Anda di halaman 1dari 29

RESPONSI

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA

Oleh:
Novi Marsela

Pembimbing:
Dr. Samsul Islam Sp.U
BAB 1 PENDAHULUAN

• BPH merupakan penyakit degeneratif yang lebih sering terjadi kepada


orang dengan usia alebih lanjut.
• 30 juta  BPH di Dunia
• Di indonesia, penyakit pembesaran prostat jinak menjadi urutan kedua
setelah penyakit batu saluran kemih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
• Anatomi Prostat
BPH

DEFINISI :
Peningkatan sel epitel dan jumlah sel stromal
(hiperplasia) pada area periurethral prostat

INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI:


20% pada pria berusia 41-50 tahun, 50%
pada pria berusia 51-60 tahun, diatas 90%
pada pria berusia 80 tahun.
Ketidakseimbangan hormon testosteron dan estrogen
Esterogen  Teori Dehidrotestosteron (HDT)
meningkatkan
sensitifitas sel- Dibentuk dri Interaksi Stroma-epitel
selprostat thd tetosteron o/ enzim
rangsangan α-reduktase dg Epitel prostat
Apoptosis
hormon androgen, NADPH dikontrol sel-sel
menurunkan
stroma  sel Berkurangnya sel-
Sel stem
apoptosis
stroma distimulasi sel prostat yang
DHT dan Estradiol mengalami Terjadinya
 sel stroma apoptosis  sel- proliferasi sel-sel
mensistesi growth sel prostat 
meningkat  ketidaktepatannya
factor  aktivitas sel stem
proliferasi pertambahan  produksi
masa prostat berlebihan sel
stroma dan sel
epitel
Obstruktif Iritatif
Menunggu pada permulaan Peningkatan frekuensi miksi
miksi (hesitancy) (frequency)
Miksi terputus (intermittency) Peningkatan frekuensi miksi
malam hari (nocturia)
Urin menetes pada akhir Miksi sulit ditahan (urgency)
miksi (terminal dribbling)
Pancaran miksi lemah Nyeri pada waktu miksi
(dysuria)
Rasa tidak puas setelah miksi
(tidak lampias)
0-7 : watchfull waiting
8-18 : medikamentosa
19-35 : operasi
Komplikasi
 Intra traktus urinarius.
 Retensi urine yang dapat berulang
 Inkontinensia paradoks
 Infeksi saluran kemih
 Refluks vesiko-ureter
 Divertikel
 Batu buli-buli, batu ureter, batu ginjal
 Hidroureter
 Hidronefrosis
 Gagal ginjal
 Ekstra traktus urinarius.
 Hernia inguinalis
 Haemorrhoid
PENATALAKSANAAN:

Konservatif
Medikamentosa
Operatif
TURP
Open Prostatectomy
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. S
 Umur : 71 tahun
 Jenis Kelamin : Laki – laki
 Alamat : Trojo 15, Surabaya
 Agama / Suku : Islam / Jawa
 Tgl Periksa : 24 Januari 2017, Jam 11.00
 Ruang : Poli Urologi
 No. RM : 589835
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sulit untuk kencing

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :


 Pasien datang ke Poli Urologi RS Haji Surabaya dengan keluhan
merasa sulit untuk kencing sejak 3 hari yang lalu, saat memulai
kencing tidak lancar seperti biasanya, terputus-putus dengan
pancaran kencing lebih pendek. Pasien merasa perlu mengejan untuk
kencig dan hanya keluar sedikit. Terkadang setelah kencing pasien
masih merasa ingin kencing lagi. Pasien juga sering kencing setiap 1
jam. Saat malam hari pasien sering terbangun untuk kencing, kurang
lebih 2-3 kali dalam semalam. Kencing berwarna jernih, buih (-),
darah (-), batu (-), demam (-), Nyeri saat kencing (-). Sehari
sebelumnya pasien ke IRD dan mendapat obat Asam mefenamat
500 mg 3x1, ciprofloxacin 500 mg 2x1 dan di pasang kateter.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
 Riwayat seperti ini sebelumnya (-)

 Diabetes Melitus (-)

 Hipertensi (-)

 Riwayat alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) : (-)


Riwayat Penyakit Sosial (RPSos) : -
PEMERIKSAAN FISIK (18/11/15)

Kesadaran : CM /456
VS : TD : 110/70
N : 76 x/mnt
RR : 19 x/mnt
t : 36,1 C
K/L : a/i/c/d : -/-/-/- KGB (-), thyroid (-)
Cor : I: Dada kanan dan dada kiri simetris, kelainan bentuk
dada (-), pulsasi (-), ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis tidak kuat angkat, thrill (-)
P: Batas Jantung Kiri ICS V MCL S, batas jantung kanan
ICS IV PSL D
A: S1S2 tunggal, (-), murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo : I : Normochest, gerak dinding dada simetris


P : Gerak dinding dada simetris, deviasi trachea (-) nyeri (-),
fremitus raba simetris
P: Sonor : -/-
A: suara nafas vesikular : +/+
Ronchi : -/-
Wheezing : -/-
Abd : I: Bentuk flat, simetris, collateral (-), striae (-)
P: nyeri tekan (-)
P: Timpani pada seluruh regio abdomen
A: Bising usus (+), normal
PEMERIKSAAN FISIK

Ext AHKM

Oedem

CRT < 2 detik


Status Urologi
 Flank Pain : -/-
 Flank Mass : -/-
 Nyeri Tekan : -/-
 Nyeri Ketok : -/-
 VU : kesan normal, kosong
 GE (Genetalia Eksterna)
 Penis : dbn
 Testis : dbn
 Scrotum : dbn
(Terpasang kateter)
Status Urologi
 RT
 BCR: (+)
 Tonus Spinchter Ani: (+)

 Mass: (+),

 Prostat: membesar (+), padat kenyal (+), permukaan


rata (+), pole atas (-), sulcus mediana (-), nyeri (-)
Diagnosis
1. Diagnosis Kerja : LUTS
2. Diagnosis primer : Susp. BPH grade IV
3. Diagnosis sekunder : -
4. Diagnosis komplikasi : -
Planning
 Diagnosa:
 USG

 Foto BOF
 PSA

 UL

 DL
Planning
 Terapi :
 Pasang Kateter Folley
 Operatif : TURP

 Monitoring
 Vitalsign (nadi, TD, RR, suhu)
 Keluhan pasien.

 Urin Output
Planning
 Edukasi
 Memberitahu pasien dan keluarga pasien tentang
keadaan pasien, dan penyakit yang diderita.
 Memberitahu pemeriksaan dan terapi yang akan
diberikan kepada pasien.
Prognosis
Dubia et bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai