Anggota kelompok 1:
- Farrel putra muflihanza
- Kathzri ghairi
- Andreas ricardo nababan
Dosen pengampu :
Salman,S.Ud.,M.Pd
Memajukan dan menikmati hidup (way of life) selama kehendak Islam mencapai
akhir.
Pengaruh Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah menunjukan sikap Kyai Dahlan sebagai pendiri yang mampu memadukan paham Islam yang
ingin kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan arah Tajid yang terbuka. kemajuan yang dikait-kaitkan dengan
pemikiran dan langkah ini memberikan karakter tersendiri bagi lahir dan berkembangnya Muhammadiyah di masa depan.
Kyai Dahlan, seperti para pembaharu Islam lainnya, memiliki karakter unik yang membebaskan umat Islam dari
keterbelakangan dan termasuk dalam aspek tauhid (`aqidah), ibadah, mu`amalah, dan pemahaman tentang tajdid
(`aqidah).
Muhammadiyah membangun kehidupan yang sejahtera melalui (pembaruan) ajaran Islam dan umat Islam dengan kembali ke
sumber informasi yang asli, Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Shaki, dengan membuka Ijtihad sebagai berikut: Kehidupan: “Dalam ranah
tauhid, KHA. Dahlan ingin mensucikan Aqidah Islam dari segala macam Syirik, dalam bidang ibadah, tata cara ibadah dari bid’ah,
bidang Mumara, bidang akidah tahayul dan bidang pemahaman ajaran dari Islam. Dia memodifikasi Taqlid untuk memberinya
kebebasan dalam Ijtihad.
Pengaruh Berdirinya Muhammadiyah
Jadi Kyai Dahlan bersama dengan pendirinya Muhammadiyah, menampilkan Islam sebagai “sistem
kehidupan manusia dalam segala hall.” Di dalam Muhammadiyah, ajaran Islam dilihat secara keseluruhan,
tidak hanya mencakup Aqidah dan Ibada, tetapi juga perilaku moral dan sekuler. Selain itu, aspek akidah
dan ibadah dalam akhlak dan pergaulan harus dimutakhirkan agar Islam benar- benar eksis dalam
realitas pemeluknya. Oleh karena itu, Muhammadiyah memulai gerakannya dengan meluruskan dan
memperluas pemahaman Islam yang seharusnya diamalkan dalam kehidupan nyata.
Kyai Dahlan benar- benar mengajarkan Islam dengan sangat mendalam, luas, kritis dan intelektual.
Menurutnya Muslim adalah seorang fanatik yang mencari kebenaran yang hakiki, memikirkan mana yang
benar dan mana yang salah, tidak jujur dan buta akan kebenarannya, serta menimbang-nimbang hakikat
kehidupan. dan berpikir secara teoritis dan sekaligus praktis. Kyai Dahlan tidak ingin umat Islam taat
beragama dan tertinggal dalam perjalanan hidupnya.
Oleh karena itu, memahami Islam harus mencapai akar, kebenaran atau esensinya dengan menggunakan
kekuatan akal dan ijtihad secara penuh. Ketika mengajarkan Al-Qur’an Al Ma’un untuk memahami Al-
Qur’an, Kyai Dahlan mempelajari syair- syair Al-Qur’an satu, dua, atau tiga ayat sekaligus, dan kemudian
memintanya untuk membaca dan mendengarkannya secara tartil dan tadabbur.
Pengaruh Berdirinya Muhammadiyah
Berdasarkan penjelasan sejarah Muhammadiyah di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa berdirinya
Muhammadiyah karena alasan dan tujuan sebagai berikut ini:
Fenomena baru yang menonjol dari keberadaan organisasi Muhammadiyah ini adalah gerakan Islam yang murni
dan progresif dihadirkan melalui sistem yang terorganisir, bukan melalui jalur individu. Presentasi gerakan Islam
melalui organisasi dibentuk oleh budaya tradisional di mana umat Islam bergantung pada kelompok lokal seperti
pesantren.
Saat peran Kyai sebagai pemimpin informal sangat dominan, itu adalah peristiwa yang membuat perkembangan
zaman. Organisasi jelas merupakan fenomena modern abad ke-20, dan Kyai Dahlan secara cerdas dan adaptif
mengadopsinya sebagai “washira” (alat, alat) untuk mewujudkan cita-cita Islam.
إذا كان هناك أي خطأ بقصد أو
بغير قصد ،يرجى العفو ،وشكرا
لكم