Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH

NAMA : YUSPARI SUNETH


NPM : 1420116160
SEMESTER : VI
PRODI : KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
KAIRATU
2019
A. MASALAH

1. PENGERTIAN
Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah gambaran
yang di proyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum
kehilangan pandangan secara bertahap (Istiqomah, 2017).
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa
didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang terjadi padasemua
orang yang berusia lebih dari 65 tahun. (Muttaqin, 2017).

2. ETIOLOGI
Katarak disebabkan oleh berbagai faktor menrut (Tamsuri, 2016) seperti :
 Fisik
 Kimia
 Penyakit predisposisi
 Genetik dan gangguan perkembangan
 Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
 Usia

3. MANIFESTASI KLINIK
 Kehilangan penglihatan secara bertahap dan tidak nyeri
 Penglihatan baca yang buruk
 Pandangan silau yang mengganggu dan penglihatan buruk pada sinar matahari yang
terang.
 Pandangan silau yang membutakan akibat lampu sorot mobil pada saat mengemudi
pada malam hari.
 Kemungkinan memiliki penglihatan yang baik pada cahaya yang redup
dibandingkan pada cahaya yang terang (dengan kekeruhan pada sentral)
 Pupil berwarna putih susu
 Area putih keabu-abuan di belakang pupil (dengan katarak lanjut)
4. PERAN dan FUNGSI
a. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
b. Sebagai pendidik klien lansia
c. Sebagai motivator klien lansia
d. Sebagai advokasi klien lansia
e. Sebagai konselor atau memberi konseling pada klien lansia
Peran dan fungsi yang saya angkat untuk masalah gangguan penglihatan ( katarak )
pada lansia yaitu :
1.Sebagai pendidik klien lansia yaitu :
-Mengarahka pasien untuk meningkatkan penglihatannya dengan cara memberitahukan
untuk menggunakan kacamata yang sesuai dengan matanya agar bisa membantu klien
tersebut melihat.
- mengarahkan klien untuk mengonsumsi makanan misalnya buah seperti wortel,tomat untuk
meningkatkan penglihatan klien
2. sebagai motivator klien lansia yaitu memberi dukungan bagi klien untuk tidak terpuruk
dengan kondisi klie.misalnya saat siklien beranggapan atau berpikir bahwa kilien akan buta
kita sebagai motivator harus memberi semangat bagi klien tidak akan terjadi seperti apa yang
klien pikirkan

5. FOKUS PERAWATAN LANSIA


a. Peningkatan kesehatan (Healt promotion)
Memberikan promosi kesehatan kepada klien dan keluarga terkait
peningkatan kesehatan dengan menggunakan kacamata yang sesuai mata
klie, dan mengarahkan klien untuk menjaga pola hidup klien
Contoh : menjaga pola makan misalnya banyak mengonsumsi buah wortel
dan tomat
b. Pencegahan penyakit
Memberikan promosi kesehatan kepada klien dan keluarga terkait
pencegahan penyakit
Contoh : banyak mengonsumsi buah wortel dan tomat untuk mencegah
terjadinya gangguan penglihatan yang lebih parah.
c. Mengetasi masalah kesehatan yang umum terjadi pada lansia (perubahan-
perubahan yang terjadi pada lansia bio,psiko-sosial spiritual dan kultural)
Adapun perubahan fisik pada klien lansia terkait gangguan penglihatan
-Kehilangan penglihatan secara bertahap dan tidak nyeri
- Penglihatan baca yang buruk
- Pupil berwarna putih susu
- Area putih keabu-abuan di belakang pupil (dengan katarak lanjut)
6. INTERVENSI
Diagnosa keperawatan : Ansietas
Intervensi : - Gunakan pendekatan yang menanangkan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan
- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

7. KATEGORI PELAYANAN KEPERAWATAN GERONTIK


Pelayanan yang dilakukan kepada klien dengan gangguan penglihatan yaitu holistik
atau keseluruhan artinya kategori pelayananya menyeluruh melibatkan tim
kesehatan lain maupun melibatkan pasien itu sendiri

8. PEMBAHASAN
 Pengertian
Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah gambaran
yang di proyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum
kehilangan pandangan secara bertahap (Istiqomah, 2017).
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa
didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang terjadi padasemua
orang yang berusia lebih dari 65 tahun. (Muttaqin, 2017).

 Etiologi
Katarak disebabkan oleh berbagai faktor menrut (Tamsuri, 2017) seperti :
1. Fisik
2. Kimia
3. Penyakit predisposisi
4. Genetik dan gangguan perkembangan
5. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
6. Usia

 Manifestasi klinis
Kehilangan penglihatan secara bertahap dan tidak nyeri

1. Penglihatan baca yang buruk


2. Pandangan silau yang mengganggu dan penglihatan buruk pada sinar matahari
yang terang.
3. Pandangan silau yang membutakan akibat lampu sorot mobil pada saat
mengemudi pada malam hari.
Kemungkinan memiliki penglihatan yang baik pada cahaya yang redup dibandingkan pada
cahaya yang terang (dengan kekeruhan pada sentral)

4. Pupil berwarna putih susu


5. Area putih keabu-abuan di belakang pupil (dengan katarak lanjut)
 Patofisiologi

Trauma Degeneratif Perubahan Kuman


A.

Perubahan serabut Kompresi sentral (serat) Jumlah protein

Keruh Densitas Membentuk massa

Keruh

Pembedahan Katarak

Pre Operasi Post Operasi Menghambat jalan cahaya


- Kecema B.
- Gangguan rasa
san nyaman (nyeri)
mening - Resiko tinggi Penglihatan /Buta
kat terjadinya infeksi
- Resiko - Resiko tinggi
cidera terjadinya injuri :
 Peningkatan - Gangguan sensori persepsi visual
TIO. - Risiko tinggi cidera fisik
 Perdarahan
intraokuler.
9. REVIEW JURNAL
HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT
KEJADIAN KATARAK SENILIS DI RSUD TUGUREJO

Metode : jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif


menggunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol
(case control study)
Desain : analisa data dilakukan secara univarat dan bivariat dengan menggunakan
uji chi-square.
Sampel : sampel kasus dalam penelitian ini adalah penderita katarak sinelis yang
memenuhi kriteria inklusi meliputi penderita dengan diagnosis katarak senilis,
berumur ≥ 40 tahun, tercatat dalam rekam medis RSUD Tuguerjo periode waktu
2017 sampai waktu penelitian, dan kriteri eksklusi yaitu responden berhasil ditemui
atau tidak bersedia berpartisivasi dalam penelitian, pada saat penelitian responden
sudah pindah atau meninggal dunia,serta merespon penderita diabetes dan obesitas
jenis penelitian adalah observasional analitik studi kasus kontrol dengan sampel
sebesar 45 kasus dan 45 kontrol .
Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu semua pasien dengan diagnosis menderita
katarak senilis yang berkunjung ke poli mata RSUD Tugurejo Kota Semarang
selama rentang waktu Januari-November 2017 dan tercatat dalam rekam medis
rumah sakit yakni sebesar 305 orang. Populasi kontrol yaitu semua pasien yang
tidak menederita katarak yang berkunjung ke poli mata RSUD Tugurejo Kota
Semarang selama rentang waktu Januari-November 2017 dan tercatat dalam rekam
medis rumah sakit berjumlah 2771 orang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa p-value umur (p=0,00), jenis kelamin (p=0,83)
tingkat pendidikan (p=0,00), tingkat penghasilan (p=0,02), riwayat keluarga katarak
(p=0,45),kebiasaan merokok (p=0,29),lama terpapar sinar matahari (p=0,02), dan
hipertensi (p=0,03).

Anda mungkin juga menyukai