Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Pengertian Agama, Penciptaan Manusia, dan Alam Semesta Manusia


Menurut Islam

Dosen Pembimbing:

Zarkasyi, S.HI, M.HI

Disusun Oleh:

Adri 200610002

M. Doli Reza Lubis 200610026

Andre Kesuma 200610029

Ahmad Azhari 200610074

Adli Kurniawan Pohan 200610090

M. Abraar Roffa 200610067

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NEGERI MALIKUSSALEH

TA. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah mata kuliah dasar umum agama islam
dengan judul " Pengertian Agama, Penciptaan Manusia, dan Alam Semesta Manusia Menurut
Islam " tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

                                                                          Lhokseumawe, 11 maret 2021

                                                                                              

Penyusun

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS...............................................................................4
KONSEP AGAMA SECARA TERMINOLOGIS..........................................................................4
PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS.........................................................................4
PENCIPTAAN ALAM SMESTA DAN ISI NYA MENURUT ISLAM.......................................5
Proses Tahapan Penciptaan Alam................................................................................................6
DESKRIPSI AYAT-AYAT PENCIPTAAN ALAM SEMESTA...............................................8
PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT ISLAM.........................................................................10
Fase-fase perkembangan bayi :..................................................................................................11
MANUSIA MENURUT ISLAM..............................................................................................14
Daftar pustaka................................................................................................................................15

3
PENGERTIAN AGAMA

KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS


 Sanskerta : A=tidak GAMA=kacau, kocar-kacir, berantakan
AGAMA=tidak kacau, tidak kocar-kacir, tidak berantakan, atau adanya keteraturan dan
peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu.
 Latin: Religio, Religere= mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan
saksama AGAMA adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau
memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
 Arab: Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti tatanan, sistem atau
tatacara hidup. Jadi Din berarti tatacara hidup

KONSEP AGAMA SECARA TERMINOLOGIS


 AGAMA : ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (KBBI)

PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS


 Islam=selamat, kedamaian, sentausa Dalam istilah Syar’i,
 Islam = berserah diri, tunduk patuh dengan kesadaran yang tinggi tanpa
paksaan
 ISLAM adalah menerima segala perintah dan larangan Allah swt, yang
diturunkan melalui wahyu yang disampaikan oleh para Nabi.

4
PENCIPTAAN ALAM SMESTA DAN ISI NYA MENURUT ISLAM

Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di
dunia ini, selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, di antaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah yang dalam bahasa
sehari-hari disebut sebagi alam semesta.

Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan
perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam
aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains. Definisi dari alam
semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya
yang merupakan suatu kesatuan sistem yang unik dan misterius.

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat
Al Anbiya ayat 30. “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?”

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan
menurunkan air dari langit. “Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu
dihidupkannya bumi sesudah matinya.” (QS`An Nahl ; 65).

5
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ? Padahal waktu itu belum ada
awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air. Maka
satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.

“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa
menghilangkannya.”( QS Al- Mu’minun ; 18 )
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman“ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-
macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).

Ayat-ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan
ke bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan, tentunya yang terlebih dahulu Allah
cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-
hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua
jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan
memang asal-usulnya dari hewan air.

Proses Tahapan Penciptaan Alam

Menurut mufassir

Untuk mengungkpkan proses tahapan penciptaan alam semesta, penulis


mengambil pendapat beberapa mufassir tentang konsep dan proses tahapan
penciptaan alam, di antaranya Ahmad Mustafa al-Maraghi, Quraish Shihab dan
HAMKA.

Ahmad Mustafa al-Maraghi menjelaskan dalam kitabnya Tafsir al-Maraghi


tentang proses tahapan penciptaan alam semesta, menurutnya proses tahapan
penciptaan alam terbagi ke dalam sembilan poin, yaitu:

6
1. Bahwa penciptaan langit dan bumi adalah asap atau seperti asap.

2. Bahwa materi asap ini asalanya menjadi satu, kemudian Allah Swt memisahkan
kepaduannya, pertautannya dengan memisahkan sebagian yang lain, lalu diciptakan dari
padanya bumi ini, dan tujuh lapis langit.

3. Bahwa penciptaan bumi berlangsung dua hari, dan bagian yang kering,
gunung-gunung yang terpancang, dan bermacam tumbuhan, serta binatang, berlangsung
selama dua hari yang lain, sehinggi lengkap semuanya menjadi empat hari.

4. Bahwa semua makhluk hidup,baik itu tumbuhan atau binatang diciptakan dari
air.

5. Bahwa hari-hari yang pertama, dari hari-hari penciptaan bumi adalah


merupakan masa bumi tiu seperti asap ketika dipisahkan dari gugsan materi keseluruhan
(menyeluruh), yang dari padanya diciptakan segala sesuatu, baik itu dengan perantara
atau tanpa perantara.

6. Bahwa hari yang kedua ialah masa ketika bumi berupa air, setelah tadinya
berupa uap dan asap.

7. Bahwa hari yang ketiga ialah, masa terbentuknya bagian yang kering dan
munculnya gunung-gunung, yang dengan demikian bagian yang kering itu saling
bertautan.

8. Bahwa hari yang keempat ialah masa munculnya jenis-jenis makhluk hidup
dari air, yaitu tumbuh-tumbuhan dan binatang.

9. Bahwa langit (alam tinggi bagi penduduk bumi) disempurnakan


bendabendanya dari materi asap dalam dua hari yang lain. Yakni dua masa yang sama
dengan dua masa penciptaan bumi.

7
DESKRIPSI AYAT-AYAT PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

A. Penciptaan Secara Bertahap

Dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang membicarakan tentang istilah-istilah


ilmiah, untuk pembahasan aya-ayat yang mengandung istilah-istilah ilmiah ini disebut
dengan tafsir al-`Ilmy, yaitu tafsir yang mengungkapkan istilah-istilah ilmiah dalam
ungkapan-ungkapan al-Quran dan berusaha menggali isyarat-isyarat ilmiah dari
padanya untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep-konsep ilmu pengetahuan,
tetapi al-Quran bukanlah kitab ilmiah sebagaimana buku-buku ilmiah pada masa kini,
akan tetapi al-Quran merupakan kitab petunjuk bagi kebahagiaan hidup manusia di
dunia dan di akhirat, maka tidak heran jika di dalamnya terdapat berbagai petunjuk
baik yang tersirat maupun yang tersurat yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan,guna mendukung fungsinya sebagai kitab petunjuk.

Alah Swt menciptakan alam semesta untuk kepentingan makhluk-


makhlukNya, dengan menyamaratakan rahmat di antara mereka, baik manusia,
tumbuh-tumbuhan, hewan dan benda-benda mati lainnya. Semuanya merupakan bukti
paling besar dan nyatayang dapat diamati dan dipikirkan kemahaluasan ilmuNya.
Betapa mungkin Allah Swt dapat menciptakan alam seluruhna, termasuk diri manusia
dan qalbunya jika ia tidak menetahui seluk beluk dan detail segala sesuatunya

Ayat-ayat di dalam al-Quran juga menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan


alam semesta melalui proses, tidak terjadi begitu saja secara kebetulan. Dapun
ayatayat al-Quran yang menjelaskan tentang penciptaan secara bertahap (sittau
ayyam) dijelaskan dalam tujuh ayat, yaitu: Surah al-A`raf ayat 54, Surah Yunus ayat
3, Surah Hud ayat 7, Surah al-Furqan ayat 59, Surah al-Sajadah aat 4, Surah Qaf ayat
38, Surah al-Hadid ayat 38

8
1. Surah al-A`raf ayat 54 Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci
Allah, Tuhan semesta alam.
2. 2. Surah Yunus ayat 3 Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun
yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang
demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah
kamu tidak mengambil pelajaran?
3. 3. Surah Hud ayat 7 Artinya: dan Dia-lah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas
air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya,
dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu
akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan
berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
4. Surah al-Furqan ayat 59 Artinya: yang menciptakan langit dan bumi dan
apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas Arsy, (Dialah) yang Maha pemurah, Maka
Tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad)
tentang Dia.
5. Surah al-Sajadah ayat 4 Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian
Dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya
seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka
Apakah kamu tidak memperhatikan?

9
6. Surah Qaf ayat 38 Artinya: dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit
dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami
sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
7. Surah al-Hadid ayat 4 Artinya: Dialah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadaNya.
dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.

PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT ISLAM

Dalam Alquran surat Az-Zumar ayat 6, telah disebutkan bahwa manusia diciptakan


dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan :
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"
Kata tiga kegelapan di atas dapat merujuk kepada tiga tahap pertumbuhan bayi di dalam
rahim. Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya perkembangan sains.

Ilmu biologi modern telah mengungkap bahwa adanya pembentukan embrio dalam bayi
akan terjadi dalam tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.

Alquran menggunakan istilah 'kegelapan' karena memang proses penciptaan manusia


dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap. Dalam buku elektronik Basic Human
Embryology sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai
berikut:

10
Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan yaitu, Pre-Embrionik, dua setengah
minggu pertama; embrionik, sampai akhir minggu kedelapan; dan Fetus atau janin, dari minggu
kedelapan sampai kelahiran.

Fase-fase perkembangan bayi :

 Tahap Pertama (Pre-Embriotik)

Proses penciptaan manusia dapat dijelaskan pada fase yang pertama atau disebut dengan
pre-embriotik. Saat fase ini, Zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi
segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang
semakin besar, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.

 Tahap kedua (Embriotik)

Proses penciptaan manusia yang berikutnya memasuki tahap kedua atau disebut dengan
embriotik. ahap ini berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut "embrio".
Pada tahap ini organ dan sistim tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.

 Tahap ketiga (Fetus)

Proses penciptaan manusia yang ketiga atau fase fetus dimulai sejak kehamilan bulan 8
hingga kelahiran. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan
kakinya.Meskipun pada awalnya memiliki panjang hanya 3 cm, kesemua organnya sudah jelas.
Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga
minggu kelahiran.

Di dalam ayat yang lainnya, Allah SWT juga menjelaskan tentang proses penciptaan
manusia secara runtut. Misalnya dalam QS. Al-Mu’minun : 12-14 :
(12) Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. (13)Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

11
kokoh (rahim).(14) Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

Dalam ayat di atas, ada beberapa proses penciptaan manusia yang dapat dijelaskan
sebagaimana ayat di atas, yaitu :

 Sulalah min thin (Saripati Tanah)

Saripati tanah yang dimaksud adalah suatu zat yang berasal dari bahan makanan (baik
tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari tanah, yang kemudian dicerna menjadi darah,
kemudian diproses hingga akhirnya menjadi sperma.

 Nuthfah (Air Mani)

Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat membasahi.
Dalam tafsir Al Misbah, yang dimaksud dengan nuthfah adalah pancaran mani yang menyembur
dari alat kelamin pria yang mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, tetapi yang
berhasil bertemu dengan ovum wanita hanya satu.

 Alaqah (Segumpal Darah)

Alaqah diambil dari kata alaqa yang artinya sesuatu yang membeku, tergantung atau


berdempet. Sehingga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bergantung di diding rahim.

 Mudghah (Segumpal Daging)

Dalam ilmu kedokteran, ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita intisari
bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini

12
akan segera berkembangbiak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging.
Melalui hubungan ini zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya.

 Idzam (Tulang atau Kerangka)

Di dalam fase ini embrio akan mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya yang
hanya berupa segumpal daging hingga berbalut kerangka atau tulang.

 Kisa Al-Idzam Bil-Lahim (Penutupan Tulang)

Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging)
diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan kemajuan yang dicapai embriologi
yang menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak
terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel tulang.

 Insya (Mewujudkan Makhluk Lain)

Tahap ini menandakan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia yang
menjadikannya berbeda dari makhluk lainnya, yaitu ruh yang menjadikan berbeda dengan
makhluk lainnya.

MANUSIA MENURUT ISLAM

13
Menurut Islam, manusia adalah  makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan untuk
menjadi kholifah di bumi, pada saat manusia dilahirkan ia membawa kemampuan-kemampuan
yang disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut dengan potensi Oleh karena itu, dalam kaitannya
dengan pendidikan, dalam Islam sangat dikenal adanya fitrah. Manusia dalam Al-Quran adalah
makhluk yang dilahirkan dalam keadaan suci  pendidikanlah yang dapat mengubah dan
menentukan manusia menjadi manusia yang konkrit.

Darinya kita dapat mengetahui, dan mengenal tentang berbagai macam konsep yang
berhubungan dengan kehidupan, baik yang fisik ataupun yang non fisik. Satu dari sekian
permasalahan yang dibahas dalam Al-Qur'an yang acap kali menjadi bahan kajian yang sering
dinilai secara spekulatif, yang didasarkan pada pandangan yang sangat subyektif dan tidak
disandarkan pada pegangan yang benar - benar bisa dipercaya yakni konsep tentang manusia. 

Konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu sosial kemanusiaan yang
menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya. Agar konsep manusia yang kita
bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang spekulatif, maka kita mesti bertanya pada
Dzat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu Allah SWT, melalui Al-Qur'an. Lewat Al-
Qur'an Allah memberikan rahasia-rahasia tentang manusia. Karenanya, kalau kita ingin tahu
manusia lebih nyata, benar dan sungguh-sungguh, maka Al-Qur'an memberikan gambaran
tentang manusia sebagai berikut :

a) Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif nun dan sin semacam insan, ins,
atau annas

Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan nampak. Kata
insan dalam al-Qur'an digunakan untuk menunjukan Kepada manusia dengan segala
totalitasnya, bisa Dan raga. Manusia yang berbeda antara sesorang yang lain.  Animation
perbedaan, fisik, mental, Dan kecerdasan.

b) Menggunakan kata basyar.

14
Kata basyar berasal dari akar kata yang pada mulanya beraeti 'menampakkan
sesuatu dengan baik dart indah ". Dari akar kata yang sama lahir kata basyar yang berarti
kulit. Manusia dinamai basyar karena memiliki kulit yang jelas, dan berbeda dengan kulit
binatang yang lain. Proses kejadian manusia sebagai basyar, melalui tahap-tahap
sehingga mencapai tahap kedewasaan. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Ruum: 20 yang
artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah,
kemudian ketika kamu menjadi basyar kamu bertebaran".

c) Menggunakan kata bani Adam, dan zuriyat Adam.

Daftar pustaka

1. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/4159/1/Teuku%20Khairul%20Hadi.pdf

15
2. https://www.kompasiana.com/yulianaaintan/5d121d4c0d82300897688e62/manusia-
dalam-pandangan-islam?page=2

3. https://binus.ac.id/character-building/2020/03/alam-semesta-menurut-pandangan-
islam/#:~:text=Menurut%20pandangan%20Al%20Quran%2C%20penciptaan,jadikan
%20segala%20sesuatu%20yang%20hidup.

4. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/354/1/KONSEP%20AGAMA.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai