Anda di halaman 1dari 9

1

2.1.1. Traktus Urinarius Traktus urinarius adalah suatu rangkaian dari fungsi tubuh yang di mulai dari ginjal kemudian ke ureter dan selanjutnya di teruskan ke vesica urinaria dan dikeluarkan tubuh melalui uretra yang berupa urine (Price, 1992)

1 2 Keterangan : 1. Ginjal 2. Pelvis Renal 3. Ureter 4. Vesica Urinaria 5. Urethra

4 5

Gambar 1 Female urinary tract (http//www.nlm.nih.gov, 2007).

2.1.1.1. Ginjal Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis, di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan 8 dua costae terakhir. Ginjal terdiri dari dua buah yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Ginjal kanan sedikit lebih

rendah letaknya dibanding dengan ginjal kiri karena tertekan oleh hepar. Kutup atas ginjal kanan terletak setinggi costae 12. Sedangkan kutup atas ginjal kiri terletak setinggi costae 11. Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm. Lebarnya 6 cm dan beratnya 120-150 gram. Sembilan puluh lima persen orang dewasa mempunyai jarak antar kutup ginjal antara 11-15 cm. Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung karena disebelah posterior dilindungi oleh kosta dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan dibagian anterior dilindungi oleh bantalan usus yang tebal. Kalau ginjal cidera, hampir selalu diakibatkan oleh kekuatan yang mengenai kosta 12 yang berputar kedalam dan menjepit ginjal diantara dua kosta sendiri dan korpus vertebrae lumbalis. Karena perlindungan yang sempurna terhadap cedera langsung ini, maka ginjal dengan sendirinya sulit untuk diraba dan juga sulit dicapai pada waktu pembedahan (Price, 1992). Permukaan anterior dan posterior kutup atas dan bawah serta pinggir lateral ginjal berbentuk konveks sedangkan pinggir medialnya berbentuk konkaf karena adanya hilus. Ada beberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus antara lain arteria dan vena

renalis, saraf dan pembuluh getah bening. Ginjal diliputi oleh kapsula fibrosa tipis mengkilat yang berikatan longgar dengan jaringan di bawahnya dan dapat di lepaskan dengan mudah dari permukaan ginjal (Pearce, 1999). Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam. Medulla terbagi-bagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut diselingi oleh bagian korteks yang disebut Kolom Bertini. Piramid-piramid tersebut tampak bercorak karena tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila (apeks) dari tiap piramid membentuk duktus papilaris Bellini yang terbentuk dari persatuan bagian terminal dan dari banyak duktus pengumpul. Setiap duktus papilaris masuk kedalam suatu perluasan ujung pelvis ginjal berbentuk seperti cawan yang disebut kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu membentuk kaliks mayor yang selanjutnya bersatu menjadi pelvis ginjal. Pelvis ginjal merupakan reservoar utama sistem pengumpul ginjal (Price, 1992) Fungsi primer dari ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini di

kontrol oleh filtrasi glomerolus, reabsorpsi, dan sekresi tubulus.

Gambar 2 potongan melintang ginjal (www.en.wikipedia.org, 2007). Keterangan : 1. Renal Pyramid 2. Efferent Artery 3. Renal Arteri 4. Renal Vein 5. Renal Hilum 6. Renal Pelvis 7. Ureter 8. Minor Calyx 9. Renal Capsule

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Inferior Renal Capsule Superior Renal Capsule Afferent Vein Nephron Minor Calyx Major Calyx Renal Papila Renal Column

5 2.1.1.2. Ureter Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya 10-12 inchi atau 25-30 cm, dan diameternya sekitar 1 mm-1 cm. Terdapat dua ureter yang berupa dua pipa saluran, yang masing-masing bersambung dengan ginjal dan dari ginjal berjalan ke kandung kemih. Terdiri atas dinding luar yang fibrus, lapisan tengah yang berotot dan lapisan mukosa sebelah dalam. Letaknya menurun dari ginjal sepanjang bagian belakang dari rongga peritoneum dan didepan dari muskulus psoas dan processus tranversus dari vertebrae lumbal dan berjalan menuju ke bawah dan belakang serta didepan dari sayap os sakral. Kemudian melengkung pada bagian anterior dan medialnya dan selanjutnya masuk ke kandung kemih melalui bagian posterior lateral. Fungsi ureter membawa urine dari ginjal ke kandung secara gerakan ritmik atau peristaltik (Pearce, 1999).

Di dalam ureter terdapat tiga tempat penyempitan, yaitu : a. Uretropelvico junction, yaitu penyempitan antara ureter dengan renal pelvis. b. Vesicouretro junction, yaitu penyempitan ureter bagian distal yang masuk ke vesica urinaria. c. Persilangan antara ureter dengan arteri iliaka komunis dan eksterna.

Keterangan : 1. Uretropelvico Junction 2. Pelvic Brim 3. Uretrovesical Junction

Gambar 3 lokasi penyempitan pada ureter (http//www.IVP.com, 2002).

1 2 Keterangan : 1. Ginjal 2. Ureter 3. Vesica Urinaria 4. Uretra

3 4

Gambar 4 ginjal dan ureter (http//www.nlm.nih.gov, 2007). 2.1.1.3 Vesica Urinaria atau Kandung Kemih Kandung kemih adalah muskulus yang berbentuk kantong yang merupakan tempat penampungan dari urine yang dihasilkan oleh ginjal. Letaknya sekitar bagian posterior dan superior dari simpisis pubis. Pada bayi letaknya lebih tinggi. Bagian terbawah terpancang erat dan disebut basis, bagian atas atau fundus (bagian infero posterior dari viskus) berhubungan dengan rektal ampula pada laki-laki, serta uterus bagian atas dari kanalis vagina pada wanita. Puncaknya (apeks)

7 mengarah ke depan bawah dan ada di belakang simpisis pubis. Dinding kandung kemih terdiri atas : a. Sebuah lapisan serus di sebelah luar b. Lapisan berotot c. Lapisan submukosa d. Lapisan mukosa dari epitelium transisionil Tiga saluran bersambung dengan kandung kemih. Dua ureter bermuara secara oblik di sebelah basis, letak oblik ini menghindarkan urine mengalir kembali kedalam ureter. Uretra keluar dari kandung kemih di sebelah depan. Daerah segitiga antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kemih (trigonum vesica urinarius). Pada wanita kandung kemih terletak diantara simpisis pubis, uterus dan vagina. Kandung kemih bervariasi dalam bentuk,ukuran dan posisinya tergantung dari volume urine yang ada di dalamnya. Secara umum volume dari vesica urinaria adalah 350-500 ml. Dalam keadaan normal pada wanita meskipun sedang menahan kencing permukaan dari vesica urinaria tetap cekung, karena adanya uterus diatasnya. Fungsi dari kandung kemih ada dua yaitu sebagai tempat penampungan urine sebelum meninggalkan tubuh dan berfungsi mendorong urine keluar tubuh (Pearce, 1999).

Keterangan : 1. Tubes Leading From The Kidney 2. Bladder Wall 3. Urethral Sphincter 4. Pelvic Floor

Gambar 5 gambaran kandung kemih (Ballinger, 1995). 2.1.1.4 Uretra Uretra adalah sebuah saluran yang berjalan berkelok dari leher kandung kencing ke lubang luar. Dilapisi oleh membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung kencing. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar, yang membentuk sfinkter uretra. Letak dari uretra agak ke atas orivisium internal uretra pada kandung kencing, dan terbentang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi ( 18,75 cm) pada pria. Uretra wanita berjalan melalui sepanjang dinding yang tebal pada vagina menuju ke bagian eksternal dari orifise uretral, yang terletak pada vestibula sekitar 1 inchi (2,5 cm) dari bagian depan vagina. Uretra pria terbentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan dibagi menjadi tiga bagian yaitu : pars prostatika, pars membranosa, dan pars kavernosa. Pars prostatika panjangnya 2,5 cm bermula dari kandung kemih sampai dasar pelvis dan diselubungi oleh prostat. Pars membranosa yang berupa saluran berjalan melalui dasar

9 pelvis dan panjangnya 0,5 inchi ( 1,25 cm). Pars kavernosa berjalan melalui pertengahan pelvis dan terbentang menuju bagian orivisium uretra. Pars membranosa dan pars kavernosa pada uretra laki-laki berfungsi sebagai saluran eksresi dari sistem reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai