Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ALIRAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

Disusun Oleh :
LUKI AZUMARDIKA

Dosen Pengampu :
SITI AMINAH, M. E

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


YAYASAN ISLAM PAGARALAM (YIP)
SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (STEBIS)
KOTA PAGAR ALAM
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang tanpa karunianya makalah ini tidak
akan selesai. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Pemikiran Modern dalam Islam merupakan suatu topik yang cukup


menarik untuk dibahas, karena kontroversi-kontroversi yang ditimbulkan dan
efeknya terhadap perkembangan peradaban islam sangatlah signifikan. Selain
timur tengah yang menjadi pusat berkembangnya ghazwatul fikr ini, Indonesia
yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga tak lepas terkena gelombang
dari peristiwa ini.

Maka dari itu, respon para ulama-ulama nusantara juga beragam, ada yang
menggunakan metode tradisional ada yang menggunakan metode modern, namun
kedua-duanya sama sama bersifat moderat.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, kami mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam pengantar ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi
segala usaha kita. Wallahul muafiq ila aqwamit thariq, Wassalamualaikum wr.wb.

Pagar Alam, 19 November 2023

i
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2

BAB II ISI

A. Definisi Pemikiran Islam Modern............................................................... 3


B. Pemikiran Islam Modern Periode Awal...................................................... 3
C. NU dan Muhammadiyah............................................................................. 7
D. Amar Ma’ruf Nahi Munkar........................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 13
B. Daftar Pustaka........................................................................................... 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara historis, pemikiran modern mulai kuat pengaruhnya dalam dunia


Islam pada awal abad ke-19 ketika Barat menjajah Jazirah Arab. Ekspansi militer
di Arab oleh Barat selain membawa misi politis juga berpengaruh pada
kebudayaan, pendidikan dan juga politik. Pengaruh ini juga merambat hingga ke
ranah teologis dalam Islam, semangat gerakan kontekstualisasi Islam mulai
muncul sebagai antitesa dari stigma Barat bahwa Islam adalah agama yang
terbelakang. Maka muncul yang dinamakan tokoh modern pembaharu seperti
Muhammad Bin Abdullah, Rasyid Ridha, Muhammad Abduh di bidang teologi,
Ali Jinnah, Jamaluddin al Afghani di bidang Politik dan lain-lain.

Gerakan ini seolah menggugah dunia Islam dari yang semula sibuk pada
konflik internal untuk kembali lagi mewujudkan peradaban seperti masa
kejayaannya. Dampaknya, muncul sinkretisme antara nilai Islam dan unsur
modern, seperti contoh di bidang aqidah mucul gerakan pemurnian tauhid oleh
Muhammad bin Abdul Wahhab yang gerakannya dikenal dengan nama Wahabi,
pada bidang Tafsir Quran muncul corak penafsiran Al Quran dengan teori-teori
Iptek Modern yakni Tafsir Ilmi, Dalam bidang politik muncul tokoh seperti Hasan
al Banna pendiri Ikhwanul Muslimin yakni organisasi ikatan persaudaraan Islam
modern, Begitu juga dengan Jamaluddin al Afghani yang meletakkan prinsip
sekuler dan demokrasi dalam sistem politik Islam. Oleh karena inilah makalah ini
disusun untuk membahas lebih rinci terkait Pemikiran Islam Modern.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pemikiran Islam Modern ?
2. Bagaimana paradigma Pemikiran Islam Modern ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definsi Pemikiran Islam Modern .
2. Mengetahui paradigma Pemikiran Islam Modern.
D. Manfaat
1. Dapat memahami secara komprehensif corak pemikiran Islam Modern

2
BAB II

ISI

A. Definisi Pemikiran Islam Modern

Secara definitif modern berarti berkemajuan/ baru, pemikiran modern


berarti cara berfikir yang menjunjung prinsip-prinsip zaman baru. Jadi Pemikiran
Islam Modern adalah cara berfikir yang menggunakan Islam sebagai landasan dan
unsur modern sebagai pendekatan kajian dari Islam itu sendiri.

B. Pemikiran Islam Modern Periode Awal

Dalam paradigma pemikiran Islam Modern, akal dan rasio argumentatif


mendapat porsi yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan untuk isu-isu kontemporer
memerlukan eksplorasi akal yang lebih luas sehingga banyak muncul tokoh
pemikir dengan segala coraknya. Berikut adalah tokoh pembaharu generasi awal
beserta gagasan-gagasannya.

1. Pembaharuan dalam Bidang Akidah

a. Muhammad ibn Abdul Wahhab

Pemikiran Muhammad ibn Wahhab mempengaruhi dunia Islam di


masa modern sejak abad ke XIX. Walaupun ia sendiri hidup di
abad sebelumnya, tetapi pemikirannya mengilhami gerakan-
gerakan pembaharuan Islam pada abad setelahnya.

Muhammad ibn Abdul Wahab lahir di Uyainah, Nejd Arabia


Tengah pada tahun 1115 – 1703 M. Ayahnya Abdul Wahhab
adalah seorang hakim di kota kelahirannya. Di masa pemerintahan
Abdullah ibn Muhammad ibn Muammar dan mengajar fiqh dan

3
hadis di masjid kota tersebut. Ia mulai belajar agama dari Ayahnya
sendiri dengan membaca dan menghafal al-Qur’an. Di samping
belajar kitab-kitab agama aliran Hanbali, ia berkelana mencari ilmu
ke Mekkah, Madinah dan Basra. Jumhur muslimin menamai
gerakannya sebagai golongan Wahabi.

. Pemikiran keagamaan yang dibawakan olehnya dan menonjol difokuskan pada


pemurnian tauhid, yakni meng-Esa-kan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Namun, dengan berjalannya waktu, gerakan mereka berkembang menjadi gerakan
politik. Meski demikian, ia tidak meninggalkan misi asalnya yaitu pemurnian
Islam. Menurutnya, pembagian tauhid dikategorikan menjadi tauhid ilahiyyah,
rubbubiyah, asma, sifat dan tauhid af’al yang disebut juga tauhi ilm dan i’tiqad.
Dalam prakteknya ajaran ini sarat dengan manhaj takfiri yakni mengkafirkan
selain golongannya, golongan ini sering melontarkan tuduhan bid’ah, syirik, kafir
terhadap golongan yang tidak sependapat dengannya.1

Idahram, S. (2014). Bukan Fitnah Tapi Inilah Faktanya . Jakarta: Pesantren Terjemah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai