Anda di halaman 1dari 6

“KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN ASUHAN

KEPERAWATAN KEPADA PASIEN”


Fadillah Syafridayani / 181101020

syafridayanifadillah@gmail.com

ABSTRAK
Fungsi perawat dalam melakukan kegiatan yaitu membantu individu baik yang sehat
maupun yang sakit, dari lahir hingga meninggal, membantu melaksanakan aktivitas sehari-
hari secara mandiri, dengan menggunakan kekuatan, kemauan, atau pengetahuan
yangdimiliki.Masalah utama kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan adalah kurangnya
perawat yang berpendidikan tinggi, kemampuan yang tidak memadai, banyaknya perawat
yang kasar (kurang ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam menghadapi pasien.
Masalahnya itu tentu bukan hanya soal sikap ramah atau penyabar, tetapi juga beban kinerja
yang tinggi, peraturan yang belum jelas kepada perawat. Tujuan dari dituliskan kajian ini
adalah memberi informasi kepada pembaca mengenai kinerja perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien sehingga dapat diaplikasi dan dimanfaatkan bagi pembaca
khususnya perawat dalam menjalankan tugasnya dalam melakukan asuhan keperawatan
terhadap pasien.Metode yang digunakan dalam penulisan kajian ini adalah metode
pengumpulan data dari sumber data seperti teks book, e-book, jurnal dan artikel yang
kemudia sumber tersebut dianalisis dan disimpulkan kemudian dituangkan dalam bentuk
tulisan dalam kajian ini.Hasil yang didapatkan dari pencarian literature adalah bahwa kinerja
perawat merupakan tolak ukur keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan,
kinerja perawat dinilai dari kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan
serta kinerja perawat dapat menghasilkan tujuan sempurna minimal perawat berpendidikan
D3.

KATA KUNCI : Kinerja, Perawat, Asuhan Keperawatan


PENDAHULUAN
Kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan merupakan aplikasi
kemampuan atau pembelajaran yang telah diterima selama menyelesaikan program
pendidikan keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan dalam peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan pelayanan terhadap pasien. Populasi perawat di rumah
sakit mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingkan tenaga kesehatan lain. Hampir 60-
70% dari total sumber daya manusia yang ada, ditempati oleh perawat. Bahkan, 90% dari
pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan bentuk dari pelayanan keperawatan.
Sedangkan menurut (Martini, 2007) Oleh sebab itu, pelayanan keperawatan merupakan
bentuk pelayanan profesional yang menjadi indikator terbesar dalam mewujudkan kualitas
pelayanan rumah sakit.Salah satu tugas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar adalah mendokumentasikan segala asuhan keperawatan yang
diberikan. Dokumen ini merupakan bukti tertulis yang didalamnya mencerminkan data-data
akurat tentang klien dan mempunyai makna penting dalam aspek hokum. Namun, dalam
pelaksanaannyapermasalahan dokumentasi keperawatan di Indonesia masih menjadi hal yang
sering dibahas atau dibicarakan.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang berperan


besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai
tenaga professional dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai
kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan
anggota kesehatan lainnya. Profesi keperawatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan dan menjadi kunci utama dalam keberhasilan pelayanan kesehatan.Pelayanan
keperawatan diberikan dalam bentuk kinerja perawat harus didasari kemampuan yang tinggi
dalam membentuk sehingga kinerja mendukung pelaksanaan tugas dalam pelayanan
keperawatan. Kinerja merupakan suatu hasil kerja seseorang yang ditujukan sesuai dengan
tugas dalam suatu organisasi. Kinerja perawat merupakan aplikasi kemampuan atau
pembelajaran yang telah diterima selama menyelesaikan program pendidikan keperawatan
untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, dan
pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien. Gambaran kinerja dalam
melaksanakan kegiatan merupakan seperangkat fungsi, tugas dan tanggungjawab. Hal ini
merupakan dasar utama perawat untuk memahami dengan tepat fungsi, tugas dan tanggung
jawabnya

Fungsi perawat dalam melakukan kegiatan yaitu membantu individu baik yang sehat
maupun yang sakit, dari lahir hingga meninggal, membantu melaksanakan aktivitas sehari-
hari secara mandiri, dengan menggunakan kekuatan, kemauan, atau pengetahuan
yangdimiliki.Masalah utama kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan adalah kurangnya
perawat yang berpendidikan tinggi, kemampuan yang tidak memadai, banyaknya perawat
yang kasar (kurang ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam menghadapi pasien.
Masalahnya itu tentu bukan hanya soal sikap ramah atau penyabar, tetapi juga beban kinerja
yang tinggi, peraturan yang belum jelas kepada perawat. Bahkan pada saat ini perkembangan
pelayanan keperawatan masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan perkembangan
pelayanan medis lainya, terlihat dari konsumen masih merasakan banyak kekurangan dari
kinerja keperawatan yang dinilainya, misalnya daya saing dan kompetensi yang belum
memenuhi permintaan pelayanan kesehatan.

TUJUAN

Tujuan dari dituliskan kajian ini adalah memberi informasi kepada pembaca
mengenai kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien sehingga
dapat diaplikasi dan dimanfaatkan bagi pembaca khususnya perawat dalam menjalankan
tugasnya dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien.

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan kajian ini adalah metode pengumpulan data
dari sumber data seperti teks book, e-book, jurnal dan artikel yang kemudia sumber tersebut
dianalisis dan disimpulkan kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan dalam kajian ini.

HASIL

Hasil yang didapatkan dari pencarian literature adalah bahwa kinerja perawat
merupakan tolak ukur keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan keperawatan, kinerja
perawat dinilai dari kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan serta
kinerja perawat dapat menghasilkan tujuan sempurna minimal perawat berpendidikan D3.

PEMBAHASAN

Kinerja perawat merupakan ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan pelayanan


keperawatan. Kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan adalah aplikasi
kemampuan atau pembelajaran yang telah diterima selama menyelesaikan program
pendidikan keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepeda
pasien . Kinerja perawat dinilai dari kepuasan pasien yang sedang atau pernah dirawat yang
merupakan ungkapan rasa lega atau senang karena harapan tentang sesuatu kebutuhan pasien
terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian Wiwik, bahwa kinerja perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan hanya dapat diberikan oleh perawat pendidikan minimal D-3. Asuhan
keperawatan merupakan ilmu yang diperoleh sewaktu sedang menyelesaikan pendidikan
keperawatan. Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.

Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan atau


kewenangan pelayanan keperawatan melaksanakan pengkajian keperawatan kepada individu
di sarana kesehatan yang meliputi status bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual klien,
merumuskan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia, menyusun rencana untuk tindakan keperawatan sederhana dan kompleks pada
individu, kelompok, dan masyarakat di sarana kesehatan, melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah dilakukan, mendokumentasikan hasil keperawatan yang
dilaksanakan.

Berdasarkan penelitian ini sebanyak 65,45% responden telah melakukan pengkajian.


Kinerja dalam pengkajian ini belum mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Depkes RI.
Pengkajian merupakan hal yang terpenting dalam melakukan asuhan keperawatan karena
didalamnya rangkaian pengumpulan data dan akan mempengaruhi pekerjaan selanjutnya
yaitu diagnosa sampai evaluasi. Akan tetapi, diagnosa keperawatan telah mencapai sandar
yaitu 79,5% responden telah melakukannya. Diagnosa keperawatan tidak akan berfungsi jika
pengkajian data kurang atau tidak lengkap. Diagnosa keperawatan merupakan kesimpulan
yang ditarik dari data yang dikumpulkan tentang pasien Hal ini menunjukkan jika pengkajian
tidak dilakukan maka diagnosa keperawatan tidak akan berarti bahkan mengacam klien
karena tindakan yangdilakukan tidak sesuai dengan kondisi pasien yang sebenarnya oleh
sebab itu perawat harus melakukan pengkajian secara lengkap dan akurat. Penelitian ini
menunjukkan perencanaan dan implementasi juga belum mencapai standar yang ditetapkan
Depkes RI. Implementasi merupakan tindakan atau aplikasi dari rencana asuhan keperawatan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam melakukan tindakan sesuai dengan rencana
keperawatan maka diperlukan jumlah tenaga perawat yang cukup, pengetahuan dan
keterampilan yang baik. Tenaga perawat yang paling dibutuhkan ketika jumlah klien
meningkat dan kondisi klien menurun (Potter & Perry, 2005). Hal ini merupakan komponen
manajemen keperawatan yang perlu diperhatikan oleh manajer keperawatan. Hal ini kembali
kepada peran manajer perawat untuk memperhatikan jumlah tenaga kerja atau perawat agar
sebanding dengan beban kerja perawat, pengetahuan dan kemampuan perawat perawat juga
ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan lanjut.

Rentang umur 30-45 tahun adalah usia kerja yang optimal. Direntang usia tersebut,
seseorang dapat melakukanpekerjaan dan tugasnya dengan tingkat produktivitas tertinggi
yang juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja seseorang, dimana semakin lanjut usia
seseorang semakin meningkat pula kedewasaan teknis, dan tingkat kedewasaan psikologisnya
yang menunjukkan kematangan jiwa. Dalam arti seseorang menjadi lebih bijaksana, mampu
berfikir secara rasional dan mengendalikan emosi.Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendali diri kepribadian, kecerdasan ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat, seorang perawat yang lebih tua tentunya memiliki kemampuan lebih
besar dari perawat muda, karena banyaknya pengalaman yang sudah dilalui dalam merawat
pasien, oleh sebab itu sebagai perawat mudah harus berani bertanya kepada perawat senior
agar mendapatkan pengalaman berdasarkan ilmu yang diberikan dan harus lebih sering
berlatih dalam menangani masalah pasien agar tindakan keperawatan yang diberikan dapat
menghasilkan hasil yang maksimal.

KESIMPULAN
Kinerja perawat berhubungan dengan usia dan pengalaman dari perawat serta
keberhasilan dari asuhan keperawatan dinilai dari kepuasan pasien terhadap asuhan yang
diberikan. Kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan adalah aplikasi kemampuan
atau pembelajaran yang telah diterima selama menyelesaikan program pendidikan
keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepeda pasien .
semakin banyak pengalaman seorang perawat maka akan semakin baik pula kinerja perawat
dalam menjalankan tugas keperawatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia..

Hidayat, A. A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Nanda-I Diagnosis Keperawatan Defesini dan
Klarifikasi 2018-2020. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC.

Kodim, Y. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: TIM.

Martini.(2007) Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban kerja, Ketersediaan Fasilitas


Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rawat Inap BPRSUD Kota
Salatiga. Tesis. Universitas Diponegoro.

Nursalam. (2007). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2013). Metologi Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta:


Salemba Medika.

Novieastari, E. (2013). Diagnosis Keperawatan Sejahtera. Jurnal Keperawatan Indonesia,


Volume 7, No. 2 , 77-88.

Perry, P. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.

Potter, A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Keperawatan Konsep, Proses, dan Teknik (edisi
4). Jakarta: EGC.
Potter, A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 2 Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.

Potter, A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.

Simamora, R. H. (2008). Peran Manager Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA Vol. 4, No.2.

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember University Press.

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan. Jember University Press.

Yulianingsih. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai