PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• BPH adalah pembesaran kelenjar prostat karena
hiperplasia progresif sel-sel glandular ataupun stromal
pada jaringan prostat.
• Sering diderita oleh kelompok usia lanjut dan meningkat
progresifitasnya sesuai dengan peningkatan usia.
• Merupakan masalah umum yang mempengaruhi kualitas
hidup pada sepertiga pria yang berusia lebih tua dari 50
tahun.
• BPH sering dijumpai pada laki-laki berusia lanjut,
– 20 % (usia 41 – 50 tahun)
– 50% (usia 51 – 60 tahun)
– > 90% (usia lebih dari 80 tahun)
• Di Indonesia, belum ada angka kejadian yang pasti, akan
tetapi sebagai gambaran hospital prevalence di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak tahun 1994-
2013 ditemukan 3.804 kasus dengan rata-rata umur
penderita berusia 66,61 tahun.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PROSTAT
• Prostat berukuran lebar 3-4 cm dan
panjangnya 4-6 cm dengan ketebalannya
kira-kira 2-3 cm dan beratnya 20 - 40
gram.
• Terdiri dari 70% glandular dan 30% stroma
fibromuskular.
• Menurut McNeal, prostat dibagi menjadi 3 zona, yaitu
– zona perifer (70% dari volume prostat dewasa muda)
– zona sentral (25%)
– zona transisi (5%)
Keganasan prostat 60-70% berasal dari zona perifer, 10-20%
dari zona transisi, dan 5-10% dari zona sentral
• Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah
satu komponen dari cairan ejakulat, cairan seperti susu
yang dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara di
uretra posterior kemudian dikeluarkan bersama cairan
semen yang lain pada saat ejakulasi.
• Volume cairan prostate merupakan 25% dari seluruh
volume ejakulat.
• Vena dari prostat mengalir ke pleksus periprostatic yang
bersambungan dengan vena dorsalis bagian dalam dan
vena iliaka interna (hipogastrikus).
• Parasimpatik dari medulla spinalis setinggi S2-S4 dan
serat-serat simpatik dari nervus hipogastrikus presakralis
(T10-L2).
• Stimulasi parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar
pada epitel prostat, sedangkan rangsangan simpatik
menyebabkan pengeluaran cairan prostat kedalam uretra
posterior, seperti pada saat ejakulasi.
DEFINISI
Nama : Idris
Umur : 64 tahun
Telaah :
Hal ini dialami pasien 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien lalu
dilepaskan namun urine kembali tidak keluar. Pasien lalu kembali berobat
RSHAM.
• Awalnya pasien susah buang air kecil sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
merasa tidak lampias saat berkemih, tidak dapat menahan kencing dan
harus kembali kencing 1-2 jam setelah selesai berkemih. Urin yang
terbangun pada malam hari untuk berkemih hingga 4 kali dalam satu
malam.
• Riwayat buang air kecil berpasir, riwayat kencing
berdarah, riwayat kencing bernanah disangkal
pasien. Nyeri pinggang dan nyeri saat berkemih
disangkal pasien. Riwayat pembedahan pada
saluran kemih tidak ada. Riwayat gangguan fungsi
seksual dijumpai 1 bulan terakhir, Riwayat hipertensi
dijumpai namun pasien tidak berobat teratur.
• RPT : Hipertensi
• RPO : tidak jelas
STATUS PRESENS
KeadaanUmum Baik
Sensorium CM
Tekanandarah 160/90mmHg
Nadi 88 x/i, reguler, t/v : cukup
Pernapasan 20 x/I
Temperatur 37,2 oC (axila)
KeadaanGizi Gizi Lebih/ Overweight
BB : 65kg BMI: 25,39kg/m2
TB :160 cm
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Mata : Palpebra anemis (-/-), Refleks cahaya (+/+), Pupil Isokor. D:
3mm/3mm
• T/H/M : Tidak ada kelainan
• Leher : JVP R+2 cmH2O
• Thoraks:
– I: Simetris Fusiformis
– P: stem fremitus kanan=kiri
– P: Sonor di kedua lapangan paru
– A: Sp: Vesikuler, St: -
• Abdomen :
– I: Simetris
– P: seopel
– P: timpani
– A: Peristaltik (+) Normal
• Ekstremitas:
- Superior : Akral hangat, merah, kering, oedem (-)
- Inferior : Akral hangat, merah, kering, oedem (-)
STATUS UROLOGI
• STATUS UROLOGI
• Flank Area
• Inspeksi : Bulging (-/-)
• Palpasi : Nyeri ketok (-/-), Ballotement (-/-)
• Suprapubic Area
• Inspeksi : Bulging (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-)
• Fungsi Hati
Albumin : 4.0 (3.5-5.0)
• Fungsi Ginjal
Ureum :24 (18-55)
Kreatinin :0,98 (0,7-1,3)
• Elektrolit
Natrium : 141 (135- 155)
Kalium : 3.0 (3.6 - 5.5)
Klorida : 105 (96-106)
• Penanda Tumor
PSA Total : 4.3 (0- 4.5)
Urinalisa
• Warna : kuning keruh
• Eritrosit :0-1/LPB (<3/LPB)
• Leukosit : 40-50/LPB (<6/LPB)
• Epitel : 0-1 (0-1)
• Kristal :-
• Cast :-
EKG
EKG
• Kesimpulan: Sinus Ritme, QRS rate 60 x/i, QRS
axis normal, gelombang p (+) N, PR interval 0,16 s,
QRS duration 0,08 s, ST-T change (-), LVH (+), VES
(-)
• Kesan : Sinus Ritme + Left Ventricle Hyperthropy
Fotothoraks
• Tidak tampak kelainan pada cor dan
pulmo. CTR:51%
• Kesan : Kardiomegali Ringan
USG
• Penjelasan:
• Ginjal (R) : bentuk dan ukuran normal. Parenkim
normal. Hidronefrosis ( - ),acoustic shadow ( - )
• Ginjal ( L) : bentuk dan ukuran normal. Parenkim
normal. Hidronefrosis ( - ), acoustic shadow ( - )
• Vesika Urinary :massa (- ) Acoustic shadow ( - )
• Taksiran Berat Prostat: 0,52 x 3.84 x 3.31 x 9,89 : 65
gram
• Kesimpulan : Hyperplasia Prostat
DIAGNOSA
• Benign Prostate Hyperplasia dengan retensi urine +
Hipertensi grade II
TATALAKSANA
• Pro TURP besok hari 4/5/2016
• Amlodipin 1 x 10 mg
• Captopril 2x 25 mg
Laporan Operasi TURP (4 Mei 2016)
1. Pasien posisi Litotomi dengan teknik anastesi Regional
2. Antisepsik dan asepsik lapangan operasi, dilakukan droping untuk melokalisir lapangan operasi
3. Di masukan shoat 24 fr lens 30 hingga ke buli, dilakukan sistoskopi. Tidak tampak mukosa buli hiperemis
dan sakulasi, dijumpai divertikel pada piston lateral kanan. Sebanyak 1 buah dengan leher divertrikel lebar,
trabekular berat, tidak tampak batu maupun massa. Tampak bladder neck tinggi, kissing lobe +/- 0,5cm
4. Dilakukan reseksi prostat secara sistematis mulai dari jam 6,5,4,3,2,1 dengan kontrol perdarahan secara
simultan. Dilanjutkan pada arah jam 7,8,9,10,11,12
5. Dilakukan reseksi pada apical prostat dgn kontrol pendarahan secara simultan
6. Dilakukan evakuasi chip prostat dengan elik evakuator
7. Melakukan penimbangan prostat chip +/- 70 gram
8. Dilakukan sistoscopi kembali, tidak tampak perdarahan dan chip prostat
9.Pasang kateter 24 fr 3way dengan irigasi NaCl 0,9% 100tpm
10.Pasang traksi kateter
11. Operasi selesai
4 Mei 2016
S : Demam (-) Sesak (-) Catheter (+)
O :KU: Baik, CM, HD stabil
TD: 160/100mmHg RR: 18x/i HR: 80x/i, T:36 C