Anda di halaman 1dari 20

DIURETIK

KELOMPOK 5
MUH. ILHAM
ULI AULIANTI
SYAHNA SHALDAN
IKLIMA
NUR HIDAYAH
FATIMAH AZZAHRAH
NUR FADHLIYAH DG. PATIPPE
PENGERTIAAN DIURETIK

Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat


meningkatkan laju urinasi dan volume air
seni.

Obat diuretik dapat pula digunakan untuk


mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat
terjadi pada penyakit gagal jantung kongesif,
sindrom nefrotik dan edema premenstruasi.
PENGGOLONGAN DIURETIK
1. DIURETIK OSMOTIK
Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
 Tubuli proksimal
Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
 Ansa enle
Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi
natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun.
 Duktus Koligentes
Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat
yang tinggi, atau adanya faktor lain.
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan elektrolit yang mudah dan
cepat diekskresi oeh ginjal.
Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid.
2. Diuretik golongan penghambat enzim
karbonik anhydrase
Diuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara
menghambat reabsorpsi bikarbonat. Yang termasuk
golongan diuretik ini adalah :
- asetazolamid,
- diklorofenamid dan
- meatzolamid.
3. Diuretik golongan tiazid
Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli
distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium
klorida. Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini
adalah ;

-klorotiazid, -siklotiazid,
-hidroklorotiazid, -metiklotiazid,
-hidroflumetiazid, -klortalidon,
-bendroflumetiazid, -kuinetazon, dan
-politiazid, -indapamid.
-benztiazid,
4. Diuretik hemat kalium
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli
distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan
cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi
kalium dengan jalan antagonisme kompetitif
(sipironolakton) atau secara langsung (triamteren
dan amilorida).
5. Diuretik kuat
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle
bagian asenden pada bagian dengan epitel
tebal dengan cara menghambat transport
elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Yang
termasuk diuretik kuat adalah ;
- asam etakrinat,
- furosemid dan
- bumetamid.
CONTOH OBAT DIURETIK
FUROSEMID adalah suatu diuretik dan derivate sulfonamid
Asam -4-kloro-N-Furfuril-5-Sulfamoil antrnilat
Rumus kimia : C12H11ClN2O5S
Berat molekul : 330,74
Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak
berbau, hampir tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan kloroform P,
larut dalam 75 bagian etanol 95% P, dan dalam 85 bagian
eter P, larut dalam larutan alkali hidroksida.
Furosemid cepat diabsorpsi setelah pemberian oral
mencpai kadar puncak dan dalam plasma setelah 60
menit, terikat pada protein plasma 99% sehingga bila
terjadi nefrosis atau gagal ginjal kronik, maka diperlukan
dosis furosemid jauh lebih besar dari pada dosis biasa.
Furosemid merupakan derivate sulfonamid yang berdaya
diuretik kuat dengan titik kerjanya di lengkung henle
bagian asendens. Mula kerjanya cepat, secara oral 0,5-1
jam dan bertahan selama 4-6 jam ekskresi melalui urin.
· Nama paten : Cetasix, farsix, furostic, impungsn, kutrix, Lasix, salurix,
uresix.
· Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi.
· Mekanisme kerja : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen
tubuli ke dalam intersitium pada ascending limb of henle.
· Indikasi : Edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit
jantung kongesti, sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi.
· Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui
· Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare.
· Interaksi obat : indometasin menurunkan efek diuretiknya, efek
ototoksit meningkat bila diberikan bersama aminoglikosid. Tidak boleh
diberikan bersama asam etakrinat. Toksisitas silisilat meningkat bila
diberikan bersamaan.
· Dosis : Dewasa 40 mg/hr
Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr
INTERAKSI FUROSEMID
Obat Interaksi Komentar
Alkohol Mungkin memperburuk hipotensi
ortostatik
Antikonvulsan (contoh fenitoin Dapat menurunkan efek diuretic
Na, fenobarbital
Antidiabetik (missal Insulin, Oral Antagonis terhadap efek Observasi control penurunan
antidiabetik) hipoglikemik karena sebagai diabetic, penurunan potassium
penghasil hipokalemi (kalium) dan / atau mengatur
dosis antidiabetes

Antihipertensi Penambahan Efek antihipertensi; Kurangi dosis kedua obat; Terapi


Hipotensi ortostatik dapat terjadi bersama digunakan untuk terapi
yang menguntungkan
Barbiturate Memperburuk hipotensi
orthostatic.
Glikosisa jantung Gangguan elektrolit, (contoh Monitoring elekrolit
hipokalemi, hipomagnesemia)
Meningkatkan resiko toksisitas
digitalis, dan / atau aritmia
jantung fatal,
Kloralhidrat Reaksi diaphoresis, hipertensi, dan Pertimbangkan pengobatan hipnotik
kegelisahan pada pasien denganMI alternative (ex benzodiazepim) pada
dan CHF akut pasien yang menerima furosemide)

LoopDiuretik (ex bumetanide, asam Memiliki mekanisme diuretic yang Bukan terapi rasional pada
ethacrynic, torsemide) sama penggunaan bersama
Diuretic hemat kalium (eg; amiloride, Mengurangi efek penahanan kalium Dapat digunakan bila terapi
spironolactone, triamterene) menguntungkan
Diuretik Thiazid (eg. Hidroklortiazid) Meningkatkan efek Diuretik Gunakan dosis furosemide yang
dikurangi ketika ditambahkan pada
regimen diuretic
Obat yang menyebabkan Meningkatkan efek hipokalemi Monitor elektrolit hipokalemi
kehilangan potassium (eg;
kortikosteroid, kortikotropin,
amphotericin B
Indometacin Dapat menurunkan efek diuretic dan Monitoring ketat untuk menentukan
natriuuretik kebutuhan diuretic dan atau efek
hipotensi diperlukan
Lithium Menurunkan klirens litium dan Hindari penggunaan bersamaan.
meningkatkan toksisitas litium Jika dibutuhkan kombinasi terapi,
lakukan monitoring toksisitas litium
Narkotik Dapat menperparah hipotensi
orthostatic
Neuromuscular bloker, Berpotensi memperpanjang
nondepolarisasi (eg; atracurium blockade neuromuscular
besulate, tubocurarine chlorid)

Norepinefrine Menurunkan respon arteri terhadap Norepinefrine mungkin masih dapat


noreepinefrin digunakan
Obat Ototoksik (eg; antibiotik Dapat meningkatkan efek ototoksik Hindari penggunaan bersamaan
aminoglikosida) terutama pada pasien dengan kecuali untuk pengobatan
kerusakan ginjal penyelamat hidup

Salisilat (eg; aspirin, NSAID) Dapat menurunkan sementara Monitor toksisitas


ClCr(klirens kreatinin) pada pasien
dengan gangguan ginjal kronik.

succinylcholine Potensiasi aksi succinylcholine

Sucralfat Dapat menurunkan effek natriuretic Jangan gunakan secara simultan,


dan antihipertensi gunakan secara terpisah dengan
jarak > 2 jam

Obat Uricosuric (probenesid, Dapat antagonist terhadap efek Monitoring konsentrasi serum asam
sulfinpyrazone) uricosurik urat
FARMAKOKINETIK FUROSEMID
Absorbsi
Furosemid

Distribusi
Furosemid

Eliminasi
Furosemid
Bioavailabilitas
Bioavailabilitas oral furosemide dari tablet dan larutan oral yang
tersedia secara komersial secara berturut-turut 64% dan 60%,
tablet dan larutan oral Komersial telah bioequivalent

Onset
- Setelah pemberian oral, onset diuresis terjadi dalam waktu
30 menit sampai 1 jam; efek maksimal setelah 1-2 jam.
Bioavailabilitas
- Setelah pemberian IV, diuresis terjadi dalam waktu 5
menit dan mencapai kadar puncak dalam 20-60 minutes.
- Onset dari diuresis setelah pemberian IM terjadi agak
lambat dari IV
Absorbsi Durasi

Onset Efek diuretik tetap 6-8 jam setelah pemberian oral dan sekitar 2 jam setelah IV
Durasi of
Action Pengaruh makanan terhadap Furosemid
Makanan tampaknya tidak mempengaruhi efek diuretik
Populasi Khusus
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat, respon diuretik dapat diperpanjang
Furosemid Furosemid

Melewati
Plasenta
DISTRIBUSI 95 % terikat
dengan
Plasma Binding

Pasien normal
ASI / Pasien
Azotemia
Furosemid dimetabolisme di hati menjadi turunan
defurfurylated, 4-kloro-5-sulfamoylanthranilic acid

defurfurylated

Eliminasi Furosemid Hati


4-kloro-5-
sulfamoylanthranilic
acid
Rute Eliminasi / Ekskresi
Furosemide
Diekskresikan dengan Cepat dalam urin oleh filtrasi
glomerulus dan oleh sekresi dari tubule proksimal. Sekitar
50% dari dosis oral dan 80% dari infus atau dosis IM
diekskresikan dalam urin dalam waktu 24 jam; 69-97% dari
jumlah ini diekskresikan dalam 4 jam pertama. Sisa obat
tersebut tereliminasi oleh mekanisme nonrenal termasuk
degradasi dalam hati dan ekskresi obat tidak berubah di
feces.
ANTI DEURITIK
1. ADH
- vasopresin (alamiah)
- desmopresin (sintesis)
* Absorpsi peroral : tidak efektif karena segera mengalami inaktifasi oleh
tripsin.
* Mekanisme kerja pengaturan sekresi ADH diatur oleh konsep :
1. Osmoreseptor
dehidrasi osmolalitas plasma >>
sekresi ADH >>
2. Reseptor volume
volume darah yang beredar ↓
perangsangan sekresi ADH ↑ .
3. Stres emosional atau fisik
4. Obat : - nikotin
- klofibrat
- siklofodfamid
- antidepresan trisiklik
- karbamezepin
- diuretik
 2.Benzotiadiazid

untuk yang resisten terhadap ADH (diabetes insipidus nefrogen)


Mekanisme kerja Natriuretik Na deplesi
reabsorbsi Na >> di tubulus proksimal.

3. Indometasin ( penghambat sintesa prostaglandin)

Indikasi: diabetes insipidus

Anda mungkin juga menyukai