazhar dan tokoh-tokoh lain
termasuk al-Khudaywi untuk merestui rencananya itu, namun dia gagal.

Ketika Abbas Hilmi naik kepentas kekuasaan, dia mengeluarkan keputusan untuk membentuk
sebuah panitia yang mengatur al-Azhar. Dalam kepanitiaan itu Muhammad Abduh mewakili
pemerintah dan menjadi pemerkasanya. Kesempatan ini digunakan Muhammad Abduh dengan
sebaik-baiknya untuk mereformasi kondisi al-Azhar, usahanya ini didukung oleh Syekh an-
Nawawi yang merupakan teman akrabnya. Menurut Amin pembaharuan-pembaharuan yang
dilakukan Muhammad Abduh untuk kemajuan al-Azhar adalah:

 menaikan gaji guru-guru atau dosen-dosen yang miskin;


 membangun Ruaq AlAzhar yaitu kebutuhan pemondokan bagi dosen-dosen dan
mahasiswanya;
 mendirikan Dewan Administrasi Al-Azhar (Idarah al-Azhar);
 memperbaiki kondisi perpustakaan yang sangat menyedihkan;
 mengangkat beberapa orang sekretaris untuk membantu kelancaran tugas Syekh al-
Azhar;
 mengatur hari libur, dimana libur lebih pendek dan masa belajar lebuh panjang;
 uraian pelajaran yang berteletele yang dikenal Syarah al-Hawasyi diusahakan dihilangkan
dan digantikan dengan metode pengajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman; dan
 menambahkan mata pelajaran Berhitung, Aljabar, Sejarah Islam, Bahasa dan Sastra dan
Prinsip-prinsip Geometri dan Geografi ke dalam kurikulum al-Azhar. Mengenai
pendidikan sangat strategis dan sistematis. Ditujukan kepada universitas Al Azhar Yang
man kurikulum nya harus dirubah karena ilmu pengetahuan yang umum itu sangat
penting juga dan harus dipelajari dan dikuasai untuk menyampaikan bangsa bangsa barat
dalam soal pemikiran.

- Rasyid ridho

Pemikirannya mengenai pendidikan ialah bahwasanya umat Islam dituntut untuk bisa menguasai
ilmu pengetahuan umum juga karena pada hakikatnya ilmu yang berasal dari barat tidak
bertentangan dengan hukum Islam. Rasyid Ridha dalam sebuah lembaga mencampurkan
kurikulum barat dan agama menjadi satu di lembaga tradisional nya

Karya tokoh pada masa islam modern tersebut

1. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan Gerakan Pan Islamisme yaitu
penyatuan seluruh umat Islam. Di dalam Ensiklopedia Islam disebutkan beberapa karya
Jamaluddin Al Afghani yaitu :
 Al-‘Urwah al-Wusqa ( ikatan yang kuat)
 Makidah asy-syarqiyah (tipu muslihat orientalis)
 Diya al-khafiqain ( hilangnya timur dan barat)
 Ar-raddu ‘Ala al-Dahriyin ( menolak kaum mutualisme)
 Risalah fi ar-radd ‘Ala al-Masihiyyah (risalah untuk menjawab golongan kristen)
 Haqiqah al-insan wa haqiqah al-watan (hakikat manusia dan hakikat tanah air)
 Bab ma ya’ulu laihi amr al-muslimin (pembahasan tentang sesuatu yang
menjelaskan sesuatu yang melemahkan orang-orang islam)
 Pokok-pokok Pikiran Jamaluddin Al Afghani tentang PAN ISLAMISME

2. Muhammad Abduh
yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau
bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al
Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar
Risalah at Tauhid”
3. Rasyid ridho
Karya-karya yang dihasilkan semasa hidup Rasyid Ridha pun cukup banyak. Antara
lain :
 Tarikh Al-Ustadz Al-Imama Asy-Syaikh ‘Abduh, Nida’ Li Al-Jins Al-
Latif (Panggilan terhadap Kaum Wanita),
 Al-Wahyu Al-Muhammad (Wahyu Allah yang diturunkan kepada Muhammad
SAW),
 Yusr Al-Islam wa Usul At-Tasyri’ Al-‘Am (Kemudahan Agama Islam dan Dasar-
Dasar Umum Penetapan Hukum Islam),
 Al-Khilafah wa Al-Imamah Al-Uzma (Kekhalifahan dan Imam-Imam Besar),
 Muhawarah Al-Muslih wa Al-Muqallid (Dialog antara Kaum Pembaharu dan
Konservatif),
 Zikra Al-Maulid An-Nabawi (Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW), dan
 Huquq Al-Mar’ah As-Salihah (Hak-Hak wanita Muslim).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Orang-orang Islam cenderung memandang negatif terhadap modernisasi. Modernisasi dianggap


sebagai produk barat. Kaum muslim memandang dengan mengikuti peradaban di barat akan
menimbulkan sekulerisasi atau yang mengenyampingkan agamanya. Modernisasi di barat
memang memiliki keunggulan-keunggulan di bidang pengetahuan dan teknologi. Tapi tidak
semua konsep modernisasi barat tersebut dapat diterima dan diserap seluruhnya oleh kaum
muslimin. Di mesir muncul tokoh pemikir awal pembaharuan Islam yaitu Jamaluddin Al-
Afghani. Ia memiliki pandangan bahwa pentingnya bertindak secara rasional dan menerima
gagasan yang dihasilkan oleh akal. Ia juga merupakan tokoh pendukung pan-islamisme. Kaum
muslim akan bergerak maju ketika mempunyai persatuan dan pemikiran yang mendalam
terhadap pengetahuan. Faktor yang menjadi dasar perlu nya pembaruan islam di Indonesia
adalah selain seruan Rasulullah untuk selalu melakukan perubahan juga di pengaruhi oleh
perkembangan jaman yang pada era modern kaum muslim Indonesia mengalami keterpurukan
dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Saran

Dalam melihat perkembangan yang semakin hari semakin berkembang ini, diharapkan umat
Islam khususnya mampu beradabtasi dengan baik. Yaitu dengan mempelajari perkembangan-
perkembangan yang ada saat ini baik ilmu pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi dan lain-
lain. Namun, tetap bagi umat Islam untuk tidak lepas dalam memperdalam pendidikan agama
palin utama. Dengan begini umat Islam mampu meraih kemajuan yang lebih baik lagi seperti
pada periode klasik. Namun, tidak semua peradaban modern yang lahir dari Barat dapat diadopsi
di negara Islam. Maka dari itu umat Islam diwajibkan untuk selalu berfikir dan memanfaatkan
akal pikiran agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam
yang murni.
Dan kami menyadari bahwa Makalah kami bukanlah makalah yang sempurna maka dari
itu kami mengharapkan Kritik serta saran yang bermanfaat serta membangun agar kelak
dikemudian hari kami dapat membuat makalah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai