Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PERANAN HUKUM

DI ERA MODERN ISLAM

Disusun Oleh :

1. Ixora Andini Aurellia (E0022230)

2. Keysa Astiara (E0022252)

3. Redinta Irmalia P (E0022397)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
A. PENDAHULUAN

Islam merupakan salah satu agama terbesar yang tersebar di seluruh dunia saat
ini. Agama Islam juga menjadi satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT.
Kita sebagai umat Muslim harus bersyukur karena tinggal di Indonesia, dimana
mayoritas penduduknya beragama Islam. Agama Islam terus berkembang dan bisa
diterima oleh banyak orang berkat usaha yang dilakukan oleh para Nabi dan juga
ulama-ulama kita. Jika diperhatikan, Islam juga berbeda dengan agama lain yang
mengambil nama agama dari nama pendiri atau nama tempat penyebarannya.

Nama agama Islam merupakan istilah yang menunjukkan sikap dan sifat
pemeluknya terhadap Allah SWT. Nama Islam lahir bukan karena pemberian dari
seseorang atau sekelompok masyarakat, melainkan berasal dari Sang Pencipta
langsung, Allah SWT. Sebagai seorang Muslim, kita selalu berusaha untuk
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Berbagai ibadah kita
lakukan, meski masih belum bisa sempurna.

Sejarah pemikiran Islam menyajikan kajian tentang ajaran-ajaran pokok dan


perkembangan pemikiran dalam Islam, sejak awal mula Islam diturunkan, bahkan
sedikit mundur ke belakang, Arab sebelum Islam sampai sekarang. Pokok bahasan
menyangkut pemikiran Islam dari aspek sejarah, sosial, ekonomi dan politik. Sebab
faktor sosial, ekonomi, politik dan semacamnya, memberikan pengaruh terhadap
bentuk ajaran Islam yang dibawa Muhammad SAW dan perkembangannya kelak.

Demikian juga faktor sosial, ekonomi, politik dan semacamnya di masa Islam
juga mempengaruhi perkembangan pemikiran Islam itu sendiri. Sebab Islam selalu
terkait dengan konteks sejarah dan budaya yang ada di sekelilingnya. Demikian
juga dalam perkembangannya Rasul Muhammad selalu berdialog dengan realitas
sosial dan budaya yang mengitarinya. Bahkan boleh dikatakan bahwa wahyu yang
diterima Muhammad pun merupakan respon terhadap berbagai persoalan yang
dihadapi masyarakat dan umat Islam pada zamannya.
B. PEMBAHASAN

Pengertian Periode Islam Klasik Modern

Pembaharuan Islam diera modern merupakan suatu hal yang begitu mendasar
untuk kemajuan sebuah negara yang berlandaskan Islam, dengan berbagai
persoalan yang muncul menjadikan itu sebagai tantangan tersendiri bagi umat Islam
sehingga mendorong munculnya tokoh pembaharuan yang mampu mengembalikan
nilai-nilai Islam dan kembali kepada AL-Qur’an dan AS-Sunnah, dengan gerakan
tajdid dalam purifikasi dan modernisasi diharapkan mampu menjadikan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai dan
tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya
kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk
memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di Masa ini banyak perkembangan dalam kehidupan
Islam, meliputi pendidikan, politik, perdagangan dan kebudayaan. Periode klasik
terbagi menjadi dua, yaitu masa kemajuan Islam I (650-1000 M) dan masa
disintegrasi (1000-1250 M). Masa ini bisa disebut sebagai awal dari masa keemasan
Islam. Sebelum Nabi Muhammad saw. wafat, ekspansi Islam telah berhasil
menguasai Semenanjung Arabia (Arabian Peninsula). Ekspansi ke luar wilayah
Arab baru dimulai pada masa khalifah pertama Abu Bakar Ash- Shiddiq.

Cara Islam Dalam Mengatasi Ketertinggalan

Disadari oleh banyak kalangan bahwa umat Islam di berbagai negara


mengalami ketertinggalan yang semakin jauh dari negara-negara maju. Berawal
dari ketertinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diikuti oleh
ketertinggalan di bidang ekonomi, politik, sosial, dan juga pertahanan. Negara-
negara Islam yang sekarang ini sedang terpuruk dan tidak menentu nasibnya, adalah
oleh karena mereka tidak memiliki ketangguhan di berbagai bidang itu. Akibatnya,
mereka dipermainkan oleh negara-negara maju.
Umat Islam seharusnya memimpin dan berada di depan di antara umat
lainnya, dan bukan sebaliknya. Namun realitanya, mereka justru berada di
belakang. Keadaan yang tidak menguntungkan itu seharusnya cepat disadari dan
segera bangkit. Terlalu menyalahkan orang lain adalah suatu kekeliruan. Jika umat
Islam selama ini merasa diperlakukan secara tidak adil, maka sebenarnya hal itu
hanya sebagai konsekuensi dari keadaannya yang lemah itu. Umpama umat Islam
kuat, maka tidak akan ada pihak manapun yang berani mempermainkannya.

Kebangkitan itu harus dimulai dari pendidikan. Tidak mungkin umat Islam
akan maju jika tidak melakukan pembenahan pendidikan secara mendasar dan
menyeluruh. Jika selama ini, umat Islam tertinggal di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi maka sebagai sebabnya adalah terletak pada pendidikan yang kurang
tepat dan juga kurang berkualitas. Jika selama ini umat Islam tertinggal di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka hal itu disebabkan oleh karena pendidikan
yang dibangun belum berhasil melahirkan keunggulan itu.

Untuk mengatasi ketertinggalan tersebut, umat Islam harus berani


reformulasi pendidikannya hingga hasilnya melahirkan orang-orang yang mampu
bersaing dengan umat lainnya. Jika sementara ini, umat Islam mengabaikan betapa
pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka seharusnya disadari bahwa pada
kenyataannya kedua hal tersebut pengaruhnya sedemikian luas. Ketertinggalan di
bidang ilmu dan teknologi ternyata berpengaruh pada ekonomi, sosial, bahkan juga
pertahanan dan keamanan. Keterbatasan lapangan pekerjaan yang dialami oleh
banyak negara Islam, adalah bersumber dari kelemahan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi itu. Mungkin saja sementara pemuka agama menganggap bahwa
kemampuan dimaksud remeh, tetapi akibatnya sedemikian fatal. Sekedar
memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan saja, sebagai akibat lemah di bidang ilmu
dan teknologi itu, ternyata tidak mudah dipecahkan.

Di kalangan umat Islam perlu rumusan baru tentang bangunan ilmu


pengetahuan yang seharusnya dikembangkan, kurikulum, cara-cara menyadarkan
umat Islam agar mau berubah dan menyusun kekuatan untuk mengejar
ketertinggalannya itu. Rumusan baru dan gerakan dimaksud seharusnya dijadikan
bagian dari upaya perbaikan pendidikkan. Semangat masyarakat terhadap
pengembangan pendidikan sudah luar biasa. Bermodalkan kekuatannya sendiri, di
luar pemerintah, mereka membangun lembaga pendidikan Islam. Namun
pendidikan yang dimaksudkan itu, baik menyangkut jenis kemampuan yang
dihasilkan dan bahkan kualitas yang dihasilkan, ternyata belum mampu menjawab
persoalan umat Islam sendiri.

Generasi muda Islam seharusnya diajak untuk menunaikan ajaran al Qur'an,


yaitu agar selalu :

(1) menjadi orang yang cerdas,

(2) menjadi orang yang memiliki telinga dan mata yang tajam,

(3) memiliki hati yang lembut, dan

(4) mau berjuang di tengah kehidupan dengan sebenar-benarnya perjuangan.

Kontribusi dan peranan mahasiswa fakultas hukum dalam mengejar


ketertinggalan umat islam dan memajukan peradaban islam di era keemasan klasik
peranan hukum dalam konsep islam secara general adalah hukum merupakan salah
satu dari sekian banyak model yang digunakan untuk membangun sistem tatanan
sosial masyarakat agar tidak menjurus dan juga terjerumus kedalam tindak
kejahatan dan kriminal maupun dalam perbuatan dosa lainnya. dengan itu
menunjukan bahwa ilmu hukum dan islam merupakan bentuk satu kesatuan yang
mengikat dan juga tidak dapat dipisahkan, dimana ilmu hukum dan juga islam
merupakan sebuah point-point pokok pengaturan dan juga kaidah tingkah laku
perbuatan yang mengatur segala norma dan etika tingkah laku manusia dalam
kehidupan tatanan masyarakat.

Untuk itu sebagai mahasiswa fakultas hukum peranan kita dalam mengejar
ketertinggalan umat muslim dalam memajukan peradaban islam bisa dengan cara
memberikan perlindungan terhadap kekuatan islam itu sendiri dan juga menegakan
hukum bagi siapa saja yang berusaha untuk memecah belah islam di zaman
sekarang ini modern sekarang ini yang banyak oknum-oknum yang berusaha
memecah belah islam itu sendiri , maka dari itu cara kita dalam memberi kekuatan
dan mengejar ketertinggalan tersebut bisa dengan cara memanfaatkan fasilitas
ibadah di kampus untuk hal-hal dan kegiatan positif seperti mengadakan perjanjian
karena hal itu sangat bermanfaat untuk memfasilitasi umat islam untuk
memperdalam ilmu agama dan mempererat rasa persaudaraan antar umat islam.

C. PENUTUP

Pembaharuan Islam pada masa modern sebenarnya merupakan hakikat


pembaruan yang merujuk kepada makna kata tajdid (gerakan pembaharuan), tajdid
disini mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu upaya menghidupkan
kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam komunitas kaum
muslimin, dengan tujuan pembaharuan Islam untuk mengembalikan semua bentuk
kehidupan keagamaan pada zaman awal Islam sebagaimana dipraktikkan pada
masa Nabi Muhammad Saw dan Menjawab tantangan zaman.

Faktor yang menjadi dasar perlunya pembaharuan Islam di indonesia ialah


selain seruan Rasulullah untuk selalu melakukan perubahan juga dipengaruhi oleh
perkembangan zaman yang pada era modern kaum muslim Indonesia mengalami
keterpurukan dalam berbagai bidang kehidupan. Kita sebagai umat muslim
khususnya mahasiswa, kontribusi terbaik yang bisa kita lakukan oleh sebagai kaum
muslimin untuk mengatasi semua masalah yang dihadapi, serta mengembalikan
kejayaan dan kemuliaan islam adalah berusaha mewujudkan syarat yang telah Allah
Ta’ala tentukan, yaitu dengan kembali mengoreksi pemahaman dan pengamalan
kita terhadap Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
utamanya pemahaman dan pengamalan terhadap dua kalimat syahadat (Laa ilaaha
illallah) dan (Muhammadur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang
merupakan landasan agama Islam ini.

Anda mungkin juga menyukai