Anda di halaman 1dari 12

TERAPI KOMPLEMENTER

AROMATERAPI MELATI

Tugas ini dibuat Untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas

Oleh :

Ghita rahayu Apriliana


185070209111034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2018
KONSEP TEORI

A. Definisi
Aromaterapi adalah sebuah istilah yang mengacu pada penggunaan volatile oil hasil
ekstrak dari tanaman sebagai salah satu bentuk terapi. Cara kerja aromaterapi adalah
dengan menstimulus otak (apabila di inhalasi) sehingga menimbulkan efek emosi tertentu.
Biasanya efek yang dicari adalah menenangkan, menyemangati, merilekskan. Sedangkan
kegunaan minyak atsiri secara topikal memiliki banyak manfaat farmakologis seperti
melancarkan peredaran darah, menghangatkan, anti- inflamasi, anti-konvulsan, dll.
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian minyak esensial
untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno menggunakan aromaterapi
untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk
pengasapan. Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk
meningkatkan hasil kesehatan yang positif, termasuk perbaikan alam perasaan, edema,
jerawat, alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang
sangat beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira
(Hutasoit, 2002).
B. Jenis
Ada banyak jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat,
dan sabun. Jenis-jenis tanaman juga ada sangat banyak, yaitu lavender, jasmine, orange,
frangipani, sandalwood, peppermint, basil, ginger, lemon, rosemary, tea tree, dan masih
banyak lagi. Modernisasi telah membawa dua macam aromaterapi, minyak esensial untuk
tujuan terapi dan minyak esensial untuk minyak wangi, kesenangan, rekreasi atau
kebersihan. Minyak atsiri dapat wewangian atau parfum dan masih kurang dalam nilai
terapeutik. Untuk minyak esensial untuk perawatan, ia harus berada dalam kelas
terapeutik aromaterapi. Selain itu, minyak esensial harus diekstrak, disiapkan dan
disimpan dengan baik untuk menjadi terapeutik.

Menurut Online SupportMinyak Terapi (2009) ada beberapa bahan minyak


aromaterapi :
1. Cendana / Sandalwood (Santalum Album)
Termasuk dalam minyak esensial utama. Berasal dari kayu tanaman cendana.
Bekerja lambat tetapi memiliki efek kerja yang dalam dan lama. Mempunyai efek
stimulasi sekaligus efek relaksasi. Karena efek relaksasinya, minyak sangat baik
digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan. Cendana juga
mempenyai efek penenang dan dapat membantu mengatasi masalah gangguan
tidur. Pada perawatan kulit, minyak ini berfungsi sebagai pelembut dan penyejuk
yang sangat baik digunakan pada kulit kering, berkerut, berkerak, atau pada kulit
meradang karena sinar matahari. Rasa gatal yang timbul pada kulit juga dapat
dihilangkan dengan minyak cendana.
2. Lemon (Citrus Lemon)
Termasuk minyak esensial sekunder. Berasal dari bagian buah tanaman,
merupakan minyak esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap.
Menyegarkan badan dan melancarkan sirkulasi tubuh. Sebagai tonikum yang kaya
akan vitamin C, ampuh mengatasi berbagai macam infeksi dan gangguan
pencernaan. Sangat banyak digunakan untuk terapi perawatan kulit. Baik digunakan
untuk influenza dan sakit tenggorokan. Menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Membangkitkan nafsu makan. Meringan sakit karena rematik dan nyeri sendi.
Menyegarkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Membantu menghilangkan
depresi dan kecemasan.
3. Jasmine (Jasminum Grandiflorum)
Berasal dari bagian bunga. Bermanfaat untuk mengurangi depresi dan rasa cemas.
Menyejukkan, meningkatkan kepekaan, kejernihan pikiran, ketenangan,
menghangatkan emosi, membantu keteraturan sistem pernafasan dan mengurangi
iritasi karena batuk. Bersifat sebagai afrodisiak dan dapat dipakai untuk perawat
kulit kering dan kulit sensitif.
4. Mawar (Rosa Centifolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga. Menyeimbangkan fungsi-fungsi
tubuh, membangkitkan semangat, memperbaiki suasana hati (relaksasi),
menenangkan, antidepresan. Bersifat sebagai antioksidan dan penguat jantung.
Dapat dipakai sebagai inhaler pada penderita asma dan sebagai perawatan pada
kulit sensitif, kulit kering, dan kulit alergi.
5. Green Tea (CamelliaSinensis)
Berasal dari bagian daun, bersifat sebagai antioksidan kuat dan antiradikal bebas.
Menenangkan pikiran. Membangkitkan semangat, memperbaiki konsentrasi. Dapat
dipakai untuk melembutkan dan melindungi kulit. Membantu menyeimbangkan
fungsi sel tubuh, meningkatkan fungsi liver, membantu menguraikan asam lemak,
menurunkan kadar gula dalam darah, melancarkan sistem pencernaan dan urin.
Menurunkan kadar kolesterol, memperbaiki sistem peredaran darah, dapat
mengatasi tekanan darah tinggi, membantu mengeluarkan dahak dan
membersihkan paru.
6. Lavender(Lavendula Augustfolia)
Berasal dari bagian bunga dan kelopak bunga, salah satu minyak terapi yang
popular dipakai sebagai antiseptik dan penyembuhan luka. Mempunyai efek
relaksasi maupun perangsang, menenangkan kecemasan dan depresi. Minyak
lavender digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, gangguan menstruasi,
sumbatan pada hidung dan sakit tenggorokan karena influenza. Menghilangkan
sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri lainnya. Mengatasi radang kulit akibat gigitan
serangga, bisul, bercak, ruam, dan luka bakar. Merangsang pertumbuhan sel untuk
regenerasi pada kulit yang luka. Dapat untuk mengatasi jamur pada kulit.
7. Pine(Pinus Sylvestris)
Berasal dari bagian bunga dan buah. Aromaterapi cemara bermanfaat untuk
mengatasi gangguan paru-paru seperti influenza, sakit tenggorokan, bronchitis,
tuberculosisdan radang paru-paru (pneumonia). Banyak digunakan sebagai bahan
membuat sabun karena efek aroma dan sifat desinfektan. Merangsang tubuh untuk
membentuk mukosa, sehingga dipakai untuk radang tenggorokan (laryngitis). Dapat
dipakai sebagai antiseptik dan antibakteri. Bermanfaat untuk membantu perawatan
infeksi saluran urin dan ginjal, melancarkan buang air kecil dan peredaran darah.
Dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka di kulit dan iritasi kulit.
Aroma cemara memberikan kesegaran dan membangkitkan semangat. Sangat
berguna untuk mengatasi kelelahan fisik dan mental.
C. Manfaat
1. Membantu meringankan Stress
Paling populer dari aromaterapi adalah untuk menghilangkan stres. Senyawa
aromatik dari berbagai minyak esensial yang berbeda dikenal sebagai relaksan, dan
bisa membantu untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan.
Beberapa minyak esensial terbaik untuk menghilangkan stres adalah minyak lemon,
minyak esensial lavender, bergamot, peppermint, vetiver, dan ylang. Beberapa studi
telah menunjukkan bahwa minyak lemon bisa meningkatkan mood dan mengurangi
kemarahan.
2. Antidepresan
Aromaterapi juga sangat umum digunakan untuk menghilangkan perasaan depresi,
karena efek samping lebih ringan daripada antidepresan farmasi. Sementara
aromaterapi berguna untuk pengobatan, psikiater juga tetap diperlukan untuk
menilai apakah depresi masih berlanjut atau memburuk. Minyak esensial yang
digunakan untuk mengurangi depresi yang banyak disarankan ahli adalah minyak
peppermint, chamomile, lavender, dan melati.
3. Meningkatkan memori
Alzheimer masih dianggap sebagai penyakit yang tak tersembuhkan, namun ada
cara tertentu untuk mengurangi atau memperlambat perkembangannya.
Aromaterapi juga sering menjadi sebagai alternatif untuk pengobatan tambahan
bagi pasien demensia Alzheimer. Studi telah menunjukkan khasiat aromaterapi
pada pasien yang lebih muda dapat meningkatkan kapasitas memori mereka dalam
jangka waktu tertentu setelah perawatan. Minyak Sage adalah minyak yang paling
sering direkomendasikan untuk efek meningkatkan memori.
4. Meningkatkan jumlah Energi
Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa menmberikan efek yang
sangat merusak pada tubuh. Sementara diet dan olahraga juga bisa membantu,
namun banyak orang menggunakan aromaterapi untuk memperoleh sedikit rasa
lebih semangat. Banyak minyak esensial yang dikenal berguna untuk meningkatkan
sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa efek
samping yang berbahaya. Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi
termasuk lada hitam, kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati,
pohon teh, dan rosemary.
5. Penyembuhan dan Pemulihan
Banyak minyak esensial yang bermanfaat untuk menstimulasi peningkatan
penyembuhan luka atau penyakit. Hal ini bisa disebabkan oleh karena peningkatan
aliran oksigen dan peredaran darah kepada luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti
mikroba dari minyak esensial tertentu juga bisa menjaga tubuh terlindungi selama
tahap penyembuhan. Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk
mempercepat proses penyembuhan termasuk lavender, calendula, rosehip,
Everlasting, dan minyak buckthorn. Sejumlah orang bahkan menggunakan
aromaterapi lebih dari sekedar menyembuhkan luka, tapi juga untuk mengurangi
tingkat keparahan dan ketidaknyamanan karena masalah kulit seperti psoriasis dan
eksim.
6. Mengatasi sakit kepala
Aromaterapi bisa menjadi solusi yang bagus untuk menghilangkan sakit kepala,
sekaligus mengurangi stres, kecemasan, atau untuk mencegah sakit kepala.
Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migrain
adalah peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosemary.
Anda juga dapat mencampur minyak ini dengan minyak pembawa dan
menyebarkannya ke kulit, kulit kepala, leher, dan pelipis. Beberapa minyak
pembawa terbaik untuk sakit kepala termasuk minyak almond, alpukat, kelapa,
aprikot, dan minyak wijen.
7. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur bisa memperburuk atau menyebabkan sejumlah masalah medis, serta
dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang berenergi. Denngan demikian,
aromaterapi bisa membantu untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia,
sehingga bisa tidur lelap dan berkualitas. Beberapa minyak esensial terbaik untuk
mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile, melati, benzoin,
neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang.
8. Sistem kekebalan tubuh
Lebih baik mencegah daripada mengobati!. Sebagian besar medis mengatakan,
aromaterapi bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh jika digunakan
dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau antibakteri dari minyak
esensial aromaterapi dapat melindungi Anda dari sejumlah penyakit dan infeksi.
Beberapa minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
termasuk oregano, kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial
eucalyptus.
9. Menghilangkan rasa nyeri
Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri bisa memiliki banyak
efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu kondisi umum yang bisa diatasi
dengan aromaterapi. Minyak esensia termasuk lavender, chamomile, clary sage,
juniper, kayu putih, rosemary, dan minyak peppermint, bisa digunakan untuk tujuan
ini.
10. Mengatasi masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu dapat diobati dengan aromaterapi, seperti
meringankan sembelit, gangguan pencernaan, kembung, dan mempercepat
metabolisme sehingga makanan bisa lebih cepat dicerna. Minyak esensial jeruk
biasanya yang terbaik untuk mengobati kondisi pencernaan, termasuk lemon. Tetapi
ada juga beberapa studi yang menyarankan jahe, adas, chamomile, clary sage, dan
lavender.
Berikut beberapa jenis minyak essensial dan kegunaannya:
1. Camomile
Dapat membuat rileks dan menenangkan serta menangkal radikal bebas yang bisa
menyebabkan penuaan.
2. Alang-alang
Aroma ini dapa membuat kulit terasa lebih berkilau, eksotis, dan menarik.
3. Basil
Basil dapat membantu mengatasi beberapa keluhan seperti; sakit perut, kejang otot
dan pegal linu, masalah pernapasan, flu dan demam, lelah mental, sakit kepala,
sulit konsentrasi dan mudah gugup.
4. Bergamot
Dapat menormalkan juga mengencangkan kulit
5. Cedarwood
Untuk infeksi pernapasan dan saluran kencing, penyegar bagi kulit berminyak dan
pori-pori tersumbat, ketombe dan gatal-gatal.
6. Cendana
Dapat menstabilisasi dan menenangkan emosi.
7. Chammomile Roman
Dapat membantu hampir semua permasalahan kulit seperti jerawat, alergi, luka
bakar, eksim dan peradangan kulit.
8. Clove
Membantu mengurangi masalah sakit gigi, diare, kudis, kurap dan kadas.
9. Cubeb
Dapat membantu penyembuhan penyakit anorexia, selulit dan kurang nafsu makan.
10. Geranium
Dapat mengencangkan payudara, menopause, eksim jerawat, pendarahan, tanda
melahirkan sekaligus mencerahkan kulit.
11. Ginger
Ginger atau jahe, dapat melindungi tubuh dari rasa kedinginan, demam, mual-mual,
pencernaan, anti peradangan, infeksi saluran kencing, kandung kemih,
menghancurkan segala jenis parasit usus dan menormalkan tekanan darah.
12. Juniper
Khusus perawatan penyempitan pembuluh arteri dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan penyumbatan seperti peregangan pembuluh darah, wasir dan
selulit.
13. Kenanga
Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas, berfungsi sebagai tonik rambut
sekaligus sebagai pembangkit rasa cinta.
14. Clary sage
Bisa menenangkan dan untuk menguatkan serta membersihkan pikiran.
15. Jasmine
Dapat digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi sebaiknya tidak
digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
16. Lavender
Aroma Lavender memiliki efek menenangkan, serta membantu mereka yang
mengalami susah tidur, agar tidur lebih nyenyak. Lavender juga menormalkan, serta
membersihkan kulit. Merawat infeksi paru-paru, sinus, vaginal termasuk jamur,
radang tenggorokan, asma, kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya tahan
tubuh, regenerasi sel, luka terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit bayi.
17. Lemon
Aroma lemon memberi efek menenangkan dan mengangkat suasana hati.
Aromaterapi lemon juga dapat mengencangkan, menstimulasi, menyegarkan kulit.
Selain baik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat antioksidan, antiseptik,
melawan virus dan infeksi bakteri, mencegah hipertensi, kelenjar hati dan limpa
yang tersumbat, memperbaiki metabolisme, menunjang sistem kekebalan tubuh
serta memperlambat kenaikan berat badan.
D. Cara Kerja

Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman. Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa dengan berbagai
reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran
langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektris pada
ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf yang harus dirangsang
sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium (Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila masuk ke
rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses
penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai dengan penerimaan
molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang
berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut akan ditransmisikan sebagai suatu
pesan ke pusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung (Howard dan
Hughes, 2007). Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada
tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke
sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah (Deveraux,
2002).
Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur
aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung. Rambut
getar yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai reseptor, akan menghantarkan
pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan
mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes,
2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan
pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau
terangsang. Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam paru-paru.
Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada
bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada saat terjadi pertukaran gas di
dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sirkulasi darah di dalam paru-paru.
Pernafasan yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh
(Deveraux, 2002). Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia
otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk
mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan
menghasilkan perasaan tenang (Howard dan Hughes, 2007). Kelenjar pituitari juga
melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah untuk mengatur fungsi kelenjar lain
seperti tiroid dan adrenal. Bau yang menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah
di otak yang disebut raphe nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang
menghantarkan kita untuk tidur (Howard dan Hughes, 2007).
E. Cara Penggunaan
Terapi aroma dapat digunakan melalui berbagai cara yaitu melalui :
1. Inhalasi
Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkandalam penggunaan metode
terapi aroma yang paling simpeldan cepat. Inhalasi juga merupakan metode yang
paling tuadalam penggunaan aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luartubuh ke
dalam tubuh dengan satu tahap dengan mudah,melewati paru-paru di alirkan ke
pembuluh darah melaluialveoli (Buckle, 2003).Hidung mempunyai dua fungsi yang
jelas yaitu sebagaipenghangat dan penyaring udara yang masuk,
dimanamerupakan salah satu bagian dari sistem olfactory. Inhalasisama dengan
penciuman, dimana dapat dengan mudahmerangsang olfactory setiap kali bernafas
dan tidak akanmenggangu pernafasan normal apabila mencium bau yangberbeda
dari minyak esensial (Alexander, 2001).
Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan kadang hanya
dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau yang nyata. Bau cepat
memberikan efek terhadap fisik dan psikologis (Buckle, 2003). Cara inhalasi
biasanya diperuntukkan untuk seorang klien, yaitu dengan menggunakan cara
inhalasi langsung, tetapi cara inhalasi dapat juga digunakan secara
bersamaanmisalnya dalam satu ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi tidak
langsung. Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle
(2003) adalah sebagai berikut :
a. Tissue atau Gulungan Gabus Ambil 1 – 5 tetes minyak esensial, teteskan pada
tissue atau kapas, kemudian hirup 5 – 10 menit. Dapat juga tissue atau kapas
tersebut diletakkan dibawah bantal.
b. Steam Tambahkan 1 – 5 tetes minyak esensial dalam alat steam atau
penguapan yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau sejajar
kepala pasien. Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan
pasien untuk menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau kacamata
selama inhalasi, karena dapat menyebabkan pedih.
Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain :
a. Pengharum atau penyegar ruangan Tambahkan 1- 5 tetes minyak esensial ke
dalam alat pemanas yang telah berisi air, kemudian letakkan di tempat yang
aman atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkan air
conditioner(AC) dalam ruangan tersebut.
b. Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak
aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini
sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum
digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2 - 5
tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 mL air untuk dapat
menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan adalah pepermintuntuk
mual, lavender untuk relaksasi, rose baik digunakan dalam suasana sedih,
floral citrus dapat memberikan kesegaran ( Departement of Health, 2007).
2. Pijat
Teknik pijat adalah yang paling umum. Melalui pemijatan, daya penyembuhan yang
terkandung oleh minyak esensial bisa menembus melalui kulit dan dibawa ke dalam
tubuh, mempengaruhi jaringan internal dan organ-organ tubuh. Karena minyak
esensial sangat berbahaya bila diaplikasikan langsung ke kulit dalam bentuk minyak
yang murni. Minyak esensial baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak
dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu lainnya
(Departement of Health, 2007).
Terapi aroma apabila digunakan melalui pijat dilakukan dengan langsung
mengoleskan minyak terapi aroma yang telah dipilih di atas kulit. Sebelum
menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun
adanya riwayat alergi yang dimiliki. Minyak lavender terkenal sebagai minyak pijat
yang dapat memberikan relaksasi. Pijat kaki atau merendam kaki dalam panci
dengan air sudah diberi efek meredakan (Departement of Health, 2007).
Terapi aroma yang digunakan dengan cara pijat, merupakan cara yang sangat
digemari untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi darah
dan merangsang tubuh untuk mengeluarkan racun serta meningkatkan kesehatan
pikiran. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essensial oil ditambah 1 mL
minyak pijat (Hutasoid, 2002).
3. Kompres
Penggunaan terapi aroma melalui kompres hanya sedikit membutuhkan minyak
aromaterapi. Kompres hangat dengan minyak terapi aroma dapat digunakan untuk
menurunkan nyeripunggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung
minyak lavender digunakan pada bagian perineum saat kala II persalinan
(Departement of Health, 2007).
4. Berendam
Cara lain dalam menggunakan aromaterapi adalah dengan menambahkan tetesan
minyak esensial ke dalam air hangat yang digunakan untuk berendam. Dengan cara
ini efek minyak esensial akan membuai perasaan dan membuat pasien rileks,
melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek yang merangsang dan
mengembalikan energi. Pasien akan memperoleh menfaat tambahan dari
menghirup uap harum. Minyak esensial aromaterapi yang menguap dari air panas
(Hadibroto & Alam, 2001).
Berendam dengan menggunakan aromaterapi dapat mengendurkan otot yang
tegang setelah bekerja seharian, berendam pada air hangat merupakan saat yang
menyenangkan. Untuk berendam membutuhkan sekitar 5-8 tetes dari jenis
essensial oil yang telah dipilih (Hutasoid, 2002).

Kontra indikasi :
1. Asma
2. alergi pernafasan
3. penyakit paru-paru kronis
4. Alergi kulit

Indikasi :
1. Nyeri persalinan
2. Nyeri disminore
3. Gangguan tenggorokan
4. Stress
5. Insomnia

Pedoman pelaksanaan

Persiapan alat :

1. Tungku/mangkok aromaterapi
2. Lilin
3. Korek api
4. Air
5. Essential oil melati

Persiapan lingkungan :

Menutup sampiran untuk menjaga privasi klien

Persiapan pasien :

1. Periksa catatan keperawatan dan catatan medis klien


2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi

Prosedur :

1. Tuangkan air ke dalam mangkok terapi secukupnya


2. Hidupkan lilin dengan korek api
3. Letakkan lilin yang menyala dibawah mangkok, usahakan jarak antara lilin dan mangkok
sekitar 2 inchi
4. Tuangkan essential oil melati ke dalam air hangat di dalam mangkok sebanyak 5-10 tetes
5. Anjurkan klien untuk menghirup essential oil pada mangkok selama 5-10 menit
6. Setelah terapi selesai rapikan alat.

Evaluasi :

Catat perubahan yang dialami oleh klien

Hasil Penelitian

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rukmala (2016) tentang pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam dan aromaterapi melati terhadap tingkat disminore pada mahasiswa
fisioterapi semester II di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta didapatkan adanya perubahan
yang signifikan tingkat disminore dengan pemberian aromaterapi melati.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oktavia dan Faridah (2016) tentnag efek
aroma ekstrak melati terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif pada
parturient didapatkan adanya perbedaan pengurangan nyeri persalinan antara kelompok
yang diberi ekstrak melati dengan kelompok control.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusnaidi, dkk (2011) tentnag aromacare
melati meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia didapatkan adanya
perbedaan yang signifikan pada pemenuhan kebutuhan tidur lansia secara kuantitas antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
DAFTAR PUSTAKA

Kusnaidi, Heri, dkk. 2011. Aromacare melati meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada
lansia. Jurnal Ners Vol. 6 No.2: 192-200

Oktavia, N & Faridah, B. 2016. Efek aroma ekstrak melati terhadap pengurangan nyeri
persalinan kala I fase aktif pada parturient. Research of applied science and education Vol.11:
323-330

Rukmala, S. 2016. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi melati terhadap
tingkat disminore pada mahasiswi fisioterapi semester II di universitas ‘aisyiyah Yogyakarta.
Tidak dipublikasikan. Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai