Anda di halaman 1dari 12

1

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

(JURNAL)

Oleh

SEPTIARA BELINA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
2

Penerapan Model Course Review Horay Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan


Hasil Belajar Siswa

Septiara Belina1, Sumadi2, Sudarmi3


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*email: belina.septiara008@yahoo.com, Telp. +6285279969673

Received: Feb, 27th 2018 Accepted: Feb, 27th 2018 Online Published: Feb, 27th 2018

This research aimed to improve the activity and learning outcome of student by
applying cooperative learning model type Course Review Horay on the subject of
hydrosphere in geography. This research used Classroom Action Research (CAR)
method conducted in 3 cycles. The subjects of the research were the students of
grade X 3 SMA Gajah Mada Bandar Lampung in the academic year 2016/2017.
The object of research is cooperative learning model of Course Review Horay
type, activity, and learning result. Data analysis using percentage. The data taken
was the result of final test cycle and observation result. The results showed that
the students 'learning activity in cycle I was 65% and then increased in cycle II to
75% and in cycle III had reached 90%, while for the students' learning outcomes
in cycle I of students who passed was 37.50%, increased in cycle II to 51.51%,
and increased again in cycle III to 82.86%.

Keywords: activity, cooperative learning, course review horay, learning outcome

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay
pada pokok bahasan hidrosfer mata pelajaran geografi. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X 3 SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun
pelajaran 2016/2017. Objek penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay, aktivitas, dan hasil belajar. Analisis data menggunakan
persentase. Data yang diambil berupa hasil tes akhir siklus dan hasil observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah
sebesar 65% lalu meningkat pada siklus II menjadi 75% dan pada siklus III sudah
mencapai 90%, sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus I siswa yang
tuntas yaitu 37,50%, meningkat di siklus II menjadi 51,51%, dan meningkat
kembali di siklus III menjadi 82,86%.

Kata kunci: aktivitas, course review horay, hasil belajar, pembelajaran kooperatif

Keterangan:
1 = Mahasiswa Pendidikan Geografi
2 = Dosen Pembimbing 1
3 = Dosen Pembimbing 2
3

PENDAHULUAN kurang tertarik dan kurang antusias


untuk mempelajari geografi.
Pendidikan merupakan sarana penting
untuk meningkatkan kualitas sumber Hasil observasi awal menunjukkan
daya manusia dalam menjamin bahwa kurangnya antusias belajar
keberlangsungan pembangunan suatu siswa disebabkan karena terlalu
bangsa. Hal tersebut memunculkan monotonnya suasana dalam proses
asumsi bahwa untuk memperoleh pembelajaran sehingga siswa kurang
peningkatan kualitas sumber daya tertarik dalam mempelajari pelajaran
manusia maka peningkatan kualitas geografi, akibatnya proses pembelaja-
pendidikan pun sangat diperlukan. ran menjadi kurang kondusif, seperti
Pengoptimalan proses pembelajaran beberapa siswa mengobrol, melamun,
di sekolah adalah salah satu aspek bahkan mengantuk ketika guru
yang perlu diperhatikan dalam sedang menjelaskan materi pelajaran
peningkatan kualitas pendidikan serta saling mengganggu antar teman.
karena berhasilnya suatu tujuan Sebagian besar aktivitas pembelajaran
pendidikan tergantung pada yang dilakukan siswa adalah men-
bagaimana proses pembelajaran yang dengarkan dan mencatat penjelasan
dialami oleh siswa. guru. Akibatnya siswa menjadi tidak
tertantang untuk berpikir kritis,
Trianto (2010: 17) mengatakan bahwa analitis, solutif, dan aktif di dalam
salah satu tolak ukur siswa telah kelas. Proses pembelajaran yang
belajar dengan baik ialah jika siswa kurang kondusif tersebut diindikasi-
itu dapat mempelajari apa yang kan menjadi faktor penyebab
seharusnya dipelajari, sehingga rendahnya nilai hasil belajar geografi
indikator hasil belajar yang siswa karena aktivitas siswa akan
diinginkan dapat dicapai oleh siswa. sangat berpengaruh terhadap hasil
Akan tetapi, kenyataan di lapangan belajar siswa.
menunjukkan bahwa tidak semua
siswa dapat mencapai hasil belajar Salah satu indikator tercapai atau
sesuai yang diharapkan seperti halnya tidaknya suatu proses pembelajaran
yang terjadi pada siswa Kelas X di adalah dengan melihat hasil belajar
SMA Gajah Mada Bandar Lampung. yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar
merupakan cerminan tingkat
Geografi merupakan mata pelajaran keberhasilan atau pencapaian tujuan
yang membawa siswa kontak dengan dari proses belajar yang telah
realita yang dijumpai dimuka bumi dilaksanakan yang pada puncaknya
sehingga pelajaran ini cukup menarik diakhiri dengan suatu evaluasi
untuk dipelajari, karena didalamnya (Djamarah, 2008: 25).
mempelajari fakta-fakta yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, namun Membuat seluruh siswa berhasil
berdasarkan hasil wawancara dengan dalam pelajaran yang diberikan
beberapa siswa SMA Gajah Mada hingga mendapatkan hasil belajar
Bandar Lampung, sebagian siswa yang baik dan mencapai standar
menganggap geografi sebagai ketuntasan bukanlah hal yang mudah
pelajaran yang sulit dipahami dan karena setiap siswa memiliki tingkat
membosankan karena bersifat hafalan pemahaman dan cara belajar yang
dan banyak catatan, sehingga siswa berbeda. Di sisi lain, kebanyakan
4

guru dituntut untuk menyampaikan pemahaman materi yang diajarkan


materi dengan cepat karena materi guru dengan menyelesaikan soal-soal
yang harus diajarkan cukup banyak diakhir pelajaran untuk mereview
namun proses pembelajaran hanya atau mengulang kembali materi
empat jam pelajaran per minggunya, pelajaran yang telah disampaikan
sehingga proses pembelajaran yang guru.
dilakukan di kelas terkesan terburu-
buru. Untuk itu dibutuhkan sebuah Pembelajaran kooperatif tipe Course
strategi dalam mengajar dengan Review Horay yang dilaksanakan
menggunakan metode, media dan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran. pemahaman mata pelajaran geografi
tentang pokok bahasan hidrosfer dan
Penentuan model pembelajaran yang dampaknya terhadap kehidupan di
akan digunakan senantiasa diawali muka bumi, dengan cara guru
dari situasi nyata dan keadaan siswa memandu siswa untuk memberi
dalam kelas agar dapat meningkatkan angka atau nomor secara acak sesuai
hasil belajar siswa sehingga tujuan selera masing-masing kelompok pada
pembelajaran yang bermakna dapat kertas lembar jawaban yang sudah
tercapai secara optimal. Salah satu diberi garis seperti tabel berbentuk
model pembelajaran yang bisa kotak persegi 3x3 berjumlah 9 kotak,
diterapkan adalah pembelajaran kemudian guru akan membacakan 9
geografi dengan model pembelajaran soal secara acak dan siswa menulis
kooperatif. jawaban di dalam kotak yang
nomornya disebutkan oleh guru lalu
Menurut Roger dkk (1992) dalam langsung didiskusikan. Apabila
Huda (2013: 29), pembelajaran jawaban benar diisi tanda benar (√),
kooperatif merupakan aktivitas sedangkan salah diisi tanda silang (x).
pembelajaran kelompok yang memili- Siswa yang sudah mendapat tanda
ki prinsip bahwa pembelajaran harus benar (√) vertikal atau horisontal,
didasarkan pada perubahan informasi atau diagonal harus berteriak horay
secara sosial di antara kelompok- atau diperbolehkan membuat yel-yel
kelompok pembelajar, yang di dalam- lainnya. Setelah itu, nilai siswa
nya setiap siswa bertanggung jawab dihitung dari jawaban benar jumlah
atas pembelajarannya sendiri dan horay yang diperoleh.
didorong untuk meningkatkan pem-
belajaran anggota-anggota lainnya. Pembelajaran kooperatif tipe Course
Jadi dalam hal ini, pembelajaran Review Horay dipilih dalam
kooperatif sangat menuntut siswa penelitian ini karena memiliki bebe-
untuk aktif dalam memperoleh rapa keunggulan diantaranya pem-
pengetahuannya sendiri. belajaran lebih menarik, medorong
siswa untuk dapat terjun kedalam
Course Review Horay adalah salah situasi pembelajaran, pembelajaran-
satu tipe dari model pembelajaran nya tidak monoton sehingga siswa
kooperatif yang dapat mendorong lebih antusias, termotivasi, dan
siswa untuk ikut aktif dalam belajar. semangat belajar karena suasana
Strategi belajar menggunakan model belajar lebih menyenangkan, serta
ini merupakan cara belajar-mengajar dapat melatih kerjasama dan
inovatif yang lebih menekankan pada komunikasi yang baik antar siswa.
5

Dengan melihat keunggulan dari Subjek penelitian ini adalah siswa


model pembelajaran kooperatif tipe kelas X 3 SMA Gajah Mada Bandar
Course Review Horay diharapkan Lampung Tahun Pelajaran 2016/
dapat membuat siswa menjadi tertarik 2017. Jumlah siswa yaitu 35 orang.
dan lebih bersemangat serta antusias Penelitian dilakukan dengan cara
dalam mengikuti pelajaran geografi, bekerjasama (berkolaborasi) dengan
dapat membimbing siswa untuk guru mata pelajaran geografi yaitu
belajar lebih aktif lagi, dengan Ibu Nani Oktavia.
kondisi tersebut siswa lebih nyaman
menikmati pelajaran dan tidak mudah Objek penelitian ini adalah model
bosan, maka siswa akan memahami pembelajaran kooperatif tipe Course
materi pelajaran secara mendalam, Review Horay, aktivitas, dan hasil
sehingga dapat meningkatkan belajar siswa.
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Teknik pengumpulan data yang
Sehubungan dengan hasil survei dan digunakan yaitu teknik observasi,
permasalahan yang telah dijelaskan teknik kuis/tes, teknik dokumentasi,
dalam uraian tersebut di atas, maka dan catatan lapangan. Analisis data
peneliti tertarik untuk mengadakan menggunakan persentase. Data yang
penelitian tindakan kelas dengan diambil berupa hasil tes akhir siklus
tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil observasi aktivitas belajar.
dan hasil belajar siswa mata pelajaran
geografi di kelas X 3 SMA Gajah Indikator keberhasilan dalam peneliti-
Mada Bandar Lampung Tahun an ini ditinjau dari:
Pelajaran 2016/2017 melalui penera-
pan model pembelajaran kooperatif Hasil belajar siswa tuntas (dengan
tipe Course Review Horay. nilai ≥ 70) meningkat tiap siklusnya
dan pada akhir siklus sebesar 80%
METODE dari jumlah siswa yang hadir sebelum
dilakukan remedial.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian Persentase aktivitas belajar siswa
tindakan kelas. Kunandar (2010: 45) telah mencapai 80% atau lebih dari
mendefinisikan penelitian tindakan jumlah siswa yang hadir, dengan
kelas sebagai suatu penelitian kegiatan aktivitas siswa meliputi
tindakan yang dilakukan oleh guru memperhatikan penjelasan guru,
yang sekaligus sebagai peneliti di menanggapi pertanyaan dari guru
kelasnya atau bersama-sama dengan atau siswa lainnya, bertanya kepada
orang lain (kolaborasi) dengan jalan guru sesuai dengan topik yang
merancang, melaksanakan dan dibahas, berdiskusi/bekerjasama antar
merefleksikan tindakan secara siswa dalam kelompoknya, dan
kolaboratif dan partisipatif yang mengerjakan tugas yang diberikan.
bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu (kualitas) proses
pembelajaran dikelasnya melalui
tindakan tertentu dalam suatu siklus.
6

HASIL DAN PEMBAHASAN cetak, merancang RPP, membagi


siswa dalam kelompok, menyiapkan
Hasil soal dan pembahasannya yang akan
diberikan pada siswa dalam proses
Penelitian ini dilakukan di SMA penerapan model pembelajaran
Gajah Mada Bandar Lampung yang kooperatif tipe Course Review Horay
terletak di Kelurahan Tanjung serta menyiapkan perangkat tes akhir
Senang, Kecamatan Tanjung Senang, siklus I.
Bandar Lampung tahun 2017. Adapun
batas-batas wilayah sebagai berikut: Hasil observasi siklus I dapat
diketahui persentase aktivitas belajar
Sebelah Utara berbatasan dengan siswa sebesar 65% dengan kategori
Kelurahan Pematang Wangi. Sebelah cukup aktif, namun hanya terdapat 14
Selatan berbatasan dengan orang siswa yang dikategorikan aktif
Kecamatan Way Halim. Sebelah dengan persentase 43,75% dari 32
Barat berbatasan dengan Kelurahan orang siswa yang hadir. Hal tersebut
Labuhan Dalam dan Sebelah Timur disebabkan karena masih banyaknya
berbatasan dengan Kelurahan siswa yang belum antusias dalam
Perumnas Way Kandis. mengikuti proses pembelajaran,
model pembelajaran masih dianggap
Penelitian dilaksanakan berdasarkan baru dan asing oleh siswa sehingga
jadwal pelajaran geografi, yaitu dua siswa kurang memperhatikan pelaja-
kali dalam seminggu setiap hari Rabu ran, masih pasif dalam bertanya,
dan Jum’at. Penelitian dilakukan berdiskusi, dan menjawab pertanyaan
dengan 3 siklus. Untuk siklus pertama guru, siswa juga masih belum berani
dan kedua dilakukan satu kali mengemukakan pendapat, akibatnya
pertemuan sedangkan untuk siklus hanya sedikit siswa yang memahami
ketiga dilakukan dua kali pertemuan. materi yang disampaikan oleh guru.

Siklus pertama dilakukan pada hari Data hasil belajar siswa digolongkan
Jum’at, 12 Mei 2017 pada pukul berdasarkan Kriteria Ketuntasan
09.45 WIB, siklus kedua dilakukan Minimal (KKM) sesuai dengan
pada hari Rabu, 17 Mei 2017 pada aturan yang diberikan sekolah. Siswa
pukul 07.15 WIB, dan pada siklus dikatakan tuntas jika nilai ≥ 70 dan
ketiga dilakukan pada hari Jum’at, 19 siswa dikatakan tidak tuntas jika nilai
Mei 2017 pada pukul 09.45 WIB < 70. Siswa yang mendapat nilai 70
untuk pertemuan I dan pada hari atau lebih sebanyak 12 orang siswa,
Rabu, 24 Mei 2017 pada pukul 07.15 artinya hanya 37,50% dari 32 siswa
WIB untuk pertemuan II. yang hadir. Pada siklus I ini masih
banyak siswa yang belum mem-
Siklus I peroleh hasil belajar yang baik dan
Perencanaan siklus I diantaranya guru belum memenuhi indikator kriteria
ketuntasan yang ditentukan yaitu
bersama peneliti menyiapkan lembar
80%, hal ini disebabkan karena siswa
observasi dan materi yang akan
belum memahami materi yang telah
diajarkan, menyiapkan perlengkapan
disampaikan oleh guru namun siswa
dan media yang akan digunakan
enggan untuk menanyakan kembali
adalah media cetak yaitu lks dan buku
hal tersebut, kurangnya diskusi dan
7

keberanian siswa untuk mengungkap- selanjutnya agar aktivitas belajar


kan pendapatnya, sehingga dilakukan siswa dapat meningkat kembali.
refleksi untuk memperbaiki tindakan
pada siklus berikutnya. Siklus III

Siklus II Pada tahap perencanaan siklus III


hampir sama dengan siklus I dan
Pada tahap perencanaan siklus II II. Beberapa perbaikan tindakan yang
hampir sama dengan siklus I tetapi akan diberikan antara lain: guru lebih
ada beberapa perbaikan antara lain: banyak mendekati kegiatan diskusi
guru lebih memperhatikan kesiapan kelompok siswa untuk memberikan
siswa untuk melaksanakan pem- motivasi, guru menyiapkan slide
belajaran, guru menyiapkan media power point dan media audio visual
gambar agar siswa lebih paham agar siswa lebih tertarik dan antusias
dengan materi yang dijelaskan, dan dalam pembelajaran. Indikator yang
guru akan mengajak siswa membuat akan dicapai pada siklus III ini cukup
kesepakatan agar memberikan point banyak, sehingga akan diberikan
tersendiri disetiap nomor soal dari 1-9 perlakuan atau tindakan berbeda yaitu
dalam proses penerapan model dilakukan dua kali pertemuan agar
pembelajaran kooperatif tipe Course siswa bisa lebih memahami materi
Review Horay. pelajaran yang akan dijelaskan.

Berdasarkan hasil observasi pada Berdasarkan observasi aktivitas


siklus II, persentase aktivitas belajar belajar siswa pertemuan 1 dan 2 pada
siswa sebesar 75% dengan kategori siklus III, dapat diketahui persentase
tingkat keberhasilan aktif, terdapat 17 rata-rata sebesar 90% dengan kriteria
orang siswa yang dikategorikan aktif keberhasilan sangat aktif, artinya
atau 51,51% dari 33 orang siswa yang persentase aktivitas belajar siswa
hadir, sedangkan untuk hasil belajar sudah sesuai dengan kriteria yang
jika dilihat dari tingkat ketuntasannya ditentukan yaitu 80%. Aktivitas
ada 17 siswa yang tuntas dari 33 terendah yaitu bertanya kepada guru
siswa yang hadir. Hasil ini mengalami sesuai topik yang dibahas dengan 14
peningkatan dari siklus I yaitu dari siswa pada pertemuan 1 dan 18 siswa
37,50% menjadi 51,51% pada siklus pada pertemuan 2.
ke II. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas dan hasil belajar siswa sudah Persentase hasil belajar geografi siswa
baik dalam proses pembelajaran, tuntas pada siklus III mengalami
siswa sudah mulai antusias dan peningkatan pula dari siklus ke siklus.
termotivasi dalam mengikuti proses Siklus I ke siklus II mengalami
pembelajaran. peningkatan sebesar 14,01% dan dari
siklus II ke siklus III mengalami
Aktivitas dan hasil belajar siswa pada peningkatan sebesar 31,35% yaitu dari
proses pembelajaran ini sudah 51,51% menjadi 82,86% pada siklus
mengalami peningkatan namun III. Ini berarti sudah melebihi 80%,
indikator keberhasilan belum tercapai artinya berhasil memenuhi standar
karena belum memenuhi standar yang kriteria ketuntasan minimal, sehingga
ditentukan, sehingga perlu ada penelitian tindakan ini dikatakan
refleksi perbaikan untuk siklus berhasil dan tindakan
8

dihentikan. Untuk 6 siswa yang kelompok tersebut kurang aktif dalam


belum tuntas atau belum memenuhi proses pembelajaran. Setelah
standar kriteria ketuntasan, akan dilakukan tindakan pada siklus I,
ditambah jam khusus oleh guru untuk dilakukan refleksi untuk menemukan
memantapkan kembali pemahaman kekurangan-kekurangan dalam siklus
mereka dan diberikan remedial. I, refleksi tersebut dijadikan acuan
untuk tindakan selanjutnya pada
Pembahasan siklus II.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan Pada siklus II, persentase aktivitas


yang dilakukan peneliti selama tiga belajar siswa menjadi 75%
siklus dengan empat kali pertemuan, dikategorikan kedalam kategori aktif,
pelaksanaan proses pembelajaran jumlah siswa yang aktif ada 17 siswa
dengan menerapkan model pem- dari 33 siswa yang hadir atau 51,51%.
belajaran kooperatif tipe Course Di siklus ini siswa sudah mulai berani
Review Horay berhasil membuat bertanya dan atusias dalam bekerja
aktivitas dan hasil belajar mengalami kelompok, siswa sudah mulai berani
peningkatan. Adapun pembahasan menanggapi pernyataan kelompok lain
hasil penelitian ini meliputi: karena dalam satu kelompok terdapat
siswa yang berkemampuan
Aktivitas siswa yang diamati dalam tinggi sehingga siswa yang
penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu berkemampuan tinggi tersebut
memperhatikan penjelasan guru, memberikan penjelasan kepada siswa
menanggapi pertanyaan dari guru atau yang memiliki kemampuan rendah.
siswa lainnya, bertanya kepada guru Selain itu, guru juga memberikan
sesuai dengan topik yang dibahas, motivasi kepada siswa pada saat kerja
berdiskusi/bekerjasama antar siswa kelompok berlangsung. Pada siklus II
dalam kelompoknya, dan ini sudah terjadi peningkatan namun
mengerjakan tugas yang diberikan. masih belum mencapai indikator
yang ditentukan.
Pada siklus I, persentase aktivitas
belajar siswa yaitu 65% dikategorikan Pada siklus III aktivitas belajar siswa
kedalam kategori cukup aktif, ada 14 jauh lebih meningkat, persentase
siswa yang aktif dari 32 siswa yang aktivitas mencapai 90% dengan
hadir atau 43,75%. kategori keberhasilan sangat aktif. Ini
dikarenakan siswa sudah menikmati
Pada awal proses pembelajaran di dan mulai lebih antusias dalam
kelas, siswa masih bingung dengan mengikuti proses pembelajaran,
bagaimana cara penerapan model sehingga menyebabkan aktivitas
pembelajaran kooperatif tipe Course siswa semakin meningkat. Siklus III
Review Horay ini, masing-masing ini dilakukan dua pertemuan. Pada
kelompok masih malu bertanya dan pertemuan pertama, jumlah siswa
mengungkapkan pendapat. yang aktif sebanyak 22 siswa dengan
persentase 62,86% dan pada
Pembagian kelompok juga masih pertemuan kedua mencapai 30 siswa
belum heterogen. Di dalam satu dengan persentase 85,71%.
kelompok masih dominan siswa yang
berkemampuan rendah sehingga
9

Pada siklus III ini, guru mencoba model pembelajaran kooperatif tipe
melakukan inovasi dalam pelaksana- Course Reviev Horay. Soal untuk tes
an proses pembelajaran yaitu akhir siklus I, II, dan III terdiri dari
menggunakan slide power point dan soal pilihan ganda sebanyak 25 soal
media audio visual ketika dengan pilihan jawaban dari A hingga
menjelaskan materi pelajaran, dengan E, dengan sistem penilaian untuk
tujuan agar siswa lebih aktif dan pilihan jawaban benar 1 soal
semangat dalam belajar. Inovasi dikalikan 4. Soal-soal yang diujikan
strategi pembelajaran yang lebih setiap akhir siklus berkaitan dengan
menarik akan membantu siswa dalam materi yang diajarkan pada tiap
belajar dan memahami materi secara siklusnya.
mendalam.
Pada siklus I, masih banyak siswa
Adanya aktivitas siswa yang yang belum tuntas. Hanya 12 siswa
meningkat maka akan semakin baik yang tuntas dari 32 siswa yang hadir
tingkat pemahaman siswa terhadap dengan persentase 37,50%. Model
materi pelajaran. Hal ini sesuai pembelajaran kooperatif tipe Course
dengan pendapat Nasution (2000: 91) Review Horay masih asing bagi
keaktifan siswa dalam belajar dapat siswa, siswa masih bingung dalam
dilihat dari berbagai kegiatan atau penerapannya, sehingga siswa kurang
aktifitas siswa dalam proses antusias dalam mengikuti pembelaja-
pembelajaran yang berlangsung. ran di kelas yang berakibat hasil
Keaktifan siswa ini antara lain belajarnya pun rendah. Siswa tidak
tampak dalam kegiatan: berani bertanya pada guru dan belum
berani mengungkapkan pendapat,
a. Berbuat sesuatu untuk memahami diskusi dalam kelompok belum
materi pelajaran dengan penuh terbangun dengan baik, siswa banyak
keyakinan. mengobrol dengan teman ketika guru
b. Mempelajari, mengalami dan menjelaskan materi, sehingga guru
menemukan sendiri bagaimana dan peneliti melakukan refleksi pada
memperoleh suatu pengetahuan. siklus I agar hasil belajar pada siklus
c. Merasakan sendiri bagaimana II dapat meningkat.
tugas-tugas yang diberikan oleh
guru kepadanya. Pada siklus II, siswa sudah mulai
d. Belajar dalam kelompok. tampak lebih antusias dan serius
e. Mencoba sendiri konsep-konsep memperhatikan penjelasan guru,
tertentu. antusias dalam diskusi kelompok, dan
f. Mengkomunikasikan hasil pikiran, menanggapi pertanyaan dari guru
penemuan, dan penghayatan nilai- maupun siswa lain. Hasil belajar
nilai secara lisan atau penampilan.. siswa pada siklus II sudah mulai ada
sedikit peningkatan sebesar 14,01%
Hasil belajar geografi siswa diperoleh namun masih belum memenuhi
setelah dilakukan tes pada setiap KKM. Jumlah siswa yang tuntas
akhir siklus guna mengevaluasi menjadi 17 orang siswa. sehingga
seberapa besar pemahaman siswa guru masih harus melakukan
dalam memahami materi yang telah beberapa refleksi untuk melanjutkan
dijelaskan setelah dilakukan proses tindakan ke siklus III.
pembelajaran dengan menerapkan
10

Pada siklus III, siswa sudah mulai agar indikator keberhasilan dalam
menikmati model pembelajaran yang proses pembelajaran dapat tercapai.
diterapkan dan mulai memahami
materi pelajaran secara mendalam. Aktivitas belajar siswa dalam proses
Hal tersebut terbukti dengan semakin pembelajaran akan mempengaruhi
bertambahnya jumlah siswa yang hasil belajar siswa. Hal ini sesuai
tuntas yaitu menjadi 29 orang siswa dengan penelitian yang hampir sama
dari 35 orang siswa yang hadir. pernah dilakukan oleh Nyoman
Artinya, hasil belajar pada siklus III Marteyani di SMP N 13 Bandar
ini semakin meningkat. Dalam siklus Lampung pada tahun 2012, hasilnya
ini, siswa sudah berani mengemuka- didapati bahwa hasil belajar siswa
kan pendapatnya dan bertanya kepada meningkat ketika aktivitas belajar
guru atau siswa lainnya. Namun meningkat setelah menerapkan model
masih menyisakan 6 siswa yang pembelajaran kooperatif tipe Course
belum tuntas. Keenam siswa tersebut Review Horay ini. Ketuntasan hasil
akan diberi jam tambahan di luar belajar mengalami peningkatan dari
sekolah dan diberikan remedial. Akan 45,67 % pada siklus I menjadi
tetapi penelitian ini dikatakan sudah 68,67% pada siklus II dan meningkat
berhasil karena sudah memenuhi yaitu menjadi 89,89% pada siklus III.
indikator pencapaian yaitu 80%
sebelum dilakukan remedial. Hal tersebut membuktikan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe
Berdasarkan hasil penelitian yang Course Review Horay dapat
diperoleh, persentase hasil belajar meningkatkan hasil belajar siswa.
geografi siswa tuntas mengalami Selain itu model pembelajaran
peningkatan dari siklus I ke siklus II kooperatif tipe ini dikenal sebagai
sebesar 14,01% dan dari siklus II ke model pembelajaran yang dapat
siklus III mengalami peningkatan membantu siswa mengingat kembali
sebesar 31,35%. Banyaknya siswa pelajaran dengan cara menyenangkan
tuntas pada siklus I hanya 12 siswa sehingga dapat meningkatkan daya
dengan persentase 37,50% dari 32 ingat siswa.
siswa yang hadir, pada siklus II
meningkat menjadi 17 siswa dengan Beberapa faktor yang menjadikan
persentase 51,51% dari 33 siswa yang hasil belajar siswa meningkat adalah
hadir, dan pada siklus III menjadi 29 kekreatifan guru dalam menyajikan
siswa dengan persentase 82,86% dari materi, pemberian ruang kepada
35 siswa yang hadir. Dapat siswa untuk lebih aktif dalam
disimpulkan bahwa hasil belajar pembelajaran dengan belajar
siswa dengan menggunakan model kelompok, intensif dalam memotivasi
pembelajaran kooperatif tipe Course siswa, kekreatifan guru dalam
Review Horay mengalami peningka- mengelola kelas menjadi kelas yang
tan setiap siklusnya. Peningkatan komunikatif bagi siswa, dan
tersebut karena ada perbaikan kekreatifan guru dalam memfariasi-
(refleksi) disetiap siklusnya. Peneliti kan model pembelajaran untuk siswa
bersama guru mitra mendiskusikan yang mempunyai kegiatan untuk aktif
kelemahan-kelemahan dan strategi dalam pembelajaran.
perbaikan di setiap proses pembelaja-
rannya, sehingga dapat diminimalisir
11

Berdasarkan uraian di atas, maka nya. Pada siklus II, jumlah siswa yang
melalui penelitian tindakan kelas ini, aktif maupun aktivitas belajar siswa
dengan model pembelajaran mengalami peningkatan namun masih
kooperatif tipe Course Review Horay belum mencapai indikator yang
siswa menjadi lebih aktif bertanya ditentukan, sehingga pada siklus III
mengenai hal yang belum diketahui dilakukan dua kali pertemuan untuk
dan lebih aktif mengeluarkan pemantapan siklus agar aktivitas siswa
pendapat pada saat proses semakin meningkat dan dapat
pembelajaran, lebih antusias dan mencapai indikator keberhasilan yang
bergairah atau bersemangat dalam ditentukan. Guru mencoba melakukan
mengikuti pelajaran, serta saling inovasi dalam pelaksanaan proses
melengkapi kekurangan anggota pembelajaran pada siklus III ini, yaitu
kelompoknya dalam memahami menjelaskan materi pelajaran dengan
materi pelajaran, sehingga diharapkan slide power point dan media audio
dapat dijadikan acuan untuk guru visual agar siswa bisa memahami
dalam mengembangkan penelitian materi pelajaran secara mendalam.
tindakan kelas dalam pembelajaran Aktivitas siswa pada siklus III berhasil
dikelas pada materi pelajaran ataupun meningkat dengan kategori
pokok bahasan lainnya, guna keberhasilan sangat aktif.
membantu meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa serta Penerapan model pembelajaran
mengembangkan penelitian dibidang kooperatif tipe Course Review Horay
pendidikan. dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran geografi
PENUTUP kelas X 3 di SMA Gajah Mada
Bandar Lampung. Hal ini terbukti
Kesimpulan dengan semakin bertambahnya
jumlah siswa yang tuntas. pada siklus
Berdasarkan hasil penelitian dan I yaitu 12 siswa dengan persentase
pembahasan dalam penelitian, maka 37,50 % meningkat pada siklus II
dapat disimpulkan: menjadi 51,51 % dengan jumlah
siswa yang tuntas 17 siswa, dan
Penerapan model pembelajaran meningkat lagi pada siklus III
kooperatif tipe Course Review Horay menjadi 82,86 % yaitu 29 orang
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari 35 orang siswa yang hadir.
siswa pada mata pelajaran geografi
kelas X 3 di SMA Gajah Mada Dengan demikian, maka penelitian ini
Bandar Lampung. Peningkatan aktivi- dikatakan berhasil. Ini berarti ada
tas belajar siswa terlihat dari kecenderungan semakin tinggi
peningkatan persentase aktivitas aktivitas belajar siswa maka semakin
belajar yang diamati tiap siklusnya, tinggi pula hasil belajar siswa.
pada siklus I sebesar 65% meningkat
pada siklus II menjadi 75% dan pada Saran
siklus III mencapai 90%. Penelitian
ini dilakukan dengan 3 siklus, pada Berdasarkan hasil penelitian, maka
siklus I aktivitasnya masih tergolong disarankan hal-hal sebagai berikut:
rendah, sehingga dilakukan refleksi
dan perbaikan untuk siklus selanjut-
12

Bagi Guru, hendaknya selalu Marteyani, Nyoman. 2012. Pengaruh


memberikan motivasi, semangat, dan Penggunaan Model
nasehat kepada siswa pada saat Pembelajaran Kooperatif
pembelajaran berlangsung agar siswa Tipe Course Review Horay
lebih aktif bertanya mengenai hal Terhadap Aktivitas Dan Hasil
yang belum diketahui dan lebih aktif Belajar Siswa Pada Materi
mengeluarkan pendapat pada saat Pokok Ciri-Ciri Makhluk
pembelajaran berlangsung, disaran- Hidup Kelas VII Negeri 13
kan pula untuk memperhitungkan Bandar Lampung Tahun
alokasi waktu agar semua rencana Ajaran 2011-2012. Skripsi.
pembelajaran dapat terlaksana secara Universitas Lampung, Bandar
maksimal sebelum memulai pem- Lampung.
belajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Course Nasution, S. 2000. Berbagai
Review Horay. Pendekatan dalam Proses
Belajar Mengajar. PT. Bumi
Bagi Siswa, diharapkan lebih antusias Aksara. Bandung.
atau semangat dalam belajar, aktif
bertanya mengenai hal yang belum Trianto. 2010. Mendesain Model
diketahui, dan lebih aktif mengeluar- Pembelajaran Inovatif-
kan pendapat pada saat pembelajaran. Progresif. Kencana. Jakarta.

Bagi Sekolah dan Peneliti Lain, Witantra, Prawindya. 2011. Model


diharapkan dapat mengembangkan Pembelajaran Course Review
penelitian tindakan kelas dalam Horay.http://igkprawindyadwita
pembelajaran dikelas pada materi ntra.blogspot.com/2011/09/mod
pelajaran lain ataupun pokok bahasan el-pembelajaran-course-review-
lainnya, sehingga dapat me- horay.html. Diakses pada
ngembangkan penelitian dibidang tanggal 20 Februari 2014 Pukul
pendidikan. 12:19 WIB.

DAFTAR PUSTAKA Yusrin. 2012. Model Pembelajaran.


http://yusrinorbyt.blogspot.com
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. /2012/06/modelpembelajaran.ht
Psikologi Belajar. PT. Rineka ml. Diakses pada tanggal 29
Cipta, Jakarta. Desember 2014 Pukul 20:20
WIB.
Huda, Miftahul. 2013. Cooperative
Learning: Metode, Teknik,
Struktur, dan Model
Penerapan. Pustaka Belajar.
Yogyakarta.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah


Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai