BAB II
TINJAUAN TEORI
PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
Definisi
Luka bakar adalah kerusakan pada kulit diakibatkan
oleh panas, kimia atau radio aktif (Wong, 2003).
Etiologi
1.
a.
Gas
b.
Cairan
c.
2.
3.
4.
awal
penderita
akan
mengalami
ancaman
gangguan
(sirkulasi).
terjadi
segera
Gnagguan
atau
airway
beberapa
tidak
saat
hanya
setelah
fase
akut
sering
terjadi
gangguan
akibat
kontak
denga
sumber
panas.
Luka
yang
terjadi
menyebabkan:
1. Proses inflamasi dan infeksi.
2. Problem penuutpan luka dengan titik perhatian pada
luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan
atau pada struktur atau organ organ fungsional.
3. Keadaan hipermetabolisme.
C. Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya
maturasi parut akibat luka dan pemulihan fungsi organorgan
fungsional.
Problem
yang
muncul
pada
fase
ini
Penyebab
Penampilan
Warna
Ketebalan
partial
superfisia
l
(tingkat
I)
Jilatan api,
sinar
ultra
violet
(terbakar
oleh
matahari).
Nyeri
Lebih
dalam dari
ketebalan
partial
(tingkat
II)
- Superf
isial
- Dalam
Kontak
dengan bahan
air
atau
bahan padat.
Jilatan
api
kepada
pakaian.
Jilatan
langsung
kimiawi.
Sinar
ultra
violet.
Sangat
nyeri
Ketebalan
sepenuhnya
(tingkat
Kontak
dengan
cair
Berbintikbintik
yang
kurang
jelas,
putih,
coklat,
pink,
daerah
merah
coklat.
Kering
disertai Putih,
bahan kulit mengelupas.
kering,
atau Pembuluh
darah hitam,
Perasaan
Tidak
sakit,
sedikit
III)
padat.
Nyala api.
Kimia.
Kontak
dengan
arus
listrik.
seperti
arang
terlihat
dibawah
kulit
yang
mengelupas.
Gelembung
jarang,
dindingnya
sangat
tipis,
tidak
membesar.
Tidak pucat bila
ditekan.
coklat
tua.
Hitam.
Merah.
sakit.
Rambut
mudah
lepas
bila
dicabut.
membagi
tubuh
atas
bagian
9%
atau
: 9%
2) Lengan masing-masing 9%
: 18%
: 36%
: 36%
5) Genetalia/perineum
: 1%
Total : 100%
mengkaji
beratnya
luka
bakar
harus
adanya
komplikasi
penafasan,
jantung,
B. Sedang moderate:
a) Tingkat II
b) Tingkat III
: 15 30%
: 1 10%
C. Ringan minor:
a) Tingkat II
b) Tingkat III
: kurang 15%
: kurang 1%
10
Termis
Radiasi
Biologis
LUKA BAKAR
Psikologis
Pada Wajah
Di ruang tertutup
Kerusakan kulit
Kerusakan mukosa
Keracunan gas CO
Penguapan meningkat
Oedema laring
CO mengikat Hb
Peningkatan pembuluh
darah kapiler
Hb tidak mampu
mengikat O2
Gagal nafas
Listrik/petir
MK:
Gangguan
Konsep diri
Kurang
pengetahuan
Anxietas
Masalah Keperawatan:
Resiko tinggi terhadap infeksi
Gangguan rasa nyaman
Ganguan aktivitas
Kerusakan integritas kulit
Hipoxia otak
Tekanan onkotik
menurun. Tekanan
hidrostatik
meningkat
Cairan intravaskuler
menurun
Hipovolemia dan
hemokonsentrasi
Masalah Keperawatan:
Kekurangan volume cairan
Gangguan perfusi jaringan
Gangguan sirkulasi
makro
Gangguan
sirkulasi seluler
Otak
Kardiovaskuler
Ginjal
Hepar
Hipoxia
Kebocoran
kapiler
Hipoxia
sel ginjal
Pelepasan
katekolamin
Penurunan
curah jantung
Fungsi
ginjal
menurun
Hipoxia
hepatik
Sel otak
mati
Gagal
fungsi
sentral
Gagal jantung
Gagal
ginjal
GI
Traktus
Dilatasi
lambung
Neurologi
Imun
Gangguan
Neurologi
Daya
tahan
tubuh
menurun
Hambahan
pertumbuhan
Gagal hepar
Gangguan
perfusi
Laju
metabolisme
meningkat
Glukoneogenesis
glukogenolisis
MK: Perubahan
nutrisi
11
Perubahan
Tingkatan hipovolemik
( s/d 48-72 jam pertama)
Dampak
dari
Pergesera Vaskuler
ke Hemokonsen
n cairan insterstitial. trasi
ekstrasel
oedem pada
uler.
lokasi
luka
bakar.
Fungsi
Aliran
darah Oliguri.
renal.
renal
berkurang
karena desakan
darah
turun
dan
CO
berkurang.
Mekanisme
Tingkatan diuretik
(12
jam
18/24
pertama)
Mekanisme
jam
Dampak dari
Interstitial Hemodilusi.
ke vaskuler.
Peningkatan
Diuresis.
aliran darah
renal karena
desakan
darah
meningkat.
Kadar
sodium/na
trium.
Na+
Defisit
direabsorbsi
sodium.
oleh
ginjal,
tapi
kehilangan Na+
melalui
eksudat
dan
tertahan dalam
cairan oedem.
Kehilangan
Defisit
Na+ melalui sodium.
diuresis
(normal
kembali
setelah
1
minggu).
Kadar
potassium
.
K+
dilepas Hiperkalem
sebagai akibat i
cidera
jarinagn
selsel
darah
merah,
K+
berkurang
ekskresi
karena
fungsi
renal
berkurang.
K+ bergerak Hipokalemi.
kembali
ke
dalam
sel,
K+ terbuang
melalui
diuresis
(mulai
4-5
hari setelah
luka bakar).
Kadar
protein.
Kehilangan
Hipoprotei
protein
ke nemia.
dalam jaringan
akibat
kenaikan
permeabilitas.
Kehilangan
Hipoprotein
protein
emia.
waktu
berlangsung
terus
katabolisme.
12
Keseimban
gan
nitrogen.
Katabolisme
jaringan,
kehilangan
protein
dalam
jaringan,
lebih
banyak
kehilangan
dari masukan.
Keseimbang
an
nitrogen
negatif.
Katabolisme
Keseimbanga
jaringan,
n nitrogen
kehilangan
negatif.
protein,
immobilitas.
Keseimbna Metabolisme
Asidosis
gan asam anaerob karena metabolik.
basa.
perfusi
jarinagn
berkurang
peningkatan
asam
dari
produk
akhir,
fungsi
renal
berkurang
(menyebabkan
retensi produk
akhir
tertahan),
kehilangan
bikarbonas
serum.
Kehilangan
Asidosis
sodium
metabolik.
bicarbonas
melalui
diuresis,
hipermetabol
isme
disertai
peningkatan
produk akhir
metabolisme.
Respon
stres.
Terjadi karena
trauma,
peningkatan
produksi
cortison.
Terjadi
Stres
karena sifat karena
cidera
luka.
berlangsung
lama
dan
terancam
psikologi
pribadi.
Eritrosit
Terjadi
panas,
menjadi
fragil.
Lambung.
Curling
ulcer
(ulkus
pada
gaster),
perdarahan
lambung,
nyeri.
Jantung.
MDF
meningkat Disfungsi
2x
lipat, jantung.
merupakan
glikoprotein
Aliran
darah
renal
berkurang.
Akut
Peningkatan
dilatasi dan jumlah
paralise
cortison.
usus.
Peningkatan
CO menurun.
zat
MDF
(miokard
depresant
13
yang
toxic
yang
dihasilkan
oleh
kulit
yang terbakar.
factor)
sampai
26
unit,
bertanggung
jawab
terhadap
syok spetic.
1) Pernafasan:
a) Udara panas mukosa rusak oedem obstruksi.
b) Efek toksik dari asap: HCN, NO 2, HCL, Bensin
iritasi Bronkhokontriksi obstruksi gagal
nafas.
2) Sirkulasi:
gangguan
permeabilitas
vaskuler
pindah
ke
kapiler:
ekstra
cairan
vaskuler
dari
intra
hipovolemi
Baxter.
Dewasa : Baxter.
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.
Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal:
RL : Dextran = 17 : 3
2 cc x BB x % LB.
Kebutuhan faal:
14
< 1 tahun
: BB x 100 cc
1 3 tahun
: BB x 75 cc
3 5 tahun
: BB x 50 cc
diberikan
8 jam pertama
diberikan
16 jam berikutnya.
Hari kedua:
Dewasa
( 3-x) x 80 x BB gr/hr
100
(Albumin 25% = gram x 4 cc) 1 cc/mnt.
Anak
Tulle.
F. Obat obatan:
o
Antibiotika
Bila
perlu
berikan
antibiotika
sesuai
dengan
pola
15
1.
Pengkajian
a)
Aktifitas/istirahat:
Tanda:
Penurunan
kekuatan,
tahanan;
keterbatasan
b) Sirkulasi:
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT):
hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada
ekstremitas yang cedera; vasokontriksi perifer umum
dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok
listrik); takikardia (syok/ansietas/nyeri); disritmia
(syok
listrik);
pembentukan
oedema
jaringan
(semua
luka bakar).
c)
Integritas ego:
Gejala:
masalah
tentang
keluarga,
pekerjaan,
keuangan, kecacatan.
Tanda:
ansietas,
menangis,
ketergantungan,
d)
Eliminasi:
Tanda:
haluaran
urine
menurun/tak
ada
selama
fase
mengindikasikan
kerusakan
otot
dalam;
20%
sebagai
stres
penurunan
motilitas/peristaltik gastrik.
e)
Makanan/cairan:
Tanda: oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah.
f)
Neurosensori:
Gejala: area batas; kesemutan.
Tanda: perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan
16
retinal;
listrik);
listrik);
penurunan
ruptur
paralisis
ketajaman
membran
(cedera
penglihatan
timpanik
listrik
(syok
pada
aliran
bakar
derajat
saraf).
g)
Nyeri/kenyamanan:
Gejala:
Berbagai
pertama
secara
nyeri;
contoh
eksteren
luka
sensitif
untuk
disentuh;
pada
tergantung
luka
pada
bakar
keutuhan
ketebalan
ujung
derajat
saraf;
kedua
luka
bakar
h)
Pernafasan:
Gejala: terkurung dalam ruang tertutup; terpajan lama
(kemungkinan cedera inhalasi).
Tanda:
serak;
sputum;
batuk
mengii;
ketidakmampuan
partikel
menelan
karbon
sekresi
dalam
oral
dan
sehubungan
laringeal);
bunyi
dengan
nafas:
laringospasme,
gemericik
(oedema
oedema
paru);
i)
Keamanan:
Tanda:
Kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak
terbukti
selama
3-5
hari
sehubungan
dengan
proses
jantung
sehubungan
dengan
kehilangan
17
cairan/status syok.
Cedera
api:
terdapat
area
cedera
sehubunagn
dengan
variase
dihasilkan
bekuan
terbakar.
campuran
intensitas
Bulu
dalam
panas
hidung
yang
gosong;
posterior;oedema
lingkar
mulut
dan
atau
lingkar nasal.
Cedera
kimia:
tampak
luka
bervariasi
sesuai
agen
penyebab.
Kulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seprti
kulit
samak
halus;
lepuh;
ulkus;
nekrosis;
atau
sedikit
di
bawah
nekrosis.
Penampilan
luka
luka
tubuh
bakar
tertutup
dari
gerakan
dan
luka
aliran
pada
bakar
termal
kecelakaan
sepeda
fraktur/dislokasi
(jatuh,
j)
Pemeriksaan diagnostik:
(1)
(2)
karena
peningkatan
kalium
dapat
cedera
inhalasi asap.
(4)
(5)
Urinalisis
menunjukkan
mioglobin
dan
18
Bronkoskopi
membantu
memastikan
cedera
inhalasi asap.
(7)
Koagulasi
memeriksa
faktor-faktor
pembekuan
Kadar
karbon
monoksida
serum
meningkat
pada
2.
Diagnosa Keperawatan
Marilynn E. Doenges dalam Nursing care plans, Guidelines
for planning and documenting patient care mengemukakan
beberapa Diagnosa keperawatan sebagai berikut :
dengan
obtruksi
trakeabronkial;edema
Kehilangan
Peningkatan
cairan
kebutuhan
melalui
status
rute
abnormal.
hypermetabolik,
inhalasi
torakal
sekunder
asap
atau
terhadap
sindrom
luka
bakar
kompartemen
sirkumfisial
Resiko
Pertahanan
tinggi
primer
infeksi
tidak
berhubungan
adekuat;
dengan
kerusakan
tidak
adekuat;
penurunan
Hb,
penekanan
respons inflamasi.
Resiko
tinggi
perubahan/disfungsi
kerusakan
perfusi
neurovaskuler
jaringan,
perifer
19
Kerusakan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
Kerusakan
integritas
kulit
berhubungan
dengan
10
Gangguan
citra
berhubungan
traumatik
tubuh
dengan
peran
(penampilan
krisis
klien
situasi;
tergantung,
peran)
kejadian
kecacatan
dan
nyeri.
11
pengobatan
interpretasi
informasi.
informasi
berhubungan
Tidak
dengan
mengenal
Salah
sumber
1
Rencana Intervensi
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Resiko
bersihan
nafas
tidak
berhubungan
Tujuan dan
Kriteria Hasil
jalan Bersihan
jalan Kaji
efektif nafas
Kriteria
trakheobronkhial;
Bunyi
oedema
kompressi
nafas .
mukosa; vesikuler,
jalan dalam
normal,
Rasional
refleks Dugaan cedera inhalasi
tetap gangguan/menelan;
dengan efektif.
obstruksi
Intervensi
: liur,
nafas menelan,
serak,
batuk bantu,
RR mengi.
batas Awasi
perubahan
frekuensi,
bebas kedalaman
dispnoe/cyanosis.
sianosis
sputum
irama, menunjukkan
pernafasan
perhatikan
dan
terjadi
; distress pernafasan/edema
adanya paru
dan
kebutuhan
karbon
merah muda.
atau
Obstruksi
jalan
nafas/distres
Auskultasi
paru, dapat
perhatikan
terjadi
sangat
mengi/gemericik,
penurunan
pernafasan
bunyi
sampai
48
nafas, terbakar.
jam
setelah
2
batuk rejan.
Dugaan adanya hipoksemia
Perhatikan
atau
adanya
warna
buah
pada
kulit
merah
cidera
ceri Meningkatkan
yang paru
optimal/fungsi
pernafasan.
Tinggikan
kepala
tempat Bilakepala/leher
ekspansi
di
bawah
sesuai indikasi
bantal
kepala, menghambat
dapat
pernafasan,
telinga
yang
paru,
ekspansi
memobilisasi
dan
ekstrem, Membantu
teknik jalan
tetapi
mempertahankan
nafas
bersih,
harus
dilakukan
dan
inflamasi.
3
Tingkatkan
suara
kemampuan
dan/atau
untuk
menelan
bicara Peningkatan
sekret sekret/penurunan
kemampuan
untuk
menunjukkan
Selidiki
perubahan edema
perilaku/mental
gelisah,
menelan
peningkatan
trakeal
dan
dapat
agitasi,
mental.
Meskipun
sering
perhatikan menunjukkan
variasi/perubahan.
terjadinya/memburuknya
hipoksia.
Perpindahan
kelebihan
Lakukan
Berikan
pelembab
risiko
atau
penggantian
program cairan
kolaborasi meliputi :
cairan
meningkatkan
edema
paru.
kebutuhan
4
contoh masker wajah
memperbaiki
hipoksemia/asidosis.
Pelembaban
menurunkan
pengeringan
Kaji ulang seri rontgen
saluran
pernafasan
untuk
dan
pedoman
pengobatan.
kurang
dari
50,
PaO2
PaCO2
trakeostomi
indikasi.
asap
dan
terjadinya
pneumonia/SDPD.
Perubahan
menunjukkan
atelektasis/edema
paru
5
2
hari
setelah
terbakar
Fisioterapi
dada
sementara
spirometri
intensif
dilakukan
untuk
memperbaiki
ekspansi
paru,
sehingga
meningkatkan
fungsi
tinggi Pasien
kekurangan
volume mendemostrasikan
cairan
dengan
berhubungan status
dapat Awasi
cairan
tanda
Perhatikan
vital,
bakar
edema
atau
mempengaruhi
fungsi paru/oksegenasi.
CVP. Memberikan pedoman untuk
kapiler
nafas
dan penggantian
cairan
mengkaji
kardiovaskuler.
dan
respon
6
cairan
melalui
abnormal.
kebutuhan
pemasukan.
perdarahan.
evaluasi: Awasi
Peningkatan tak
:
hypermetabolik,
ketidak
rute Kriteria
pengeluaran
ada dan
status manifestasi
Kehilangan elektrolit
dalam
jenisnya. Penggantian
cairan
dehidrasi,
cukupan resolusi
berat
urine
untuk
meyakinkan
rata-2
pengeluaran
serum
urine
30-50
normal,
haluaran dan
urine
atas
di
kehilangan
yang kerusakan
30 tampak
karena
ml/jam.
otot
masif
adanyadarah
dan
keluarnya mioglobin.
Peningkatan permeabilitas
Timbang
berat
badan kapiler,
setiap hari
perpindahan
kehilangan
terbakar
tiap
cairan
evaporasi
hari mempengaruhi
sesuai indikasi
volume
Penggantian
tergantung
badan
cairan
pada
berat
pertama
dan
7
Observasi
abdomen,hematomesis,feces
Memperkirakan
hitam.
oedema/perpindahan cairan
Hemates
drainase
NG
luasnya
program urine.
kolaborasi meliputi :
Pasang
pertahankan kesadaran
kateter urine
dapat
mengindikasikan
ketidak
adequatnya
Pasang/
volume
pertahankan sirkulasi/penurunan
perfusi serebral
penggantian Stres
(Curling)
plasma, dari
albumin.
luka
pada
semua
ulcus
setengah
bakar
pasien
yang
berat(dapat
hasil
laboratorium
pemeriksaan pertama).
(
Hb,
elektrolit, natrium ).
Observasi
ketat
fungsi
8
Berikan
obat
sesuai ginjal
idikasi :
-
stasis
Diuretika
dan
mencegah
atau
refleks
contohnya urine.
Memungkinkan infus cairan
Manitol (Osmitrol)
cepat.
Resusitasi
-
cairan
menggantikan
Kalium
kehilangan
cairan/elektrolit
-
membantu
Antasida
dan
mencegah
komplikasi.
Mengidentifikasi
kehilangan
Pantau:
- Tanda-tanda
setiap
vital
jam
periode
setiap
darurat,
2
periode
setiap
selama
jam
jam
dan
selama
periode rehabilitasi.
-
dan
dan
penggantian
dan
pengeluaran
membersihkan
dari
debris
/mencegah nekrosis.
Warna urine.
- Masukan
kebutuhan
SDM
selama
akut,
4
darah/kerusakan
haluaran
9
setiap
jam
selama kehilangan
periode
setiap
jam
selama Menurunkan
selama
periode inhibitor
rehabilitasi.
-
Hasil-hasil
Berat
keasaman
sedangkan
histamin
JDL
laporan elektrolit.
-
dalam
urine
untuk
setiap hidroklorida
menurunkan
badan
hari.
untuk
iritasi
vena gaster.
sentral)
setiap
jam Mengidentifikasi
penyimpangan
indikasi
bial diperlukan.
- CVP
(tekanan
Status
umum
setiap
jam.
8 kemajuan
penyimpangan
atau
dari
hasil
penerimaan
lepaskan
(awal
48
jam
rumah darurat
semua pasca luka bakar) adalah
kritis
yang
perhiasan periode
ditandai oleh hipovolemia
dari area luka bakar.
Mulai
terapi
IV
yang yang mencetuskan individu
pakaian
dan
10
ditentukan
dengan
jarum pada
perfusi
ginjal
dan
melalui
kulit
pasien
luka
bakar
menaglami
luas
dan
menunjukkan gejala-gejala
syok
hipovolemik,
bantu
vena
sentral
dokter
haluaran
urine
bila: Inspeksi
<
adekuat
dari
30 luka bakar.
di
bawah
gelisah,
rentang
gelap
atau
di penting
untuk
mencegah
bermakna
terjadi
jarinagn
yang
dengan
luka
11
Konsultasi
doketr
manifestasi
bila bakar
luas.
kelebihan tekanan
cairan terjadi.
vena
memberikan
status
Pengukuran
sentral
data
tentang
volume
cairan
intravaskular.
Tes guaiak muntahan warna
kopi
hitam.
atau
feses
Laporkan
ter
temuan- Temuan-temuan
temuan positif.
mennadakan
ini
hipovolemia
antasida
yag cairan.
Pada
lka
bakar
ke
ruang
interstitial
menimbukan hipovolemi.
Pasien
rentan
pada
beban
volume
kelebihan
intravaskular
periode
selama
pemulihan
perpindahan
cairan
bila
dari
12
kompartemen
interstitial
pada
kompartemen
intravaskuler.
Temuan-temuan
guaiak
perdarahan
Luka
bakar
mencetuskan
ulkus
pasien
stres
disebabkan
sekresi
GI.
luas
pada
yang
peningkatan
hormon-hormon
kerusakan Pasien
pertukaran
berhubungan
cedera
inhalasi
dapat Pantau
gas mendemonstrasikan
dengan oksigenasi
asap adekuat.
kadar
serum.
laporan
karbon
GDA
monoksida dan
hasil
penyimpangan
yang
Inhalasi
dari
diharapkan.
asap
dapat
13
atau
sindrom Kriteroia
merusak
kompartemen
sirkumfisial normal,
GDA
renatng
bersih,
dalam ditentukan.
normal, bantu
bunyi
tingkat
alveoli,
pertukaran
Pasang
dengan
atau alveoli.
selang Suplemen
oksigen
ada pasien
pada
ventilator oksigen
sesuai
yang
jumlah
tersedia
kesulitan
mekanis
bernafas.
(dibuktikan pernafasan
dnegna
hipoksia, sampai
hiperkapnia,
takipnea
dukungan
pasie
dapat
dan
perubahan
sensorium).
Anjurkan pernafasan dalam Pernafasan
dengan
penggunaan mengembangkan
spirometri
insentif menurunkan
dalam
alveoli,
resiko
posisi
bila
semi Memudahkan
ventilasi
14
tak ada.
abdomen
terhadap
diafragma.
Untuk luka bakar sekitar
torakal, beritahu dokter Luka
bakar
sekitar
bila
dapat
membatasi
terjadi
dispnea torakal
pasien
pembedahan
untuk kulit
tinggi
infeksi Pasien
bebas
berhubungan
dengan infeksi.
Pertahanan
primer Kriteria
tidak
adekuat; tak
kerusakan
jaringan
evaluasi:
kulit; jaringan
dada.
demam,
luka Mengidentifikasi
Penampilan
bakar
(area
luka indikasi-indikasi
pembentukan
perlinduingan
ekspansi
dari Pantau:
-
ada
Mengupas
(eskarotomi)
eskarotomi memungkinkan
sesuai pesanan.
Resiko
adda.
granulasi
sisi
traumatik. baik.
tandur
tandur
Pertahanan
sekunder
dilakukan)
tidak
adekuat;
jam.
atau
dari
setiap
penurunan
Hb,
penekanan
respons
hasil
15
inflamasi
jaringan
nekrotik
pembentukan
nekrotik
(debridemen)
pesanan.
kolam
sesuai
Berikan
sesuai
mandi
pesanan,
ditentukan
donor,
ditutup
yang
dengan
untuk membantu
mencegah
dapat infeksi.
Mengikuti
balutan prinsip
krim
sebelum
topikal
lama
aseptik
melindungi
dari infeksi.
pasien
dari
Kulit
yang
untuk
kultur
bakar
dengan
ujung mennadakan
ini
infeksi.
membantu
16
menyeluruh di atas luka.
Beritahu
demam
dokter
drainase
mengidentifikasi
patogen
yang
tepat
bakar,
sisi
antibiotika
sesuai ketentuan.
Tempatkan
pasien
ruangan
khusus
adalah
pada pertama
bakar
tubuh
untuk
dan pertahanan
lapisan
luas
yang dan
terhadap
Teknik
tindakan
steril
perawatan
linen
tempat lainmelindungi
pasien
infeksi.
skort
berbagai
Gunakan
untuk
skort
pasien. Kurangnya
steril, rangsang
ekstrenal
dan
bergerak
pasien
pada
17
memberikan perawatan pada kebosanan.
pasien.
atau
Tempatkan
radio
televisis
ruangan
pada
pasien
untuk Melindungi
menghilangkan kebosanan.
Bila
riwayat
tak
adekuat,
globulin
berikan
tetanus Ahli
rujukan
diet,
tinggi,
diet
(hyper-tet) spesialis
sesuai pesanan.
Mulai
tetanus.
imunisasi
imun
manusia
terhadap
adalah
nutrisi
yang
beriakn
diet
ahli baik
protein pasien
tinggi diet
status
dan
untuk
nutrisi
merencanakan
emmenuhi
nutrisi
nutrisi
Nutrisi
seperti
ensure penderita.
bial
pasien
tak
memabntu
luka
dan
kebutuhan
18
Nyeri
dengan
berhubungan Pasien
Kerusakan mendemonstrasikan
kulit/jaringan;
pembentukan
Manipulasi
hilang
cidera
debridemen luka.
prn
30
sebelum
nyeri, keefektifannya.
melaporkan
analgesik
IV
Anjurkan luka
bila
rileks.
obat
bakar
luas
luka disebabkan
IM
interstitial
berkenaan
tubuh Pertahankan
pintu
yang
oleh
perpindahan
Absorpsi
contoh menyangkal
perasaan
diresepkan
dari sedikitnya
edema. ketidaknyamanan.
jaringan Kriteria
yang
narkotik
dnegan
dan
berikan Panas
selimut
ekstra
dan
untuk melalui
memberikan kehangatan.
air
jaringan
bakar,
ayunan
temapt
di
tidur
diperlukan.
luka
menyebabkan
hipoetrmia.
Berikan
hilang
atas eksternal
Tindakan
ini
bila menghemat
membantu
kehilangan
panas.
Menururnkan neyri dengan
mempertahankan
Bantu
dengan
pengubahan badan
jauh
dari
berat
linen
19
posisi setiap 2 jam bila temapat
diperlukan.
bantuan
tidur
Dapatkan luka
tambahan
dan
sesuai pemajanan
terhadap
menuurnkan
ujung
saraf
badan pada
sendiri.
tekanan
tonjolan
dependen.
adekuat
selama
pada
tulang
Dukungan
luka
gerakan
bakar
membantu
meinimalkan
Resiko
tinggi Pasien
kerusakan
menunjukkan Untuk
perfusi sirkulasi
jaringan,
adekuat.
perubahan/disfungsi
Kriteria
neurovaskuler
berhubungan
Penurunan/interupsi
aliran
bakar
seputar diraba.
ekstermitas indikasi-indikasi
evaluasi: pantau
atau
status penyimpangan
kulit neurovaskular
dari
hasil
kebas
contoh perifer
ketidaknyamanan.
yang Mengidentifikasi
bakar
darah kesemutan,
arterial/vena,
luka
tetap mengitari
perifer warna
dengan normal,
luka
dan Pertahankan
vena
dan
pembengkakan.
Beritahu
dokter
dengan
menurunkan
20
ekstremitas
dengan
edema.
berkurang,
kapiler
ini
pengisian menandakan
buruk,
penurunan
keruskana
mengkaji
tekanan
sesuai kebutuhan
pesanan.
terhadap
intervensi
bedah.
atau
fasiotomi
b/d
integritas Memumjukkan
kerusakan regenerasi
permukaan
sekunder
kulit jaringan
destruksi Kriteria
lapisan kulit.
penyembuhan
waktu
pada
luka bakar.
adekuat.
Kaji/catat ukuran, warna, Memberikan
informasi
kedalaman
kebutuhan
luka, dasar
perhatikan
hasil: nekrotik
Mencapai
sirkulasi
tentang
jaringan penanaman
dan
kulit
kondisi kemungkinan
sekitar luka.
tentang
tepat
dan
petunjuk
sirkulasi
pada
aera graft.
area Lakukan
bakar
perawatan
yang
tepat
luka
dan Menyiapkan jaringan untuk
21
resiko
Pertahankan
infeksi/kegagalan
penutupan kulit.
nilon/membran
silikon
mengandung
kolagen
Tinggikan area graft bila yang
mungkin/tepat.
Pertahankan
porcine
peptida
melekat
pada
luka
sampai
permukaan
posisi
diinginkan
imobilisasi
area
spontan
bila repitelisasi.
diindikasikan.
Menurunkan
pembengkakan
Pertahankan
diatas
balutan resiko
area
dan/atau
kulit
graft
sisi
pemisahan
graft.
sesuai indikasi.
/membatasi
dapat
mengubah
Cuci
sabun Area
mungkin
ditutupi
bahan
dengan
dengan
sisi
dengan
krim,
22
waktu
dalam
setelah
balutan
dilepas
program donor
kolaborasi :
-
Siapkan
prosedur
biologis.
sembuh
memerlukan
/
perawatan
bantu khusus
untuk
bedah/balutan mempertahankan
kelenturan.
Graft kulit diambil dari
kulit
orang
itu
bakar
orang
ditanam.
luas
itu
sampai
siap
23
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical
Nursing. Sixth Edition. J.B. Lippincott Campany.
Philadelpia. Hal. 1293 1328.
Carolyn, M.H. et. al. (1990). Critical Care Nursing. Fifth
Edition. J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal.
752 779.
Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi
Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). PT EGC. Jakarta.
Djohansjah, M. (1991). Pengelolaan
University Press. Surabaya.
Doenges
Luka
Bakar.
Airlangga
&