(BPH)
Definisi :
Definisi :
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
Retensi urina
Peningkatan tekenan intravesikal
Hidro ureter
Hiperirritable pada bladder
hidronefritis
Peningkatan kontraksi otot detrusor dari buli-buli
Penurunan
fungsi ginjal Hipertropi otot detrusor trabekulasi
Berkurang
nya Teori sel
kematian stem
sel prostat
1. Teori dihidrotestosteron (DHT)
DHT adalah metabolit androgen yang
sangat penting pada pertumbuhan sel-sel
kelenjar prostat. Dibentuk dari testosteron
di dalam sel prostat oleh enzim 5alfa-
reduktase dengan bantuan koenzim
NADPH. DHT yang telah terbentuk
berikatan dengan reseptor androgen (RA)
membentuk kompleks DHT-RA pada inti
sel dan selanjutnya terjadi sintesis protein
growht factor yang menstimulasi
pertumbuhan sel prostat
2. Ketidakseimbangan antara estrogen-testosterone.
Pada pria dengan usia yang semakin tua, kadar estrogen
dalam serum relatif meningkat dibandingkan kadar
testosteron. Pasien dengan BPH cenderung memiliki
kadar estradiol yang lebih tinggi dalam sirkulasi perifer.
Estrogen di dalam prostat berperan pada proliferasi sel-
sel kelenjar prostat dengan cara meningkatkan
sensitifitas sel-sel prostat terhadap rangsangan hormon
androgen, meningkatkan jumlah reseptor androgen, dan
menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat
3. Interaksi stroma-epitel
Interaksi stroma-epitel berperan penting dalam regulasi
hormonal, seluler, dan molekuler pada perkembangan prostat
normal dan neoplastik. Proses peningkatan usia menyebabkan
akumulasi bertahap dari massa prostat. sel stroma memiliki
kemampuan untuk memodulasi diferensiasi sel epitel prostat
normal.
4. Berkurangnya kematian sel prostat
Homeostasis pada kelenjar yang normal terjadi karena
adanya keseimbangan antara inhibitor pertumbuhan dan
mitogens, yang masingmasing menghambat atau
menginduksi proliferasi sel tetapi juga mencegah atau
memodulasi kematian sel (apoptosis). Pada pasien BPH,
terjadi pertumbuhan abnormal (hiperplasia) pada prostat
yang mungkin disebabkan oleh faktor pertumbuhan lokal
atau reseptor faktor pertumbuhan yang abnormal, yang
menyebabkan meningkatnya proliferasi atau menurunnya
kematian sel (apoptosis)
5. Teori sel stem
Ukuran prostat dapat menggambarkan adanya jumlah
absolut sel stem pada kelenjar prostat. Lonjakan hormon
androgen postnatal akan membentuk jaringan prostat
sehingga menginduksi pertumbuhan prostat berikutnya.
Sama seperti regulasi hormon jaringan prostat pada
dewasa, hormon seks steroid dapat memberikan efek
pembentukan jaringan prostat secara langsung atau tidak
langsung melalui serangkaian jalur yang kompleks
Etiologi :
Etiologi :
Penyebab Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) kemungkinan
berakaitan dengan penuaan dan disertai dengan perubahan
hormon .
Dengan penuaan,kadar testosteron serum menurun, dan
kadar estrogen serum meningkat.
Terdapat teori bahwa rasio estrogen/androgen yang lebih
tinggi akan merangsang hiperplasia jaringan prostat
1. Pemeriksaan fisik
2. Laboratorium
3. Pemeriksaan USG
4. Sistokopi
6. Uroflometri
Faktor resiko :
Faktor resiko :
2. Usia
3. Ras
4. Genetik/keturunan
5. Obesitas
6. Diabetes Mellitus
PENATALAKSANAAN BPH
PENATALAKSANAAN BPH
Konservatif (watchingful
waiting)
Tujuan terapi pada pasien BPH
adalah memperbaiki kualitas
hidup pasien. Terapi yang
medikametosa
didiskusikan dengan pasien
tergantung pada derajat keluhan,
keadaan pasien, serta
ketersediaan fasilitas. Pilihannya pembedahan
adalah :
Lain-lain (kondisi
khusus)
A. Konservatif (watchingful waiting)
Penanganan alat-
alat konstipasi Kurangi konsumsi
makanan atau minuman
yang menyebabkan iritasi
pada kandung kemih (kopi
atau cokelat)
Jangan banyak minum dan
mengkonsumsi kopi atau
alkohol setelah makan
malam Batasi penggunaan
obat-obat
‐
influenz yang
Jangan
mengandung
menahan kencing
fenilpropanolamin
terlalu lama
B. Medikametosa
Yaitu penatalaksanaan denganpemberian terapi farmakologis.
α1-blocker
‐ / Antagonis Reseptor
Alfa-1-Adrenergik
5α-reductase
‐ inhibitor /
Penghambat 5-Alfa-Reduktase
Antagonis Reseptor
Muskarinik
Phospodiesterase 5 inhibitor
Terapi Kombinasi
α1-blocker
‐ / Antagonis Reseptor
Alfa-1-Adrenergik
doksazosin
doksazosin
terazosin
terazosin
alfuzosin
alfuzosin
tamsulosin
tamsulosin
5α-reductase
‐ inhibitor /
Penghambat 5-Alfa-Reduktase
dutasteride
dutasteride
finasteride
finasteride
Antagonis Reseptor Muskarinik
Fesoterodine
Fesoterodine
fumarate
fumarate
Propiverin
Propiverin
HCL
HCL
solifenacin
solifenacin
succinate
succinate
tolterodine
tolterodine
l-l-
tartrate
tartrate
Phospodiesterase 5 inhibitor
vardenafil
vardenafil
sildenafil
sildenafil
tadalafil
tadalafil
Pembedahan
Pembedahan
Doksazosin
DosisDoksazosin
: 1mg/hari
Dosis : 1mg/hari
Efek samping : pusing, sakit kepala,
Efek samping : pusing, sakit kepala, Tetrazosin
vertigo dan edema.
vertigo dan edema. Dosis : Tetrazosin
1mg dan 2 mg
Kontra indikasi
Kontra indikasi
: hipersensitif.
: hipersensitif. Indikasi 1mg
Dosis : dan 2 mg
: hipertensi
Indikasi : hipertensi. Indikasi
Mekanisme : hipertensi
kerja : terazosin
Indikasi : hipertensi.
Mekanisme kerja : antagonis merelaksasi otot halus: pada
Mekanisme kerja terazosin
leehr
adrenergic alfa-1 perifer: antagonis
Mekanisme kerja mendilatasi merelaksasi otot halus
kandung urin,sehingga menurunkan pada leehr
adrenergic
arteri atu vena. mendilatasi
alfa-1 perifer kandung urin,sehingga menurunkan
arteri atu vena. obstruksi kandung urin.
obstruksi
Efek samping kandung urin.
: mengantuk, sering
Efek samping : mengantuk,
urinasi. sering
Interaksi obat : urinasi.
meningkatkan efel
Interaksi obat : meningkatkan
toksisitas, efek hipotensi efel
terazosin
toksisitas,ple
ditingkatkan efek hipotensi terazosin
beta-blocker, diuretik,
ditingkatkan ple beta-blocker,
inhibitor ACE. diuretik,
inhibitor ACE.
Alfuzosin
Indikasi : pengobatan gejala fungsional
dari hipertrofi prostat jinak.
Interaksi obat : antihipertensi alfa-bloker.
Kontra indikasi : hipersensitivitas.
Efek samping : sakit kepala, mual dan
astenia.
Dosis : 10mg/hari.
Tamsulosin
Dosis : 400 mg/hari
Mekanisme kerja : menghambat
pembentukan dihidrotestosteron (DHT) dari
testeron, yang dikatalisis oleh enzim 5-
reduktase didalam sel-sel prostat.
Indikasi : gangguan miksi pada hiperplasia
prostat jinak.
Interaksi obat : Antihipertensi ,sildenafil
sitrat.
Golongan Obat Agonis dan Antagonis
Finasteride
Dosis : 1-5 mg/hari
Efek samping : impotensi,libido dan
nyeri.
Indikasi : hiperplasia prostat ringan.
Interaksi obat : tidak ada interaksi
yang dilaporkan.
Mekanisme kerja : memblok enzim
5alfa-reduktase . Flutamid
Mekanisme kerja : memblok
dihidrotestosteron pada reseptor
intraselulernya.
Efek samping : mual, muntah, diare
dan nafsu makan naik.
Interaksi obat : Antikoagulan,efek
warfarin ditingkatkan.
Antagonis
Solifenasin Sulfat