Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI KIMIA ORGANIK

LAJU REAKSI ORGANIK

DISUSUN OLEH :

Nama : Wahyuni Futri


NIM : 2020E1C060

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2021
Definisi Laju reaksi
Laju reaksi itu sendiri merupakan berkurangnya konsentrasi pereaksi.

Laju memiliki kaitan dengan waktu,  apabila waktu yang dibutuhkan itu
singkat, maka lajunya besar. Kalau waktu yang dibutuhkan itu panjang,
maka laju tersebut kecil. Artinya, laju berbanding terbalik dengan waktu.

Hukum Laju Reaksi Dan Penentuannya

Dalam laju reaksi, umumnya penyebutan satuan dinyatakan dengan


mol/liter (baca: mol per liter) atau yang disebut juga dengan molaritas.
Molaritas itu sendiri ialah ukuran yang menyatakan banyak mol zat
terlarut dalam satu liter larutannya. Hukum laju reaksi merupakan sebuah
persamaan yang memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju
reaksi tertentu dengan konsentrasi pereaksinya.

Selain ada ketetapan laju reaksi, juga ada orde reaksi. Orde reaksi ini
beda dengan orde lama atau pun orde baru ya jika kamu mempelajari
sejarah. Orde reaksi itu merupakan pangkat molaritas dalam persamaan
laju reaksi, mudahnya orde reaksi itu tingkat reaksi. Orde reaksi
menampilkan hubungan antara perubahan konsentrasi dengan
perubahan laju reaksi. Nah, hubungan antara keduanya dinyatakan
dengan grafik orde reaksi. Ada tiga grafik orde reaksi:

Pertama, reaksi orde nol. Grafik ini menunjukkan bahwa laju reaksi tidak
bergantung pada konsentrasi reaksi.

Pada grafik orde satu, laju reaksi itu punya perbandingan yang lurus
dengan konsentrasi pereaksi. Kalau konsentrasi tersebut dinaikkan dua
kali, maka laju reaksi juga akan dua kali lebih cepat dari awalnya. Kalau
grafik order dua ini, kenaikan laju reaksinya bisa sebanding, asalkan
kenaikan konsentrasi pereaksinya pangkat dua. Misalnya, konsentrasi
pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya bakal menjadi empat kali
lipat dari semula, bahwa orde reaksi itu nggak bisa ditentuin dari bentuk
persamaan reaksi. Orde reaksi hanya bisa ditentukan dari hasil
eksperimen dengan mengubah variabel tekanan (khusus reaksi
berbentuk gas) atau molaritasnya (reaksi berbentuk larutan dan gas).
Teori Tumbukan

Dalam proses terjadinya reaksi, ada salah satu teori yang bisa
menjelaskan tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan. Menurut
teori ini, reaksi kimia yang terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel
yang saling bertumbukan. Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul
atau lebih dan permukaannya saling bersentuhan di satu titik.

Satu titik di sini itu merupakan anggapan bentuk molekul bulat seperti
bola Squad. Kamu harus tahu bahwa nggak semua tumbukan bakal
menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia
disebut dengan tumbukan efektif.

Supaya bisa terjadi tumbukan yang efektif harus ada orientasi tumbukan
molekul yang tepat. Orientasi itu sendiri merupakan arah atau letak
posisi antarmolekul yang bertumbukan. Nah Squad, kita sudah
membahas tiga sub bahasan dari laju reaksi.

Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Beberapa diantaranya ialah ukuran materi, suhu, pengadukan,


konsentrasi, molaritas, katalisator, luas permukaan sentuh, dan lain-lain.

1. Konsentrasi

Larutan yang pekat, artinya punya konsentrasi yang besar, punya partikel
yang lebih rapat kalau kamu bandingkan sama larutan encer, dengan
kata lain tuh semakin tinggi konsentrasinya, maka semakin banyak
molekul dalam tiap satuan. Ini berakibat tumbukan antarmolekul
intensitasnya makin sering terjadi dan reaksinya berlangsung semakin
cepat. 

2. Luas Permukaan Sentuh

Jika ada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, maka
tumbukannya terjadi di bagian permukaan zat, padatan yang bentuknya
serbuk halus, punya luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar
kalau dibandingkan dengan padatan yang berbentuk lempeng atau
butiran. Maka, berlaku bahwa semakin luas permukaan partikelnya, maka
frekuensi tumbukan bisa jadi semakin tinggi. Inilah yang menyebabkan
reaksi berlangsung bisa lebih cepat.

3. Suhu

Reaksi kimia umumnya lebih cepat jika dilangsungkan pada suhu yang
lebih tinggi. Jika suhunya rendah, maka reaksi kimia akan lebih lambat
terjadi. Contoh paling mudahnya jika kamu membeli daging sapi
potongan. 

Anda mungkin juga menyukai