Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“HERBAL MEDICINE DARI ARAB”

OLEH :

Kelompok ….

1. Asnia Kamba
2.
3.
4.

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah “Herbal Medicine dari Arab” ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan penulis tentang Herbal Medicine dari Arab. Penulis
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis maupun orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Gorontalo, 08 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 4


2.1 Sejarah Obat Herbal di Arab ................................................. 4
2.2 Jenis-Jenis Tanaman Herbal di Arab..................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................... 26


3.1 Kesimpulan ........................................................................... 26
3.2 Saran ...................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki
begitu banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang
dimilikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak
keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional
atau lebih sering dikenal dengan tanaman herbal.
Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat
apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu
dikarenakan masyarakat lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik
karena anjuran dari resep dokter yang lebih sering memberikan resep untuk
membeli obat – obatan kimia di apotek atau pun karena mudah didapatkan di toko
atau warung terdekat, sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui
kelebihan tersendiri yang dimiliki tanaman herbal ketimbang obat - obatan kimia
yang biasa mereka konsumsi, bahkan terkadang masyarakat saat membeli obat
tidak begitu tahu kandungan obat yang diresepkan oleh dokter.

1.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka penulis dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana perkembangan tanaman herbal dari
arab ke Indonesia dan jenis-jenis tanaman herbal dari arab?

1.2. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah mampu
mengetahui perkembangan tanaman herbal dari arab ke Indonesia dan
jenis-jenis tanaman herbal dari arab

1
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini :
1. Memahami perkembangan tanaman herbal arab
2. Mengetahui jenis-jenis tanaman herbal dari arab
1.3. Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang perkembangan
tanaman herbal dari arab ke Indonesia dan jenis-jenis tanaman herbal
dari arab
1.4.2. Bagi Pendidikan
Sebagai kerangka acuan dalam pembuatan makalah
perkembangan tanaman herbal dari arab ke Indonesia dan jenis-jenis
tanaman herbal dari arab

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH OBAT HERBAL DI ARAB


Herbal bukanlah sesuatu yang asing bagi dunia Timur, termasuk di daratan
Arabia. Penjual herbal sangat mudah ditemukan di pasar-pasar Timur Tengah.
Keberadaannya tersebar di kota-kota, seperti Doha, Dubai, Manama, Salalah,
Jiddah, bahkan di desa-desa terpencil. Mereka menjual berbagai daun, rempah,
kulit kayu, ranting, batu, dan garam yang bisa digunakan untuk kuliner, kosmetik,
atau pengobatan.
Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal
seperti habbatussaudah yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengobati
beberapa penyakit seperti meningkatkan stamina, mencegah alergi, mengontrol
tekanan darah kadar gula dalam darah, memecah batu ginjal, dll
Barang-barang tersebut datang dari Cina, Indonesia, Mesir, dan Suriah.
Berbagai komoditas didatangkan menyeberangi Semenanjung Arab, melalui jalur
perdagangan yang kerap digunakan pada masa silam. Pada zaman dulu, pedagang
Arab biasa melakukan barter untuk mendapatkan berbagai herbal yang digunakan
untuk mengembangkan berbagai resep makanan dan pengobatan. Resep seperti ini
diwariskan turun-temurun.
Rempah tersebut ada yang masih digunakan sampai saat ini. Masyarakat
Timur Tengah merasa rempah tersebut cocok dan bisa mengatasi berbagai
penyakit yang timbul. Berikut ini adalah beberapa jenis herbal dan bahan alami
yang kerap digunakan untuk pengobatan di Timur Tengah.

3
2.2 JENIS-JENIS OBAT HERBAL DI ARAB

a. Anise (Pimpinella anisum)

Arab : Anisun, Yansun, Yansoon, Pimpinella


anisum (Latin), Umbelliferae, Apiaceae
Famili : Apiaceae (peterseli)
Biji kecil berwarna cokelat dan beraroma kuat ini
memilik banyak kegunaan. Hampir seluruh keluarga
di Semenanjung Arab menggunakan anise untuk kue dan obat. Pedagang di Arab
Saudi mengimpornya dari Suriah dan India. Anise tumbuh di Mesir, Siprus, Kreta,
dan pantai timur Mediterania.
Anise adalah obat populer dalam dunia pengobatan Islam. Obat ini
digunakan untuk sakit perut, saat menstruasi, batuk, dan pusing. Selain itu, juga
bisa untuk membersihkan kandung kemih dan mencegah peradangan. Anise juga
berkhasiat melancarkan buang air seni, relaksasi, dan sebagai suplemen.
Anise mirip dengan tanaman asal Iran, yaitu fennel (Foeniculum vulgare), baik
dalam wujud fisik maupun aroma. Untuk masakan, anise biasa digunakan untuk
campuran supari. Hidangan ini biasanya dimakan setelah menyantap kari untuk
mencegah sakit perut. Minyak hasil destilasi anise digunakan untuk menambah
aroma permen licorice. Anise bisa langsung dikunyah untuk menyegarkan napas.
Sebagai penambah aroma teh, biji anise direndam dulu dalam air hangat selama
10 menit. Sedangkan, untuk kue, biji anise digiling dahulu sampai berbentuk
tepung.

4
b. Arak (Salvadora Persica)

Arab : Arak, Rak


Inggris : Toothbrush Tree, Mustard Tree, Saltbush,
Salvadora Persica (Latin).
Famili : Salvadoraceae
Arak di sini bukanlah minuman memabukkan.
Tanaman ini tumbuh di tanah berpasir dan kering di Timur Tengah dan Afrika.
Arak adalah pohon yang akarnya digunakan untuk membersihkan gigi. Pohon
arak pendek dan selalu tampak hijau. Akar arak adalah bahan utama miswak.
Miswak atau dalam bentuk jamak masawik adalah tongkat berserat yang terbuat
dari akar arak. Orang biasa menggunakan miswak untuk menggosok gigi
(bersiwak) sebelum penemuan sikat gigi. Sementara, daun arak biasa digunakan
untuk makanan domba dan kambing.
Akar arak memiliki kandungan zat antiseptik yang bisa membersihkan gigi dan
gusi. Arak juga mengandung triklosan yang merupakan zat antibakteri yang
efektif. Bahan ini banyak digunakan pada pasta gigi modern. Kandungan lainnya
adalah fluorida, vitamin C, alkaloid, sedikit tanin, serta flavanoid. Kandungan zat-
zat ini mampu menekan laju pertumbuhan bakteri sehingga baik untuk gigi dan
gusi.
Miswak yang berkualitas baik adalah yang kuat dan baunya khas. Warnanya
kuning pucat atau krem, fleksibel, dan lembab. Cara penggunaan miswak adalah
direndam da lam air selama beberapa jam untuk melembutkan serat akar.
Kemudian, kupas kulit akar arak itu dengan ketebalan lima sampai 10 milimeter.
Kunyah perlahan sampai serat terpisah dan akar terlihat seperti sikat gigi. Untuk
mempertahankan kesegaran, simpan miswak dalam kulkas atau rendam dalam air.

5
c. Asafetida (Ferula assafoetida)

Arab : Haltita, Hiltit


Inggris : Asafoetida, Giant Fennel, Devil’s Dung,
Stinking Gum, Food of the Gods, Ferula
assafoetida (Latin).
Famili : Umbelliferae
Asafetida tidak hanya untuk memperbaiki sistem pencernaan, tapi juga
pelega rasa sakit, obat batuk, dan pengencer darah. Asafetida masih digunakan
oleh kebanyakan keluarga Arab sampai sekarang. Tetapi, pengobat an ini paling
dihindari oleh orang dewasa dan anak-anak. Orang tua mengajari anaknya untuk
menutup hidung dan cepat menelan asafetida supaya tidak merasakan bau
menyengat dan rasanya yang pahit. Karena itu, pengobatan ini dilakukan sebagai
langkah terakhir untuk mengatasi batuk, demam, masuk angin, dan sakit perut.
Asafetida berasal dari Iran dan Afghanistan Barat. Nama asafetida berasal
dari bahasa Persia, ‘aza’, yang berarti perekat atau getah dan bahasa Latin
‘foetidus’ yang berarti bau. Herbal ini dibawa penguasa Mekedonia Alexander
Agung ke dunia Barat setelah ekpedisinya ke wilayah kekuasaan Persia. Ilmuwan
Muslim abad ke-9, Al-Kindi, menggunakannya untuk pengencer dahak,
mengobati sakit tenggorokan, gigi, rematik, jantung berdebar, dan obat kuat.
Sebagai obat, asafetida biasanya dicampur dengan air panas kemudian
diminum. Sedangkan untuk masakan, asafetida bisa di giling menjadi tepung atau
dicampur air. Setelah itu, digunakan secukupnya untuk bumbu masak an.
Walaupun berbau tidak enak, asafetida memberikan aroma yang menyenangkan
pada beberapa masakan.
Pada masakan India, asafetida digunakan sebagai pengganti bawang putih
atau bawang bombai. Masakan mewah kerajaan Romawi hampir seluruhnya
menggunakan asafetida. Sedikit asafetida sudah cukup untuk membumbui satu
wadah besar sayuran. Masakan dengan campuran asafetida kerap disajikan dalam
acara besar atau dalam jamuan diplomasi kerajaan. Sehingga, peneliti

6
berkebangsaan Inggris Charels Doughty menjuluki asafetida sebagai “herbal yang
mampu mengukur seberapa besar kedaulatan Arab”.
Tepung asafetida lebih lembut dibandingkan getahnya. Hal ini dikarenakan bubuk
asafetida biasa dicampur dengan tepung beras. Sedangkan, getah harus digoreng
dulu dalam minyak panas, baru bisa digunakan. Asafetida sebaik nya disimpan
dalam wadah yang tertutup rapat. Asafetida biasa dijual di toko herbal di Timur
Tengah dalam bentuk tepung maupun getah. ¦
d. Biji hitam (Nigella sativa)

Arab : Habba Souda, Habbat al -


Barakah
Inggris : Fennel Flower, Black Cumin,
Nigella sativa (Latin), Ranunculaceae
(Buttercup Family)
Habba souda atau di Indonesia dikenal
sebagai habbatussauda (habbats) berasal dari wilayah Mediterania. Tanaman ini
tumbuh di Timur Tengah dan sebagian wilayah Asia. Nigella sativa ditumbuhkan
dari biji dan dikenal sebagai “biji yang diberkati”. Nabi Muhammad menjelaskan
penggunaan habba souda untuk beberapa jenis penyakit. Hal yang sama dilakukan
oleh ahli kedokteran Ibn Sina (980- 1037 M). Dia menulis bahwa habba souda
bisa digunakan untuk pelega tenggorokan, menstimulasi energi dalam tubuh,
mengatasi lemah, letih, dan lesu.
Habba souda digunakan untuk mengatasi penyakit mulut dan pangkal
tenggorokan, kulit, dan kanker. Habba souda juga cepat mengembalikan stamina
ibu setelah melahirkan, memperlancar sistem urin, penyembuhan luka, mengatasi
batu ginjal, dan meningkatkan kecerdasan. Habba souda juga digunakan untuk
konsmetik yang berkhasiat untuk mempercantik kulit, menyuburkan rambut, dan
menstimulasi pertumbuhan.
Black seed berbaroma merica tapi lebih ringan. Bila diolah dalam roti atau
keju wujudnya akan terlihat seperti titik hitam. Aroma rempah ini membedakan
roti Arab dibanding yang lain. Masyarakat Timur Tengah biasa memakan habba

7
souda dengan digiling dan dicampur madu. Habba souda juga digunakan untuk
menghilangkan aroma amis pada susu dengan dicampur ketika dihangatkan.

e. Camomile (Matricaria Chamomilla)

Teh camomile sering diminum orang Arab


untuk menenangkan pikiran. Camomile juga
terkenal dapat membantu masalah pencernaan
setelah makan. Bagi Anda yang sulit tidur,
minuman ini juga perlu dikonsumsi.

f. Thyme (Thymus vulgaris)

Thyme yang memiliki nama latin Thymus


vulgaris menjadi popular digunakan sebagai
rempah. Thyme merupakan salah satu jenis
rempah daun asal Mesir yang sangat
terkenal.Daunnya mungil, bentuknya oval kecil
dengan tangkai kecil keras. Aromanya sangat harum dan khas. Thyme banyak
dipakai oleh orang Yunani sebagai obat herbal. Di Arab Saudi, thyme sering
digunakan sebagai obat pilek, flu, demam, batuk dan bronkitis. Biasanya thyme
dikonsumsi empat sampai lima cangkir sehari. Thyme adalah antiseptik,
antispasmodik (obat anti kejang) dan antijamur.

g. Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit atau kunir merupakan salah satu


rempah yang sering digunakan untuk masakan
Arab dan India. Manfaatnya sudah banyak
dikenal, seperti menangkal asam lambung,
mencegah jerawat, mencegah
alzheimer, arthritis, kanker, diabetes hingga nyeri sendi.

8
h. Bawang putih (Allium Sativum)

BAWANG PUTIH (Allium sativum) merupakan


tanaman dari genus Allium yang umbinya
banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan
dan pengobatan herbal. Mempunyai sejarah
penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia
Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah,
serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir
kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari
tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan
Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir.
Orang Arab menggunakan bawang putih untuk beberapa hal, seperti:
Mengobati iritasi akibat gigitan semut, Mengurangi rasa sakit akibat sengatan
lebah atau kalajengking, Membersihkan luka dan. Mengatasi penyakit kulit seperti
kutil

5. Kapulaga (Amomum compactum)

Kapulaga adalah sejenis buah dari tanaman


suku jahe-jahean atau temu-temuan yang
dimanfaatkan buahnya. Dalam klasifikasi
dan familinya, Kapulaga termasuk dalam
kerajaan Plantae serta mempnuyai keluarga
Zingiberaceae dan masih dalam kelas
Liliopsida. Kapulaga mempunyai nama latin atau ilmiah Amomum
compactum dan mempunyai manfaat sebagai rempah yang merangkap dengan
khasiat jamu didalamnya. Rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman
dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae ini juga cukup
mudah ditemukan di Indonesia.

9
Orang Arab sendiri percaya, kapulaga atau cardamom ini digunakan untuk
menghangatkan tubuh dan membantu meredakan gangguan pencernaan dan gas
akibat masalah lambung.

10
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Herbal bukanlah sesuatu yang asing bagi dunia Timur, termasuk di daratan
Arabia. Penjual herbal sangat mudah ditemukan di pasar-pasar Timur Tengah.
Keberadaannya tersebar di kota-kota, seperti Doha, Dubai, Manama, Salalah,
Jiddah, bahkan di desa-desa terpencil. Mereka menjual berbagai daun,
rempah, kulit kayu, ranting, batu, dan garam yang bisa digunakan untuk
kuliner, kosmetik, atau pengobatan. Jenis- Jenis tanaman herbal arab adalah
Anise, Asefetida, Arak, Biji Hitam, chamomile, bawang putih, kapulaga, dan
kunyit dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat herbal untuk memelihara
kesehatan dan menyembuhkan penyakit tertentu.
2. SARAN
Tanaman obat herbal dari arab Saudi sangat bervariasi. Ada baiknya
didukung dengan penelitian tentang khasiat obat herbal tersebut agar lebih
kredibel lagi bukan hanya melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada di arab
Saudi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/01/12/p2fzf8313-
obat-tradisional-timur-tengah diakses tanggal 12 september 2018

https://gizanherbal.wordpress.com/2011/07/27/sejarah-pengobatan-herbal
Diakses tanggal 12 september 2018

12

Anda mungkin juga menyukai