Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH

MUHAMMADIYAH

Oleh:

Nurul Afidah
(53010170041)
 Secara Etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab, dari kata
“Muhammadun” yaitu nama Nabi dan Rasul terakhir.
 Muhammadiyah merupakan organisasi gerakan dakwah islam amar makruf
nahi munkar dan tajdid, berakidah Islam, dan bersumber pada Al-Qur’an
dan Hadits.
 Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan di Kampung
Kauman, Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912
M.
 Gerakan tersebut dididirikan oleh anak dari seorang khatib resmi Masjid
Agung Kesultanan Yogyakarta yang bernama KH. Abu Bakar bin Haji
Sulaiman, yaitu KH. Ahmad Dahlan.
 Ibunya merupakan anak perempuan dari hakim agama yaitu KH. Ibrahim.
 Salah seorang nenek moyang KH. Ahmad Dahlan adalah wali pertama dan
paling terkenal dari wali songo, Maulana Malik Ibrahim. Bagi sebagian
besar rakyat Indonesia, Wali Songo diyakini sebagai keturunan Nabi
Muhammad.
 Semasa kecil, Dahlan diberi nama Raden Ngabei Ngabdul Darwis,
kemudian dikenal dengan nama Muhammad Darwisy. Sekembalinya dari
Mekkah ia merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Ahmad Dahlan
merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara. Lahir pada 1
Agustus1868.
Next…
 Secara umum, pada abad ke-20, terdapat tiga gerakan sosial yang khas yang
tumbuh di Indonesia. Yang mana gerakan tersebut melatarbelakangi lahirnya
Muhammadiyah.
 1. Budi Utomo.

◦ didirikan pada 20 Mei 1908 oleh seorang dokter Jawa dari kalangan
aristokrat (priyayi), Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada awalnya organisisi ini
bercorak intelektual. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk
menarik sumbangan dana bagi peningkatan pendidikan masyarakat Jawa,
dan juga mengusahakan kebangkitan kembali kebudayaan Jawa kuno. Pada
intinya mereka ingin melihat Indoesia di masa depan bukan sebagai
Indonesia yang “Barat”, melainkan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
merdeka dengan kebudayaan dan coraknya tersendiri.
◦ Diilhami oleh cita-cita Budi Utomo, seorang aristokrat asal Yogyakarta,
Soewardi Soerjaningrat. Soewardi Soerjaningrat adalah salah seorang
anggota BU yang radikal dan menyatakan keluar dari organisasi untuk
bergabung dengan Indische Partij. Beberapa anggota BU yang
berkecenderungan radikal bergabung dengan IP. Partai tersebut didirikan
pada 1911 oleh Douwes Dekker. Douwes Deker, Dr. Tjipto Mangkusumo,
dan Soewardi Soerjaningrat sudah menjalin kerja sama beberapa tahun
sebelum partai itu didirikan.
 2. Sarekat Islam
◦ mendapat pengakuan dan disahkan oleh pemerintah Belanda pada 14
September 1912, yang dipimpin oleh Haji Omar Said Tjokroaminoto.
Di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto SI berdiri kukuh sebagai
organisasi politik pertama di Indonesia untuk menentang penjajahan
Belanda atas nama Islam. Anggota organisasi ini berasal dari kalangan
santri dan priyayi kelas rendah. Latar belakang berdirinya organisasi
Sarekat Islam adalah karena persaingan dagang yang sangat merugikan
para pedagang pribumi.

3. Jamiat Kheir
didrikan pada 1905 oleh orang-orang Indonesia keturunan Arab yang
diyakini mempunyai hubungan darah dengan Nabi Muhammad.
Gerakan Jamiat Kheir merupakan gerakan pembaruan pertama di
Indonesia. Yang mendorong Dahlan bergabung dengan organisasi ini
adalah ketertarikannya kepada gagasan pembaruan dan atmosfer
intelektual yang berkembang di lingkungan organisasi tersebut.
Gerakan Jamiat Khaer memperoleh izin resmi dari pemerintah hindia
belanda pada tanggal 17 juli 1905.
 Hal-hal yang didapat Ahmad Dahlan dari 3 organisasi tersebut adalah
Intelektualisme keagamaan Jamiat Kheir; antusiasme politik Sarekat
Islam; revitalisme kebudayaan Budi Utomo.
 Ahmad dahlan merupakan murid Syeikh Ahmad Khatib Al-
Minangkabawi
 Dalam pendidikan keagamaan formalnya, sebagian besar waktu Dahlan
dihabiskan untuk mempelajari ajaran Islam tradisionalis. Sepulang dari
makkah yang kedua Ahmad Dahlan dan Ahmad surkati sepakat untuk
berbagi tugas dengan masing-masing mendirikan organisasi.
 Ahmad Dahlan sepanjang hayatnya adalah khatib di masjid Sultan dan
berdagang.
 Gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan yang dipengauhi kuat
oleh gagasan modern dan reformis pembaharu Mesir Muhammad Abduh.
 Pada 20 Desember 1912 Ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada
pemerintah belanda untuk mendapatkan Badan Hukum.
 Pada tahun 1914 baru dikabulkan
 Pada 7 Mei 1921 Ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada hindia
belanda untuk mendirikan cabang-cabang muhammadiyah di seluruh
indonesia. Dan pada tanggal 2 September 1921 dikabulkan.
 Faktor-faktor Utama yang Melatarbelakangi Lahirnya Muhammadiyah:
1. gagasan pembaruan Islam dari timur tengah
2. pertentangan internal di masyarakat Jawa
3. Penetrasi Kristen
• Gerakan Muhammadiyah di Indonesia pada dasarnya merupakan salah
satu mata rantai dari sejarah gerakan pembaharuan yang dipelopori
Muhammad Abduh, Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Rasyid
Ridha.
• Pada akhir abad ke-19, gagasan pembaharuan Islam mulai diperkenalkan
di Indonesia, baik secara lisan maupun tidak langsung melalui berbagai
penerbitan dan jurnal yangtersebar di kalangan kaum Muslim santri di
Indonesia.
• Pada abad ke-20 gagasan pembaruan Islam mulai mendapat tempat di
kalangan masyarakat muslim di Indonesia
• Gagasan Abduh diakui memiliki pengaruh paling besar dan bertahan lama
terhadap lahirnya Muhammadiyah.
Next…

 Kaum Muslim di Jawa pada saat itu sangatlah menentang modernisasi dan
pembaharuan, dikarenakan kaum muslim tersebut praktek ajaran Islamnya
masih sangat tradisionalis.
 Perkembangan kegiatan misi Kristen di Jawa merupakan faktor yang
menyebabkan lahirnya Muhammadiyahpada tahun-tahun pertama abad
ke-20, sekolah-sekolah misi Kristen mulai ikut serta dalam program
pendidikan pemerintah. Bagi kaum Muslim, pemberian izin oleh Belanda
terhadap penyebaran ajaran Injil di Jawa tak diragukan lagi, merupakan
bukti hasrat pemerintah kolonial untuk mengristenkan masyarakat Jawa.
 Muhammadiyah didirikan pada waktu itu untuk menawarkan suatu cara
mempertahankan diri dari pengaruh misi Kristen.
 Proses perjumpaan Muhammadiyah dengan misi Kristen dibagi menjadi 3
tahap: pertama, membahas Muhammadiyah dalam periode pembentukan
sampai masa-masa akhir kolonial; kedua, mencakup era Soekarno;
ketiga, meliptuti masa Indonesia dibawah “Orde Baru”.
 Tahap pembentukan Muhammadiyah: selama era Ahmad Dahlan,
Muhammadiyah memelihara hubungan yang baik dan harmonis dengan
kebanyakan kalangan Kristen. Meskipun ada indikasi mengenai terjadinya
permusuhan antara kedua belah pihak. Dahlan selalu berusaha
menghindari konfrontasi dengan pihak manapun, termasuk misi Kristen.
Sebaliknya dia mengarahkan pandangannya melampaui segala sesuatu
yang dapat menghambat kemajuan ke arah tujuan utamanya, yaitu
meningkatkan kesadaran islami para pengikutnya. Oleh karena itu, bagi
Dahlan perjumpaan itu lebih terekspresikan dalam bentuk persaingan
dalam membangun lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan.
Ketimbang terlibat dalam semacam konfrontasi langsung.
 Meskipun misi Kristen dampaknya sangatlah besar bagi Indonesia,
menurut pandangan Ahmad Dahlan menantang dan melawan peran aktif
mereka dan menghentikan penetrasinyamelalui konfrontasi langsung
adalah sesuatu yang tidak efektif dan stategis.
Next…

Bagi Dahlan yang lebih penting dari itu adalah membangkitkan kesadaran
kaum Muslim mengenai akibat-akibat yang akan muncul dari kegiatan
misi itu.
 Dahlan menggunakan pendekatan yang lunak dan moderat dalam
perjumpaannya dengan kalangan Kristen.
 Namun setelah Ahmad Dahlan wafat, pemimpin baru Muhammadiyah
percaya bahwa perjumpaan dengan kelompok Kristen harus menempuh
arah yang berbeda. Haji Ibrahim adalah seorang ulama pertama yang
memperoleh pendidikan di sekolah tradisional di Jawa dan kemudian d
pusat ortodoksi Islam di Makkah. Kepribadian dan sikap moderatnya
banyak menyerupai Dahlan. Tetapi, tidak seperti Dahlan yang merupakan
pemimpin karismatis sekaligus pelaksana, Ibrahim semata-mata figur
pemimpin dalam gerakan Muhammadiyah , namun penggerak roda
organisasi yang sesungguhnya adalah seorang anak muda yang sangat
bersemangat, Fahruddin (wakil ketua Muhammadiyah yang pertama).
Next…

 Setelah kemerdekaan Indonesia, agam kristen menikmati hak-hak


istimewa yang sama seperti Islam dan semua agama lain. Agama Kristen
sebagaimana agama-agama yang diakui lainnya, dilindungi oleh UUD
yang menyatakan bahwa negara menjamin kebebasan beragama para
warga negara dan melindungi hak mereka untuk menjalankan upacar-
upacara keagamaan.
 Agama Kristen diberi tempat yang sederajat di antara agama-agama lain.

 Tokoh-tokoh Muhammadiyah:
1. KH. Ahmad Dahlan
2. KH. Ibrahim (1923-1933)
3. kh. Hisyam (1932-1936)
4. KH. Mas Mansur (1936-1942)
5. Ki Bagoes Hadikoesoemo (1942- 1953)
Next…

6. Buya A.R Sutan Mansur (1953-1959)


7. KH. M Yunus Anis (1959-1962)
8. KH. Ahmad Badawi (1962-1968)
9. KH, Faqih Usman (1968-1971)
10. KH. A.R Fachruddin (1971-1990)
11. KH. A.Azhar Basyir (1990-1995)
12. Prof. Dr. H. Amien Rais (1995-2000)
13. Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’I Ma’arif (2000-2005)
14. Prof. Dr. H. Din Syamsuddin (2005-2010)
Referensi

Shihab, Alwi. 1998. Membendung Arus “Respons Gerakan


Muhammadiyah Terhadap Pentrasi Misi Kristen di Indonesia”.
Bandung: Penerbit Mizan.
Jornal Sejarah Muhammadiyah.
http://www.artikelsiana.com/2015/09/sjarah-muhammadiyah-
tujuan-muhammadiyah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai