DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
RANDI HARAHAP
MULIANA.S
Segala puji hanya milik Allah swt. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu mnyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
perkembangan modern dalam islam. Serta shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada baginda Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan tugas untuki memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah perkembangan modern dalam islam dengan judul “pengertian dan
latar belakang pemikiran modern dalam islam”. Dalam makalah ini kami
menyadari masih banyak terdapat kekur angan dan kesalahan. Untuk itu dengan
senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca atau saran dosen demi kesempurnaan makalah ini, dengan harapan agar
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi mahasiswa dan pribadi
kami yang menyusun makalah ini.
Kelompok 1
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembaharuan dalam Islam?
2. Bagaimana latar belakang pembaharuan dalam Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan dalam Islam.
2. Untuk mengetahui latar belakang pembaharuan dalam Islam.
BAB II
3
PEMBAHASAN
4
perkembangan modern dalam islam dan kata modernisme pun mulai pula
diterjemahkan ke dalam bahasa- bahasa yang dipakai dalam islam seperti
at-tajdid dalam bahasa Arab dan pembaharuan dalam bahasa indonesia.
Kata modernisme dianggap mengandung arti-arti negatif di
samping arti-arti positif, maka untuk menjauhi arti-arti negatif itu, lebih
baik kiranya dipakai terjemahan bahasa Indonesia yaitu pembaharuan.
5
Periode pertengahan (1250-1800 M) juga dibagi dalam dua fase.
Pertama, fase kemunduran (1250-1500 M). Di zaman ini desentralisasi dan
disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara sunni dan syiah dan
demikian juga antara Arab dan Persia bertambah nyata kelihatan. Dunia
islam terbagi dua, bagian Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suriah,
Palestina, Mesir dan Afrika utara dengan Mesir sebagai pusat; dan bagian
Persia yang terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah dengan
Iran sebagai pusat. Kebudayaan persia mengambil bentuk intenasional dan
dengan demikian mendesak lapangan kebudayaan Arab. Pendapat bahwa
pintu ijtihad tertutup makin meluas di kalangan umat islam. Demikian juga
tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada ilmu pengetahuan
kurang sekali. Umat islam di Spanyol dipaksa masuk kristen atau keluar
daerah itu.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M) yang dimulai
dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-
1800 M). Tiga kerajaan yang dimaksud adalah kerajaan usmani (ottoman
empire) di Turki, kerajaan safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India.
Di masa kemajuan, ketiga kerajaan besar ini mempunyai kejayaan masing-
masing terutama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid dan
gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di
istanbul, di Tibriz, Isfahan serta kota-kota lain di Iran dan di Delhi.
Kemajuan umat islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di
periode klasik. Perhatian pada ilmu pengetahuan masih kurang sekali.
Di zaman kemunduran, kerajaan Usmani terpukul di Eropa,
kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan suku bangsa Afghan,
sedang daerah kekuasaan kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-
pukulan raja India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat islam
menurun. Umat islam dalam keadaan mundur dan statis. Dan pada itu,
Eropa dengan kekayaan-kekayaan yang diangkut dari Amerika Timur
jauh, bertambah kaya dan maju. Penetrasi Barat yang kekuatannya
meningkat, sedangkan dunia islam yang kekuatannya menurun, kian
mendalam dan meluasa. Akhirnya Napoleon di tahun 1798 M menduduki
Mesir, sebagai salah satu pusat islam yang terpenting.
Periode Modern (1800 dan seterusnya) merupakan zaman
kebangkitan umat islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan
dunia islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat islam bahwa di
Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan
ancaman bagi islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka islam mulai
memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan islam kembali.
Di periode modern inilah timbulnya ide-ide pembaharuan dalam islam.
6
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
8
Donohue, John J., Islam dan Pembaharuan;Ensiklopedi Masalah-
Masalah, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1982
Nasution , Harun, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran
dan Gerakan, PT Bulan Bintang, Jakarta, 2003