Anda di halaman 1dari 17

DISUSUN OLEH :

J410160097 WISNU AJIE ANDIKA


J410160112 MUHAMMAD ANDHIKA K
 Jami’atul Khair dan Al-Irsyad
 Sarekat Islam
 Persatuan Islam (Persis)
 Muhammadiyah
 Didirikan pada 15 Juli 1905 oleh
 Sayid Muhammad al-Fateh ibn Abdurrahman al-Masjhur
 Sayid Idrus ibn Ahmad ibn Sjihab
 Sayid Sjehan ibn Sjihab

Didominasi oleh orang – orang arab, tertapi terbuka untuk


setiap muslim tanpa diskriminasi.
Kegiatan yang menjadi perhatian organisasi ini meliputi 2
bidang, pendirian dan pembinaan sekolah pada tingkat
dasar & pengiriman anak-anak muda ke Turki untuk
melanjutkan studi.
Organisasi ini adalah organisasi pertama yang memulai
organisasi modern dalam masyarakat islam (yaitu dengan
adanya anggaran dasar, daftar anggota tercatat, dan rapat-
rapat berkala) serta menerapkan sistem sekolah modern
(kurikulum, sistem klasikal, perlengkapan kelas)
Melalui sekolah mereka memberi pelajaran –
prlajaran umum dan juga menekankan daya
kritik dan pemikiran kembali kepada Al-Quran
dan Al-Hadist.
Kemudian diajarkan ide-ide persamaan sesama
muslim yang akhirnya menyebabkan
kedudukan para Sayid merasa terancam.
Kemudian perpecahan mulai muncul, Akhirnya
Ahmad Sookarti keluar dan mendirikan
organisasi al-Irsyad.
Al-Irsyad menekankan perhatian pada bidang
pendidikan, terutama pada masyarakat Arab
meskipun anggotanya ada dari non-Arab.
Secara lebih luas sikap dan tujuan dari al-Irsyad
adalah : “Menjalankan dengan sungguh –
sungguh agam Islam sebagaimana ditetapkan Al-
Quran dan sunnah; memajukan hidup dan
kehidupan secara Islam dalam arti luas dan dalam;
dan membantu menghidupkan semangat untuk
bekerja sama diantara berbagai golongan dalam
setiap kepentingan bersama”
 Didirikan pada tanggal 11 November 1912 di
Solo yang tumbuh dari organisasi Sarekat
Dagang Islam dan didirikan oleh
 K.H. Manhoedi
 M. Asmodimedjo
 M. Kertotaruno
 M. Sumowerdojo
 M. Hadji Abdulrajak

Namun organisasi Sarekat Islam (SI) terkenal ditangan


H.Oemar Said Cokroaminoto
Awalnya lahir karena adanya kompetisi yang
meningkat dalam perdagangan batik teutama
dengan golongan Cina, dan sikap superioritas
orang Cina terhadap orang Indonesia
sehubungan revolusi Cina 1911.

Juga dimaksudkan untuk menjadi benteng bagi


orang – orang Indonesia yang umumnya
terdiri dari pedagan – pedagang batik Solo
terhadap orang cina dan para bangsawan.
Bergerak dibidang politik dengan pendekatan non
kooperatif. SI berkeyakinan bahwa agama Islam itu
membuka pemikiran tentang persamaan derajat
manusia sambil menjunjung tinggi negeri.
Menolak segala bentuk kapitalisme dan kolonialisme.
SI menuntut penghapusan undang – undang tentang
kepemilikan tanah, pajak – pajak hendaknya ditarik
secara proposional.
SI menuntut penghapusan peraturan yang
mendiskriminasi penerimaan murid, program wajib
belajar, perbaikan lembaga
SI menuntut penghapusan peraturan yang menghambat
penyebaran Islam, gaji bagi kyai dan penghulu, subsidi
lembaga Islam, dan pengakuan hari – hari besar Islam.
 Persatuan Islam atau Persis didirikan oleh KH
Zamzam di Bandung pada tanggal 17
September 1923, merupakan organisasi Islam
yang bertujuan memberlakukan hukum Islam
berdasarkan Alquran dan Hadis, dan pada
awalnya terbentuk pada masa penjajahan
kolonial Belanda dengan tidak berdasarkan
kepentingan atau kebutuhan masyarakat,
tetapi karena terpanggil oleh kewajiban untuk
menyampaikan risalah dari Allah SWT.
 Ide dari pendirian organisasi Persis berasal
dari pertemuan yang bersifat non-formal yang
dilakukan secara berkala di rumah salah
seorang kelompok masyarakat, di dalam
pertemuan tersebut membicarakan berbagai
permasalahan atau peristiwa yang terjadi atau
yang sedang dihadapi, termasuk
membicarakan masalah keagamaan dan
gerakan keagamaan pada umumnya, dan pada
saat itu KH Zamzam dan Muhammad Yunus
mengemukakan pikiran-pikiran mengenai
gerakan organisasi Islam.
 Perhatian organisasi Persatuan Islam adalah
mengutamakan penyebaran paham Alquran dan
Sunnah, hal ini dilakukan dengan berbagai
aktivitas, di antaranya :
 mengadakan pertemuan umum, tablig, khutbah,
kelompok studi, tadarus.
 pendirian sekolah atau pesantren.
 penerbitan majalah dan kitab.

 Menurut organisasi Persis, selain Alquran dan Hadis
merupakan satu-satunya dasar keyakinan dan sikap
Muslim, Alquran dan Hadis juga dapat beradaptasi
pada kondisi baru melalui ijtihad oleh orang-orang
tertentu yang telah memenuhi persyaratan, sehingga
Persis menolak praktik umum penggunaan jimat dan
penggunaan kekuatan magis untuk penyembuhan,
gerakan Persis juga menolak sufisme apabila
mengajarkan praktek ritual yang tidak benar, pemujaan
wali, atau keyakinan terhadap keterlibatan orang-orang
suci dalam berhubungan dengan Tuhan, dan gerakan
ini juga menolak pertunjukan wayang kulit dan
pertunjukan teater karena mencerminkan nilai-nilai
agama Hindu dan melahirkan kebebasan wanita,
meskipun Persis adalah gerakan pembaharuan di
dalam bidang keagamaan, Persis juga menolak
keharusan untuk beradaptasi dengan perkembangan
kontemporer dan menegaskan bahwa Islam dengan
sendirinya telah bersifat progresif.
 Pendiri gerakan muhammadiyah adalah
Ahmad Dahlan, dilahirkan di Kauman,
Yogyakarta, pada tahun 1868 dengan nama
Muhammad Darwis, ayahnya bernama
Abubakar yang merupakan seorang khatib di
sebuah masjid besar kesultanan Yogyakarta,
ibunya bernama Siti Aminah, putri dari
seorang kiyai yang juga menjadi penghulu
kesultanan bernama Ibrahim, sehingga garis
keturunan dari Muhammad Darwis atau
Ahmad Dahlan dari pihak ayah atau ibu
adalah keturunan ulama.
 Setelah perkawinan Ahmad Dahlan, dia dianjurkan untuk
menunaikan ibadah haji, setelah tiba di Mekkah pada bulan
Rajab 1308 H atau 1890 M, di kota Mekkah Ahmad Dahlan
belajar kepada beberapa orang guru, salah satu di antaranya
adalah Ahmad Khatib, selama di kota Mekkah dia
memikirkan tentang cita-cita pembaharuan terhadap umat
Islam.
 Sejak saat itu Ahmad Dahlan mulai menjalankan langkah-
langkah pembaharuan pemikirannya dengan mengadakan
perubahan terhadap arah orang yang melakukan shalat agar
arah orang yang ada di pulau Jawa (Yogyakarta) menghadap
ke arah kiblat yang tepat, karena menurutnya selama ini arah
kiblat masyarakat setempat adalah keliru dengan dasar ilmu
falak.
 Pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan adalah
pembaharuan secara perorangan, sehingga ketika mencoba
merealisasikan perubahan arah kiblat di masjid kesultanan
Yogyakarta dia tidak berhasil, kemudian dia membangun
mushalla sendiri yang merupakan hasil renovasi terhadap
mushalla yang telah dibangun oleh ayahnya dengan arah
kiblat yang berbeda dengan masjid kesultanan.
 Hampir secara keseluruhan pemikiran Ahmad
Dahlan berasal dari keprihatinan terhadap situasi
dan kondisi global umat Islam yang terjadi pada
saat itu yang tenggelam dalam stagnasi,
kebodohan, serta keterbelakangan, ditambah lagi
dengan politik kolonial Belanda yang sangat
merugikan bangsa Indonesia pada saat tersebut.[6]
Kemudian pada tahun 1911, Ahmad Dahlan
mendirikan sebuah sekolah agama yang diberi
nama Muhammadiyah, dan pendidikan ini tidak
diadakan di masjid atau di mushalla, tetapi di
dalam gedung yang menggunakan meja, kursi, dan
papan tulis, kemudian pada tanggal 19 November
1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 H, dia mendirikan
perkumpulan yang diberi nama Muhammadiyah
yang bertujuan menghidupkan kembali ajaran
Islam yang murni serta menuruti semua ajaran
Islam.
 pergerakan Muhammadiyah secara ringkas bahwa maksud
dan tujuan Muhammadiyah adalah “membangun,
memelihara, dan memegang teguh agama Islam dengan
rasa ketaatan melebihi ajaran dan faham-faham lainnya,
untuk mendapatkan suatu kehidupan di dalam diri,
keluarga dan masyarakat yang sungguh adil dan makmur,
bahagia, bahagia, sejahtera, aman, lahir dan batin dalam
naungan ridha Allah SWT”, kemudian dirucmuskan di
dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah yang dijelaskan
sebagai berikut:

1. Menegakkan
2. Menjunjung tinggi
3. Agama Islam
4. Terwujud
5. Masyakat utama
6. Adil dan makmur
7. Diridhai Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai