Anda di halaman 1dari 10

LARUTAN DA-

PAR
Nama : Chenia Nandini
No BP : 20011039
Mata Kuliah : Kimia Fisika II
1. Pengertian Larutan Dapar

• Larutan dapar/ larutan penyangga/larutan buffer


• Larutan yang dapat mempertahankan PHnya jika ditambahkan sedikit asam atau basa.
• Komponennya :
• asam lemah + basa konjugasinya
• Basa lemah + asam konjugasinya
• Larutan penyangga yang mengandung asam lemah bersifat asam
• Larutan penyangga yang mengandung asam lemah bersifat basa
2. Klasifikasi larutan dapar

• Larutan yang berfungsi mempertahankan PH pada keadaan asam (>7).


• Tersususn atas campuran :
• Asam lemah + garamnya
• Asam lemah + basa konjugasinya
• Konsentrasi H+ dalam larutan penyangga asam :
 Garam dari asam dan basa monovalent
1. Larutan penyangga asam

[H+] = Ka x (Ma / Mg)

 Garam dari asam dan basa divalent

[H+] = Ka x (Ma / 2. Mg)


• Larutan yang berfungsi mempertahankan PH ada kondosi basa (>7).
• Tersusun atas campuran :
• Basa lemah + garamnya
• Basa lemah + asam konjugasinya
• Konsentrasi OH- dalam larutan penyangga basa :
 Garam dari asam dan basa monovalent :
2. Larutan penyangga basa

[OH-] = Kb x (Mb / Mg)

 Garam dari asam dan basa divalent :

[OH-] = Kb x (Mb / 2. Mg)


3. Kapasitas Dapar

• Pengukuran kuantitatif ketahanan larutan dapar terhadap perubahan PH pada penambahan asam atau basa.
• Dapat didefinisikan sebagai berikut :
C= [garam]+[asam]
 = dn / d(Ph)

dn/d(ph) = 2, 303 x C x {Ka.[H+] / (Ka+[H+])2}

dimana :
 = Kapasitas Dapar
dn = jumlah tak hingga basa yang ditambahkan

d(ph) = perubahan tak hingga yang dinyatakan dalam kologaritma konsentrasi ion hydrogen.
C = konsentrasi total dapar
Ka = Konstanta disosiasi
4. Mekanisme kerja larutan dapar

1. Larutan penyangga asam

Adapun cara kerjanya dari laruran penyangga asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang men-
galami kesetimbangan yaitu :

• Pada penambahan asam


pada penambahan asam [H+] akan menggeser kesetimbangan kekiri. Dimana ion H+ bereaksi dengan ion
CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO- + H+ CH3COOH

• Pada penambahan basa


bila yang ditambahkan basa [OH-], maka ion [OH-] akan bereaksi dengan [H+] membentuk H2O. Hal ini
meyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan. Basa yang ditambahkan akan bereaksi dengan asam CH3COOH
membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH + OH- CH3COO- + H2O


2. Larutan penyangga basa

Adapun cara kerja larutan penyannga basa yang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimban-
gan yaitu :

• Pada penambahan asam


bila ditambahkan suatu asam, maka ion H+ akan mengikat ion OH-, sehingga menyebabkan kesetim-
bangan bergeser kekanan. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk NH4+.

NH3 + H+ NH4+

• Pada penambahan basa


penambahan basa akan membuat kesetimbangan bergeser kekiri. Basa yang ditambahkan akan bereaksi
dengan komponen asam [NH4+], membentuk komponen basa dan air.

NH4+ + OH- NH3 + H2O


5. Faktor yang mempengaruhi larutan dapar

• Penambahan garam
: Merubah kekuatan ion dalam larutan.
• Penambahan atau pengurangan volume
: Perubahan konsentrasi zat yang ada dalam larutan.
• Jenis pelarut
: Perubahan tetapan kesetimbangan (harga Pka dan Pkb)
• Perubahan suhu larutan.
6. Persamaan Handerson-Hasselbalch

• Menjelaskan turunan PH sebgai ukuran keasaman.


• Menggunakan Pka, Log negative dari konstanta disosiasi asam.
• Berfungsi untuk memperkirakan PH pada larutan dapar dan mecari PH pada kesetimbangan dalam reaksi
asam basa.
• Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
PH = Pka + Log10 ([A-]/[HA])
Dimana :

[HA] = konsentrasi molar asam lemah


[A-] = konsentrasi molar basa konjugasi

Pka = -Loh10 Ka
Ka = konstanta disosiasi asam
Thanks

Anda mungkin juga menyukai