PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu elemen dari
proses keperawatan yang mencatatkan semua data tentang pasien dan
yang berhubungan dengan status kesehatan pasien. Dokumentasi yang
tepat juga dapat memberi banyak manfaat termasuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan menjadi lebih
baik dari yang sebelumnya.
Sekalipun merupakan tahap akhir proses keperawatan,
bukan berarti dokumentasi merupakan hal terakhir yang harus
dilakukan perawat terkait dengan status kesehatan pasien. Seperti siklus
daur ulang, siklus proses keperawatan juga akan berlangsung berulang
melalui dokumentasi keperawatan yang sudah dicatat. Pencatatannya
juga bukan hanya formalitas dan menetap, melainkan pencatatan
harus selalu akurat dan sesuai dengan tindakan dan hasil yang terdapat
sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Dokumentasi Keperawatan ?
2. Apakah Tujuan Dokumentasi Keperawatan ?
3. Apakah Manfaat Dokumentasi Keperawatan ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
5. Bagaimana Prinsip-prinsip Dokumentasi Keperawatan ?
6. Bagaimana Penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Pada Kasus
Yang Ditemui di Rumah Sakit ?
7. Sebutkan Contoh Dokumentasi Keperawatan di Rumah Sakit
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dokumentasi Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dokumentasi Keperawatan
3. Untuk Mengetahui Manfaat Dokumentasi Keperawatan
4. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Dokumentasi
Keperawatan
5. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Dokumentasi Keperawatan
6. Untuk Mengetahui Penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Pada
Kasus Yang Ditemui di Rumah Sakit
7. Untuk Mengetahui Contoh Dokumentasi Keperawatan di Rumah
Sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Brivety (Ringkas)
Pembuatan dokumentasi keperawatan harus dibuat seringkas mungkin
sehingga dalam penulisannya tidak perlu menggunakan kata atau
kalimat yang bertele-tele atau tidak penting. Prinsip ringkas
atau brivety ini berlaku untuk segala bentuk dokumentasi keperawatan,
meski ringkas namun harus tetap mempunyai makna yang jelas serta
akurat.
b. Legibility (Keterbacaan)
Prinsip dokumentasi keperawatan harus mudah untuk dibaca serta
dipahami oleh semua pihak khususnya perawatan dan tenaga
kesehatan lainnya yang terlibat dalam proses pendokumentasian. Prinsip
keterbacaan atau legibility dalam dokumentasi keperawatan harus
memperhatikan istilah-istilah asing untuk kemudian pahami bersama-
sama.
c. Accuracy (Akurat)
Dibutuhkan ketelitian dalam melakukan dokumentasi keperawatan,
pasalnya segala hal yang berkaitan dengan klien harus benar-benar
sesuai dengan data atau informasi sesungguhnya. Beberapa data atau
informasi yang harus akurat dalam pendokumentasian keperawatan
mengenai klien seperti identitas, hasil lab, data pemeriksaan fisik, dan
sebagainya harus sesuai dengan fakta. Selain itu, pencatatan atau
dokumentasi yang paling penting lainnya adalah dalam urusan
pemberian obat oleh perawat kepada klien. Tidak boleh lupa dan salah
tulis.