Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

PERAWATAN LUKA KRANIOTOMI


KELOMPOK XIV

ROSDIANA
TANIA YUSTINTIA
WINDI TRI ASTUTI
YOSEPA FITRIANI

Definisi Kraniotomi

Kraniotomi
tengkorak

adalah

mencakup

melalui

meningkatkan
intrakranial.
meghilangkan

pembedahan

akses

Prosedur
tumor,

pembukaan

pada
ini

untuk
struktur

dilakukan

mengurangi

untuk

tekanan

intakranial, mengevaluasi bekuan darah dan


mengontrol hemoeragi (Brunner & Suddarth,
2002)

Etiologi

Etiologi dilakukannya Kraniotomi karena :


1. Adanya benturan kepala yang diam terhadap
benda yang sedang bergerak
2. Kepala membentur benda atau objek yang
secara relative tidak bergerak
3. Kombinasi keduanya

Patofisiologi

Trauma

pada

bagian

kepala

yang

menyebabkan Fraktur Cranium dan pecahnya


Pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan
pada bagian otak. Perdarahan tersebut akan
mengakibatkan menurunnya Perfusi Cerebral
Peningkatan TIK, Iskhemia Herniasi cerebri,
Metabolisme Anaerob Penekanan batang otak,
dan Pompa Natrium Kalium terganggu

Indikasi
Indikasi tindakan

kraniotomi

atau pembedahan

intrakranial adalah sebagai berikut :


1. Pengangkatan

jaringan

abnormal

maupun kanker.
2. Mengurangi tekanan intrakranial.
3. Mengevakuasi bekuan darah .
4. Mengontrol bekuan darah,
5. Pembenahan organ-organ intrakranial,
6. Tumor otak,

baik

tumor

Pemeriksaan
Diagnostik

a. Tomografi komputer (pemindaian CT)


b. Pencitraan resonans magnetik (MRI)
c. Electroencephalogram (EEG)
d. Angiografy Serebral
e. Sinar-X
f. Fungsi lumbal,
g. Gas Darah Artery (GDA)

Perawatan Luka Post


Operasi Kraniotomi

a. Tujuan
1) Menjaga Luka Dari Trauma Mekanik
2) Meningkatkan Penyembuhan Luka
3) Mencegah Infeksi
4) Menilai Proses Penyembuhan Luka

b. Prosedur
1. Persiapan Alat

Bak instrumen steril.


Pinset anatomis steril 2 buah.
Pinset cirrurgis 1 buah.
Deppers steril.
Gaas steril.
Kom kecil steril 1 buah ( untuk tempat larutan
NaCl 0,9%).

Lidi waten steril.

Korentang dan tempatnya.

Larutan NaCl 0,9% alkohol 70%.

Nierbecken 2 buah ( satu kosong, satu berisi larutan


klorin 1% ).

Gunting plester.

Plester / hipavik.

Kantong plastik.

Perlak dan alas.

c. Pelaksanaan

1. Siapkan klien dan alat


Beritahu klien tujuan dan prosedur tindakan.
Jaga privasi klien
Posisikan klien senyaman mungkin.
Bebaskan / ekspose daerah luka.
Mencuci tangan.
Letakkan alat strategis, pasang perlak dan alas

Lanjut......

2. Buka balutan luar


Oles plester / hipavik dengan elkohol
menggunakan lidi waten.
Buka plester / hipavik dengan pinset cirrurgis.
3. Buang balutan kotor dengan tepat
Letakkan balutan luar di nierbecken kosong /
kantong plastik.
Letakkan pinset cirrurgis didalam nierbecken
berisi larutan klorin.

Lanjut......

4. Buka balutan dalam


Pergunakan pinset anatomis.
Ambil

balutan

nierbecken.
Kaji kondisi luka.

dalam

dan

letakkan

di

Lanjut.....
5. Bersihkan luka

Ambil kasa steril.

Bersihkan luka dengan mengoles luka dengan larutan NaCl 0,9%


dengan arah dari atas ke bawah dimulai dari tengah ( daerah luka )
dan dilanjutkan disisi-sisinya.

Atau dengan cara membersihkan satu sisi kemudian sisi yang lain.

Satu gaas untuk satu oles.

Kemudian ambil pinset anatomis yang kedua.

Ambil deppers dengan kedua pinset tersebut.

Tekan perlahan pada kedua sisi luka dengan arah dari atas ke bawah (
untuk mengetahui adanya eksudat / tidak

6. Kaji kondisi luka


Perhatikan keadaan luka, ukuran, penyatuan
jaringan, keluaran, kelembaban dan nyeri.

7. Berikan obat luka ( bila diindikasikan )

Berikan balutan steril

Tutup luka dengan gaas steril kering.

Pada luka basah tutup luka dengan gaas betadine, kemudian


ditutup lagi dengan gaas steril kering.

Letakkan kedua pinset di nierbecken yang berisi larutan


klorin.

Pasang plester / hipavik

8. Rapikan klien dan alat

KESIMPULAN

Kraniotomi

adalah

tengkorak

mencakup

melalui

pembukaan

pembedahan

untuk

meningkatkan akses pada struktur intrakranial.


Prosedur

ini

dilakukan

tumor,

mengurangi

untuk
tekanan

meghilangkan
intakranial,

mengevaluasi bekuan darah dan mengontrol


hemoeragi. Etiologi dilakukannya kraniotomi bisa
karena adanya benturan kepala yang hebat.


THANKS

Anda mungkin juga menyukai