Disusun Oleh:
WARDAH (3222321001)
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan critical book review mata kuliah
Sejarah Indonesia masa Pra Aksara Hindu & Budha ini.
Penulis telah menyusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan critical book review ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan critical book review ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki critical
book review ini.
Wardah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
IDENTITAS BUKU........................................................................................................................4
BAB l PENDAHULUAN................................................................................................................6
A. Latar Belakang......................................................................................................................6
B. Tujuan Penulisan CBR.........................................................................................................6
C. Manfaat CBR........................................................................................................................6
BAB II ISI BUKU...........................................................................................................................7
A. Ringkasan Buku utama.........................................................................................................7
B. Ringkasan Buku Pembanding.............................................................................................11
BAB lll PEMBAHASAN..............................................................................................................16
A. Latar Belakang Masalah Yang Dikaji.................................................................................16
B. Permasalahan Yang Akan Dikaji........................................................................................16
C. Kajian Teori/Konsep Yang Digunakan..............................................................................16
D. Kelebihan dan Kekurangan Buku.......................................................................................16
BAB lV PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................................18
B. Saran...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
3
IDENTITAS BUKU
Buku utama
ISBN : 978-623-7645-03-0
Cetakan : 1, 2019
Buku Pembanding
4
Judul : Ensiklopedia Zaman Pra Sejarah
ISBN : 978-979-053-141-3
Cetakan : 2010
5
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Review merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
Critical Book Review bukan hanya sekedar laporan atau tulisan tentan isi sebuah buku atau
artikel, tetap lebih menitikberatkan pada evaluas i(penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi buku tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain, Critical
Book Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang,
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Suatu buku yang diterbitkan mengandung informasi dan berbagai laporan melalui sebuah analisis
langsung kelapangan. Sebagai pembaca, ada baiknya kita ikut mengkritisi atau memberi
beberapa komentar yang bersifat membangun untuk penulis, agar penulis dapat memperbaiki
tulisannya diwaktu selanjutnya.
C. Manfaat CBR
Mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam suatu buku
6
BAB II
ISI BUKU
7
“sejarah”yang secara harfiah berarti masa sebelum sejarah.pengertian diatas
jika diartikan secara sempit menyiratkan bahwa zaman prasejarah bukan
merupakan bagian dari zaman sejarah,padahak zaman prasejarah juga
merupakan bagian dari zaman sejarah hidup manusia juga .Istilah lain yang
digunakan untuk menyebutkan zaman sebelum mengenal tulisan
yakni”Nirleka”.Kata Nirleka berasal dari bahasa sanskerta yang tergabung
dari dua kata yakni”Nir”dan Leka yang berarti tulisan.Jadi pengertian
Nirleka adalah zaman dimana belum mengenal tulisan .Defenisi nirleka ini
juga sama dengan Prasejarah,namun istilah nirleka untuk menyebutkan
zaman ketika belum mengenal tulisan masih kurang diminati atau mendapat
tempat bagi kalangan para peneliti(a
ilah prasejarah (Prehistory)terdiri dari dua kata yakni”Pra”dan
“sejarah”yang secara harfiah berarti masa sebelum sejarah.pengertian diatas
jika diartikan secara sempit menyiratkan bahwa zaman prasejarah bukan
merupakan bagian dari zaman sejarah,padahak zaman prasejarah juga
merupakan bagian dari zaman sejarah hidup manusia juga .Istilah lain yang
digunakan untuk menyebutkan zaman sebelum mengenal tulisan
yakni”Nirleka”.Kata Nirleka berasal dari bahasa sanskerta yang tergabung
dari dua kata yakni”Nir”dan Leka yang berarti tulisan.Jadi pengertian
Nirleka adalah zaman dimana belum mengenal tulisan .Defenisi nirleka ini
juga sama dengan Prasejarah,namun istilah nirleka untuk menyebutkan
zaman ketika belum mengenal tulisan masih kurang diminati atau mendapat
tempat bagi kalangan para peneliti(a
Istilah prasejarah (Prehistory) terdiri dari dua kata yakni "Pra" dan "Sejarah" yang secara
harfiah berarti masa sebelum sejarah.Jika diartikan, zaman prasejarah bukan merupakan bagian
darei zaman sejarah, padahal zaman prasejarah juga merupakan bagian dari sejarah hidup
manusia juga. Kata Nirleka berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tulisan. Jadi, pengertian
Nirleka adalah zaman dimana belum menegenal tulisan. Para ahli dan masyarakat juga mengenal
istilah "Protosejarah", Istilah ini didefinisikan sebagai sebuah zaman menjelang zaman sejarah.
Zaman proto ditandai dengan adanya hubungan masyarakat prasejarah dengan masyarakat
perdagangan, politik maupun keagamaan yang telah mengenal lebih dulu tulisan. Zaman
protosejarah merupakan zaman peralihan dari zaman prasejarah menuju zaman sejarah.
8
Bab 2 : Indonesia Sebelum Kehadiran Manusia
Untuk mempelajari kehidupan di Indonesia sebelum kehadiran manusia kita terlebih
dahulu meninjau tentang tarikh bumi dan awal kehidupan awal menurut geologi. Menurut ilmu
Falaq, yaituy ilmu yang mepelajari binatang. Dunia ini berasal dari pola gas yang sangat panas
dan berputar pada porosnya sendiri kemudian gas tadi menjadi seakin padat dan kemudian
terbentuklah kulit bumi.
Menurut ilmu geologi, sejarah kehidupan dibumi dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu:
1. Archaeikum, Zaman tertua, berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Pada masa ini kulit bumi
masih sangat panas sehingga dapat dipastikan pada masaini tida ada kehidupan sama sekali.
2, Palezoikum, zaman hidup tua atau zaman primer. Zaman ini berlangsung kira-kira 340 juta
tahun yang lalu. Ditandai dengan kondisi bumi yang masih sangat labil.
3. Mesozoikum, Zaman hidup pertengahan juga dinamakan dengan zaman sekunder. Zaman ini
berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini suhu masih berubah-ubah dan
terjadi evolusi besar pada makhluk hidup, jumlah ikan amfibi dan reptil sudah mulai banyak.
Bangsa reptil tymbuh menjadi bentyk yang luar biasa besar. Hal ini dibuktikan adanya penemuan
fosil dinosaurus maupun atlansaurus.
4. Neozoikum dan Kenozoikum, Zaman hidup baru, Zaman ini berlangsung kira-kira
berlangsung 60 juta tahun yang lalu hingga sampai saat ini. Zaman Neozoikum dibagi atas
zaman tersier dan zaman kuarter. Zaman tersier dibagi dalam kala paleosen (65 juta tahun yang
lalu) kala eosen (55 juta tahun yang lalu) dan kala oligosen (35 juta tahun yang lalu). Sementara
zaman tersier dibagi kedalam kala Miosen (25 juta tahun yang lalu), kala Pliosen (5 juta tahun
yang lalu) dan kala plistosen(1,8 juta tahun yang lalu) dan kala Haloseb (10.000 tahun yang lalu.
Pada zaman tersier binatang menyusui myulai nampak seperti primata misalnya kera dan
binatang seperti reptil raksasa mulai lenyap. Zaman kuarter dimana mulai munculnya manusia
purba.
9
Fenomena Paleografi pada masa plestosen ditentukan oleh beberapa faktor perubahan
iklim, muka laut, kegiatan tektonis, gunung api dan sebagainya. kegiatan tektonis mengakibatkan
terjadinya penurunan cekungan sedimentasi yang berpengaruh pada perubahan permukaan laut.
Apabila terjadi kenaikan cekungan sedimentasi maka muka laut akan mengalai kenaikan,
sebaliknya apabila terjadi penurunan cekungan sedimentasi maka muka laut mengalami
penurunan.
Naik turunnya permukaan laut juga dipengaruhi oleh faktor iklim. Dikala temperatur
bumi dan udara turun maka sebagian air laut akan membeku terutama pada wilayah kedua kutub
dua pegunungan. Kondisi ini mengakibatkan penurunan muka laut sehingga tampak garis pantai
maju kearah laut. Masa ini disebut masa glasial. sebaliknya pada temperatur bumi dan udara
berubah panas, maka es akan mencair dan permukaan air laut bertambah banyak. Masa
meningkatnya temperatur bui ini disebut dengan masa Interglasial.
Perubahan oleh aktivitas glasila dan Interglasila pada zaman kuarter telah membawa
pengaruh pesat terhadap perubahan bentang alam. Penurunan permukaan laut menyebabkan
terjadinya pendangkalan daratan dan terjadi gelombang penyebaran makhluk hidup. Dengan
bertambahnya air laut maka sebagian daratan menjadi tenggelam yang kemudian membentuk
pulau-pulau yang terisolasi satu dengan yang lainnya. Perubahan bentang alam ini memaksa
semua makhluk hidup mendiami pulau tersebut harus beradaptasi untk bertahan hidup dengan
kondisi lingkungan yang baru.
Pada tahap penghunian perkembangan suatu populasi diwilayah yang telah berpenghuni
juga terjadi interaksi antar budaya. Menyangkut asal usul penutur austronesia di indonesia sejauh
data pertanggalan tertua ada di Sulawesi. Setidaknya ada empat situs diantaranya pertanggalan
dari Minanga Sipako, Kalumpang sedikit lebih tua. Keletakan Kalumpang yang ada di Sulawesi
10
mengindikasikan kehadiran penutur Austronesia yang paling awal mestinya di wilayah pesisir
sebelumpat mereka memasuki pedalaman kalumpang. Situs termuda adalah Bukit Tengkorak,
Sirawak berupa tembikar slip merah, beliung, obsidian dan lainnya.
Semakin maju kemampuan berpikir manusia, semakin maju pula alat teknologi yang
dikuasainya, semakin canggih dan beraga. Alat yang terbuat dari bahan kayu atau bambu
memiliki sifat yang mudah hancur sehingga sisa-sisa peralatan tersebut sampai kepada kita
sangat terbatas atau sudah musnha. Denagn banyaknya peralatan manusia purba yang ditemukan
bersumber dari batu maka peralatan manusia opurba disebut dengan teknologi litik (batu).
Di Indonesia, cara berburu dan mengumpulkan makana dilakukan oleh manusia prba
jenis pithecantropus dan manusia Wajak. Ketergantunhgan yang dialami menyebabkan manusia
pada masa itu hiduup berpindah-pindah (Nomaden). Tujuannnya untuk mencari lokasi atau
daerah yang mampu menyuplai kebutuhan makanan yang mereka butuhkan. Apabila daerah yang
telah disinggahi kehabisa sumber persediaan makanan maka mereka akan mencari tempat baru.
Ketika bertempat tinggal di Goa, mereka membuat lukisaan didinding gua yang biasanya tentang
pengalaman, perjuangan dan harapan hidup. kemudian cap tangan juga dibuat dengan
erentangkan jari-jari tangan yang disiram cat merah. Pada masa itu, kehidupan bercocok tanam
11
sederhana mulai muncul. Kegiatan bercocok tanam dilakukan berpindah-pindah menurut
keadaan kesuburan tanah, Hutan atau padang rumput yang akan dijadikan lahan pertanian
ditambah dengan sistem tebang keudian dibakar.
Salah satu lokasi terpenting penemuan situs bukit kerang adalah situs Bukit Kerang di
pangkalan, Aceh Tamiang, situs bukit kerang Kjoekkenmoddinger terletak di desa masjid
kecamatan bendahara kabupaten Aceh Tamiang. Bukit Kerang ini merupakan tumpukan sampah
kerang yang bercampur dengan tulag belulang binatang yang telah menjadi gundukan cangkang
kerang. Bukit Kerang ini berada di area perkebunan sawitdan dikelilingioleh persawahan
penduduk. Bukit Kerang merupakan sisa-sisa peninggalan mesolitikum (zaman batu
pertengahan0 yang merupakan bagian dalam pembabakan zaman prasejarah. Manusia pada masa
itu hidup dengan pola sedenter di daerah sekitar pantai, sungai dan danau. Mereka mengonsumsi
sejenis kerang-kerangan yang tersedia di sumber air tersebut untuk bertahan hidup. Sisa dari
hasil konsumsi tersebut dibuang disekitarnya dan lama kelamaan semakin banyak dan membukit
menjadi gundukan sampah dapur.
Situs Megalitik Nias terdapat di desa orahilia Fau, sebuah desa di dekat Bawomataluo,
masuk dalam wilayah adminstrasi kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan. tinggalan
Arkeologis yang ada didesa ini adalah batu-batuan datar ( daro-daro) dengan bentuk dominan
yaitu balok polos dan berhias. Batu Tegak (Naitaro) sebagai suatu peringatan bagi seseorang
yang meninggal dan upacara kenaikan. Status yang ada didesa ini lebih dominan berasal dario
batu polos atau batu alam yang ada didepan rumah adat besar. Dibagiuan tengah desa terdapat
megalitik khas yang dapat digunakan saat upaxcara lompat batu ( hombu batu).
12
Ilmu prasejarah mempelajari tentang manusia dan peradabannya di zaman purbakala jua
mempelajari kemajuan manusia bak rohani maupun jasmani pada waku belum mempunyai
sumber-sumber tertulis. Ilmu prasejarah dalam penelitian selalu memperhatikan tiga faktor yang
saling bersangkutan yaitu alam, manusia dan kebudayaan. Tujuannya yaitu untuk
menggambarkan kembali suatu masa penghidupan manusia melalui bekas-bekas materi yang
dulu pernah memainkan peranan dalam penghidupannya. Materi tersebut merupakan satu-
satunya sumber guna menyusun prasejarah yang multikompleks dan dituangkan dalam bentuk
materi atau benda budaya tersebut. Untuk memelajari prasejarah di Indonesia, ada beberapa
konsepsi yang digunakan untuk meneliti ilmu prasejarah. Konsepsi tersebut merupakan konsepsi
lama (± tahun 1924) dan konsepsi baru. Konsepsi ini dituangkan oleh para ahli seperti P.V. Van
Stein Callenfells, R. Van Heine Geldern dan H.R. Van Heekern. Berdasarkan tingkatan dan
mengutamakan perkembagan kebudayaan material serta mencakup maksud kultural, kronologis,
rasial, fungsional, difusi, sosial, ekonomis dan sebagainya.
Zaman prasejarah dapat dibedakan menjadi 3 zaman, yaitu zaman purba, zamna madya
dan zaman baru. sedangkan sejarah kebudayaan Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 masa yaitu
:
a. Zaman prasejarah dari permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad
ke-5 masehi.
b. Zaman purba, sejak dari datangnya pengaruh India pada abad pertama tarikh Masehi
sampai leyapnya kerajaan Majapahit sekitar tahun 1500M.
c. Zaman madya, sejak datangnya agama dan pengaruh Islam menjelang akhir zaman
Majapahit sampai akhir abad ke-19.
Menurut geologi yaitu ilmu alam yang mempelajari kulit bumi, dibagi atas 4 zaman, yaitu
Archaeikum (zaman yang tertua), Paleozoikum (Zaman hidup tua), Mesozoikum , Neozoikum
atau Kainozoikum (zaman hidup baru).
Pada tahun 1936, seorang ahli Geologi Belanda telah menemukan bukti-bukti yang
memperkuat bahwa di Indonesia sejak zaman Pleistosen sudah dihuni oleh makhkuk-makhluk
13
primata. Kemudian pada tahn 1941, Von Koenigswald kembali menemukan bagian rahang
bawah yang besar dan berbeda dengan milik Phitecantropus, lalu rahang ini diberi nama
Meganthropus Paleojavanicus yang artinya manusia purba dari Jawa yang besar. Penemuan
beriktnya terjadi di Ngandong, Kabupaten Blora, ditemukan sebelas buah tengkorak manusia dan
dua buah tulang kering. fosil-fosil ini disebut Manusia Solo (Homo Soloensis). Para ahli
meyakini bahwa Homo Soloensis itu adalahg keturunan Pithecanthropus Erectus.
Alam di Indonesia pada masa itu penuh dengan hutan belantara dan ada juga beberapa
daratan-daratan yang cukup subur sehingga memungkinkan memberikan kelangsungan hidup
bagi mereka. Namun, mereka masih belum mengenal perladangan menetap karena mereka
terlalu percaya bahwa alam akan selalu memberi hasilnya. Mereka berkelompok dengan jumlah
kecil dan bergerak mencari daerah yang ada makanan secara alami. Bila jumlah makanan nya
berkurang maka mereka akan mencaru daerah lain.
Jejak adanya masyarakat manusia baru yang menghuni Indonesia yaitu suku bangsa
Deutro Melayu. Dengan dasar teori migrasi, bangsa ini datang dari daratan Asia Selatan
(Yunani) untuk mencari tanah baru. Mereka mulai menumbuhkan peradaban khususnya di Jawa
Tengah. Keahlian yang dibawa dari tanah asalnya yaitu kepandaian mereka seperti bertani di
sawah dan berladang. Deutro Melayu memilih menetap dan menjadi penghuni Indonesia dengan
melahirkan "Kebudayaan Petani".
Berdasarkan alaat-alat kehidupan zaman prasejarah oleh para ahli dibedakan atas
beberapa kurun waktu sesuai tingkat peradaban kebudayaan, yaitu :
a. Zaman Batu
Pada zaman batu semua peralatan manusia dibuat dari batu. Adapun menurut
perkembangannya zaman batu dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Zaman Batu Tua (Paleolitikum) terdapat Kebudayaan Ngandong dan Kebudayaan Pacitan.
14
Kjokkenmoddinger(bukit-bukit kerang hasil sampah dapur), Abris Sous Roche(gua-gua
sebuah tempat tinggal), lukisan pada dinding gua(berupa cap tangan dan babi hutan),
Pebble/kapak Sumatera.
3. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Peralatan sudah dihaluskan bahkan diberi tangkai, jenis alat yang digunakan adalah kapak
persegi dan lonjong, pakaian terbuat dari kulit kayu, perhiasannya dari batu dan manik-manik,
telah bertempat tinggal menetap/sedenter, telah memiliki kemampuan bercocok tanam, telah
menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
4. Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Menhir (Tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang), Dolmen (meja bundar
berkaki Menhir, Sarcophagus (Keranda berbentuk palung atau lesung), kubur Batu (peti jenazah
dari batu pipih, punden berundak (bangunan suci tempat pemujaan roh nenek moyang dalam
bentuk bertingkat-tingkat), Arca , Waruga (kubur batu berbentuk kubus atau bulat).
b. Zaman logam
Zaman dimana alat-alat atau peralatan terbuat dari logam. Menurut perkembangannya,
zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi.
15
Kepercayaan dan keagamaan mereka berasal dari alam pikiran masyarakat itu sendiri. denagn
melihat alam sekeliling mereka, seperti gunung dan pepohonan besar yang menimbulkan
perasaan takut, kagum dan hormat. Campuran dari perasaan-perasaan itu melahirkan
penyembuhan kepada benda alam yang lama kelamaan membentuk suatu sistem kepercayaan
tertentu. Unsur-unsur kepercayaan seperti itu masih bisa dilihat smpai sekarang dikalangan
masyarakat seperti kepercayaan terhadap jimat-jimat, dukun, hantu, setan, dan magis.
Di Kabupaten Rembang, Kecamatan Kragan, Desa Terjan, terdapat situs prajerah yang
diberi nama "Selodiri" (batu berdiri). Letak situs ini berada di atasa bukit permukaan laut.
Bentuknya berupa kursi-kursi batu, arca batu berbetuk monster (binatang purba). Dipelawangan
kecamatan Kragan, kabupaten rembang diteukan gerabah yang berisikan tulang-tulang manusia
dan tengkoraknya. Penduduk setempat menyebut situs ini Kubur Tempayan.
Di jawa Tengah ditemukan benda-benda hasil budaya masa prasejarah yang lain, yaitu
Batu Lempar, Arca Nenek Moyang dari Batu, Batu Pipisan, Batu Dakon, Batu Lumpang. Batu
Lempar terbuat dari batu alam yang dibentuk bulat seperti bola tenis. Diperkirakan dipergunakan
masyarakat prasejarah sebagai peluru lempar untuk membunuh binatang buruan atau musushnya.
Arca nenek moyang dari batu ditemukan dilokasi pembuatan bangunan pasar Ungaran
Kabupaten Semarang yang baru. Bentuk Arca ini merupakan gambar dua orang yang duudk
bertolak belakang. Bila dilihat sepintas, bentuk arca itu mirip alat vital pria. Kemungkinan arca
ini merupakan perwujudan dari menhir atau palus, sebagai lambang/simbol keperkasaan
perwujudan dan kejantanan.
16
Batu Pipisan merupakan peralatan sehari-hari yang digunakan sebagai alat untuk
melumatkan dedaunan bahan obat-obatan. Namun, diperkirakan juga merupakan benda sakral,
karena anggapan masyarakat dalam kehidupan prasejarah yang masih mempercayai bahwa benda
itu mempunyai nyawa dan magis, batu Pipisan jua dianggap layaknya manusia. Batu Lumpang
memepunyai sebuah lubang dengan jarak yang agak dalam. Berguna dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat prasejarah sebagai tempat menumbuk biji-bijian atau sesuatu yang perlu
ditumbuk. Batu Lumpang di Jawa Tengah banyak ditemukan di Kabupaten Banyumas, Tegal,
pekalongan, Batang, Kendal, Rembang, Sragen (Sangiran), dan Karanganyar.
BAB lll
PEMBAHASAN
Masa prasejarah di Indonesia sejauh ini belum banyak dikaji oleh para ahli. Bukan
dikarenakan periodenya yang tidak menarik untuk dibahas, melainkan terbatasnya data yang
didapat untuk dijadikan bahan pembahasan. Kehadiran kedua buku ini dimaksudkan untuk
membantu para pembaca khususnya mahasiswa dalam memahami bagaimana kehidupan zaman
prasejarah di Indonesia dan peristiwa besar bangsa Indonesia yang terjadi pada masa prasejarah.
17
penulisan sejarah yang baik menurut sejarawan harus melengkapi dirinya dengan teori dan
metodologi sejarah selain historiografi yang menyajikan cerita sejarah sebagai uraian deskriptif
untuk suatu penulisan sejarah yang konvensial
Kelebihan buku 1
Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini masih tergolong bahasa yang dapat dipahami
mahasiswa serta isi atau materi yang terkandung didalamnya tersusun secara sistematis sehingga
memudahkan kita dalam mempelajarinya dan membuat mahasiswa dapat lebih memahami
makna dari materi yang dipaparkan. Cover yang digunakan juga terbilang menarik karena
menggunakan manusia purba sebagai objek utamanya yang menarik minat orang lain dalam
membaca buku ini.
Kelemahan buku 1
Terdapat banyak gambar namun tidak bewarna
Terdapat banyak penulisan kata yang salah dan tidak jelas terbaca
Kelebihan buku 2
Buku ini memiliki banyak gambar dengan warna didalamnya sehingga terkesan menarik.
Dan cover yang digunakan juga menarik karena menggunakan gambar kerangka tubuh manusia
purba (otak) dan beberapa peninggalan didalamnya.
Kekurangan buku 2
Masih ada beberapa penggunaan kata yang sulit dimengerti
Buku yang terlalu tipis dan tidak menjelaskan materi secara lengkap
18
BAB lV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kedua buku yang sama-sama membahas tentang bagaimana
prasejarah di Indonesia. Maka dapat disumpulkan bahwa buku tersebut layak atau sudah bagus
digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.
B. Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan pada
kedua buku, perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca
sebagai referensi dalam penelitian-penelitian. Dan sebagai mahasiswa, ada baiknya kita berusaha
untuk lebih mendalami prasejarah di Indonesia agar lebih menambah ilu pengetahuan dan
wawasan kita dalam mempelajari prasejarah di Indonesia dengan sumber-sumber dan referensi
yang ada. Semoga dengan penulis melakukan Critical Book report ini, diharapkan kedua buku
saling melengkapi.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books/about/Ensiklopedia_Zaman_Prasejarah.html?
id=D3XYDwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y
https://books.google.co.id/books/about/Prasejarah_Indonesia.html?
id=phnGDwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y
20