Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI

DAN
FISIOLOGI:
SISTEM
PERKEMIHA
N
SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan organ vital yang berperan
dalam sistem eksresi, menyerap zat sisa yang masih
berguna, lalu dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine
sebenarnya, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
serta menyaring zat beracun dalam darah.
Fungsi Sistem Perkemihan

Meregulasi volume darah dan tekanan darah dengan mengeluarkan sejumlah


1
cairan kedalam urine dan melepaskan eritropin, serta melepaskan rennin.

2
Menstabilkan pH darah dengan mengontrol jumlah keluarnya ion hidrogen dan
ion bikarbonat kedalam urin.

3 Menghemat pengeluaran nutrisi, saat pembuangan nitrogen ( urea dan


asam urat).

4 Membantu hepar untuk mendetoksikasi racun selama kelaparan, deaminasi


asam amino yang dapat merusak jaringan.
URETER
Ureter adalah suatu saluran berbentuk pipa atau silinder
yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
Saluran ini merupakan sambungan dari pelvis renalis,
kemudian berlanjut ke hilus ginjal, lalu menuju distal dan
berakhir di kandung kemih.

Ureter sendiri memiliki ukuran yang berbeda untuk pria


dan wanita, pada pria memiliki ukuran yang lebih
panjang, yaitu berkisar 20 cm karena menyesuaikan
panjangnya penis, sedangkan untuk wanita memiliki
bentuk uretra lebih pendek, yaitu sekitar 4 cm saja.

Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine, menjaga aliran


urine serta mencegah refluks urine.
Ureter
Lapisan dinding ureter terdiri dari 3 bagian :

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) yang


berfungsi sebagai jaringan penyokong yang elastis

2. Lapisan tengah (otot polos) berperan sebagai


penggerak pada ureter

3. Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa) yang lembab


dan melindungi permukaan sel
Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Vesica Urinaria atau Kandung Kemih
merupakan salah satu organ pada system
perkemihan yang berbentuk seperti kerucut
yang dikelilingi oleh otot yang kuat dan
terletak dibelakang os pubis di dalam
rongga pelvis.
Vesica urinaria berfungsi untuk
menampung air urine yang dikeluarkan
oleh ginjal sebelum dibuang. Urine
memasuki kandung kemih lewat saluran
kemih atas (ureter) dan keluar lewat
saluran kemih akhir (uretra) dan bermuara
pada kelamin pria (penis) maupun wanita
(lubang kencing).
Kandung Kemih
Struktur Vesica Urinaria :
1. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang
dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium
rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferen, vesika seminalis dan prostat.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Kandung Kemih

Dinding vesika urinaria terdiri dari:


1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan paling
dalam) yang dilapisi oleh epitel
transisional yang tebal (6-8 lapis sel)
dengan jaringan ikat longgar yang
membentuk lamina propria
dibawahnya.
URETRA
Uretra adalah bagian dari sistem perkemihan yang berupa
saluran tipis terletak di area panggul yang terdiri dari sel otot
polos, jaringan epitel, dan jaringan ikat. Uretra berfungsi untuk
mengalirkan urine dari kandung kemih menuju lubang kencing
yang menghubungkan kandung kemih dengan meatus
uretra. Saluran ini memiliki panjang yang berbeda antara pria
dan wanita. Pada pria, saluran uretra memiliki panjang sekitar
20 cm dan di sisi lain, panjang saluran uretra pada wanita
adalah sekitar 3–4 cm
Stuktur uretra pada wanita :
1. Ureter
2. Smooth muschel of bladder wall (Otot polos,
kandung kemih)
3. Ureteral openings (Lubang ureteral)
4. Internal sphincter (Sfingter internal)
5. Pelvic diaphragma (Diafragma panggul)
6. External sphincter (Sfingter eksternal)
7. External urethal orifice (Lubang Uretra eksternal)
Struktur uretra pada pria :
1. Ureter
2. Smooth muschel of bladder wall (Otot polos,
kandung kemih)
3. Ureteral openings (Lubang ureteral)
4. Internal sphincter (Sfingter internal)
5. Pelvic diaphragma (Diafragma panggul)
6. External sphincter (Sfingter eksternal)
7. Prostate gland (Kelenjar Prostat)
8. Bulbourethral glands (Kelenjar bulbourethral)
9. External urethral orifice (Lubang uretra
eksternal)

Anda mungkin juga menyukai