Anda di halaman 1dari 22

GAMBARAN TITER DENGAN UJI WIDAL PADA PASIEN

ANAK DEMAM TIFOID DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN


PERIODE 2010 - 2012

Nama : Nuseni Yabez Kafiar


NPM : 210 210 016
Pembimbing I : dr. Hophoptua Siahaan, DAFK.
Pembimbing II : dr. Simon Marpaung, M.Kes.
Demam Tifoid banyak ditemukan di negara
berkembang dimana higiene pribadi dan sanitasi
lingkungannya
kurang baik.
Amerika Serikat : Sekitar 400 kasus/ tahun
Eropa Selatan : 4,3 14,5 per 100.000 penduduk.
WHO : 12,5 juta kasus/ tahun di dunia.
Indonesia : Sekitar 80% dirawat di IKA FKUI
RSCM Jakarta
Lanjutan........ PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil survey di RSUD Dr. Pirngadi Medan


menunjukkan bahwa :
Pada tahun 2010 : 108 anak,
Pada tahun 2011 : 140 anak,
Pada tahun 2012 : 158 anak.

Berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2011 2012


menunjukkan LK: 162 anak, PR: 136 anak.
LANJUTAN... PENDAHULUAN
Uji Widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam
serum penderita tersangka demam tifoid yaitu :
Aglutinin O (Tubuh Kuman)
Aglutinin H (Flagella Kuman)
Aglutinin Vi (Simpai Kuman)

Laporan beberapa daerah terhadap nilai standar uji Widal O


positif :
Jakarta : titer > 1/180
Yogyakarta : titer > 1/160
Surabaya : titer > 1/160
Makasar : titer > 1/320
Manado : titer > 1/ 80
Lanjutan.... PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dirumuskanlah
masalah yaitu bagaimana gambaran titer dengan uji widal pada pasien anak
dengan demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode 2010 2012

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran titer dengan uji widal pada pasien anak
demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode 2010 2012
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran titer balita
Untuk mengetahui gambaran titer kanak-kanak
Untuk mengetahui gambaran titer remaja
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Peneliti : pengetahuan dan keterampilan
Bagi Institusi : sumber informasi dan menambah referensi
Bagi Masyarakat : memberi informasi dan masukan kepada
masyarakat
Bagi RSUD Dr. Pirngadi Medan : sumber informasi dan masukan
tentang gambaran titer dengan uji Widal pada pasien anak
TINJAUAN PUSTAKA
Demam Tifoid Penyakit Infeksi Akut Saluran
Pencernaan Gejala Demam > 1minggu
Gg. Sal. Pencernaan Gg. Kesadaran.

Penularan 5F
- Food (Makanan)
Demam Salmonella - Fingers (Jari Tangan/ Kuku)
Tifoid typhi - Fomitus (Muntah)
- Fly (Lalat)
- Feses
Morfologi Salmonella typhi

Salmonella typhi berbentuk batang, tidak berspora


Bersifat gram negatif, ukuran 1-3,5 m x 0,5-0,8 m
Mempunyai flagella
Suhu tumbuh: 37,5C; pH: 6-8
Salmonella typhi mati pada suhu 56C juga pada keadaan kering
Dalam air dapat bertahan selama 4 minggu
Hidup subur pada medium yang mengandung Garam Empedu
Salmonella typhi mempunyai 3 antigen yaitu :
Antigen Somatik (O)
Flagelar Antigen (H)
Envelope Antigen (Vi)
EPIDEMIOLOGI
Infeksi Salmonella typhi di Amerika Serikat :
- Jarang terjadi ( 400 pasien/ tahun)
- Jarang terjadi pada anak berusia < 1 tahun
- Biasa infeksi di dapatkan selama perjalanan ke negara asing

Diperkirakan insidensi demam tifoid pada tahun 1985 di Indonesia sebagai


berikut :
Umur 0-4 tahun : 25,32%
Umur 5 tahun : 35,59%
Umur 10-14 tahun : 39,09%

Dari Survei RS di Indonesia dari tahun 1981 1986 menunjukkan peningkatan


jumlah penderita sekitar 38,5% yaitu 19.596 sampai 26.606 kasus.
PATOFISIOLOGI

S.typhi Lambung Sel Epitel Lamina Fagositosis


Sel Makrofag
Ig A << (Sel M) Propria kbg.biak

dibawa ke

Plak Peyeri
BAKTERIEMI I Ileum Distal

(ASIMPTOMATIK) KGB Mesenterika

Meninggalkan RES
Sel Fagosit Sirkulasi Darah
Asimptomatik Duct. Torasikus
(Hati & Limpa)

Berkembang diluar
Sirkulasi Darah
BAKTERIEMI II
sel/ Ruang Sinusoid
Tanda & Gejala (SIMPTOMATIK)
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis
Demam Tifoid

DEMAM Gg. Sal. Gg.


Cerna Kesadaran

Pada kasus khas : Lidah ditutupi selaput


Berlangsung 3 minggu Kesadaran menurun
putih kotor (coated walaupun tidak berapa
Sifat Febris Remiten tongue)
Minggu I : Suhu tubuh dalam yaitu:
Ujung & tepinya Apatis
berangsur naik setiap kemerahan
hari Somnolen
Perut Kembung Jarang terjadi Sopor,
Minggu II : Berada (Meteorismus)
dalam keadaan demam Koma.
Hepatosplenomegali
Minggu III : Berangsur Konstipasi / Diare
turun dan normal
DIAGNOSIS
UJI WIDAL
Metode serologik yang menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita
tersangka demam tifoid :
Aglutinin O (Tubuh kuman)
Aglutinin H (Flagela kuman)
Aglutinin Vi (Simpai kuman)

Semakin besar titernya, semakin besar kemungkinan terinfeksi kuman S.typhi.


Aglutinin terbentuk di minggu pertama demam, dan meningkat cepat pada minggu
ke empat. Pada orang yang telah sembuh aglutinin O masih tetap dijumpai setelah 4-
6 bulan, sedangkan aglutinin H menetap lebih lama 9-12 bulan.

Ada 2 metode yang sampai saat ini dikenal yaitu :


Widal cara tabung (Konvensional)
Salmonella Slide Test (Cara Slide)
Pada test ini serum yang
Salmonella Slide Test diketahui dicampur dengan
biakan yang tidak diketahui
pada gelas objek.
Reaksi positif adalah bila
terjadi penggumpalan

Metode Widal

Aglutinin serum meningkat


selama minggu ke-2 dan ke-3
sedikitnya 2 spesimen
serum, diambil selang waktu
7-10 hari
Adanya kenaikan 4x
menunjukkan infeksi yang
Konvensional bermakna.
Interpretasi hasil Uji Widal Konvensional adalah sebagai berikut:
Titer O yang tinggi ( 160) menunjukkan adanya infeksi aktif
Titer H yang tinggi ( 160) menunjukkan telah mendapatkan imunisasi atau
pernah menderita infeksi
Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi pada karier

Berdasarkan laporan, tiap Rumah Sakit mempunyai nilai standar Widal


tersendiri sehingga tes Widal tersebut mempunyai nilai diagnostik :
Surabaya Titer 1/200
Yogyakarta Titer 1/60
Manado Titer 1/80
Jakarta Titer 1/40
Faktor Yang Mempengaruhi
Reaksi Widal

Faktor Penderita Faktor Teknis

Saat pemeriksaan perjalanan


penyakit Reaksi Silang
Pengobatan dini dengan Konsentrasi Suspensi Antigen
antibiotika Strain Salmonella yang dipakai
Keadaan umum gizi penderita untuk suspensi antigen
Penyakit tertentu yang
menghambat terbentuknya
antibodi
Vaksinasi
Pemakaian kortikosteroid
Reaksi anamnestik

Reaksi Anamnestik : titer aglutinin pada infeksi bukan demam tifoid akibat demam
tifoid masa lalu atau vaksinasi
PENATALAKSANAAN
Pengobatan antibiotik merupakan pengobatan utama karena
pada dasarnya patogenesis infeksi Salmonella typhi
berhubungan dengan keluhan bakteremia.
Kloramfenikol masih merupakan pilihan pertama pada \

pengobatan penderita demam tifoid.


Dosis : 100 mg/ kgBB/ hari dibagi dalam 4 kali pemberian
selama 10-14 hari atau sampai 5-7 setelah demam turun,
Jika kasus dengan malnutrisi, maka pengobatan
diperpanjang sampai 21 hari.
Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran titer dengan uji Widal pada
pasien anak demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi
Medan, maka kerangka konsep penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Gambaran Titer Balita


Titer Uji Widal Gambaran Titer Kanak-Kanak
Gambaran Titer Remaja
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross
sectional yang bertujuan untuk menjelaskan gambaran titer dengan
uji widal pada pasien anak demam tifoid di RSUD Dr. Pirngadi
Medan periode 2010-2012.
LOKASI & WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Anak RSUD Dr. Pirngadi


Medan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari hingga bulan
Maret 2014.
POPULASI & SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak yang


dinyatakan positif menderita demam tifoid dan tercatat sebagai
pasien di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada periode 2010-2012 yaitu
sebanyak 406 orang.
Untuk mendapatkan sampel dalam penelitian ini maka digunakan
rumus Slovin yaitu:

Ket :
N : Ukuran populasi
n : Ukuran sampel
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan

Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan sampel sebanyak 80


pasien anak.

Pada penelitian ini, populasi sebesar 406 orang, sampel 80 orang


dengan taraf kesalahan 10%.
KRITERIA INKULUSI
Demam
Suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari, biasanya
menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam
hari
Gangguan Pada Saluran Pencernaan

Lidah ditutupi selaput putih kotor, hepatosplenomegali, nyeri


perabaan, konstipasi/ diare
Gangguan Kesadaran

Umumnya kesadaran menurun walaupun tidak begitu dalam yaitu


apatis sampai somnolen
KRITERIA EKSKLUSI
Semua manifestasi klinis yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi
ETIK PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan jika telah mendapatkan izin dari
Komite Etik Penelitian FK UMI
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan sampe dilakukan dengan cara non-probability
sampling jenis consecutive sampling, dimana subjek yang akan
dimasukkan dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi pemilihan sampel penelitian. Data yang
dikumpulkan adalah data primer yang berasal dari data rekam medis
pasien anak demam tifoid RSUD Dr. Pirngadi Medan

DEFINISI OPERASIONAL
Titer adalah kuantitas zat yang dibutuhkan untuk
menimbulkan reaksi pada volume tertentu zat lain
Uji Widal adalah tes untuk mengetahui adanya aglutinin
pada antigen O dan H S.typhi
Anak : Berdasarkan UU No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak pasal 1 ayat 2, anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 tahun. WHO: belum usia 19 tahun.

Anda mungkin juga menyukai