Anda di halaman 1dari 7

Dasar Teori

Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau
konsentrasi molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah
terus menerus seiring dengan perubahan konsentrasi. (Chang, 2005)

Laju (atau kecepatan) menunjukkan sesuatu yang terjadi persatuan waktu.


(Petrucci, 1987) Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi, suhu, luas
permukaan, dan katalis.
Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin
banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan
dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Pada konsentrasi tinggi,
memungkinkan tumbukan yang terjadi akan lebih banyak, sehingga membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat.
Akibatnya, hasil reaksi akan lebih cepat terbentuk.
Suhu. Peningkatan suhu meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi
energi aktivasi. Frekuensi tumbukan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan
diharapkan hal tersebut sebagai faktor untuk mempercepat suatu reaksi kimia. (Petrucci,
1987)
Luas permukaan memiliki peranan yang penting dalam laju reaksi. Apabila semakin
kecil luas permukaan, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga
laju reaksi semakin lambat. Begitupun sebaliknya. Karakteristik kepingan yang direaksikan
juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan mempercepatnya,
tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak
muncul dalam persamaan kimia secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat
mempengaruhi hukum laju, memodifikasi, dan mempercepat lintasan yang ada, atau
lazimnya, membuat lintasan yang sama sekali baru bagi kelangsungan reaksi. Katalis
menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat
sedkit.
http://laporanwoylaporan.blogspot.com/2012/07/laju-reaksi.html
DasarTeori
Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produknya per satuan
waktu, yang dinyatakan dengan persamaan reaksi:

Peraksi (reaktan) --> hasilreaksi (produk)


Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau
molaritas (M). Dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi
pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuan
laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol (mol/liter detik). Laju reaksi ada yang
berlangsung sangat lambat, sangat cepat berada diantaranya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi:

1. Suhu
Pada umumnya semakin tinggi suhu suatu sistem, semakincepat reaksi kimia berlangsung.
2. Keberadaan katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia tanpa zat itu sendiri
mengalami perubahan komposisi secara permanen.
3. Konsentrasi reaktan
Semakin tinggi konsentrasi semakincepat reaksi.
4. Tekanan reaktan berupa gas
Pada umumnya semakin tinggi tekanan reaktan berupa gas semakin cepat reaksi.
5. Luas partikel
Semakin kecil ukuran reaktan padat semakin cepat reaksi. Contohnya : Tatal kayu terbakar lebih
cepat dibandingkan kayu utuh.
http://nabiladventure.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-kimia-laju-reaksi.html

 LANDASAN TEORI
Cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang laju reaksi disebut kinetika kimia.
Tujuan utama kinetika kimia ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada konsentrasi
reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi
yang diperoleh dari eksperimen (Oxtoby:2001).
Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi persatuan waktu. Satuan yang umum
adalah mol/dm-3-i . Umumnya laju reaksi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi dan dapat
dinyatakan sebagai
Laju = k f (C1, C2, …., Ci)
Di mana k adalah konstanta laju, juga disebut konstanta laju spesifik atau konstanta kecepaan,
C1, C2, … adalah konsentrasi dari reaktan-reakan dan produk-produk (Dogra:1990).
Laju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan atau konsentrasi
molekul produk terhadap waktu. Laju reaksi tidak tetap melainkan berubah terus-menerus seiring
dengan perubahan konsentrasi (Chang:2005).
Berikut ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
 Konsentrasi
Kecepatan reaksi bergantung pada banyak factor. Konsentrasi reaktan memainkan peran penting
dalam mempercepat atau memperlambat rekasi tertentu. Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi
karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
 Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu, energy kinetic
partikel zat-zat meningkat sehinga memungkinkan semakin banyaknya tumbukan efektif yang
menghasilkan perubahan. Berdasarkan teori tumbukan, reaksi terjadi bila molekul bertumbukan
dengan energy yang cukup besar, disebut energy aktivasi. Untuk memutus ikatan dan mengawali
reaksi, konsatanta laju dan energy aktivasi dihubungkan oleh persamaan Arrhenius.
k = Ae-Ea/RT

keterangan: Ea = energy aktivasi


T = suhu mutlak
A = frekuensi tumbukan

 Luas Permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak
bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif
menghasilkan perubahan.
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin
cepat.
 Katalis
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalamn reaksi kimia dan mempercepatnya, tetapi ia
sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang permanen. Jadi, katalis tidak muncul dalam laju
persamaan kimia balans secara keseluruhan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum
laju, memodifikasi dan mempercepat lintasan yang ada.
Katalis menimbulkan efek yang nyata pada laju reaksi, meskipun dengan jumlah yang sangat
sedikit. Dalam kimia industry, banyak upaya untuk menemukan katalis yang akan mempercepat
reaksi tertentu tanpa meningkatkan timbulnya produk yang tidak diinginkan (Oxtoby:2001).
http://sholmuth.blogspot.com/2012/07/laporan-praktikum-laju-reaksi.html
 Variabel Independen (Variabel Bebas) / Variabel Eksogen : merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel
terikat. Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, atau antecedent.

 Variabel Dependen (Variabel Terikat) / Variabel Endogen : merupakan variabel yang


dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

 Variabel Kontrol : adalah variabel yang yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. Variabel control digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian
yang bersifat membandingkan.

 biologimediacentre.com
1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-
faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan
antara fenomena yang diobservasi atau diamati.

2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables).


Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau
berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua variabel, misalnya variabel
waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya (B), maka pertanyaan atau masalah yang
diajukan , “Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk
belajar lebih banyak atau lebih sedikit?”
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai
variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu
belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada
variabel lainnya (prestasi belajar).

3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi,
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh:
Hipotesis : Kecermatan membaca siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki
setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan lambat.
Variabel bebas : pembelajaran membaca cepat dan lambat
Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki
Variabel terikat : kecermatan

4. Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau
variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam
penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga
mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam
penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.

5. Variabel intervening
Adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel
terikat dan bebas.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas yang
diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tuga

http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/04/pengertian-variabel-dan-jenis-
jenis.html

Dari percobaan yang kita lakukkan dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin tingggi konsentrasi
suatu larutan maka makin cepat pula laju reaksinya . Sehinga apabila konsentrasi suatu larutan tersebut
semakin tinggi maka waktu yang di perlukkan larutan tersebut untuk mehilangkan pita Mg juga akan
cepat . Kesimpulan : ( bila konsentrasi lebih besar maka laju reaksi makin cepat dan lebih cepat
waktunya ) http://yolandabee.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kimia-pengaruh.html

1. Dapat dibuktikan bahwa, luas permukaan sentuh mempengaruhi laju reaksi.


2. Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar luas permukaan sentuhnya dan sebaliknya.
3. Semakin besar luas permukaan sentuhnya semakin cepat laju reaksinya dan sebaliknya.

http://sasmitapengaruhluaspermukaan.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai