Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran


Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:
Fitriyah maharani
Kusuma wijaya
Rossa adellia
Septi ramhadani
Siti nurrochmah

YAYASAN ISLAM CENDEKIA


SMK CENDEKIA KOTA CIREBON
Program Teknologi Laboratorium Medik
Jl. Pelandakan RT.02 RW.07 Kel. Harjamukti Kota Cirebon
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
perkembangan islam pada masa modern ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang pendidikan agama islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perkembangan islam pada masa modern bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Junaidi afdilah Selaku guru
teknologi laboratorium medik bidang pendidikan agama islam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempuma.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 27 Mei 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Islam telah ada sejak zaman kenabian sejak itu Islam terus berkembang
hingga saat ini. Namun, perkembangan islam tidak semudah apa yang kita
lihat saat ini ajaran Islam mengalami mundur hingga akhimya berjaya hingga
saat ini.
Periode setelah 1800 masehi dikatakan sebagai islam modem termasuk
di dalamnya saat ini. Dimasa ini banyak perkembangan dalam kehidupan
islam, meliputi pendidikan, politik, perdagangan dan kebudayaan dan seluruh
perkembangan islam dirangkum dalam sejarah islam tersebut sejarah islam
tersebut terbagai menjadi 3 periode, yakni pertama disebut dengan periode
klasik (650-1250M), periode kedua disebut periode pertengahan (1250-
1800M) dan periode ke tiga adalah periode modern (1800-sekarang).
Periode pertama yakni periode klasik (650-1250M) islam mengalami
masa keemasan atau masa kejayaan dengan di buktikan adanya luasnya
wilayah kekuasaan islam, adanya intergrasi antar wilayah islam dan adanya
puncak kemajuan islam di bidang ilmu dan sains. Namun, sekitar tahun 1000-
1250M keutuhan umat islam di bidang politik pecah kekuasaan khalfah
menurun akhirnya tahun 1251M dapat dikuasai dan di hancurkan Hulagu
Khan.
Periode kedua yakni periode pertengahan (1250-1800M) pada periode
pertengahan terbagi menjadi dua fase. Pertama, fase kemunduran (1250-
1500M) zaman ini desentralisasikan dan disintegrasi semakin meningkat,
banyak wilayah yang memisahkan diri dari kekuasaan pusat. Kedua Fase 3
kerajaan besar (1500-1800M), dimulai zaman kemajuan (1500-1700M)
dengan tiga Negara yaitu kerajaan usmanidi Turki, kerajaan syafawi di Persia,
dan kerajaan mughaldi India yang berjaya di bidang literature dan arsitektur.
Periode ke tiga yakni periode modern (1800M-sekarang). Periode ini
di sebut juga periode pembaharuan karena merupakan zaman kebangkitan dan
kesadaran umat islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya untuk
memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
pengetahuan dan teknologi pada bab ini kita hanya akan terfokus membahas
mengenal periode Modern(1800-sekarang).
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut:
1. Apa pengertian modern dan kaitannya dengan peradaban Islam?
2. Apa saja gerakan-gerakan pembaharuan dan siapa saja tokoh-tokoh
pembaharuan Islam pada masa modern di Indonesia?
3. Apa manfaat belajar peradaban Islam?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuannya sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian modern dan kaitannya dengan peradaban
Islam.
2. Untuk mengetahui gerakan-gerakan pembaharuan dan siapa saja tokoh-
tokoh pembaharuan Islam pada masa modern di Indonesia.
3. Untuk mengetahui manfaat belajar peradaban islam.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian modern dan kaitannya dengan peradaban islam

A. Pengertian Modern
Istilah atau kata modern berasal dari kata latin yang berartisekarang
ini. Dalam pemakaiannya kata modern mengalami perkembangan,
sehingga berubah menjadi sebuah istilah. Jika sebuah katahanya
mengandung makna yang relatif sempit, sedangkan sebuah istilahakan
mengandung makna yang relatif lebih luas. Modern sebagai sebuah istilah
dalam masyarakat kita sudah mulai familiar, walaupun masih banyak yang
verbalisme. Istilah modern ini terutama ditujukan untuk perubahan sistem
kehidupan (dalam kontek lebih luas : peradaban), yakni dari peradaban
yang bersifat telah lama menjadi peradaban yang bersifat baru.
B. Pengertian peradaban Islam ini
Asumsi dasar yang bisa kita bangun, bahwa peradaban berasal
darikata adab yang dalam pengertian ini mengandung pengertian tata
krama, perilaku atau sopan santun. Dengan demikian peradaban adalah
segenap prilaku sopan santun dan tata krama yang diwujudkan oleh umat
Muslim dari waktu ke waktu baik dalam realitas politik, ekonomi dan
sosial lainnya. Secara harfiah peradaban Islam itu terjemahan dari bahasa
Arab al-khadlarah al-Islamiyah, atau al-madaniyah al Islamiyah atau al-
tsaqofah alIslamiyah, yang sering juga diterjemahkan dengan kebudayaan
Islam. Dalam bahasa Inggris ini disebut culture, adapula yang
menyebutnya civilization. Di Indonesia, Arab dan Barat masih banyak
yang mensinonimkan antara peradaban dengan kebudayaan. Dengan
merujuk pada narasi diatas, maka dapat dikonsepsikan bahwa peradaban
Islam adalah gambaran produk aktivitas kehidupan umat islam pada masa
lampau yang benar-benar terjadi dalam aspek aspek politik, ekonomi, dan
teknologi yang bersumberkan pada nilai-nilai ajaran Islam. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peradaban Islam merupakanidentitas
umat Islam sejak masa lampu.
2.2 Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia Pada Masa Modern (1800 M-
Sekarang)
A. Karakteristik Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia Pada Masa Modern
1. Peradaban islam pada masa modern muncul sebagai upaya pembebasan
dari belenggu penjajahan barat.
2. Perkembangan peradaban islam pada masa modern tidak bergerak cepat
karena mayoritas negara islam disibukkan dengan usaha meraih
kemerdekaan.
3. Adanya kesadaran pada sebagian besar negara islam untuk belajar dari
kebangkitan dunia barat dari keterpurukan.
4. Peradaban islam muncul untuk didedikasikan bagi kepentingan dan
kemaslahatan umat islam.
5. Peradaban islam lebih banyak terfokus pada negara-negara islam yang
berada di Benua Asia, Timur Tengah, dan Benua Afrika.
6. Seni sastra dan arsitek yang ada adalah pengembangan dari peradaban
pada masa kejayaan islam.
7. Adanya pengaruh peradaban barat terutama dalam bidang keilmuan.
B. Tokoh-tokoh Pembaharuan Islam Pada Masa Modern di Indonesia
Di era modern ini sebagai dampak kemajuan dan perkembangan telah
membawa perubahan tatanan sosial kemasyarakatan dikalangan umat,
berbagai permasalahan bermunculan, dimana semuanya menuntut adanya
pemecahan yang jitu. Keadan inilah nampaknya yang mengilhami para
Pemikir Islam untuk melakukan Tajdid dalam rangka memperhatikan
kebutuhan masyarakat karena itu, tidak heran bila diberbagai belahan dunia
bermunculan para pembaharu. Seiring dengan itu, Indonesiapun tidak
ketinggalan dengan munculnya dua orang tokoh Munawir Sjadzali dan
Abdurrahman Wahid beserta ide pembaharuannya, telah menempatkan
mereka sebagai pembaharu di mata rakyat Indonesia.
1. HK Ahmad Dahlan
Kiai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis ini lahir di
Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Sejak tahun 1912, Ahmad Dahlan mendirikan
organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam
di bumi Nusantara. Dia ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara
berpikir dan beramal menurut tuntunan agama islam.
Ahmad Dahlan ingin membawa umat Islam di Indonesia untuk
kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Organisasi ini
berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan
telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi
bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan. Tidak hanya itu, Ahmad
Dalan juga sebagai orang pertama yang memperkaasai Percetakan Persatuan
yang mencetak banyak buku agama. Tokoh ini meninggal di Yogyakarta,
pada 21 februari 1923 pada umur 54 tahun. Atas jasanya itu, pemerintah
telah menetapkan Ahmad Dahlan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
2. Ahmad Surkati
Ahmad Sukarti mungkin namanya tidak setenar Ahmad Dahlan.
Namun pria kelahiran Pulau Arqu, Sudan pada 1875 ini adalah tokoh
pembaharuan Islam yang sudah banyak berjasa di Indonesia. Dia adalah
pendiri organisasi Jam’iyah al-Islah wa Al-Irsyad al-Arabiyah yang
kemudian berubah menjadi Jam’iyah al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah,
atau yang lebih umum disebut sebagai al-Irsyad di Batavia pada Agustus
1915.
Setelah tiga tahun berdiri, perkumpulan Al-Irsyad mulai membuka
sekolah dan cabang di kota-kota di sekitar Jawa. Setiap cabang ditandai
dengan pendirian Madrasah. Cabang pertama berada di Tegal pada tahun
1917, di mana Madrasahnya dipimpin oleh anak didik angkatan pertama
Ahmad Surkati, yaitu Abdullah bin Salim al-Attas. Ini diikuti oleh cabang-
cabang di Pekalongan, Cirebon, Bumiayu, Surabaya dan kota-kota lain.
Al-Irsyad ketika dihari pertama kelahirannya dikenal sebagai
kelompok reformasi Islam di Nusantara, bersama dengan Muhammadiyah
dan PERSIS (Persatuan Islam). Ada tiga tokoh penting di organisasi ini:
Ahmad Surkati, Ahmad Dahlan, dan Ahmad Hassan (A. Hassan), sering
disebut sebagai “Trio Pembaru Islam Indonesia.” Mereka bertiga juga
teman dekat. Visi Ahmad Surkarti adalah memurnikan Islam dan
memajukan Pendidikan Islam.
3. K. H Hasyim Asyari
Tokoh Islam yang satu ini tidak asing lagi. Namanya kerap
disanjung-sanjung disetiap perkumpulan Kaum Nahdliyin. Ya, ia adalah
K.H Hasyim Asy’ari. Pria yang lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
14 Februari 1871 adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang
merupakan pendiri Nahdlatul Ulama. Organisasi massa Islam yang
terbesar di Indonesia.
Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan
sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru. Pada tahun 1899,
sepulangnya dari Mekah, K.H. Hasyim Asy’ari mendirikan Pesantren
Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Jawa
pada abad 20. Lalu pada 1926, K.H Hasyim Asy’ari menjadi salah satu
pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan
ulama.
Ulama yang paling berpengaruh ini juga dikenal sebagai pejuang
kemerdekaan. Ia selalu menentang penjajahan oleh kolonial Belanda.
Bahkan untuk bisa merebut kemerdekaan, K.H Hasyim mengeluarkan
fatwa wajib hukumnya bagi umat Islam Indonesia berperang melawan
Belanda. Termasuk menggerakkan para santrinya untuk berperang. Istilah
ini disebut resolusi jihsd sehingga apda setiap 22 Oktober kini diperingati
hari santri.
4. Ahmad Hassan
Ahmad Hassan lahir di Singapura, 31 Desember 1887. Perjuangan
Ahmad Hasan hampir sama dengan Ahmad Dahlan dan Ahmad Surakati.
Ia adalah tokoh Islam yang mendirikan Pesantren Persis (Persatuan Islam)
di Bangli, Jawa Timur. Melalui Persis ia ingin memurnikan Islam di Bumi
Nusantara. Keahliannya dalam bidang hadits, tafsir, fiqih, ushul fiqih, ilmu
kalam, dan mantiq menjadikan Ahmad Hasan sebagai ulama yang menjadi
rujukan umat dalam mengkaji Islam. Murid Ahmad Hasan yang paling
terkenal adalah Mohammad Natsir dan K.H. M. Isa Anshory. Ahmad
Hasan meninggal di Surabaya, pada 10 November 1958 diusia 70 tahun.
5. Harun Nasution
Harun nasution dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara 23
September 1919. Tingkat SD (HIS) sudah itu melanjutkan studi islam ke
tingkat menengah (MIK) karena desakan orang tuanya akhirnya beliau
belajar di Saudi Arabia, setelah itu ia pindah ke Kairo. Ide-ide
pembaharuannya: Tidak adanya pertentangan akal dengan iman, menurut
beliau iman akan diperdalam apabila akal dipergunakan sepenuhnya,
beliau juga mengungkapkan sebuah harapan dan keyakinan yang kiranya
tidak berlaku bagi umat islam saja akan tetapi semua agama akan
menemukan kembali vitalitas dan kemampuannya untuk menghadapi
tantangan zaman, apabila agama itu memberikan tempat terhormat pada
pikiran. Pengetahuan- pengetahuan tentang keagamaan tidak semata-mata
berdasarkan wahyu.Ide Harun Nasution ini sangat bertentangan dengan
pemikiran yang dominan pada saat itu, pendapat ini mendohrak tradisi
pemikiran yang menekankan cohevisien Tidak mengharamkan adanya
pertentangan pemikiran-pemikiran yang bersifat individual.
6. Mukti Ali
Ide-ide mukti Ali: Modernisasi Merupakan paham yang bertujuan
untuk memurnikan islam dengan cara mengajak umat islam untuk kembali
kepada al-Qur'an dan sunnah dan mendorong kebebesan berfikir sepanjang
tidak bertentangan dengan teks al- qur'an dan hadits yang sahch harusan
untuk berijtihad khususnya masalah-masalah muamalah (kemasyarakatan)
dan menolak sifat junud (kebekuan) dalam berfikir dan sifat taklid
(mengikuti) sesuatu tanpa pengetahuan.
7. Munawir Sjadzali Munawir
Ide-Ide Pembaharuannya: Islam dan Negara di kalangan umat
Islam sampai sekarang terdapat tiga aliran tentang hubungan antara Islam
dan Negara. Aliran pertama berpendirian bahwa Islam bukanlah semata-
mata agama dalam pengertian Barat, yakni hanya menyangkut hubungan
antara manusia dan Tuhan, Sebaliknya Islam adalah satu agama yang
sempurna dan lengkap dengan pengaturan bagi segala aspek kehidupan
manusia termasuk kehidupan bemegara. Aliran kedua, berpendirian bahwa
Islam adalah agama dalam pengertian Barat, yang tidak ada hubungannya
dengan urusan kenegaraan Menurut aliran ini Nabi Muhammad hanyalah
seorang Rasul biasa seperti hanya rasul-rasul sebelumnya, dengan tugas
tunggal mengajak manusia kembali kepada kehidupan yang mulia dengan
menjunjung tinggi budi pekerti luhur dan Nabi tidak pernah dimaksudkan
untuk mendinkan dengan mengepalai suatu negara. Aliran ketiga, menolak
pendapat bahwa Islam adalah suatu agama serba lengakap dan bahwa
dalam Islam terdapat sistem ketatanegaraan. Tetapi aliran ini juga menolak
anggapan bahwa Islam adalah agama dalam pengertian barat yang hanya
mengatur hubungan antara manusia dan penciptanya.
8. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid, dengan panggilan Gus Dur dilahirkan di
Tebuireng Jombang, Jawa Timur 1940. Ayahnya Wahid Hasyim pernah
menjabat Menteri Agama RI, ia putra Asyari seorang ulama besar Mazhab
Syar’I yang mendirikan Pesantren Tebuireng tahun 1899 dan mendirikan
NU tahun 1926. Ide-Ide Pembaharuannya: Pesantrenisasi Menurut Gus
Dur sesungguhnya pondok pesantren memiliki tradisi keagamaan yang
khas, yang disebut sub kultural. Jadi Gus Dur menggunakaplan bahwa
pondok pesantren tersebut muncul dari tradisi keaeamaan yang timbul dari
kemajuan masyarakat yang berurat, berakar dari hati sanubari masyarakat.
Gus Dur menyatakan bahwa sistem yang dipakai dipondok pesantren
adalah sangat unik, karena memakai sistem kepemimpinan para modern
Relasi sosial kemasyarakatan antara kyai dengan santri dibangun atas
landasan kepercayaan, ketaatan santri kepada kiai lebih dikarenakan
mengharapkan berkah dari kiai. Dan Kiai yang paling sepuh adalah kiai
pemegang otoritas penuh dalam kepemimpinan pesantren. Namun sesuai
dengan perkembangan zaman, pesantren mengikuti arus kemoderenan,
dimana sudah mulai dipejari pengetahuan umum seperti pelajaran bahasa
Melayu, matematika, ilmu bumi dan lain- lain. Sehingga otonomi yang
diberikan pondok pesantren cukup fleksibel dalam rangka konsep
pendidikan yang baru.
2.3 Manfaat belajar peradaban Islam
Setelah mempelajari materi tentang Peradaban Islam pada Masa Modern
adalah:
1. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi dengan agama
yang kokoh akan mengantarkan kemajuan umat Islam di masa yang akan
datang.
2. Mengkaji Al-Quran, hadits, dan ijtihad para ulama sebagai fondasi untuk
membangun peradaban umat Islam yang rahmatan lil aalamiin di masa
yang akan datang.
3. Mengkaji ilmu-ilmu keislaman (nahu, sharaf, figih, ushul fiqih, mantiq,
bahasa arab, ulurn Al-Qur’an, ulum al-Haditst dan sebagainya) sebagai
fondasi untuk menjadi mujtahid.
4. Belajar kelemahan-kelemahan pada masa lalu, sebagai bahan introspeksi
untuk menatap masa depan umat islam.
5. Berpikir dinarnis sesuai dengan perkembangan zaman, Islam harus
menjadi percpor perubahan sebagaimana amanat dalam QS.al-Radu: 11.
6. Memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat
Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara), dan
ukhuwah basyanyah (persaudaraan dengan sesama manusia.
7. Semangat untuk berkarya, baik melalui kebijakan yang progresif. Maupun
kitab atau buku atau majalah untuk menebarkan ide ide kretarif dan
inovatif untuk perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang.
KESIMPULAN
1. Peradaban Islam mulai berkembang dan memasuki masa keemasan pada masa
modern dimulai dari tahun 1800 dan berlangsung sampai sekarang yang ditandai
dengan gerakan pembaharuan di berbagai bidang.
2. Diantara tokoh-tokoh yang menjadi penggerak dalam bidang pembaharuan
Islam antara lain: Muhammad Bin Abdul Wahhab, Syah Waliyullah,
Muhammad Ali Pasya, Al-Tahtawi, Jamaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh,
Rasyid Rida, Sayyid Ahmad Khan, Sultahan Mahmud II.
3. Diantara pemicu runtuhnya peradaban Islam adalah gerakan imperialism dari
Eropa yang menyerang dan mematikan perkembangan keilmuan dalam Islam.
4. Pada masa pembaharuan, kebuyaan umat Islam lebih berkembang ke arah yang
lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai