Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA (LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS)


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin di RST dr. Soejono Magelang

Disusun oleh : Nikko Sukmabuana 01.208.5733 Pembimbing : Letkol CKM dr. Puguh Santoso, Sp.KK NRP 32513

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2012

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA (LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS) A. Identitas Pasien 1. Nama 2. Umur 4. Agama 5. Alamat 6. Pekerjaan B. Keluhan Utama Gatal pada tepi telapak tangan kanan, siku kiri, lutut kanan, leher kiri, dan punggung kaki kiri C. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh gatal pada tepi telapak tangan kanan, siku kiri, lutut kanan, leher kiri, dan punggung kaki kiri, hilang timbul sudah sejak 10 tahun yang lalu. Gatal dirasakan semakin meluas. Sudah pernah berobat dan setelah diobati sembuh tetapi jika obat habis kambuh lagi. Kadang-kadang pasien mengalami sulit untuk tidur malam. D. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sakit seperti ini sudah berlangsung selama 10 tahun dan hilang timbul jika obat habis. Riwayat asma dan alergi disangkal. : Tn M : 48 tahun : Islam : Magelang : PNS

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

E. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.

F. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua anaknya

G. Pemeriksaan Fisik Status Generalis : dalam batas normal

Status Dermatologi : UKK : eritema, skuama, krusta, erosi, ekskoriasi, likenifikasi, dan hiperpigmentasi Lokasi : tepi telapak tangan kanan, siku kiri, lutut kanan, leher kiri, dan punggung kaki kiri

H. Diagnosis Diagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak terlalu sulit. Namun perlu dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang memberikan gejala pruritus, misalnya liken planus, psoriasis, dan dermatitis atopik.

I. Diagnosis Banding Dermatitis Kontak Iritan : Gejala klinis muncul pada pajanan pertama. Lesi timbul cepat, beberapa menit sampai dengan beberapa jam. Morfologi lesi fase akut: eritema, edema, vesikel, bula, pustul sampai dengan nekrosis dan ulkus. Fase subakut dan kronik: hiperkeratosis, fisura, lesi berbatas tegas pada area pajanan. Dermatitis Kontak Alergika : Penderita umumnya mengeluh gatal pada area yang terpajan dengan alergen. Pada tipe akut: bercak eritematosa yang berbatas tegas, edema, papul, vesikel, bula, erosi dan eksudasi. Pada tipe kronik: kulit terlihat kering, berskuama, papul, likenifikasi, mungkin juga fisur dan berbatas tidak tegas. Dermatitis Atopik : Keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita (DA, rhinitis alergi, asma bronkhial). Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan (fleksural). Liken Planus : Ditandai dengan timbulnya papul-papul berwarna merah biru, berskuama dan berbentuk siku-siku. Lokasinya di ekstremitas bagian fleksor, selaput lendir dan alat kelamin. Sangat gatal, umumnya membaik dalam waktu 1-2 tahun. Psoriasis : penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. J. Diagnosis Kerja Neurodermatitis Sirkumskripta (Liken Simpleks Kronikus) K. Rencana Terapi 1. Nonmedikamentosa Menghindari garukan, karena garukan akan memperburuk keadaan penyakitnya.

2. Medikamentosa a. Pengobatan topikal Clonaderm clobetasol propionate 0,05%. 1-2x/hari, lama terapi maks 2 minggu, dosis maks: 50 g/minggu.

b. Terapi Sistemik Astemizol 10 mg. Dewasa dan anak >12 tahun: sehari 10mg, 6-12 tahun: sehari 5mg, < 6 tahun: 2mg/10 kgBB/hari.

Kortikosteroid Kortikosteroid Topikal, sampai saat ini masih merupakan pilihan pengobatan. Pemberiannya akan lebih efektif jika diaplikasikan kemudian dibalut dengan perban oklusif kering. Yang menjadi pilihan adalah kortikosteroid dengan potensi tinggi seperti Clobetassol Propionat,Diflorasone Diasetat, atau bethamethason dipropionat. Pemberian kortikosteroid berupa Triamcinolone secara Intralesi, biasanya sangat efektif (3mg/ml). Namun harus sangat diperhatikan karena pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan atrophy.

Preparat Tar Kombinasi 5% crude coal tar dalam pasta zinc oxide ditambah kortikosteroid kelas II kemudian dibalut dengan perban oklusif kering, akan efektif jika diaplikasikan pada daerah-daerah yang optimal misalnya lengan,dan kaki.

Antihistamin Pemberian topikal, Salep Doxepin 5%, krim capsaicin, atau salep tacrolimus dapat bersifat efektif dan signifikan pada beberapa pasien dan dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan. Namun penggunaan antihistamin topikal ini dapat menyebabkan efek samping ringan berupa sensasi pusing. Pemberian antihistamin oral secara luas digunakan untuk mengurangi keluhan pruritus namun peran dan keuntungannya dalam mengatasi pruritus lokal sangat rendah.

L. Prognosis Bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari), dan status psikologik penderita KESIMPULAN

Pasien mengeluh gatal pada tepi telapak tangan kanan, siku kiri, lutut kanan, leher kiri, dan punggung kaki kiri hilang timbul sudah sejak 10 tahun yang lalu. Gatal dirasakan semakin meluas. Sudah pernah berobat dan setelah diobati sembuh tetapi jika obat habis kambuh lagi. Kadang-kadang pasien mengalami sulit untuk tidur malam. Riwayat alergi disangkal. Pasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua anaknya. Pasien diduga terkena penyakit Neurodermatitis Sirkumskripta (Liken Simpleks Kronikus).

Anda mungkin juga menyukai