Anda di halaman 1dari 8

TERAPI MODALITAS

1. Definisi Terapi Modalitas


Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam
upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi
modalitas mendasarkan potensi yang dimiliki pasien (modal-modality) sebagai titik tolak
terapi atau penyembuhan. Tapi terapi ini bisa dipakai untuk terapi keperawatan keluarga.

2. Tujuan Terapi Modalitas


a. Menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku pasein
b. Mengurangi gejala gangguan jiwa
c. Memperlambat kemunduran
d. Membantu adaptasi terhadap situasi sekarang
e. Membantu keluarga dan orang-orang yang berarti
f. Mempengaruhi ketrampilan merawat diri sendiri
g. Meningkatkan aktivitas
h. Meningkatkan kemandirian

3. Jenis Jenis Terapi Modalitas


a. Terapi Lingkungan
1) Pengertian
Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yang bertujuan untuk merubah perilaku mal
adaptif menjadi adaptif dengan cara menata lingkungan. Dalam konteks terapeutik,
perawat menggunakan semua lingkungan rumah sakit. Konteksnya adalah dengan
cara memberi kesempatan pasien untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan
memfokuskan pada nilai teraupetik dalam aktivitas dan interaksi.
Dukungan dan pengertian pasien harus tetap diberikan dalam terapi ini agar pasien
menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Peraturan yang ada juga harus
dipaparkan pada pasien untuk ditaati, harapan lingkungan, dan belajar bagaimana
berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan
harga diri, belajar ketrampilan dan perilaku yang baru tetap menjadi perhatian
perawat.
2) Tujuan
Bertujuan untuk membantu individu dalam mengembangkan rasa harga diri,
kemampuan berhubungan dengan orang lain, belajar mempercayai orang lain, dan
mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.
3) Karakteristik
Lingkungan harus bersifat teraupetik : memicu proses penyembuhan dan memiliki
karakteristik, sebagai berikut :
a) Pasien tidak asing dengan lingkungan yang disiapkan
b) Pasien merasa comfort dan tidak merasa takut dengan lingkungan barunya
c) Terpenuhi kebutuhan fisik dengan mudah
d) Kebersihan lingkungan dan ruangan terjaga
e) Lingkungan tidak memicu terjadinya luka pada pasien
f) Personal dari lingkungan RS/bangsal menghargai pasien sebagai individu yang
memiliki hak, kebutuhan dan pendapat serta menerima perilaku pasien sebagai
respon adanya stress
g) Lingkungan yang dapat mengurangi pembatasan-pembatasan atau larangan dan
memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan pilihannya dan
membentuk perilaku yang baru.

4) Jenis Jenis lingkungan


a) Lingkungan fisik
Bentuk dan struktur bangunan
Pola interaksi antara masyarakat dengan RS
b) Lingkungan psikososial
Lingkungan yang kondusif yaitu fleksibel dan dinamis yang memungkinkan
pasien berhubungan dengan orang lain dan dapat mengambil keputusan serta
toleransi terhadap tekanan eksternal.
Komunikasi teraupetik, sikap bersahabat dan perasaan empati
Observasi pasien tiap 15 menit
Jelaskan tujuan pengikatan secara berulang-ulang
Penuhi kebutuhan fisik pasien
Libatkan keluarga
Beberapa prinsip yang perlu diyakini petugas kesehatan dalam berinteraksi
dengan pasien :
1) Tingkah laku dikomunikasikan dengan jelas untuk mempertahankan,
mengubah tingkah laku pasien
2) Penerimaan dan pemeliharaan tingkah laku pasien tergantung dari tingkah
laku partisipasi petugas kesehatan dan keterlibatan pasien dalam kegiatan
belajar
3) Perubahan tingkah laku pasien tergantung pada perasaan pasien sebagai
anggota kelompok dan pasien dapat mengikuti atau mengisi kegiatan
4) Kegiiatan sehari-hari mendorong interaksi antara pasien
5) Memprtahakan kontak dengan lingkungan misalnya adanya kalender harian
dan adanya papan nama dan tanda pengenal bagi petugas kesehatan.
c) Peran Perawat dalam terapi modalitas
1) Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Perawat menciptakan dan mempertahankan iklim atau suasana yang
akrab, menyenangkan, saling menghargai di antara sesama perawat,
petugas kesehatan dan pasien.
Hindari benda-benda yang dapat membuat kecelakaan atau luka pada
pasien maupun perawat
Menciptakan suasana ynag nyaman
Pasien diminta berpartisipasi melakukan kegiatan bagi dirinya sendiri
(membersihkan kamar)
2) Penyelenggara proses sosialisasi
Membantu pasien belajar berinteraksi dengan orang lain, mempercayai
orang lain, sehingga meningkatkan harga diri dan berguna bagi orang lain.
Mendorong pasien untuk berkomunikasi dengan ide-ide, perasaan dan
perilakunya secara terbuka sesuai dengan aturan di dalam kegiatan
kegiatan tertentu.
Melalui sosialisasi pasien belajar tentang kegiatan-kegiatan atau
kemampuan yang baru, dan dapat dilakukannya sesuai dengan
kemampuan dan minatnya pada waktu yang luang.
3) Sebagai teknis perawatan
Fungsi perawat adalah memberikan atau memenuhi kebutuhan dari pasien,
memberikan obat-obatan yang telah ditetapkan , mengamati efek obat dan
perilaku-perilaku yang menonjol atau menyimpang serta mengidentifikasi
masalah-masalah yang timbul dalam terapi tersebut.
4) Sebagai leader atau pengelola
Perawat harus mampu mengelolah sehingga tercipta lingkungan teraupetik
yang mendukung penyembuhan dan memberikan dampak baik secara fisik
maupun secara psikologis kepada pasien.

d) Jenis jenis kegiatan terapi lingkungan


1) Terapi rekreasi
Yaitu terapi yang menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan
pasien dapat melakukan kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial.
2) Terapi kreasi seni
Perawat dalam terapi ini dapat sebagai leader atau bekerja sama dengan
orang lain yang ahli dalam bidannya karena harus sesuai dengan bakat dan
minat.
3) Dance therapy atau menari
4) Terapi musik
5) Terapi dengan menggambar atau melukis. Dengan gambar akan menurunkan
ketegangan dan memusatkan pikiran yang ada
6) Literatur atau biblio therapy
Terapi dengan kegiatan membaca seperti novel, majalah, buku-buku dan
kemudian didiskusikan bersama-sama. Tujuannya untuk mengembangkan
wawasan diri dan mengekspresikan perasaan atau pikiran sesuai dengan
realita.
7) Pettherapy
Terapi ini bertujuan untuk menstimulasi respon pasien yang tidak mampu
mengadakan hubungan interaksi dengan orang-orang dan pasien biasanya
merasa kesepian dan menyendiri.
8) Plantherapy
Terapi ini bertujuan untuk mengajar pasien untuk memelihara segala sesuatu,
dan membantu hubungan yang akrab antara satu pribadi kepada pribadi
lainnya.

b. Terapi Keluarga
1) Pengertian
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga
sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga

2) Tujuan
a) Menurunkan konflik kecemasan keluarga
b) Meningkatkan kesadaran keluarga terhadap kebutuhan masing-masing anggota
keluarga
c) Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis
d) Mengembangkan hubungan peran yang sesuai
e) Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dalam maupun dari luar anggota
keluarga
f) Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembnagan
anggota keluarga.

3) Teknis
a) Terapi keluarga berstruktur
Terapi keluarga berstruktur adalah suatu kerangka teori tehnik pendekatan
individu dalam konteks sosialnya. Tujuan adalah mengubah organisasi keluarga.
Terapi keluarga berstruktur mempergunakan proses balik antara lingkungan dan
orang yang terlibat perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh seseorang
terhadap sekitarnya dan cara-cara dimana umpan balik terhadap perubahan-
perubahan tadi mempengaruhi tindakan selanjutnya.
b) Terapi individu/perorangan
Terapi perorangan dilakukan pengungkapan pikiran dan perasaan tentang
kehidupannya sekarang, dan orang-orang didalamnya. Riwayat perkembangan
konfliknya dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Bila akan dirujuk ke dalam
terapi keluarga maka terapist akan mengekporasi interaksi individu dalam konteks
hidup yang berarti. Dalam wawancara keluarga terapist mengamati hubungan
individu dengan anggota keluarga lainnya dukungan yang diberikan oleh anggota
keluarga.

4) Karakteritis
a) Mempertahankan keseimbangan, fleksibal dan adaptif perubahan tahap transisi
dalam hidup
b) Problem emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu.
c) Kontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi dan antar keluarga
d) Hubungan antar keluarga yang erat dan hindari menjauhi masalah
e) Perbedaan antar anggota keluarga mendorong untuk meningkatkan pertumbuhan
dan kreativitas individu
f) Orang tua dan anak hubungan terbuka.

5) Peran perawat
a) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali seluruh anggota keluarga
b) Memberikan dukungan kepada pasien serta sistem yang mendukung pasien untuk
mencapai tujuan dan usaha untuk berubah
c) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber pelayanan kesehatan
d) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko edukasi, dll.

c. Terapi Okupasi
1. Pengertian
Terapi kerja atau okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang
untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus pada
pengenalan kemampuan yang masih ada pada seseorang, pemeliharaan dan
peningkatan bertujuan untuk membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung
pada pertolongan orang lain.
2. Fungsi & Tujuan
a) Terapi khusus untu mengembalikan fungsi mental
Menciptakan kondisi tertentu hingga pasien dapat mengembangkan
kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat
sekitarnya.
Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar
Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya
Membantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan diagnosa dan terapi.
b) Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak, sendi, otot
dan koordinasi gerakan. Gajarkan ADL seperti makan, berpakaian, BAK, BAB
dsb.
c) Membantu pasien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah
d) Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan yang
dimiliki.
e) Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba pasien untuk mengetahui
kemampuan mental dan fisik, kebiasaan, kemampuan bersosialisasi, bakat, minat
dan potensinya.
f) Mengarahkan minta dan bakat untuk dapat digunakan setelah pasien kembali di
lingkungan masyarakat.

3. Peranan aktivitas dalam terapi okulasi


a. Jenis
Jenis kegiatan yang dapat dilakukan meliputi : latihan gerak badan, olahraga,
permainan tangan, kesehatan, kebersihan dan kerapian pribadi, pekerjaan sehari-
hari (mengajarkan merapihkan tempat tidur, menyapu & mengepel), praktik pre-
vokasional, seni (tari, musik, lukis, dll), rekreasi (tamasya, nonton bioskop atau
drama), diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah, TV, radio atau
keadaan lingkungan).
b. Aktivitas
1) Setiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas. Jdi
bukan sekedar menyibukan pasien.
2) Mempunyai arti tertentu bagi pasien, artinya dikenal oleh atau ada hubungan
dengan pasien
3) Pasien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut, dan apa
kegunaannya terhadap upaya penyembuhan penyakitnya
4) Harus dapat melibatkan pasien secara aktif walaupun minimal
5) Dapat mencegah lebih beratnya kecacatan atau kondisi pasien, bahkan harus
dapat meningkatkan atau setidaknya memelihara kondisinya.
6) Harus dapat memberikan dorongan agar pasien mau berlatih labih giat
sehingga dapat mandiri.
7) Harus sesuai dengan minat, atau setidaknya tidak dibenci olehnya
8) Harus dapat dimodifikasi untuk tujuan peningkatan atau penyesuaian dengan
kemampuan pasien.

4. Tindakan terapi
a. Pengumpulan data, meliputi data tentang identitas pasien, gejala, diagnosa,
perilaku dan kepribadian pasien. Misalnya pasien mudah sedih, putus asa, marah.
b. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji ditegakkan
diagnosa sementara tentang masalah pasien maupun keluarga.
c. Penentuan tujuan dan sasaran dari diagnosa yang ditegakkan dapat dibuat sasaran
dan tujuan yang ingi dicapai
d. Penentuan aktivitas jenis kegiatan yang ditentukan harus disesuaikan dengan
tujuan terapi.
e. Evaluasi kemampuan pasien, inisiatif, tanggungjawab, kerja sama, emosi dan
tingkah laku selama aktivitas berlangsung. Dari hasil evaluasi rencanakan kembali
kegiatan yang sesuai dan akan dilakukan.

5. Pelaksanaan terapi
a. Metode
1) Individu : dilakukan untuk pasien baru masuk, pasien yang belum mampu
berinteraksi dengan kelompok dan pasien lain yang sedang menjalani
persiapan aktivitas.
2) Kelompok : pasien dengan masalah sama, pasien yang lama dan yang
memiliki tujuan kegiatan yang sama. Jumlah anggota kelompok yang nyaman
adalah kelompok kecil anggotanya berkisar antara 5 12 orang. Jika jumlah
kelompok terlalu besar, akibatnya tidak semua anggota kelompok dapat
kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat dan pengalamannya.

b. Waktu
Terapi dilakukan 1 2 jam setiap sesi baik metode individu maupun kelompok
dengan frekwensi kegiatan per sesi 2 - 3 kali dalam seminggu.

d. Psikoterapi Suportif
1. Pengertian
Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan
mental emosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi
keseimbangan dalam diri individu tsb. Dengan psikoterapi sangat diperlukan
hubungan baik antara dokter dan pasien.

2. Tujuan
a. Menguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya
b. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik
untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri.
c. Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan.

3. Jenis terapi
a. Ventilasi
Psikoterapi ventilasi adalah bentuk psikoterapi yang memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai
hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang.
b. Persuasi
Persuasi adalah psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara
masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir,
perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
1) Sikap terapis
a) Terapis berusaha membangun, mengubah dan menguatkan impuls tertentu
serta membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara masuk akal
dan sesuai hati nurani.
b) Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa
gejalanya akan hilang.
2) Topik pembicaraan : ide dan kebiasaan pasien yang mengarah pada terjadinya
gejala.
c. Psikoterapi reassurance
Adalah psikoterapi yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa
ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
1) Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang
telah dicapai pasien.
2) Topik pembicaraan : pengalaman pasien yang berhasil nyata.

d. Psikoterapi sugestif
Adalah psikoterapi yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa
gejala-gejala gangguannya akan hilang.
1) Sikap terapis : meyakinkan dengan tegas bahwa gejala-gejala pasien pasti
akan hilang
2) Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena kerusakan organik atau fisik
dan timbulnya gejala-gejala tsb adalah tidak logis.
e. Bimbingan
1) Sikap terapis : menyampaikan nasehat dengan penuh wibawa dan pengertian
2) Topik pembicaraan : cara hubungan antara manusia, cara berkomunikasi dan
cara bekerja dan belajar yang baik.

f. Penyuluhan
1) Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan penuh kearifan
2) Topik pembicaraan : masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tabulasi
    Tabulasi
    Dokumen3 halaman
    Tabulasi
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Hasil Penelitian
    Hasil Penelitian
    Dokumen15 halaman
    Hasil Penelitian
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Komunitas
    Format Pengkajian Komunitas
    Dokumen14 halaman
    Format Pengkajian Komunitas
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen17 halaman
    Bab V
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen27 halaman
    Bab Ii
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Terapi Aktivitas Kelompok
    Terapi Aktivitas Kelompok
    Dokumen27 halaman
    Terapi Aktivitas Kelompok
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Diki Ibrahim
    Skripsi Diki Ibrahim
    Dokumen128 halaman
    Skripsi Diki Ibrahim
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pengesahan
    Kumpulan Pengesahan
    Dokumen6 halaman
    Kumpulan Pengesahan
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir PBL 1
    Laporan Akhir PBL 1
    Dokumen119 halaman
    Laporan Akhir PBL 1
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Irma Najarudin
    Irma Najarudin
    Dokumen81 halaman
    Irma Najarudin
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    Dokumen3 halaman
    Jadwal Kegiatan Tes Tulis
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Diki Siap Barning
    Diki Siap Barning
    Dokumen120 halaman
    Diki Siap Barning
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • ASKEP POST PARTUM Nita
    ASKEP POST PARTUM Nita
    Dokumen43 halaman
    ASKEP POST PARTUM Nita
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Izin Sekolah
    Izin Sekolah
    Dokumen2 halaman
    Izin Sekolah
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Askep Malaria 1
    Askep Malaria 1
    Dokumen14 halaman
    Askep Malaria 1
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Papsmer
    LP Papsmer
    Dokumen4 halaman
    LP Papsmer
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Askep Malaria 2
    Askep Malaria 2
    Dokumen11 halaman
    Askep Malaria 2
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Irigasi Bledder
    LP Irigasi Bledder
    Dokumen2 halaman
    LP Irigasi Bledder
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Enema
    LP Enema
    Dokumen3 halaman
    LP Enema
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Materi Triage S. V
    Materi Triage S. V
    Dokumen25 halaman
    Materi Triage S. V
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Sidang Laduni
    Sidang Laduni
    Dokumen10 halaman
    Sidang Laduni
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • Proposal Ratni Mahu Tuharea
    Proposal Ratni Mahu Tuharea
    Dokumen29 halaman
    Proposal Ratni Mahu Tuharea
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Hemodialisa
    LP Hemodialisa
    Dokumen9 halaman
    LP Hemodialisa
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Pemasangan NGT
    LP Pemasangan NGT
    Dokumen2 halaman
    LP Pemasangan NGT
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Colostomi Care
    LP Colostomi Care
    Dokumen3 halaman
    LP Colostomi Care
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat
  • LP Pemasangan Kateter
    LP Pemasangan Kateter
    Dokumen3 halaman
    LP Pemasangan Kateter
    bustamin taiabu
    Belum ada peringkat