Anda di halaman 1dari 24

PEMBIMBING :

dr. H. Sulaiman Tanjung, Sp.KK.

DISUSUN OLEH :
Nuseni Yabez Kafiar
Sri Paulina
Stella Silaban

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD DELI SERDANG
LUBUK PAKAM
2015
Definisi Kondiloma Akuminata
Kondiloma Akuminata adalah salah satu jenis penyakit menular seksual
(sexually transmitted disease). Infeksi menular seksual (IMS) merupakan
masalah kesehatan masyarakat diseluruh negara, termasuk Indonesia. IMS
dapat melalui hubungan seksual (HUS), baik secara genito-genital, oro-genital,
ano-genital, pada HUS yang berlainan jenis/ sesama jenis.

Kondiloma akuminata adalah kelainan kulit berbentuk vegetasi bertangkai


dengan permukaan berjonjot dan disebabkan oleh virus yaitu Human
Papilloma Virus (HPV) jenis tertentu.
ETIOLOGI

Penyebab dari kondiloma akuminata adalah Human Papilloma Virus (HPV).


HPV adalah virus DNA yang merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi
epitel) dan tergolong dalam famili Papovaviridae.

Tipe yang pernah ditemui pada kondiloma akuminata adalah tipe 6, 11, 16, 18,
30, 31, 33, 35, 39, 41, 42, 44, 51, 52, dan 56. Dari semua tipe tersebut yang
sering di jumpai pada kondiloma akuminata adalah HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.
PATOFISIOLOGI
GEJALA
Untuk kepentingan klinis kondiloma akuminata dibagi
dalam 3 bentuk yaitu :
1. Bentuk akuminata
Terutama dijumpai pada lipatan dan lembab.
Terlihat vegetasi bertangkai dengan permukaan
yang berjonjot jonjot seperti jari. Beberapa kutil
dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar
sehingga tampak seperti kembang kol. Lesi yang
besar ini sering dijumpai pada wanita yang
mengalami fluor albus, pada wanita hamil, dan
pada keadaan imunitas terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati pada daerah

dengan keratinisasi sempurna, seperti batang penis,


vulva bagian lateral, daerah perianal dan
perineum. Kelainannya berupa papul dengan
permukaan yang halus dan licin, multipel dan
tersebar secara diskret.
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai
makula atau bahkan sama sekali tidak tampak
dengan mata telanjang (infeksi subklinis), dan
baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat.
Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat
menolong.
Dijumpai juga bentuk klinis yang lain yang telah
diketahui berhubungan dengan keganasan pada
genitalia, yaitu:
Giant condyloma Buschke-Lowenstein

Papulosis Bowenoid
DIAGNOSIS BANDING
1. Pearly penile papules
Secara klinis tampak sebagai papul berwarna
sama seperti warna kulit atau putih kekuningan,
berukuran 1-2 mm, tersebar diskret,
mengelilingi sulkus koronarius dan memberikan
gambaran seperti cobblestone. Papul-papul ini
merupakan varian anatomi normal dari kelenjar
sebasea, sehingga tidak memerlukan
pengobatan.
2. Kondiloma lata
Merupakan salah satu bentuk sifilis stadium II. Lesi berupa
papul-papul dengan permukaan yang lebih halus, bentuknya
lebih bulat daripada kondiloma akuminata, besar, berwarna
putih atau abu-abu, lembab, lesi datar, plakat yang erosif,
ditemukan banyak spirochaeta pallidum. Terdapat pada daerah
lipatan yang lembab seperti anus dan vulva.
3. Veruka vulgaris
Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna
abu-abu atau sama dengan warna kulit.
3. Moluskum kontagiosum
Lesi dari poxvirus, moluskum kontagiosum, berupa
papul miliar kadang-kadang lentikular berbentuk
kubah yang di tengahnya terdapat delle. Bisa muncul di
manapun di tubuh kecuali telapak tangan dan telapak
kaki. Berwarna putih seperti Lilin 2 -5 mm, muncul bisa
secara tunggal atau berkelompok, kadang-kadang
susah membedakannya dengan kondiloma akuminata.
Walaupun bisa sembuh sendiri pada pasien
imuokompeten, lesinya bisa sulit diobati pada pasien
AIDS dengan kadar CD4 T-sel yang rendah.
Podofilotoksin 0,5% (podofiloks)
Bahan ini merupakan zat aktif yang terdapat
dalam podofilin. Setelah pemakaian
podofiloks, dalam beberapa hari akan terjadi
destruksi pada jaringan kondiloma akuminata.
Reaksi iritasi pada pemakaian podofiloks lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan podofilin
dan reaksi sistemik belum pernah dilaporkan.
Obat ini dapat dioleskan sendiri oleh penderita
sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari berturut-
turut.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Marianus Zega
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Bangsa/suku : Nias
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Medan Sinemba Tanjung
Morawa
ANAMNESE
Keluhan Utama : Gatal pada daerah dubur
Keluhan Tambahan : Ketika diraba teraba benjolan-
benjolan, nyeri (+).
Telaah : Hal ini dialami os 1 bulan ini,
awalnya berupa benjolan kencil seperti mata pentul
akhirnya bertambah banyak dan bertambah besar. Os
memiliki riwayat seksual aktif melalui anus
RPO :-
RPK :-
RPT :-
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALISATA
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Composmentis
Gizi : Baik
Suhu Badan : 36,50C
Nadi : 80x/i
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Peranafasan : 20x/i
Rasa Sakit : (+)
Rasa Gatal : (+)
KEADAAN SPESIFIK
Kepala : Dalam Batas Normal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
Genitalia : Dalam Batas Normal
Ektremitas Superior : Dalam Batas Normal
Ektremitas Inferior : Dalam Batas Normal
STATUS LOKALISATA
LOKASI
RUAM KULIT
Anus : Papul, plak, hiperpigementas
TEST YANG AKAN DILAKUKAN

-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

-
RESUME
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik
kulit dan kelamin RSUD Deli Serdang dengan keluhan
gatal pada daerah anus. Hal ini dialami os 1 bulan ini.
Ketika diraba teraba benjolan. Awalnya berupa benjolan
kecil seperti mata pentul akhirnya bertambah banyak
dan bertambah besar, nyeri (+). Os memiliki riwayat
seksual aktif melalui anus.
Papula (+), Plak (+).
RPO :-
RPK :-
RPT :-
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSA BANDING
Kondiloma Akuminata
Giant Condyloma
Veruka Vulgaris

DIAGNOSA
Kondiloma Akuminata
PENATALAKSANAAN
Umum : * Hindari kontak seksual
Khusus : * Tingtura podofilin 20% ditutulkan pada
lesi
* Salep 5 fluorourasil 5%
* Elektrokauterisasi

Anda mungkin juga menyukai