Anda di halaman 1dari 33

 Suatu peningkatan tekanan darah

dalam arteri dalam jangka waktu


lama -> tanpa gejala dimana tekanan
abnormal tinggi dalam arteri me-
ningkatkan risiko stroke, aneurisma,
gagal jantung, kerusakan ginjal,
serangan jantung
1. Feokromositoma / tumor pada
kelenjar adrenal (penghasil hormon
apinefrin / adrenalin atau
norepine-frin / non adrenalin
2. Kegemukan / obesitas
3. Gaya hidup tidak aktif / malas olah
raga
4. Stress
Peningkatan aktivitas saraf simpatis
(saraf yg bekerja saat tubuh
beraktivitas) -> meningkatkan
tekanan darah secara intermitten
(tidak menentu). Bila stress
berkepanjangan : tekanan darah
menetap tinggi. Angka kejadian di
perkotaan lebih tinggi dibanding
pedesaan
5. Kelainan hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindrome Cushing
- Feokromositoma
6. Penyakit ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Plelonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista -> biasanya
diturunkan
- Trauma pada ginjal / luka yg mengenai
ginjal
- Terapi penyinaran yg mengenai ginjal
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
•Normal < 120 < 80
•Normal Tinggi 120-139 80-89
•Stad.1 (H. Ringan) 140-159 90-99
•Stad.2 (H. Sedang) 160-179 100-109
•Stad.3 (H. Berat) 180-209 110-119
•Stad.4 (H. Maligna) > 210 >120
 Sistolik : menunjukkan fase darah
yg sedang dipompa oleh jantung
 Diastolik : menunjukkan fase
darah kembali ke dalam jantung
 Pusing
 Mudah marah
 Sakit kepala
 Keluar darah dari hidung tiba-tiba
 Tengkuk terasa pegal
 Kelelahan / mudah lelah
 Mual & muntah
 Sulitbernafas setelah kerja keras
atau mengangkat beban berat
 Wajah memerah
 Sering buang air kecil terutama di
malam hari
 Telinga berdenging (tinnitus)
 Dunia terasa berputar (vertigo)
 Sesak nafas, Jantung
berdebar2Gelisah
 Mata berkunang2, Telinga b’dengung
1.Tidak dapat dikontrol
Misal : keturunan (dari keluarga
hipertensi) , jenis kelamin (pria),
Umur (> 45 tahun)
2. Dapat dikontrol
Misal : kegemukan, kurang olah raga,
merokok, konsumsi alkohol, konsumsi
garam, menderita DM, kolesterol
darah yg tinggi, hidup penuh stress,
gangguan jantung (payah jantung,
pembesaran jantng), diastolik > 115
mmHg
Renin (diproduksi ginjal) diubah
menjadi angiotensin I -> diubah
menjadi angiotensin II oleh ACE
(angiotensin I-converting dalam paru-
paru). Angiotensin II akan menaikkan
tekanan darah yg mengandung
angiotensinogen (diproduksi hati)
melalui 2 aksi utama :
1.Meningkatkan sekresi hormon
antidiuretik (ADH) & rasa haus.
-> ekskresi urin sedikit -> pekat & os-
molitasnya tinggi. Untuk mengencer-
kan : volume cairan ekstrasel akan
dinaikkan dengan menarik cairan
intraselluler -> volume darah naik ->
tekanan darah naik
2. Menstimulasi sekresi aldosteron
dari korteks adrenal.
Aldosteron akan mengurangi sekresi
NaCl (garam) dengan reabsorpsi dari
tubulus ginjal. Kenaikan konsentrasi
NaCl akan diencerkan dengan mening-
katkan volume cairan ekstraselluler ->
volume darah naik -> tekanan darah
naik
=> komplikasi
1. Otak
Pecahnya pembuluh darah di otak ->
stroke
2. Mata
Perdarahan selaput bening/retina
mata -> kebutaan / retinopati
hipertensi
3. Jantung
-> penyakit jantung koroner / infark
jantung, gagal jantung

4. Ginjal
-> kerusakan ginjal, gagal ginjal
terminal, penyakit ginal kronik
 Menurunkan berat badan
 Mengatur diet / pola makan (rendah
garam, lemak jenuh, kolesterol;
meningkatkan konsumsi sayur &
buah; tidak mengkonsumsi alkohol)
 Berhenti merokok
 Meningkatkan aktivitas fisik / olah
raga teratur
 Mengkonsumsi obat sesuai petunjuk
dokter
 Pemeriksaan laboratorium dengan
panel evaluasi awal hipertensi atau
panel hidup sehat dengan hipertensi
1.Non Farmakologis :
-Mengatasi obesitas/menurunkan
berat badan
-Mengurangi konsumsi garam, lemak
-Ciptakan keadaan rileks dengan
latihan relaksasi atau meditasi ->
mengurangi stress / ketegangan jiwa,
dengan membayangkan sesuatu yg
indah, damai, menyenangkan
-Olahraga teratur -> menghilangkan
endapan kolesterol pada pembuluh
nadi
-Banyak makan buah & sayur ->
banyak mengandung vitamin & mineral
kalium
-Berhenti merokok
-Mengurangi konsumsi alkohol
-Berusaha hidup positif
Mengeluarkan isi hati & memecahkan
masalah ; Membuat jadwal kerja &
menyediakan waktu istirahat ; Mem-
biarkan orang lain menyelesaikan ba-
giannya ; Sekali-kali mengalah, bela-
jar berdamai ; Menghilangkan perasa-
an iri & dengki ; Mencoba menolong
orang lain
2. Farmakologis (Dengan obat-obatan)
-Pengobatan hipertensi sekunder ->
berdasarkan penyebabnya
-Pengobatan hipertensi esensial ->
menurunkan tekanan darah ->
memperpanjang umur
-Menurunkan tekanan darah dengan
obat antihipertensi
1.Diuretik Thiazide
Menyebabkan :Ginjal membuang ga-
ram & air -> mengurangi volume cairan
tubuh-> daya pompa jantung lebih
ringan; Pelebaran pembuluh darah;
Menghilangkan kalium melalui urin
Efektif untuk : orang kulit hitam,
lansia, kegemukan, penderita gagal
jantung atau ginjal menahun
Contoh : hidroklorotiazid
Efek samping :
 Hipokalemia (kurang kalsium dalam
darah)
 Hiponatremia (kurang natrium dalam
darah) -> lemas
 Hiperurisemia (peningkatan asam
urat dalam darah)
 Kelemahan otot
 Muntah
 Pusing
Efektif untuk : penderita usia muda,
pernah mengalami serangan jantung,
denyut nadi cepat, angina pekto-
ris/nyeri dada, sakit kepala migren.
Efek samping : hipoglikemia penderita
DM, brokospasme (penyempitan
saluran pernafasan) pada orang tua
2. Angiotensin II-blocker / Peng-
hambat Reseptor Angiotensin II
-Menurunkan tekanan darah dengan
mekanisme mirip inhibitor
-Bekerja menghalangi penempelan zat
Angiotensin II pada reseptornya yg
mengakibatkan ringannya daya pompa
jantung. Contoh : valsartan (diovan)
-Efek samping : sakit kepala, pusing,
lemas, mual
 INDIKASI : Amlodipine diindikasikan pada
Anda yang menderita penyakit hipertensi
(tekanan darah tinggi) dan angina pectoris
(nyeri di dada akibat penyumbatan pada arteri
yang mengarah ke jantung)
 MEKANISME KERJA : Obat ini juga
menghalangi kadar kalsium yang masuk ke
sel otot halus di dinding pembuluh
darah jantung. Kalsium akan membuat otot
dinding pembuluh darah berkontraksi. Dengan
adanya penghambatan kalsium yang masuk,
dinding pembuluh darah akan menjadi lebih
lemas.
 EFEK SAMPING :
 Merasa lelah atau pusing
 Jantung berdegup kencang
 Merasa mual dan tidak nyaman di bagian perut
 Pergelangan kaki membengkak
 Jika Anda mengalami reaksi alergi seperti ruam,
gatal-gatal, pembengkakan pada
wajah, lidah atau tenggorokan,
sakit kepala parah dan kesulitan bernapas,
hentikan pemakaian dan segera temui dokter.
 INTERAKSI :
 Antihipertensi: Amlodipin apabila
dikombinasikan dengan obat antihipertensi
lainnya dapat meningkatkan efek hipotensi
 Siklosporin: Siklosporin merupakan
suatu antibiotik peptida yang digunakan
pada arthritis rheumatoid yaitu penyakit yang
berupa peradangan pada area persendian yang
diikuti dengan rasa nyeri, muncul pembengkakan
dan terasa kakuketika tidak beraktifitas.
Penggunaan bersamaan amlodipin dengan
siklosporin dapat meningkatkan kadar
siklosporin
Gaya Hidup :
1. Olah raga aerobik yg tidak terlalu
berat & mempertahankan berat
badan normal
2. Makanan rendah lemak, kaya sumber
vitamin & mineral alami
3. Mengurangi konsumsi kopi
4. Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi makanan
kaleng / makanan yg sudah
diproses (mungkin mengandung
garam atau zat aditif)
6. Mengurangi asupan alkohol
7. Mengurangi stress
8. Mengurangi makanan manis untuk
menurunkan risiko diabetes yg erat
kaitannya dengan terjadinya
hipertensi
9. Mengurangi konsumsi kolesterol &
garam. Disertai konsumsi kalsium,
magnesium, kalium & vitamin
10.Obat anti hipertensi:diuretik,beta-
blocker,penggantian kalsium,peng-
hambat saluran kalsium, ACE
inhibitor

Anda mungkin juga menyukai